Kelembaban Udara. Klimatologi. Meteorology for better life

dokumen-dokumen yang mirip
5/16/2013 SUHU / TEMPERATUR. This page was created using Nitro PDF SDK trial software. To purchase, go to

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA)

Evapotranspirasi. 1. Batasan Evapotranspirasi 2. Konsep Evapotranspirasi Potensial 3. Perhitungan atau Pendugaan Evapotranspirasi

ALAT UKUR KELEMBABABAN UDARA

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

Campuran udara uap air

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

Klimatologi. 1. Energi Pancaran 2. Karakteristik 3. Penerimaan Energi Pancaran 4. Neraca Energi. Meteorology for better life

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY)

ENGE DA D L A IAN IA RH S ELAM A A A PENY

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei Juni 2015 di kandang ayam broiler milik

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

ESTIMASI NILAI TPW (TOTAL PRECIPITABLE WATER) DI ATAS DAERAH PADANG DAN BIAK BERDASARKAN HASIL ANALISIS DATA RADIOSONDE IRE PRATIWI

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 8 PSIKROMETRIK CHART

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi

BAB IV PENGOLAHAN DATA

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan tentang aplikasi sistem pengabutan air di iklim kering

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh

A. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart a. Terminologi a) Humid heat ( Cs

Pembentukan Hujan 2 KLIMATOLOGI. Meteorology for better life

Analisis Hujan Ekstrim Berdasarkan Parameter Angin dan Uap Air di Kototabang Sumatera Barat Tia Nuraya a, Andi Ihwan a*,apriansyah b

BAB III METODOLOGI. 1.1 Lokasi dan Waktu. 1.2 Alat dan Bahan Alat Bahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi/panas.

KAJIAN SUHU DAN ALIRAN UDARA DALAM KEMASAN BERVENTILASI MENGGUNAKAN TEKNIK COMPUTATIONAL DYNAMIC (CFD) Emmy Darmawati 1), Yudik Adhinata 2)

METODOLOGI PENELITIAN

Atmosfer. 1. Bahan 2. Struktur 3. Peranan Atmosfer. Meteorology for better life

PENGENALAN ALAT DISUSUN OLEH : NAMA : NILAM TIKA NIM : G ASISTEN : VIPIN CHRISTINA CHANDRA PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

Dzikri Fahmi Rosidi 1, Harianto 2, Pauladie Susanto 3,

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh

benar kering. Kandungan uap air dalam udara pada untuk suatu keperluan harus dibuang atau malah ditambahkan. Pada bagan psikometrik ada dua hal yang p

Aplikasi Klimatologi

BAB 9. Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya

PSYCROMETER WIRLING/SLING

Nama : Maruli Tua Sinaga NPM : 2A Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing :Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bayan 4 No. 20. Karakteristik bahan di sekitar lokasi Ke-1 didominasi oleh dinding

BAB III METODOLOGI. 3.2 Alat dan Bahan Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 2.

LAPORAN PRATIKUM AGRIKLIMATOLOGI

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

P E T A K O N S E P. Zat dan Wujudnya. Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat. Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Kemampuan yang ingin dicapai:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Proses Pengeringan. Rosdaneli Hasibuan. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Menurut Brennan (1978), pengeringan atau dehidrasi didefinisikan sebagai pengurangan kandungan air oleh panas buatan dengan kondisi temperatur, RH, da

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Bahan dan Alat Bahan Alat Tahapan Perancangan Alat Pengering Gagasan Awal

Salah satu jenis pengering udara adalah regenerative desiccant air dryer. Gambar 2.2 merupakan salah satu contoh dari alat pengering udara jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. 4. Bagaimana cara menampilkan hasil suhu dan kelembaban yang terbaca dengan menggunakan LCD dan komputer?

MESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

V. PERCOBAAN. alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai

VARIASI SPASIAL DAN TEMPORAL HUJAN KONVEKTIF DI PULAU JAWA BERDASARKAN CITRA SATELIT GMS-6 (MTSAT-1R) YETTI KUSUMAYANTI

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN ES DI PACET MOJOKERTO TANGGAL 19 FEBRUARI 2018

PENGARUH TEMPERATUR UDARA, ALIRAN UDARA DAN TEBAL TUMPUKAN GULA AREN TERHADAP LAJU PENGERINGAN GULA AREN

PEMBINAAN OLIMPIADE FISIKA SMP PROPINSI JAWA BARAT

PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI

LAPORAN KLIMATOLOGI KUNJUNGAN STASIUN BMKG KENTEN

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Stasiun Klimatologi. Semarang

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

SIMULASI PRAKIRAAN JUMLAH CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA PARAMETER CUACA (STUDY KASUS DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2012)

II LANDA SAN TEO RI BAB II LANDASAN TEORI. Sulfamic acid juga dikenal sebagai asam amidosulfonic, asam amidosulfuric, asam

