METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Berbicara Pengertian Kemampuan Berbicara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Setiap guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan guru mata

* Mike Permila, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang,

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK B1 TK TUNAS BANGSA DESA SIDERA KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB I PENDAHULUAN. (2001: 289), bercerita merupakan salah satu bentuk tugas kemampuan

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

Pengaruh Menyimak Cerita terhadap Kemampuan Bercerita Fiksi pada Anak

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

Pengertian. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

URGENSI PENGEMBANGAN KECERDASAN LINGUISTIK PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE ROLE PLAYING GUNA MEWUJUDKAN GENERASI INDONESIA MENDUNIA

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai-nilai luhur budaya bangsa

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

Transkripsi:

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* Hartono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY e-mail: hartono-fbs@uny.ac.id Pemilihan metode pengenalan bahasa untuk anak usia dini perlu memperhatikan berbagai hal terkait perkembangan anak. Hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Berorientasi pada kebutuhan anak 2. Belajar melalui kegiatan bermain 3. Kreatif dan inovatif 4. Lingkungan yang kondusif 5. Menggunakan pembelajaran terpadu 6. Mengembangkan keterampilan hidup 7. Menggunakan berbagai media 8. Stimulasi terpadu Beberapa alternatif metode yang cocok digunakan untuk pengenalan bahasa pada anak usia dini di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Bercerita 2. Bercakap-cakap 3. Bernyanyi 4. Bermain 5. Berdarmawisata 6. Peragaan 7. Pemberian Tugas 8. Proyek/Pengamatan 9. Pembiasaan * Materi PPM dipresentasikan pada PPM Unggulan FBS UNY dalam Pelatihan Mendongeng dan Bercerita sebagai Metode Pengenalan Bahasa untuk Anak Usia Dini bagi Guru PAUD dan TK Kecamatan Kalasan Sleman Yogyakarta di TK Tunas Muda Kledokan Selomartani Kalasan 4 6 September 2014.

2 Kalau diperhatikan, sekarang ini, bercerita atau mendongeng sudah kurang populer lagi di masyarakat. Sebagian besar orang tua sudah kurang terbiasa dan kurang terampil menyampaikan atau membawakan dongeng untuk anaknya sebelum tidur. Hal ini terjadi karena alasan-alasan berikut. 1. Terbatasnya waktu karena kesibukan orang tua dalam hal bekerja: waktu menjelang tidur biasanya orang tua sudah lelah, 2. Kurangnya perbendaharaan dongeng para orang tua, 3. Tugas mendongeng sudah digantikan oleh TV, 4. Banyaknya buku-buku cerita maupun komik yang tersedia di toko-toko, dan 5. Anak-anak sendiri tidak pernah menuntut kepada orang tuanya untuk didongengkan. Mendongeng dan bercerita memiliki peranan yang penting bagi anak. Mendengarkan cerita atau dongeng juga merupakan kegiatan yang sangat disukai oleh anak-anak, bahkan remaja dan orang dewasa juga suka. Adapun peranan cerita atau dongeng bagi perkembangan anak adalah sebagai berikut. 1. Bercerita atau mendongeng merupakan alat pendidikan budi pekerti yang paling mudah dicerna anak di samping teladan yang dilihat anak setiap hari. 2. Bercerita atau mendongeng merupakan metode dan materi yang dapat diintegrasikan dengan dasar keterampilan lain, yakni menulis, membaca, berbicara, dan menyimak. 3. Bercerita atau mendongeng memberi ruang lingkup yang bebas pada anak untuk mengembangkan kemampuan bersimpati dan berempati terhadap peristiwa yang menimpa orang lain. 4. Bercerita atau mendongeng memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi suatu permasalahan dengan baik dan bagaimana melakukan pembicaraan yang baik.

