FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN JERUK MANIS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN TELUR AYAM RAS

ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DI SUMATERA UTARA. Luthfi Ansyari*), Mozart B. Darus**), Lily Fauzia**) ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

PENGARUH PEMBERLAKUAN PAJAK EKSPOR TERHADAP HARGA DOMESTIK BIJI KERING KAKAO SUMATERA UTARA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BUAH JERUK IMPOR DI KOTA MEDAN TESIS. Oleh. Akbar Habib /MAG

DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN JERUK MANIS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN KOPI LUWAK BERMEREK DI KOTA MEDAN ABSTRAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

ABSTRAK. Kata-kata kunci: beban pajak kini, aktiva pajak tangguhan, beban pajak tangguhan, manajemen laba. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI DAGING AYAM KAMPUNG DI KOTA MEDAN (Studi Kasus: Pasar Sambas, Medan)

SKRIPSI OLEH : GALIH SUPRAJA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL

ABSTRACT. Keywords :Deffered Tax Assets, Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin. vi Universitas Kristen Maranatha

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

ANALISIS ELASTISITAS PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN TERHADAP DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN DI PESISIR PANTAI KECAMATAN SINGKIL UTARA KABUPATEN ACEH SINGKIL. Tesis. Oleh: NOMI NOVIANI SIREGAR

ANALISIS USAHATANI BUAH DUKU (Lansium domesticum) Studi Kasus : Desa Kuala Dekah, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN MINYAK GORENG CURAH DI KOTA MEDAN ABSTRAK

SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN OLEH

Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS

ANGGI PRATAMA NST /AKT

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN PADI DAN JAGUNG KABUPATEN KARO SKRIPSI

SKRIPSI PENGARUH HARGA

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

ABSTRACT. Key words: VAT, Salex Tax, Consumer purchasing power. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA PADA NIAGARA HOTEL PARAPAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI SUMATERA UTARA ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH

SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN DAN PENGETAHUAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG GADGET APPLE PADA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

Prosiding Manajemen ISSN:

SKRIPSI PENGARUH MODAL, BIAYA, DAN HARGA JUAL TERHADAP LABA USAHA MIKRO DI PASAR TRADISIONAL PRINGGAN MEDAN OLEH HARVAN SINURAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT MOTIVASI PETUGAS PENYULUH LAPANGAN PERTANIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

ANALISIS PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, PERENCANAAN AUDIT DAN SUPERVISI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara HP ,

SKRIPSI OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

SKRIPSI PENGARUH EKUITAS MEREK DAN BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG DI KOTA MEDAN OLEH

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

ANALISIS HARGA DAN ELASTISITAS PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LANGKAT

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU AIR JORDAN TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata-kata kunci: perceived ewom, minat beli. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI OLEH. Khairunnisa Asri

SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SUMUT (PERSERO) CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA OLEH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH

Pengaruh Total Bagi Hasil, Tingkat Inflasi, dan Pendapatan Terhadap Jumlah Simpanan Mudharabah Pada PT. BTN SYARIAH CABANG TUANKU TAMBUSAI

PENGARUH EARNING PER SHARE, DIVIDEND PER SHARE,

SKRIPSI FATIYA SYARAH

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA PASIR DI KOTA MEDAN ANALYSIS THE FACTORS THAT INFLEUENCE THE SUGAR DEMAND IN MEDAN CITY

ABSTRAK. Kata-kata kunci : kompensasi finansial, kompensasi non finansial, pencapaian target penjualan.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen terhadap Buah Jeruk Lokal di Kota Denpasar

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian dikarenakan data Outlier.

