BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia baik

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan kegiatan Kepramukaan di MAN Maliku.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP

PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010, Gerakan Pramuka, Pasal 10, ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. lain perkembangan dibidang sains, teknologi, sosial, budaya dan perubahan

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH DINIYAH AT-TAUBAH LAPAS KLAS I KEDUNGPANE SEMARANG

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

Transkripsi:

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Data Temuan 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek Untuk penerapan kegiatan ektra kurikuler gerakan pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek mempunyai latar belakang mengapa kegiatan ektra kurikuler perlu diadakan. Menurut keterangan dari kak sutrisno yang disampaikan kepada peneliti sebagai berikut: Dengan ikut pramuka di latih untuk berbicara baik, sopan santun. Anak-anak selalu patuh terhadap peraturan sekolah dan di pramuka, selain itu pramuka juga sangat di unggulkan dalam kegiatan ektra kurikuler dalam sekolah kami, sehingga anak-anak semangat dalam mengikuti ekstra kurikuler gerakan pramuka. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan agama (istighosah) dan lewat seragam, serta ta at pada sekolah,orang tua dan tidak ada alasan untuk meninggalkan pelajaran, yang mana mereka bertanggung jawab pada pelajaran, organisasi dan pengganti pembina berhalangan dan sebelum melaksanakan kegiatan adik-adik melaksanakan yasinan, selain itu untuk adik-adik regu inti mereka selalu mengadakan istighosah yang diadakan setiap hari kamis. Sedangkan keterangan lain yang disampaikan oleh kak adi, sebagai berikut: pramuka di senangi oleh masyarakat karena berdampak positif dan juga di anggap mampu mendidik dan membina 72

73 generasi muda untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan pendidikan yang menyenangkan dan menarik, sehingga anakanak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pramuka. Pramuka juga dianggap mampu untuk membentuk karakter atau kepribadian dari siswa-siswi yang ada di SMK ini. Keterangan lain juga disampaikan oleh kak suyitno, sebagai berikut: pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan ini sangat berkembang, buktinya setiap ada lomba, sering mengharumkan nama baik sekolah dengan meraih piala dan penghargaan lainya, anakanak yang mengikuti pramuka dengan yang tidak mengikuti kegiatan pramuka sangat berbeda, yang mengikuti kegiatan pramuka anak-anaknya lebih sopan dan mengerti tentang sopan santun dan tata krama, sedangkan yang tidak mengikuti kegiatan ektra kurikuler pramuka tingkah lakunya masih sulit untuk di tata dan di atur menjadi lebih baik. Keterangan dari adik momo, sebagai berikut: Pramuka disini sangat menyenangkan kak, anak-anak yang mengikuti pramuka semua baik, enak di ajak berunding, kalau ada kegiatan semua juga ikut membantu satu sama lain, bisa di ajak kompromi, tidak membandingkan satu dengan yang lainya, kegiatanya juga menarik-menarik kak. Keterangan dari kak surati, sebagai berikut: kegiatan pramuka di sini sangat baik, banyak kegiatan yang dilakukan anak-anak baik di sekolah maupun di luar sekolah, seperti kegiatan LATGAB (latihan gabungan) antara sekolah satu dengan sekolah lain, kegiatan kemah arofah yang dilaksanakan setiap idul adha, lomba antar sekolah, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang ada, dan alhamdulillah setiap kegiatan anak-anak tidak di pungut biaya sepeserpun, karena setiap ada kegiatan sekolah selalu memberi bantuan dana untuk kegiatan-kegiatan tersebut baik itu bantuan dari kepala sekolah ataupun bantuan dari BOS.

74 Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara diatas peneliti menemukan beberapa latar belakang mengenai meningkatkan mutu pendidikan pramuka yang ada dalam gerakan pramuka yaitu adanya persamaan materi dengan pembentukan watak dan kepribadian siswa dan adanya program kegiatan keagamaan yang diadakan oleh anggota pramuka sehingga pramuka dirasa dapat digunakan sebagai wadah untuk meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan. 2. Upaya Pembina pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan Pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek Untuk penerapan kegiatan ekstra kurikuler gerakan pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek ini pembina pramuka SMK Negeri 1 Pogalan mempunyai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan pramuka. Menurut keterangan dari kak vina ialah sebagai berikut: Dengan lebih menyuruh kakak-kakak ambalan dalam mengikuti pelatihan baik tingkat kabupaten maupun provinsi, dan sebaiknya memiliki sertifikat Kursus Mahir Dasar ( KMD). Menurut kak cristiono memberikan penjelasan sebagai berikut: Dengan melatih kakak-kakak ambalan dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka juga serius dalam kegiatan pramuka, dan dapat meningkatkan pendidikan pramuka dalam kegiatan dan pelatihan tersebut. Yang di sampaikan oleh kak surati, sebagai berikut:

