Bab I PENDAHULUAN. : bangunan untuk tempat tinggal (KBBI) : mengundurkan diri dari kegiatan sehari hari dalam jangka. sendirian) - artikata.

dokumen-dokumen yang mirip
RUMAH RETRET KHATOLIK DI TUNTANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMAH RETRET KATHOLIK DI AMBARAWA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KARYA YB. MANGUNWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RUMAH RETRET KAUM MUDA KRISTEN DI MAGELANG

TEMPAT DOA KRISTIANI DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Ciputra News, 21 November Sumantri, Y, SJ. Akar dan Sayap, hal. 11, Kanisius Yogyakarta, 2002.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Pagi-pagi benar waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar, Ia pergi ketempat yang sunyi dan berdoa disana.

BAB I PENDAHULUAN. Anastasia Jessica Putri Larasati

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

VILLA RESORT DI KAWASAN WISATA BANDUNGAN

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Maksud perencanaan dan perancangan hotel resort ini adalah :

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang

PUSAT REHABILITASI KRISTIANI TERPADU BAGI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DAN STRES PSIKOSOSIAL DI UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

VILLA RESORT DI KAWASAN RAWAPENING Penekanan Desain Arsitektur Organik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk

MASJID RAYA BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

I. 1 Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

Xiang Shan Meditation Center

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK

SPORT LEISURE CENTER DI JAKARTA

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

GEREJA HKBP DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM KEGIATAN RETRET

Rumah Retret Kaum Muda di Tuntang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Gagasan awal,strategi/pendekatan Perancangan. Skywalk merupakan akses pejalan kaki yang letaknya dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang memiliki beragam kebutuhan, dan setiap

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 1 PENDAHULUAN. memanjakan diri, sehingga membuat masyarakat menjadi jenuh. Waktu liburan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISLAMIC CENTER DI TUBAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBOLISM YANG BERFILOSOFI ISLAM LAPORAN TUGAS AKHIR

KANTOR SINODE GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) DI SALATIGA BABI PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen dimana terdapat

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Kabupaten Malinau beragama Kristen yang menyebar di seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH RETRET

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB 1 PENDAHULUAN. Diagram 1.1. Jumlah Penyadang Cacat Yogyakarta Sumber: Dinas Sosial Provinsi D.I. Yogyakarta,

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

Bab I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Pengertian Judul Rumah : bangunan untuk tempat tinggal (KBBI) Retret : mengundurkan diri dari kegiatan sehari hari dalam jangka waktu tertentu yang diisi dengan kegiatan doa, renungan, kontemplasi,spiritual, devoci keagamaan dan pembaharuan rohani. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1988) : place of privacy; a place affording peace and quiet (tempat privasi; tempat menghasilkan kedamaian dan ketenangan) artikata.com : an area where you can be alone (area di mana Anda bisa sendirian) - artikata.com : withdrawal for prayer and study and meditation (penarikan untuk doa dan belajar dan meditasi) - artikata.com : move away, as for privacy (pindah, karena untuk privasi) - artikata.com

: make a retreat from an earlier commitment or activity (membuat mundur dari komitmen awal atau kegiatan) - artikata.com Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rumah Retret adalah bangunan untuk tempat mengundurkan diri dari kegiatan sehari hari dalam jangka waktu tertentu yang diisi dengan kegiatan doa, renungan kontemplasi,spiritual, devoci keagamaan dan pembaharuan rohani, dimana seseorang bisa sendirian, menghasilkan kedamaian dan ketenangan. Tuhan memiliki tujuan yang jelas kepada setiap manusia yang Ia ciptakan. Salah satu yang Tuhan harapkan adalah ciptaannya lebih dekat dan punya hubungan yang dalam dengan Dia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling berharga di matanya, merupakan makhluk sosial yang lemah dengan berbagai godaan yang membutuhkan panduan spiritual untuk lebih dekat dengan Tuhan dalam menjalani hidup di dunia ini. Umat Kristen khususnya kaum muda sebagai subjeknya dan tempat retret sebagai objek yang akan menjadi alat untuk membantu kaum muda untuk memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Melihat situasi dan keadaan zaman sekarang ini yang banyak diliputi dengan ketidakteraturan, keterpurukan, kebodohan para remaja, kegiatan-kegiatan yang tidak membangun, penyalahgunaan barang-barang seperti narkotika, minuman keras, dan lain sebagainya. Selain itu latar belakang kemajuan pesat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, sosial budaya membawa dampak positif bagi manusia, namun sebagai konsekuensinya manusia dituntut untuk memanfaatkan waktunya se-