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN JERUK MANIS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN Asmidah 1), Rahmanta Ginting 2), Hasman Hasyim 3) Alumni Fakultas Pertanian USU dan Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp.0856 5804 0500, E-mail: asmidahasmi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran jeruk manis di pasar tradisional Kota Medan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jeruk manis di pasar tradisional Kota Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni, 2013. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 30 pedagang jeruk manis dan 30 konsumen jeruk manis di Pasar Tradisional yaitu Pusat Pasar, Pasar Petisah, dan Pasar Medan Deli. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan. Metode analisis yang digunakan adalah uji regresi linier berganda. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Dari sisi penawaran, secara serempak harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis. Secara parsial bahwa variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis, sedangkan biaya penjualan dan keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis (2) Dari sisi permintaan, secara serempak harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Secara parsial bahwa variabel harga beli konsumen dan pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis, sedangkan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Kata Kunci: Penawaran, permintaan, biaya. ABSTRACT The objective of the research was to analyze 1) the factors which influenced the supply of oranges at the traditional markets in Medan, 2) the factors which influenced the demand for oranges at the traditional markets in Medan. The research was conducted from May to June, 2013. The samples consisted of 30 orange vendors and 30 consumers of oranges at the traditional markets: Pusat Pasar, Pasar Petisah, and Pasar Medan Deli. The samples were taken by using accidental sampling technique, and the data were analyzed by using multiple linear regression analysis. The result of the research showed that 1) from the supply viewpoint, the buying price of the vendors, selling cost, and profit simultaneously had significant influence on the amount of supply of oranges. Partially, the variable of the selling price of the vendors did not have any significant influence on the amount of supply of oranges, while selling price and profit had significant influence on the amount of supply of oranges, 2) From the demand viewpoint, consumers buying price, income, and the number of family members simultaneously had significant influence on the amount of supply of oranges. Partially, the variables of consumers buying price and income had

significant influence on the amount of demand for oranges, while the number of family members did not have any influence on the amount of demand for oranges. Keywords: Supply, demand, cost Latar Belakang PENDAHULUAN Kebutuhan terhadap buah-buahan, seperti buah jeruk terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, dan makin tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi. Kebutuhan terhadap buah jeruk juga cenderung meningkat dengan adanya kemajuan teknologi dan pengetahuan yang memungkinkan pengolahan buahbuahan lebih beragam. Hal ini berarti membuka peluang yang baik bagi petani dan pengusaha jeruk ( Anggen, 2012) Jeruk merupakan komoditas buah yang cukup menguntungkan untuk diusahakan. Agribisnis jeruk, Jika diusahakan dengan sungguh-sungguh terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani, seperti meningkatkan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, konsumsi buah meningkat, dan dapat menumbuhkembangkan perekonomian regional serta peningkatan pendapatan nasional. Oleh karena itu pemacuan produksi jeruk dan perbaikan manajemen penjualan sesuai permintaan pasar akan berdampak nyata terhadap kelangsungan hidup banyak masyarakat khususnya yang mencari nafkah dibidang usaha buah jeruk (Departemen Pertanian, 2007) Total konsumsi jeruk manis di Sumatera Utara meningkat dari tahun 2010 sebesar 34.397.000 kg menjadi 34.715.000 kg tahun 2011, peningkatannya sebesar 2,7 %. Produksi jeruk manis di Kota Medan meningkat dari tahun 2010 sebesar 11,80 ton menjadi 60,5 ton tahun 2011, sehingga peningkatannya sebesar 80,5 %. peningkatan produksi sebagai penawaran dan peningkatan konsumsi jeruk manis sebagai permintaan inilah yang mendasari sehingga peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan jeruk manis di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengaruh faktor harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan terhadap penawaran jeruk manis di pasar tradisonal Kota Medan?