3 5. Bercerita atau mendongeng memberikan barometer socsal pada anak, nilai-nilai apa saja yang diterima oleh masyarakat sekitar. 6. Bercerita atau mendongeng memberikan pelajaran budaya dan budi pekerti yang memiliki resistensi lebih kuat daripada pelajaran budi pekerti yang diberikan melalui penuturan dan perintah langsung. 7. Bercerita atau mendongeng memberikan ruang gerak pada anak, kapan sesuatu nilai yang berhasil ditangkap akan diaplikasikan. 8. Bercerita atau mendongeng memberikan efek psikologis yang positif bagi anak dan guru sebagai pencerita, seperti kedekatan emosional sebagai pengganti figur lekat orang tua. 9. Bercerita atau mendongeng membangkitkan rasa tahu anak akan peristiwa atau cerita, alur, plot dan yang demikian itu menumbuhkan kemampuan merangkai hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa. A. METODE BERCERITA Bercerita Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara lisan dengan atau tanpa alat dalam bentuk pesan atau informasi atau dongeng, yang didengarkan dengan rasa menyenangkan dan disampaikan dengan cara yang menarik. Pada anak usia dini, bercerita adalah salah satu metode pengembangan bahasa yang dapat mengembangkan aspek fisik dan psikologis anak. Tujuan bercerita Agar anak mampu mendengarkan apa yang disampaikan orang lain, dapat bertanya dan menjawab isi cerita yang didengarnya, dapat menceritakan dan mengekspresikan apa yang didengarnya, sehingga amanat/isi cerita dapat dipahami dan lambat laun dilaksanakannya. Fungsi bercerita Membantu perkembangan bahasa dan berpikir anak sehingga dapat memotivasi anak untuk gemar membaca.

4 Metode bercerita Cara penyampaian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak. Tujuan metode bercerita Melatih daya tangkap, daya pikir, daya konsentrasi, membantu perkembangan imajinasi, menciptakan suasana menyenangkan, dan menambah perbendaharaan kosakata anak. Kelebihan metode bercerita Dapat menjangkau jumlah anak yang banyak, dan waktu yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Kelemahan metode bercerita Anak menjadi pasif, kurang merangsang anak dalam kreativitas dan mengungkapkan idenya, dan anak akan mudah bosan apabila dalam penyampaiannya guru kurang menarik. Bentuk-bentuk metode bercerita: 1. Bercerita dengan alat Ketika guru bercerita tanpa menggunakan alat peraga, syaratnya tentor/guru harus hafal isi cerita, memiliki vokal atau suara yang jelas, intonasi yang menarik, mimik dan gerak tubuh yang menarik pula sehingga mendorong anak untuk mendengarkan dan memahami cerita. 2. Bercerita tanpa alat Guru menyampaikan cerita dengan menggunakan berbagai media yang menarik dan aman bagi anak baik itu asli maupun tiruan. Penerapan : Metode ini sering kali diberikan pada anak ketika akan ditanamkan nilai-nilai moral terhadap anak, dengan bercerita diharapkan setelah mendengarkan cerita anak mampu memahami dan menceritakan kembali isi cerita, juga yang paling penting dari segi psikologis diharapkan anak dapat menangkap

5 pesan moral yang terdapat dalam isi cerita tersebut dan kemudian melaksanakannya. Selain pesan moral cerita juga dapat berisi pengetahuan umum, misalkan tentang pertumbuhan tanaman, dan dari sini diharapkan anak dapat berimajinasi dan menggambarkan fase-fase pertumbuhan tanaman sebelum mereka benar-benar dapat melihat secara langsung proses pertumbuhan tanaman tersebut. B. METODE BERCAKAP-CAKAP Pengertian metode bercakap-cakap : - Yaitu metode dengan cara komunikasi lisan antara anak dengan guru atau anak dengan anak lainnya melalui kegiatan monolog dan dialog yang tidak kaku. - Kegiatan yang mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan eksprsif. Metode bercakap-cakap ini sering disamakan dengan metode tanya jawab, padahal keduanya berbeda. Perbedaan dari kedua metode tersebut adalah: a. Metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. b. Metode tanya jawab interaksi antara guru dan anak, atau anak dengan anak bersifat kaku, karena sudah terikat pada pokok bahasan. Bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan dialog. Bercakapcakap dapat pula diartikan sebagai dialog perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi. Penguasaan bahasa reseptif adalah semakin banyaknya kata-kata yang baru dikuasai oleh anak yang diperoleh dari kegiatan bercakap-cakap. Penguasaan bahasa ekspresif adalah semakin seringnya anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran, dan perasaan orang kepada orang lain secara lisan. Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya.