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN PUTING BELIUNG DI DESA KEDUNGRINGIN DAN DESA TAPANREJO KEC.MUNCAR KAB.BANYUWANGI TANGGAL 19 FEBRUARI 2018

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian modul inkubator bayi dilakukan menggunakan alat pembanding

KONSEP DASAR PENGE G RIN I GA G N

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

MODUL DASAR BIDANG KEAHLIAN KODE MODUL SMKP1D03-04DBK

awan sempurna Obeservasi cuaca permukaan merupakan suatu cara untuk mendapatkan

Transkripsi:

Kelembaban Udara Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Klimatologi Meteorology for better life

Kerapatan Uap Air ( ) Pernyataan Kelembaban Masa uap air persatuan volume udara yang mengandung uap air tersebut. Tekanan Uap Air Aktual (e a ) Pernyataan banyaknya uap air yang terjadi (aktual) pada suatu masa udara. Tekanan Uap Jenuh (e s ) Kapasitas udara untuk menampung uap air. Kelembaban spesifik (q) dan nisbah campuran (r) Perbandingan antara massa uap air (m v ) dan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (m d ) dan massa uap air (m v ). Kelembaban nisbi/relatif (RH) Perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Defisit Tekanan Uap Air (vpd) vpd = e s - e a Selisih antara tekanan uap air jenuh dan tekanan uap aktual Suhu Titik Embun (Td) Suhu pada waktu tercapai tekana uap jenuh sama dengan tekanan uap aktual (e s = e a ) Meteorology for better life 2

Pernyataan kelembaban dapat dinyatakan dalam bentuk.. Kerapatan uap air (ρ v ) = m v /V Tekanan uap air (e a ) = nrt/v = 0,056 ρ v RT (untuk uap air) Kelembaban spesifik (q) = m/(m d + m v ) Nisbah campuran/mixing rasio (r) = m v / m d Kelembaban Relatif (RH) = (e a /e s )x100% Tekanan uap jenuh (e s ) = 6.1078 x e (17.239 T/(T + 237.3)) ρ v : kerapatan uap air (kg/m 3 ) m v : massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V M d : massa udara kering (kg) pada volume udara sebesar V V : volume udara (m 3 ) n : jumlah mol R T : tetapan gas umum (8,3143 J/K/mol) : suhu mutlak (K), khusus untuk e s T = suhu udara dalam 0 C Meteorology for better life 3

Sebaran Kelembaban Nisbi menurut Waktu RH lebih tinggi pada malam hari dibandingkan siang hari, karena tekanan uap jenuh semakin tinggi dengan naiknya suhu udara sedangkan tekanan uap aktual relatif tetap pada siang maupun malam. Meteorology for better life 4

Variasi Kelembaban di Daerah Tropis dan Subtropis Gambar 5.3 hal 62 Daerah lintang tinggi (tropis), variasi kelembaban nisbi relatif lebih besar karena variasi suhu harian yang tinggi. Meteorology for better life 5

Sebaran Kelembaban Nisbi menurut Tempat Secara umum kelembaban nisbi (RH) umumnya lebih tinggi pada pusat pusat tekanan rendah (siklon). Kelembaban nisbi tertinggi terjadi di wilayah ITCZ. Meteorology for better life 6

Variasi Vertikal Didasarkan hal tersebut variasi kelembaban memiliki pola yang serupa dengan suhu udara Estimasi Kelembaban Udara Spesifik Estimasi kelembaban udara spesifik dapat didekati dari data suhu udara Meteorology for better life 7

Pengukuran Kelembaban Udara Secara sederhana pengukuran kelembaban dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan selisih suhu bola kering dan bola basah Psikrometer sangkar Perbedaan nilai kedua suhu tersebut tergantung pada adanya kandungan uap air, sehingga dapat digunakan untuk mengukur nilai titik embun dan kelembaban relatif sensor Termometer Bola Kering Tempat Aquadest Kain basah Termometer Bola Basah Psikrometer putar (Sling Psychrometer ) Termometer Bola Kering Sensor Suhu Aquades Pegangan untuk Meteorology for better life memutar 8 Termometer Bola Basah

Tabel estimasi nilai suhu titik embun Meteorology for better life 9

Tabel estimasi nilai kelembaban relatif Meteorology for better life 10

Metode Pengukuran Kelembaban Lainnya 1. Higrometer rambut Penggunaan rambut manusia yang akan memanjang dan memendek untuk mengukur nilai kelembaban relatif. Gambar 5.6 Meteorology for better life 11

2. Higrotermograp Penggabungan antara higrometer dengan strip bimetal dan rotasi drum untuk memberikan pengukuran kontinu dari suhu dan kelembaban. Meteorology for better life 12

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Gedung FMIPA Wing 19 Level 4 Kampus IPB Darmaga, Bogor Indonesia 0251-8623850 - http://geomet.ipb.ac.id TERIMA KASIH Meteorology for better life