75 dengan melatih kakak-kakak dengan sebaik-bainya, baik itu melatih tentang pramuka, tata krama, sopan santun, dan lain sebagainya. Kakak-kakak perlu pelatihan yang maksimal supaya dapat meningkatkan mutu pendidikan pramuka, karena tanpa pelatihan yang maksimal mungkin kakak-kakak ambalan masih sulit untuk meningkatkan mutu tersebut. Keterangan lain dari kak hari, sebagai berikut: dari pembina sendiri kakak-kakak ambalan di suruh untuk mengamalkan kode kepramukaan ke masyarakat atau ke siapa saja dan menggunakan metode kehormatan. Dari hasil pengamatan dan wawancara diatas peneliti menemukan beberapa upaya mengenai meningkatkan mutu pendidikan pramuka yaitu dengan cara melatih kakak-kakak ambalan dengan sungguh-sungguh, memberikan pengamalan kode kehormatan dan menggunakan metode kepramukaan. Dengan cara ini kakak-kakak dapat dilatih dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. 3. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan Pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Dalam setiap kegiatan pasti tidak selalu berjalan dengan mulus karena ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat, begitu juga dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan pramuka yang ada di SMK Negeri 1 Pogalan ini juga terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat. Berikut mengenai faktor pendukung yang peneliti peroleh dari beberapa sumber: Menurut keterangan kak fajar kepada peneliti beliau menerangkan:

76 mengenai faktor pendukung yang ada disekolah ini, pramuka sangat mendapat dukungan dari pihak sekolah, karena kegiatan pramuka menjadikan anak-anak menjadi lebih aktif,kreatif dan inovatif, dan dari para guru yang menilai bahwa agar pramuka dipertahankan dan anggota pramuka dipandang selalu mematuhi peraturan sekolah dan guru-guru. Kalau sudah menjadi regu inti mereka tidak boleh melanggar peraturan dan yang melanggar akan diberikan peringatan dan bila melanggar lebih dari tiga kali, maka akan dikeluarkan dari keanggotaan gerakan pramuka, menanamkan jiwa-jiwa yang sopan. Dan untuk setiap kegiatan yang kami adakan para orang tua sangat setuju dan sangat mendukung. Menurut kak Hari winarno juga memberikan penjelasan kepada peneliti, sebagai berikut: untuk setiap kegiatan yang kami adakan para orang tua sangat mendukung dengan kegiatan tersebut, apalagi dengan masalah keuangan,tidak ada masalah sama sekali, karena sudah di tanggung pihak sekolah dan setiap ada kegiatan tidak mengeluarkan uang dari orang tua, dan sekolahpun selalu mendukung dengan kegiatankegiatan yang dilakukan. Menurut keterangan kak suyitno kepada peneliti beliau mengatakan: dilihat dari status sekolah yang sudah Negeri, maka dari itu sangat membantu sekali untuk menerapkan kegiatan pramuka di dalamnya. Keterangan dari adik Bilian, sebagai berikut: untuk kegiatan pramuka di sini sangat menyenangkan kak, banyak kegiatan-kegiatan di luar sekolah juga, sehingga saya dan temanteman semangat mengikuti ekstra kurikuler gerakan pramuka ini. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan, selain faktor pendukung juga ada faktor penghambat, di antaranya, sebagai berikut:

77 Hasil wawancara dari kak sugiono sebagai berikut: yang jadi penghambat salah satunya ialah masalah waktu mbak, karena dalam penyampaian materi waktunya terbatas, sehingga dalam penyampaian materi waktunya kurang. Begitu pula yang disampaikan oleh kak surati: kesulitan yang saya rasakan yaitu menarik minat peserta didik, karena peserta didik merasa terpaksa dengan adanya kegiatan pramuka, karena tidak semua peserta didik senang dengan kegiatan tersebut, dengan di wajibkanya ekstrakurikuler ini, saya belum berhasil untuk menarik minat mereka dalam gerakan pramuka, karena keterbatasan waktu yang cuma sedikit, oleh karena itu dengan waktu yang sangat terbatas tersebut saya berusaha agar materi dapat tersampaikan semua. Disampaikan juga oleh kak tri bekti, sebagai berikut: masalah tingkah laku, masih sama saja dengan anak-anak yang lainnya, hanya sebagian saja yang bisa baik, tapi masalah semangat tetap masih ada. Menurut kak ira, sebagai berikut: Ada beberapa siswa yang belum memiliki jiwa kepramukaan sehingga ada rasa terpaksa di saat diwajibkan untuk mengikuti kegiatan rutin kepramukaan. Terlihat jelas dari hasil wawancara diatas bahwa dalam setiap kegiatan pasti ada faktor penghambat dan juga faktor pendukung yang bisa mempengaruhi setiap proses kegiatan, begitu juga yang ada di gudep SMK Negeri 1 Pogalan ini juga terdapat beberapa faktor penghambat dan beberapa faktor pendukung, diantaranya: faktor penghambat yaitu:faktor peserta didik dan faktor sekolahan, dalam hal ini alokasi waktu yang di berikan oleh sekolah masih kurang. Dan faktor pendukungnya yaitu: faktor faktor sekolah, faktor pendidik, keuangan, orang tua, peserta didik.

78 B. Pembahasan Penelitian Dari paparan data hasil peneliti lapangan diatas bisa diperoleh beberapa temuan terkait dengan fokus penelitian. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek Dalam melaksanakan peningkatkan mutu pendidikan pramuka harus mengetahui kegiatan-kegiatan yang ada di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek, dan harus ada yang melatar belakangi kegiatan tersebut agar kegiatan berjalan dengan baik. Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek, antara lain: a. Program Kegiatan Keagamaan Adanya sebuah kegiatan yang sebagai penunjang untuk terlaksananya peningkatan mutu pendidikan pramuka di bidang keagamaan yang ada di pangkalan SMK Negeri 1 Pogalan. Serta untuk menunjang kegiatan tersebut perlu diadakan kegiatan keagamaan di dalam pendidikan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan terdapat banyak sekali kegiatan keagamaan antara lain kegiatan sosial, sholat berjamaah, dakwah dan penanaman akhlak pada anak peserta didik. Pendidikan agama merupakan pendidikan yang seiring dan sejalan dengan pendidikan kepramukaan yaitu dalam kegiatan banyak sekali kesamaannya. Dan dari keduanya juga memiliki tujuan yang sama, yaitu membina akhlak dan

79 beribadah kepada Allah SWT sehingga memiliki kepribadian yang mulia. Kegiatan keagamaan yang mampu dilaksanakan oleh gerakan pramuka Gudep SMK Negeri 1 Pogalan yaitu, istighosah setiap hari kamis, membaca surat yasin dan tahlil sebelum mealakukan latihan, sholat berjamaah, untuk kegiatan sosial adik-adik mengadakan bumbung kemanusiaan yang hasilnya digunakan untuk membantu temanya yang sakit, temanya yang kurang mampu, keluarganya yang meninggal, serta disumbangkan pada masyarakat yang membutuhkan. Program lainnya dengan mengadakan penempuhan syarat kecakapan umum yang didalamnya juga terdapat materi keagamaan dan sosial. b. Persamaan Materi dengan Pembentukan Watak dan Kepribadian Siswa Pembentukan watak dan karakter generasi muda belakangan ini mulai ngetren dibicarakan dan dicanangkan oleh pemerintah, guna membentuk pribadi siswa agar menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi luhur serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sekolah dan keluarga maupun terhadap teman-temannya. Dalam hal ini kegiatan kepramukaan banyak dilirik oleh berbagai pihak mulai dari pihak sekolah sampai dari

80 pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dengan mengeluarkan Undang-undang No.12 Tahun 2010 tentang gerakan pramuka. Dan begitu juga di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek ini juga sangat mendukung kegiatan kepramukaan dengan mewajibkan peserta didik kelas X dan Kelas XI untuk mengikuti kepramukaan. Karena merasa gerakan pramuka dirasa mampu untuk mengatasi dan membina peserta didik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan adanya menggunakan metode dan prinsip dasar kepramukaan. c. Kemah Arafah Dalam rangka memperingati hari Raya Idul Adha 1434 H, dan realisasi program kerja Dewan Ambalan Candra Kirana Gudep 03223-03224 pangkalan SMKN 1 Pogalan Trenggalek sangga kerja 2 Dewan Ambalan Candra Kirana bermaksud mengadakan kegiatan Kemah Arafah. 1) Prgram kerja Ambalan periode 2013-2014 2) Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga Gerakan Pramuka 3) Rapat Pengurus Dewan Ambalan, 4) Konsultasi dengan Pembina Pramuka 5) Konsultasi pada pihak terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT

81 2) Menggalang azas soliaritas antar umat beragama 3) Menumbuhkan rasa cinta terhadap agamanya 4) Menciptakan sifat mufakat antar siswa 2. Upaya pembina dalam meningkatkan mutu pendidikan Pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek Tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, disiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil, serta sehat jasmani dan rohani. Memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat dan rasa kesetiakawanan. Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler Gerakan Pramuka adalah suatu wadah atau sarana bagi siswi-siswi SMK Negeri 1 Pogalan untuk menambah wawasan tentang budi pekerti yang luhur dan juga memiliki kepribadian yang baik, seperti pada tujuan pendidikan nasional dan Gerakan Pramuka. Untuk itu ada beberapa hal tentang upaya pembina dalam meningkatkan pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek, antara lain: 1. Pengamalan kode kehormatan Dalam kaitanya dengan pendidikan agama, gerakan pramuka juga menerapkan kode kehormatanya sebagai ukuran atau

82 standar tingkah laku seorang anggota pramuka karena di dalamnya yang mencakup berbagai aspek yang diantaranya keagamaan, toleransi terhadap sesama, peduli terhadap lingkungan, jujur, dan budi pekerti yang baik. Dalam hal ini di SMK Negeri 1 Pogalan juga mengamalkan kode kehormatan di dalam setiap latihan maupun di dalam kehidupan ssehari-hari yang melekat pada diri adik-adik dan Pembina pramuka. Untuk itu kaitanya dengan pengamalan atau penerapan kode kehormatan, modal utama yang diperlukan oleh anggota pramuka SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek adalah pendidikan agama. Pendidikan agama di SMK Negeri 1 Pogalan benar-benar ditanamkan dan diterapkan pada siswa seperti dalam pendidikan formal dan kegiatan keagamaan lainya, sehingga dalam pendidikan kepramukaan kita sangat mudah dalam melaksanakanya diberbagai kegiatan keagamaan, ceramah dan istighosah yang dilakukan oleh anggota pramuka SMK Negeri 1 Pogalan setiap hari kamis, karena seemua anggota sudah memiliki bekal atu dasar pendidikan agama yang telah diperoleh dari pendidikan formal. Pendidikan kepramukaan mempunyai peranan yang sama dalam meningkatkan mutu pendidikan pramuka, akan tetapi hal tersebut hanya menjadi faktor yang kedua setelah pendidikan keagamaan. 2. Penggunaan Metode Kepramukaan

83 Dalam sebuah pendidikan tentunya ada metode-metode yang diterapkan dalam mendidik peserta didiknya. Begitu juga dalam pendidikan kepramukaan dalam membina peserta didiknya atau adik-adiknya juga menggunakan metode tersendiri yaitu metode kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan metode yang digunakan banyak sekali diantaranya yang digunakan di Gudep SMK Negeri 1 Pogalan adalah sistem among, pengamalan kode kehormatan, belajar sambil melakukan, sistem beregu/berkelompok, kegiatan di alam terbuka, sistem satuan terpisah dan sistem tanda kecakapan umum maupun kecakapan khusus. Dan dalam pendidikan formal seperti pendidikan agama islam biasanya menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok dan praktek langsung. Jika dibandingkan dengan metode-metode yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan dengan metode-metode yang ada pada pendidikan formal seperti dalam pendidikan agama, ada beberapa metode yang sama, tetapi juga ada beberapa metode yang berbeda. 3. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan Pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek Dalam pelaksanaan penerapan kegiatan ekstra kurikuler gerakan pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan pramuka juga

84 dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung dan beberapa faktor penghambat yang ada di lingkungan SMK Negeri 1 Pogalan. Beberapa faktor pendukung dan beberapa faktor penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan pramuka, antara lain; a. Faktor pendukung 1) Faktor sekolah Merupakan komponen utama berdirinya gerakan pramuka yang ada di SMK Negeri 1 Pogalan. Peran kepala sekolah sangatlah penting karena mampu mendukung terlaksana dan berkembangnya kegiatan kepramukaan yang ada di SMK negeri 1 Pogalan. Dengan dukungan yang diberikan oleh sekolah yakni kepala sekolah seperti dengan menunjuk pembina dari guruguru yang telah memiliki sertifikat pendidikan kepramukaan serta mengangkat pembina senior dari kwartir cabang untuk membimbing langsung adik-adik, tak lupa juga dukungan dari para guru dan berbagai pihak yang selalu mendukung kegiatan kepramukaan. 2) Faktor pendidik Dengan adanya semangat yang tinggi dari para pembina dalam menunaikan tugasnya, yakni mereka melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab tanpa mengharap sebuah imbalan. Rasa tanggung jawab yang tinggi