2. Bagaimana pengaruh faktor harga beli konsumen, pendapatan konsumen, dan jumlah tanggungan terhadap permintaan jeruk manis di pasar tradisonal Kota Medan? Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh faktor harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan terhadap penawaran jeruk manis. 2. Untuk menganalisis faktor harga beli konsumen, pendapatan konsumen, dan jumlah tanggungan terhadap permintaan jeruk manis di pasar tradisional Kota Medan. TINJAUAN PUSTAKA Jeruk manis dengan nama lain Citrus aurantium adalah buah yang populer di masyarakat. Manfaat yang dapat diperoleh dari buah jeruk sangat banyak, diantaranya kandungan vitamin C yang tinggi sehingga memungkinkan buah jeruk dikonsumsi sebagai pencegah maupun penyembuh penyakit influenza. Buah jeruk juga mengandung zat fosfor, zat kapur tinggi, potassium, folid acid, dan hesperidin yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang pada anak-anak, menghambat sel-sel kanker, selain kaya serat, buah ini juga mampu menurunkan resiko penyakit jantung, mencegah kolesterol, menurunkan tekanan darah, dan masih banyak manfaat jeruk lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh (Anggen, 2012). Landasan Teori Menurut Sukirno (2003), hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual. P P2 P1 S1 1 S Dimana : P : Harga beli pedagang Q : Jumlah barang yang diminta S : Penawaran Q2 Q1 Gambar 1. Pergeseran Kurva Penawaran. Q

ke S1 Gambar 1 menunjukkan bahwa Pergeseran kurva penawaran dari kurva S disebut dengan pergeseran kurva penawaran, menunjukkan adanya pengurangan dalam jumlah suatu barang yang ditawarkan karena terjadi peningkatan harga beli pedagang tersebut terhadap suatu barang. Dimana : Menurut Sukirno (2003), hukum Permintaan pada hakekatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: Semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. P Dimana: P1 P2 D1 Q Q2 D Q P : Harga beli konsumen Q : Jumlah barang yang diminta D : Permintaan Gambar 2. Pergeseran Kurva Permintaan Gambar 2 menunjukkan bahwa Pergeseran kurva permintaan dari kurva D ke D1 disebut dengan pergeseran kurva permintaan, menunjukkan adanya pertambahan dalam jumlah suatu permintaan barang karena terjadi penurunan harga beli konsumen tersebut terhadap suatu barang. Penelitian Terdahulu Penelitian yang pernah dilakukan Mery Christina Gultom (2009), analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran jeruk manis di Kota Pematangsiantar. Sampel yang diteliti sebanyak 30 sampel penjual dan 30 sampel konsumen. Dari sisi penawaran disimpulkan secara serempak jumlah penawaran jeruk manis dipengaruhi oleh harga jeruk manis, biaya produksi penjualan, dan profit. Secara parsial, variabel harga beli pedagang dan biaya produksi penjualan tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis, sedangkan profit berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis. Dari sisi permintaan disimpulkan bahwa secara serempak, harga jeruk manis, pendapatan, dan jumlah tanggungan berpengaruh secara nyata terhadap

jumlah permintaan jeruk manis. Secara parsial, variabel harga jeruk manis, pendapatan, dan jumlah tanggungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Hipotesi Penelitian 1. Harga beli pedagang berpengaruh negatif terhadap jumlah penawaran jeruk manis. Biaya penjualan berpengaruh negatif terhadap jumlah penawaran jeruk manis. Keuntungan berpengaruh positif terhadap jumlah penawaran jeruk manis. 2. Harga beli konsumen berpengaruh negatif terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Pendapatan berpengaruh positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Jumlah anggota keluarga berpengaruh positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis METODE PENELITIAN Metode Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat menggambarkan populasi. Sampel dalam penelitian ini ada 2 (dua) kelompok yaitu pedagang jeruk manis dan konsumen jeruk manis. Pedagang jeruk manis adalah pedagang yang sedang menjual jeruk manis dan konsumen jeruk manis adalah pembeli yang sedang membeli jeruk manis yang dijumpai di daerah penelitian yaitu Pusat Pasar, Pasar Petisah, dan Pasar Medan Deli. Sampel yang diteliti sebanyak 30 sampel pedagang jeruk manis dan 30 sampel konsumen jeruk manis. Berdasarkan teori penarikan contoh sampel bagaimanapun bentuk populasi teori penarikan sampel menjamin akan diperolehnya hasil yang memuaskan dan untuk penelitian yang menggunakan analisa statistik, ukuran sampel paling minimum 30 (Walpole, 1992). Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel aksidental (accidental sampling) bisa juga disebut teknik pengambilan sampel yang mudah dan bisa ditemui (Wirartha, 2006). Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di pasar tradisional serta wawancara kepada pedagang dan konsumen dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik (BPS), Direksi PD Pasar, dan dari literatur serta sumber pendukung lainnya. Metode Analisis Data Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesa yang akan diuji. 1). Hipotesis 1 diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS, dengan menggunakan rumus: Y = a+ b1x1 + b2x2 + b3x3 + µ Keterangan : Y = Jumlah penawaran jeruk manis (Kg/bln) a = Koefisien intersep (konstanta) b1, b2, b3 = Koefisen Regresi X1 X2 X3 = Harga beli pedagang (Rp/kg/bln) = Biaya penjualan (Rp/bln) = Keuntungan (Rp/kg/bln) µ = Kesalahan pengganggu Menurut Priyatno (2011), penggunaan kriteria uji hipotesa adalah : - Jika t hitung > t tabel ; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan) - Jika t hitung < t tabel ; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan) - Jika F hitung > F tabel ; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan) - Jika F hitung < F tabel ; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan) Penggunaan uji asumsi klasik adalah : - Uji multikolinearitas adalah keadaan dimana ada hubunga linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam suatu model regresi, dimana nilai tolerance<0,1 dan VIF>10. - Uji heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi, dapat dilihat dengan menggunakan gambar grafik scatterplot uji heteroskedastisitas.

- Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel pengganggu (e) berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dengan menggunakan gambar grafik histogram dan gambar grafik scatterplot uji normalitas. 2). Hipotesis 2 diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS, dengan menggunakan rumus: Y = a+ b1x1 + b2x2 + b3x3 + µ Keterangan : Y = Jumlah permintaan jeruk manis (Kg/bln) a = Koefisien intersep (konstanta) b1, b2, b3 = Koefisen Regresi X1 X2 X3 = Harga beli konsumen (Rp/kg/bln) = Pendapatan (Rp/bln) = Jumlah anggota keluarga (Jiwa) µ = Kesalahan pengganggu Menurut Priyatno (2011), penggunaan kriteria uji hipotesa adalah : - Jika t hitung > t tabel ; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan) - Jika t hitung < t tabel ; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan) - Jika F hitung > F tabel ; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan) - Jika F hitung < F tabel ; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan) Penggunaan uji asumsi klasik adalah : - Uji multikolinearitas adalah keadaan dimana ada hubunga linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam suatu model regresi, dimana nilai tolerance<0,1 dan VIF>10. - Uji heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi, dapat dilihat dengan menggunakan gambar grafik scatterplot uji heteroskedastisitas. - Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel pengganggu (e) berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dengan menggunakan gambar grafik histogram dan gambar grafik scatterplot uji normalitas. - gambar grafik scatterplot uji normalitas.

Defenisi Operasional 1. Pedagang jeruk manis adalah pedagang yang menjual jeruk manis di pasar tradisional kota Medan yang telah ditentukan tempatnya. 2. Penawaran jeruk manis adalah banyaknya jumlah jeruk manis yang ditawarkan oleh pedagang kepada konsumen pada waktu tertentu. 3. Harga beli pedagang jeruk manis adalah harga yang dibeli pedagang jeruk manis kepada petani ataupun kepada penjual grosir jeruk manis. 4. Biaya penjualan jeruk manis adalah biaya yang dikeluarkan dalam penjualan jeruk manis. 5. Keuntungan adalah laba yang diperoleh oleh pedagang jeruk manis. 6. Konsumen jeruk manis adalah konsumen yang tujuannya membeli jeruk manis dengan kriteria ibu rumahtangga/kepala rumahtangga di pasar tradisonal Kota Medan yang telah ditentukan tempatnya. 7. Permintaan jeruk manis adalah jumlah jeruk manis yang dibeli konsumen dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. 8. Harga beli konsumen adalah harga yang harus dibayar oleh konsumen yang sudah disepakati bersama oleh konsumen dan pembeli jeruk manis. 9. Pendapatan konsumen adalah penghasilan konsumen rata-rata per bulan. 10. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah tanggungan yang menjadi anggota keluarga konsumen untuk dibiayai kebutuhan hidupnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Interpretasi Hasil Jumlah Penawaran Jeruk Manis. Tabel 1. Hasil Analisis Jumlah Penawaran Jeruk Manis. Variabel Koefisien t-hitung Signifikan Regresi Constanta 3644.069.907.373 X1= Harga Beli Pedagang -.227 -.887.383 X2=Biaya Penjualan.001 2.182.038 X3= Keuntungan.001 3.782.001 R 2 = 0,854 F-hitung= 50,629 F-tabel (0,05)= 2,975 t-tabel(0,05)= 2,048 Sumber: Data primer