6 Manfaat Metode Bercakap-cakap a. Menyatakan pendapat, perasaan, keinginan, dan kebutuhan secara lisan. b. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain. c. Mengadakan hubungan dengan anak lain atau dengan gurunya. d. Meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya. e. Banyak informasi baru yang diperoleh anak yang bersmber dari guru atau anak lain. Makna penting bagi perkembangan anak usia dini, bercakap-cakap dapat : a. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. b. Meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama. c. Meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan, serta gagasan pendapat secara verbal. d. Membantu perkembangan dimensi sosial, emosi dan kognitif terutama bahasa. Tujuan Metode Bercakap-cakap a. Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya kepada siapapun. b. Memberi kesempatan kepada anak untuk berekspresi secara lisan. c. Memperbaiki lafal dan ucapan anak. d. Menambah perbendaharaan / kosa kata e. Melatih daya tangkap anak f. Melatih daya pikir dan fantasi anak g. Menambah pengetahuan dan pengalaman anak h. Memberikan kesenangan keapda anak. i. Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis. Kelebihan: a. Anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya. b. Anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya.

7 c. Hasil belajar dengan metode bercakap-cakap bersifat fungsional, karena topik/tema yang menjadi bahan percakapan dalam keseharian dan di lingkungan anak. d. Mengambangkan cara berpikir kritis dan sikap hormat/menghargai pendapat orang lain. e. Anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih tinggi. Kelemahan: a. Membutuhkan waktu yang cukup lama. b. Memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan c. Percakapan dapat didominasi oleh beberapa orang saja. Bentuk-bentuk Metode Bercakap-cakap Ada 3 bentuk penggunaan Metode Bercakap-cakap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pengembangan bahasa pada anak usia dini. 1. Bercakap-cakap Bebas Adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan oleh seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok anak usia dini dalam membahas berbagai topik yang berkaitan dengan pembelajaran. "Bahasa adalah pendorong utama bagi perkembangan pikiran terutama dalam masa prasekolah". Sebelum bahasa memainkan peranan, pikiran anak terlebih dahulu memperoleh pengalaman-pengalaman dari lingkungan. Dalam kegiatan bercakap-cakap bebas guru tidak boleh membedakan anak satu dengan lainnya dalam memberi kesempatan anak untuk berperan aktif pada kegiatan percakapan. Semua anak mendapat perhatian yang cukup, sehingga anak merasa puas dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Apabila ditemukan anak yang pasif tidak melakukan kegiatan percakapan, maka sebagai guru dibantu oleh anak lainnya, mencoba untuk memberikan motivasi pada anak tersebut, sehingga dapat aktif dalam percakapan. Kegiatan bercakap-cakap tidak harus selalu di dalam kelas, dapat juga dilaksanakan di luar kelas.

8 2. Bercakap-cakap menurut pokok bahasan Adalah kegiatan percakapan antara guru dengan anak dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan. Dalam perkembangan bahasa itu sendiri anak menguasai strategi yang di dapat membantu perkembangan pikiran. Bahasa memungkinkan anak berpikir abstrak dan konstruktif. 3. Bercakap-cakap berdasar gambar seri Adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan guru kepada anak dengan bantuan buku-buku bergambar yang ceritanya berseri, biasanya terdiri dari 4 seri. Bercakap-cakap dengan gambar seri memiliki tujuan secara khusus ialah memupuk kesanggupan meletakkan tanggapan-tanggapan dan menarik kesimpulan. Daftar Pustaka Dhieni, Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa (Modul UT). Jakarta: Universitas Terbuka.