85 dalam menyampaikan materi, mendidik, mengawasi serta mengarahkan adik-adiknya agar menjadi pribadi yang lebih baik. Kemudahan dan kelancaran dalam setiap kegiatan yang dipengaruhi oleh kedisiplinan dan tanggung jawab dari para pendidik tersebut yang buisa menjadi contoh bagi para peserta didik untuk bertindak dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun diluar sekolah. Peran dari pembina sangat penting, karena sebagai cerminan atau panutan bagi peserta didik. Peran seorang pembina harus mampu membiasakan, mengawasi, dan membina adik-adiknya dalam setiap kegiatan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. 3) Faktor orang tua Setiap orang tua sangatlah berperan dalam pendidikan anaknya. Selain itu juga berperan dalam menentukan dan mengarahkan masa depan anaknya, dan juga mempunyai peran menjadikann anak yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian. Dalam kegiatan kepramukaan yang ada di SMK Negeri 1 Pogalan ini peran orang tua juga sangat di butuhkan, karena dengan adanya dukungan dan kepercayaan dari orang tua maka kegiatan kepramukaan juga dapat berjalan dengan lancar dan

86 baik sehingga proses meningkatkan mutu pendidikan pramuka bisa berjalan dengan lancar dan baik. 4) Faktor keuangan Dalam setiap kegiatan proses pendidikan tentu tidak terlepas dari segi pendanaan. Baik dan buruk, lancar atau tidaknya sebuah pendidikan kepramukaan juga ditentukan oleh besar kecilnya sebuah pendanaan yang ada. Untuk itu pendanaan sangatlah dibutuhkan ketika akan mengadakan kegiatan kepramukaan baik dilingkup sendiri maupun kegiatan perlombaan. Dukungan lain yang diberikan oleh sekolah yaitu berupa uang atau pendanaan yang digunakan sebagai penunjang untuk suksesnya kegiatan yang telah direncanakan oleh anggota pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan ini,tapi adikadik juga tidak mau tinggal diam menunggu dana dari sekolah turun untuk melaksanakan suatu kegiatan, bahkan mereka rela menyumbangkan uang hadiah hasil lomba yang diperolehnya untuk digunakan sebagai penunjang kelancaran kegiatan adikadik sendiri. 2. Faktor penghambat a. Faktor Peserta Didik Peserta didik merupakan faktor terpenting dalam pendidikan, karena tanpa adanya peserta didik pendidikan tidak

87 akan berjalan dengan baik, begitu juga dengan pendidikan kepramukaan yang ada di SMK Negeri 1 Pogalan ini. Peserta didik memang merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran, tapi disisi lain peserta didik juga dapat menjadi faktor penghambat yang sangat besar karena banyak peserta didik yang kurang minat dengan kepramukaan sehingga dengan pembelajarannya siswa yang tidak minat tersebut malah akan mengganggu siswa yang sudahtertarik dan merasa senang untuk mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini menurut pengakuan dari salah satu pembina di SMK Negeri 1 Pogalan ini, beliau mengaku juga merasa belum berhasil dalam menarik minat dan perhatian siswa. b. Faktor Sekolah (status sekolah) Status sekolah yang sudah negeri memang sangat membantu dalam proses pendidikan karena banyak dari warga yang percaya tentang kualitas sekolah dan pembelajarannya sehingga banyak masyarakat yang menyekolahkan anak mereka ke sekolah yang statusnya negeri. Terutama untuk gerakan pramuka juga dianggap menguntungkan karena sekolah

88 mewajibkan ekstra kurikuler pramuka untuk diikuti peserta didik. Namun dengan diwajibkannya gerakan pramuka dan dimasukkan dalam jam pelajaran itu malah dirasa menjadi faktor penghambat pendidikan kepramukaan karena waktu yang diberikan terlalu singkat dan kurang untuk menyampaikan materi kepada peserta didik.