Adapun persamaan yang diperoleh dari hasil analisis adalah: Y= 3644,069 0,227 X1 + 0,001 X2 + 0,001 X3. Keterangan: Y= Jumlah Penawaran Jeruk Manis (Kg/bulan) X1 = Harga Beli Pedagang (Rp/kg/bulan) X2= Biaya Penjualan (Rp/bulan) X3= Keuntungan (Rp/bulan) Interpretasi Model Jumlah Penawaran Jeruk Manis Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit). R 2 sebesar 0,854 artinya 85,4% variasi variabel jumlah penawaran jeruk manis telah dapat dijelaskan oleh variabel harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan. Sisanya sebesar 14,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Uji F (Uji Simultan). F-hitung (50,629) > F-tabel (2,975), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah penawaran jeruk manis. Uji t (Uji Parsial) dan Koefisien Regresi Harga beli pedagang memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar -0,227. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga beli pedagang sebesar Rp. 1.000,- maka akan menurunkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,227 kg. Secara parsial, variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (-0,887) < t-tabel (2,048). Biaya penjualan memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan biaya penjualan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,001 kg. Hal ini disebabkan karena semakin luas skala usaha maka biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan semakin tinggi. Secara parsial, variabel biaya penjualan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (2,182) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0,038 < 0,05.

Keuntungan memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan keuntungan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,001 kg. Semakin tinggi keuntungan semakin banyak jumlah penawaran. Secara parsial, variabel keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (3,782) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0,001 < 0,005 Hasil Pengujian Asumsi Klasik Jumlah Penawaran Jeruk Manis. - Uji Multikolinieritas. Tabel 2. Nilai Coefficient dan VIF. Variabel Tolerance VIF Harga Beli.828 1.208 Biaya Penjualan.231 4.321 Keuntungan.239 4.181 Sumber : Data primer Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel > 0,1 dan nilai VIF<10. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas di dalam model persamaan tersebut. - Uji Heteroskedastisitas. Gambar 3. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Gambar 3 grafik scatterplot uji heteroskedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

- Uji Normalitas Gambar 4. Grafik Histogram Uji Normalitas. Berdasarkan Gambar 4 grafik histogram uji normalitas terlihat bahwa variabel keputusan berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng kanan. Gambar 5. Scatterplot Uji Normalitas Gambar 5 scatterplot uji normalitas dapat dilihat bahwa titik-titik relatif tidak jauh dari garis, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan telah mengikuti distribusi normal. Interpretasi Hasil Permintaan Jeruk Manis. Tabel 3. Hasil Analisis Permintaan Jeruk Manis. Variabel Koefisien t-hitung Signifikan Regresi Constanta 23,657 4,866 0,000 X1= Harga Beli Konsumen -0,001-4,584 0,000 X2= Pendapatan 1,834 7,558 0,000 X3= Jumlah Anggota Keluarga 0,260 1,143 0,264 R 2 = 0,803 F-hitung= 35,388 F-tabel (0,05) = 2,975 t-tabel (0,05) = 2,048 Sumber: Data primer

