BAB I PENDAHULUAN. yang ada di televisi, ambiguitas ini juga berhubungan dengan bahasa yang

dokumen-dokumen yang mirip
MAKNA AMBIGUITAS SLOGAN IKLAN SEPEDA MOTOR DI TELEVISI NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan peradaban dan kebudayaan serta satuan lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesan, komunikasi dikatakan berhasil. Sebaliknya, bila terjadi perbedaan penafsiran atas makna

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi dalam bertukar pendapat. Bahasa dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. khasanah pengetahuan suatu masyarakat atau suku bangsa. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu pesan dari seseorang ke orang lain. Berbahasa yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia tidak mungkin mampu memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bahasa juga merupakan interaksi antar manusia mengenal tiga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang demikian pesat, didukung dengan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. melalui tuturan di dalamnya. Stiker juga merupakan salah satu media

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2012: 32),

BAB 1. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ambiguitas merupakan makna yang memiliki lebih dari satu arti, dalam hal ini ingin mengkaji tentang ambiguitas slogan iklan sepeda motor yang ada di televisi, ambiguitas ini juga berhubungan dengan bahasa yang merupakan sarana penting dalam suatu interaksi sosial. Dalam perannya sebagai sarana interaksi sosial bahasa mampu menyampaikan informasi dari manusia yang satu pada manusia yang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa terdiri atas dua bagian, yaitu bentuk atau lambang yang berupa ujaran-ujaran dan makna. Kegiatan berbahasa dalam suatu interaksi sosial sesungguhnya merupakan kegiatan mengekspresikan lambang-lambang bahasa untuk menyampaikan makna-makna yang ada pada lambang tersebut. Dengan demikian, pengetahuan akan adanya hubungan antara lambang atau satuan bahasa dengan maknanya sangat diperlukan dalam berkomunikasi dengan bahasa itu (Chaer, 1995). Selanjutnya, makna sesungguhnya merupakan isi yang terkandung di dalam suatu bentuk atau lambang, yaitu hubungan antara lambang atau satuan bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Dengan kata lain, mempelajari makna kata pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana para pemakai bahasa dalam suatu 1

2 masyarakat bahasa menafsirkan lambang-lambang bahasa untuk dapat saling mengerti. Hubungan yang erat antara bentuk dan makna pada tahap selanjutnya menimbulkan apa yang disebut oposisi. Yang dimaksud oposisi adalah hubungan antara dua unsur atau lebih dalam suatu sistem yang menampakkan perbedaan (Sudaryono, 2000). Hubungan antara bentuk dan makna itu menimbulkan dua macam oposisi, yaitu (1) oposisi tunggal, dan (2) oposisi multilateral. Pada oposisi tunggal tiap bentuk hanya menyatakan satu makna, sedangkan pada oposisi multilateral satu bentuk dapat menyatakan lebih dari satu makna. Selanjutnya, implikasi dari tiap-tiap oposisi itu ialah bahwa pada oposisi tunggal makna bahasa. Bersifat rnonointerpretasi sementara pada oposisi multilateral maknanya bersifat multiinterpretasi. Yang dimaksud monointerpretasi ialah hanya terdapat satu kemungkinan interpretasi dari bahasa yang dituturkan atau dituliskan, sedangkan rnultiinterpretasi berarti dalam suatu tanda bahasa terdapat beragam makna atau sebaliknya sehingga apa yang ingin disampaikan penutur diinterpretasikan berbeda oleh pendengar. Tahap selanjutnya pemaknaan suatu tanda bahasa secara multiinterpretasi ini menimbulkan apa yang kemudian disebut ambiguitas (ambiguily). Selain itu, ketaksaan dapat ditimbulkan pula karena kearbitreran dan kekonvensionalan tanda, yang menyebabkan makna atau konsep memiliki dua sifat, yaitu samar-samar (vaque) dan taksa (ambigue). Menurut