efektif mungkin dalam melakukan berbagai aktifitas yang beragam untuk mencapai kesejahteraannya. Pola kehidupan yang sangat sibuk ini menyebabkan manusia sering mengalami perasaan tertekan, lelah, jenuh dan jiwanya kosong ketika menghadapi berbagai rutinitas kehidupan. Pada akhirnya semua manusia tidak akan terlepas dari segala perbuatan yang telah dilakukan selama di dunia yang pada akhirnya akan kembali kepada Tuhan sebagai penciptanya. Setiap manusia pasti memiliki kekosongan hidup, kebosanan hidup, dan kehampaan hidup maka diharapkan manusia dapat menghilangkan semuanya itu dengan satu cara yaitu dengan dekat dengan Tuhan. Disinilah peran agama dalam memberikan penyegaran rohani sangat dibutuhkan, saat manusia memerlukan kegiatan-kegiatan religius untuk memulihkan kondisi batinnya. Di Indonesia kehidupan beragamanya tumbuh dan berkembang dengan baik karena negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan itu (pasal 29 ayat 2 UUD 1945). Dalam pandangan agama kristen yang tumbuh dan berkembang sebagai salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia, umat dapat menumbuhkan imannya dengan melakukan pelayanan sosial, berdoa baik secara pribadi maupun kelompok, serta membina iman dan menyegarkan rohaninya dengan mengikuti kegiatan retret. Harapannya dengan adanya tugas sebuah tempat retret ini dapat memberikan sedikit solusi sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada

Tuhan. Tujuan utama dari tempat retret ini adalah memberikan kesempatan dan harapan bagi kaum muda untuk melihat bahwa Tuhan adalah jawaban satusatunya untuk menyelesaikan segala masalah dalam hidup. Ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, mulai dari beribadah, ikut persekutuan, berdoa, berpuasa, dan sebagainya. Disini retret merupakan kegiatan rohani yang membutuhkan suatu keadaan yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari dimana membutuhkan tempat yang jauh dari keramaian dan kebisingan, pemandangan indah, udara segar, dan suasana yang hening. Tabel I. 1. Pemeluk Agama Kristen Menurut Kecamatan/Kelurahan Kota Magelang, Tahun 2010 Kecamatan/Kelurahan Kristen Magelang Selatan 2.972 Magelang Tengah 6.910 Magelang Utara 2.463 Jumlah 12.345 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang Tabel I. 2. Banyaknya Gereja Kristen Menurut Kecamatan/Kelurahan Kota Magelang, Tahun 2010 Kecamatan/Kelurahan Gereja Kristen Magelang Selatan 5 Magelang Tengah 14 Magelang Utara 9 Jumlah 28 Sumber: KUA Kota Magelang

Tabel I. 3. Pemeluk Agama Kristen Kabupaten Magelang, Tahun 2011 Kecamatan Kristen Jumlah 8234 Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Magelang Tabel I. 4. Banyaknya Gereja Kristen Menurut Kabupaten Magelang, Tahun 2010 Kecamatan/Kelurahan Gereja Jumlah 68 Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Magelang Potensi terhadap kota lain Gambar I. 1 Peta Jawa Tengah (sumber : http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=berkas:peta_administratif_jawa_tengah.gif&filetimestamp=20080320230223) Dapat dilihat di peta Jawa Tengah tersebut beberapa kota dan kabupaten yang dekat dengan Kabupaten Magelang yang memiliki potensial untuk mengadakan kegiatan retret kaum muda di Kabupaten Magelang adalah sbb : 1. Surakarta 2. Semarang 4. DIY 5. Boyolali 3. Salatiga