Adapun persamaan yang diperoleh dari hasil analisis adalah: Y= 23,657-0,001 X1 + 1,834 X2 + 0,260 X3. Keterangan: Y = Jumlah Permintaan Jeruk Manis (Kg/bulan) X1 = Harga Beli Konsumen (Rp/kg/bulan) X2= Pendapatan (Rp/bulan) X3= Jumlah Anggota Keluarga (Jiwa) Interpretasi Model Jumlah Permintaan Jeruk Manis Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit). R 2 sebesar 0,803 artinya 80,3% variasi variabel jumlah permintaan jeruk manis telah dapat dijelaskan oleh variabel harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga. Sisanya sebesar 19,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Uji F (Uji Simultan). F-hitung (35,388) > F-tabel (2,975), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah permintaan jeruk manis. Uji t (Uji Parsial) dan Koefisien Regresi. Harga beli konsumen memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar -0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga sebesar Rp 1.000,- maka jumlah permintaan akan turun sebesar 0,001 kg. Secara parsial, variabel harga beli konsumen berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (4,584) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05 Pendapatan memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar 1,834. Hal ini berarti bahwa kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 1,834 kg. Secara parsial, variabel pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis, dimana dapat dilihat bahwa t- hitung (7,558) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05 Jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,260. Hal ini berarti bahwa

penambahan 1 orang/jiwa anggota keluarga menyebabkan peningkatan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 0,260 kg. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung (1,143) < t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0.264 > 0.05 Hasil Pengujian Asumsi Klasik Permintaan Jeruk Manis - Uji Multikolinieritas. Tabel 4. Nilai Coefficient dan VIF. Variabel Tolerance VIF Harga 0,982 1,018 Pendapatan 0,852 1,174 Jumlah Tanggungan 0,864 1,158 Sumber : Data primer Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel > 0,1 dan nilai VIF<10. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas di dalam model persamaan tersebut. - Uji Heteroskedastisitas. Gambar 6. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 6 scatterplot uji heteroskedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

- Uji Normalitas Gambar 7. Grafik Histogram Uji Normalitas. Berdasarkan Gambar 7 grafik histogram uji normalitas terlihat bahwa distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng kanan. Gambar 8. Scatterplot Uji Normalitas Berdasarkan Gambar 8 scatterplot uji normalitas dapat dilihat bahwa titiktitik yang relatif tidak jauh dari garis, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan telah mengikuti distribusi normal. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dari sisi penawaran disimpulkan bahwa secara serempak jumlah penawaran jeruk manis dipengaruhi oleh harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan. Secara parsial, variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis, sedangkan biaya penjualan dan keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis. 2. Dari sisi permintaan disimpulkan bahwa secara serempak, harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh secara nyata

terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Secara parsial, variabel harga beli konsumen dan pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis, sedangkan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Saran 1. Sebaiknya konsumen lebih memperhatikan mutu dari jeruk manis meskipun harganya sedikit lebih mahal dari jeruk manis yang sudah beberapa hari disimpan didalam gudang. 2. Sebaiknya pedagang meningkatkan penawaran jeruk manis dengan melihat kebutuhan pasar dan memasarkannya dengan pengelolaan yang baik agar keuntungan yang diperoleh lebih banyak. 3. Diharapkan kepada pemerintah Kota Medan agar lebih memperhatikan lokasi pasar yang masih pengap, jorok, dan jalanan pasar yang becek agar pedagang dan pembeli merasa nyaman dalam melakukan transaksi jual beli. 4. Sebaiknya peneliti lain meneliti tentang penelitian dengan judul yang sama tetapi dengan variabel yang berbeda, dan tentang strategi peningkatan pemasaran jeruk manis. DAFTAR PUSTAKA Anggen, 2012. Ajaibnya Terapi Herbal. Dunia Sehat. Jakarta. Deptan, 2007. Produk Hortikultura Indonesia. http://agribisnis. deptan.go.id. Diakses 07 Maret 2013. Gultom, Mery Christina. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Jeruk Manis di Kota Pematangsiantar. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Priyatno, A., 2011. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Penerbit Andi. Yogyakarta. Sukirno, S., 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Ketiga). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Walpole, R.E. 1992. Pengantar Statistik Edisi ke-3. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wirartha. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Penerbit Andi. Yogyakarta.