3 Kempson (dalam Sudaryono, 2000) kesamaran merupakan sifat bahasa berupa kecenderungan tanda bahasa mengungkapkan makna dalam batasbatas yang tidak jelas. Dalam sistem tanda bahasa kesamaran itu selanjutnya menyebabkan kegandaan makna sehingga dapat menimbulkan berbagai penafsiran, atau dengan kata lain, ambiguitas. Di dalam bahasa dikenal istilah impiikalur, yaitu sesuatu yang ditangkap pendengar atau pembaca yang berbeda dengan makna konvensionalnya atau makna yang secara bersama-sama telah dimengerti para pengguna bahasa (Brown dan Yale dalam Sudaryono, 2000). Ambiguitas ditemukan dalam iklan di televisi. Iklan televisi tidak jauh berbeda dengan bahasa, dalam arti memiliki konvensi tersendiri sebagai suatu sistem tanda. Makna yang disampaikan tidak diutarakan hanya melalui tuturan, tetapi juga melalui gambar atau bentuk visual dan musik yang memperkuat simbol atau citra yang ingin ditampilkan oleh produk ditelevisi yang diiklankan itu. Akibatnya banyak tuturan atau penggunaan bahasa dalam iklan memanfaatkan implikatur untuk menyampaikan pesan. Imam Suyitno (2005) menyatakan bahwa dalam bentuk formalnya, slogan merupakan pernyataan atau kalimat pendek. Perwujudan slogan yang demikian dimaksudkan agar slogan mudah diingat oleh si pemirsa atau khalayak yang berkepentingan. Kalimat slogan sangat diperlukan untuk tujuan-tujuan persuasive. Sebuah produk akan lebih cepat dikenal apabila memiliki slogan yang baik. Misalnya saja produk Hand Phone Nokia yang

4 mempunyai slogan Conecting People mampu membuat perusahaan pencipta barang elektronik Nokia mendunia. Seperti dijelaskan di atas, slogan hanyalah berupa sebuah kalimat pendek, tetapi tidaklah mudah untuk membuatnya. Ambiguitas atau ketaksaan merupakan salah satu yang menjadi kendalanya. Astuti (2008), menyatakan bahwa ambiguitas sering ditemukan dalam iklan ditelevisi. Artinya slogan-slogan yang digunakan dalam iklan sering menimbulkan lebih dari satu tafsiran makna. Tidaklah mungkin sebuah slogan akan mampu mempromosikan sesuatu apabila para pembacanya pun tidak memahami pesan yang terkandung di dalam kalimat slogan tersebut. Kalimat-kalimat disampaikan seperlunya tanpa makna yang jelas karena pembuat iklan, dalam hal ini selaku penutur, memiliki anggapan bahwa pemirsa, selaku lawan tutur, dianggap telah mengerti apa yang dimaksudkan oleh iklan yang ditayangkan meskipun dalam kenyataannya hal ini tidak senantiasa dapat dijamin kebenarannya. Agar pembahasan menjadi terfokus, dalam tulisan ini pengamatan ditujukan kepada slogan yang mengiringi tayangan iklan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan slogan adalah frase atau klausa yang disukai oleh kelompok masyarakat dan dikreasikan untuk menjadi trade mark dari produk yang diiklankan itu. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji penelitian mengenai Ambiguitas Slogan iklan Sepeda Motor Yang ada di Televisi.

5 B. Rumusan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian dapat mengarah serta mengena pada sasaran yang diinginkan. Dalam penelitian ini masalah yang akan dikaji dibatasi pada ambiguitas Slogan iklan Sepeda Motor Yang ada di Televisi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah bentuk ambiguitas pada slogan iklan sepeda motor di televisi? 2. Bagaimanakah ambiguitas makna konvensional pada slogan iklan sepeda motor di televisi? 3. Bagaimanakah ambiguitas makna kontekstual pada slogan iklan sepeda motor di televisi? 4. Bagaimanakah tingkat ambiguitas slogan iklan sepeda motor di televisi? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian perlu disampaikan setelah mengajukan rumusan masalah pada penelitian yang diajukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji bentuk ambiguitas pada slogan iklan sepeda motor di televisi. 2. Mengkaji ambiguitas makna konvensional slogan iklan sepeda motor di televisi. 3. Mendeskripsikan ambiguitas makna kontekstual slogan iklan sepeda motor di televisi.

6 4. Mendeskripsikan tingkat ambiguitas slogan iklan sepeda motor di televisi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya, baik secara teoritis maupun praktis. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Menembah kekayaan di bidang bahasa, khususnya mengenai ambiguitas slogan iklan sepeda motor di media televisi. b. Dapat menambah pengetahuan mengenai karakteristik slogan iklan sepeda motor di media televisi. 2. Manfaat praktis a. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pemakaian bahasa, khususnya dalam memaknai slogan iklan sepeda motor di televisi. b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan hal yang sama. c. Bagi pembuat iklan, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan supaya para pembuat iklan lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi iklan, sehingga iklan terlihat lebih menarik.

7 E. Sistematika Laporan Penelitian Bab I Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II Bab III Berisikan kajian teori dan kerangka berpikir. Metode penelitian yang terdiri dari jenis dan strategi penelitian, objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Bab IV Berisikan hasil dan pembahasan tentang analisis ambiguitas slogan iklan sepeda motor yang ada di televisi. Bab V Berisikan penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.