Gambar I. 2. Potensi jumlah gereja & umatnya di sekitar Kota/Kabupaten Magelang Sumber gambar : http://pusakamitrajasa.files.wordpress.com/2007/12/peta-jawa-tengah.gif Di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu pusat perkembangan agama kristen di Indonesia, kegiatan retret berkembang dengan sangat baik. Adapun jumlah kaum muda di Kota / Kabupaten Magelang cukup banyak. Menanggapi fenomena tersebut, maka diperlukan perencanaan yang maksimal untuk suatu rumah retret di Magelang guna melengkapi sarana dan prasarana kegiatan rohani, mengingat kondisi kota Magelang yang relative tenang, iklim yang sejuk, menambah potensi Magelang sebagai tempat pelaksanaan kegiatan retret. Dan dilihat dari jumlah penduduk berusia remaja paling besar jumlahnya dan mengingat kaum muda merupakan bibit penerus bangsa, maka rumah retret ini akan lebih difokuskan untuk kaum muda, dan

memiliki tujuan lain yaitu membantu membentuk karakter kaum muda pada usia remaja. 1.1.2. Latar Belakang Permasalahan Retret memiliki beberapa makna yang berkaitan, yang pada umumnya berupa gagasan untuk sementara waktu menjauhkan diri sendiri dari lingkungan biasanya. Sebuah retret dapat dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan spritiual, stres, kesehatan, gaya hidup, ataupun hal-hal sosial atau ekologis. Sebuah retret dapat berarti sebuah periode pengalaman menyendiri ataupun pengalaman mengasingkan diri bersama dengan sebuah kelompok/komunitas. Beberapa retret dilakukan dalam kesunyian, sementara yang lainnya dilakukan dalam suasana berbagi rasa, tergantung dari pengetahuan dan praktek yang dilakukan oleh fasilitator dan/atau pesertanya. Retret sering kali dilakukan di daerah pedesaan atau pedalaman, atau di tempat-tempat retret khusus. Retret merupakan suatu kegiatan rohani yang khas, berupa kegiatan, menyendiri, berdoa, berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil, dan dilaksanakan melalui proram latihan rohani yang ketat dan penuh disiplin di bawah bimbingan kaum rohaniwan, dengan tujuan mengintrospeksi kembali segala keberhasilan dan kegagalan di masa lalu dan mengarah ke niat yang lebih baik di masa mendatang, serta mempersiapkan dan mengajak manusia untuk mencari dan menemukan kehendak Tuhan dalam hidupnya sehingga dibutuhkan sebuah wadah

berupa rumah retret beserta fasilitasnya yang berada didaerah yang memiliki suasana tenang, sunyi, sepi, jauh dari keramaian dan rutinitas kehidupan sehari-hari. Suasana rumah retret yang hening dan sendiri menumbuhkan ketertarikan orang untuk mengembangkannya. Menurut Harlock (1980), minat remaja terbagi menjadi beberapa kriteria, antara lain: 1.) Rekreasi 2.) Sosial 3.) Pribadi 5.) Pekerjaan 6.) Agama 7.) Symbol Status 4.) Pendidikan Selain itu harus dipikirkan lokasi yang tepat yang berada di Magelang untuk dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan rumah retret tersebut seperti jauh dari keramaian, jauh dari kehidupan sehari hari, sunyi dan sesuai untuk menyendiri dan memiliki pemandangan yang menenangkan. 1.2. RUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimana wujud Desain Rumah Retret Kaum Muda Kristen di Magelang melalui Degree of Closure yang dapat meningkatkan suasana khusyuk?

1.3. TUJUAN DAN SASARAN 1.3.1. TUJUAN Tujuan dari sebuah objek rancangan ini dibagi dalam 2 tujuan, yaitu : - Tujuan Umum, antara lain : menyediakan kawasan setempat guna mengenal lebih dekat dan menikmati karya penciptaan Allah lebih dekat - Tujuan Khusus, antara lain : untuk menilai kembali tujuan dan arti hidup yang diinginkan Tuhan terhadap hidup kaum muda Kristen dalam kehidupan sehari-hari untuk memahami dengan jelas kehendak dan rencana Tuhan dalam hidup kaum muda Kristen untuk memperdalam iman dan semangat pelayanan sebagai pengikut Tuhan yang setia untuk menghargai kebaikan-kebaikan Tuhan yang telah diberikan melalui karya penciptaannya untuk memiliki pegangan hidup dalam menyelesaikan berbagai masalah kaum muda pada zaman sekarang ini 1.3.2. SASARAN Desain rumah retret yang dapat memenuhi kebutuhan retret kaum muda yang dapat membantu pembentukan karakter kaum muda khususnya di Kota / Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

1.4. LINGKUP STUDI 1.4.1. MATERI STUDI a. Retret dan kaum muda : pengertian retret dan perilaku kaum muda (perkembangan emosional) sebagai ide dasar konsep rumah retret b. Tata ruang dan bentuk : tata ruang dan bentuk bangunan sebagai sarana penyampaian ide perancangan. 1.4.2. PENDEKATAN STUDI Berdasarkan judul yang diambil maka rumah retret ini diperuntukkan bagi kaum muda yang berusia antara 15 24 tahun. Menampung kaum muda di daerah-daerah Jawa Tengah yang bertujuan untuk mengadakan retret. Pelayanan objek rancangannya adalah penyediaan fasilitas spiritual, komunikasi antar sesama dan Tuhan 1.5. METODA PENULISAN Metode pengumpulan data dan informasi dalam mengkaji objek rancangan yang bersangkutan adalah : 1) Melalui Studi Literatur Mencari segala informasi yang berhubungan dengan objek rancangan, baik itu berupa teori, konsep, objek kasus, standarstandar dan sebagainya yang mendukung kesempurnaan tugas ini.

2) Melalui Internet Mencari data dan informasi dengan memanfaatkan sarana teknologi yang cepat dan tepat mengenai berbagai hal tentang objek rancangan baik mengenai studi kasus, tema rancangan, konsep, lokasi, dan program rancangan. 3) Melalui Survei Lapangan Survei ini bertujuan untuk mengetahui lokasi yang tepat, yang sesuai dengan syarat-syarat sebuah retret serta perbandingan terhadap pola ruang, tata atur, site dan unsur-unsur lainnya.

1.6. TATA LANGKAH Bab I Pendahuluan Latar Belakang Pengadaan Proyek Pengadaan tempat yang mampu menampung kegiatan retret (pengunduran diri dari kegiatan sehari hari di Magelang) Pengenalan terhadap Tuhan sejak dini sebagai pembentuk karakter pribadi kaum muda, sebagai bagian dari proses pendewasaan kaum muda Latar Belakang Permasalahan Perlunya kegiatan positif yang melibatkan kaum muda Membantu kaum muda untuk membentuk perilaku / karakter Metode dan proses retret dapat dilakukan dengan khusyuk apabila dilaksanakan dalam ruang yang sesuai Desain yang dapat menunjang suasana khusyuk sesuai dengan pendekatan Degree of Closure Rumusan Permasalahan Bagaimana wujud Desain Rumah Retret Kaum Muda Kristen di Magelang melalui Degree of Closure yang dapat meningkatkan suasana khusyuk? Bab IV. Tinjauan KAJIAN TEORI Tinjauan Site Rumah Retret di Magelang Bab III. Tinjauan Wilayah Tinjauan tentang Rumah Retret & Kaum Muda Bab II Tinjauan Hakikat Rumah Retret & Kaum Muda Analisis Penekanan Studi Pengolahan wujud Desain Rumah Retret yang khusyuk + Analisis Programatik - Analisis perancangan - Analisis perencanaan V. Analisis VI. Konsep Perencanaan dan Perancangangan KONSEP PERANCANGAN RUMAH RETRET KAUM MUDA KRISTEN DI MAGELANG MELALUI DEGREE OF CLOSURE - Konsep Programatik - Konsep Penekanan Desain

1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang eksistensi proyek, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN HAKIKAT RUMAH RETRET DAN KAUM MUDA Penjelasan dasar tentang retret, pengertian retret, fungsi retret, macam dan bentuk retret serta aktivitas saat retret, dan penjelasan dasar tentang kaum muda. BAB III TINJAUAN WILAYAH Berisi kondisi kondisi (administrative, geografis, klimatologis, dll) seputar lokasi site untuk rumah retret di Magelang BAB IV KAJIAN TEORI Berisi tentang Tinjauan Pustaka dan Landasan Teoritikal tentang Degree of Closure dan beberapa teori pendukung lainnya. BAB V ANALISIS Berisi tentang rumusan masalah dan analisis permasalahan, kajian tentang kualitas ruang, analisis pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar sesuai dengan permasalahan, dan konsep desain rumah retret.

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi sketsa sketsa ide atau konsep sebagai perwujudan analisis dari bab V, terdapat aspek aspek yang mendukung rancangan rumah retret yang khusyuk.