Schematic Diagram. Keterangan : : lampu indikator power : lampu indikator filamen : Relay

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

Desain Prototype sterilisator. Hari Agung Fitriadi

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

KATA PENGANTAR. Makassar, November Penulis

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

b. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.

AC (AIR CONDITIONER)

BAB IV PENELITIAN. Nama Alat : Sterillisasi UV Dental KIT (SUDEK)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancang bangun alat terapi jerawat menggunakan blue light berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

Bab III ENERGI LISTRIK

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 27 November 2016 Penyusun, Alfia Khairina

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

BAB III METODA PENELITIAN

Prinsip Kerja, Sejarah Dan Pengertian Rice Cooker

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

Sterilisasi menggunakan Sterilisator Ozon & IM

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA

PENDAHULUAN. di dunia setiap tahun. Diare hingga kini masih merupakan penyebab utama

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

MAKALAH PENERAPAN TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DISPENSER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PENANAK NASI (RICE COOKER) DOMO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ENERGI DAN DAYA LISTRIK SERTA PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

RANCANG BANGUN PERAGA PRAKTIKUM KONTROL LEVEL AIR PADA TANDON DAN BAK MENGGUNAKAN PLC

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN. A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan

USER MANUAL M Last ref Nov 2015

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

PETUNJUK PENGGUNAAN KIPAS ANGIN DENGAN LAMPU NEON & RADIO AM/FM POWER AC/DC ISI ULANG

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

Rancang Bangun Sistem Sterilisasi Alat-alat Kedokteran secara Otomatis

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan Produk Baterai

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

ANALISA RANCANGAN PENGONTROLAN VOLUME PADA TANGKI AIR DILENGKAPI DENGAN INDIKATOR LED

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA MESIN PENDINGIN

ALAT STERILISASI KERING DENGAN KUNCI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

Gambar Lampu kepala

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Blok Diagram Perancangan.

JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU

BAB lll METODOLOGI PENELITIAN

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Transkripsi:

STERILISASI Sterilisasi adalah suatu proses untuk membebaskan / membunuh kuman kuman atau bakteri yang terdapat pada benda / alat. Untuk proses tersebut digunakan suatu alat yang dinamakan sterilisation. Sterilization antara lain digunakan dalam bidang kedokteran dan laboratorium farmasi. Dalam bidang kedokteran biasanya alat ini digunakan untuk mensterilkan : - alat alat operasi, seperti gunting, pisau bedah, pinset, dll. - Baju operasi, sarung tangan, tutup kepala, dll. - Botol infuse, botol aquades/aquadides. - Cairan cairan tertentu - dll Sedangkan di ruangan laboratorium farmasi sterilisator biasanya digunakan untuk mensterilkan cairan, aquades yang nantinya akan digunakan untuk campuran obat dan keperluan farmasi lainnya. Pada dasarnya proses sterilisasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1) Sterilisasi basah 2) Sterilisasi kering 3) Sterilisasi dengan ultra violet STERILISASI BASAH Adalah suatu proses sterilisasi yang memanfaatkan hasil penguapan air, dimana uap air tersebut dihasilkan dari proses pemanasan air. Selain itu juga proses sterilisasi basah yang langsung memanfaatkan proses pemanasan air, dimana proses ini sama dengan proses merebus air.

Kaidah yang digunakan pada pesawat sterilisator basah ialah perubahan energi listrik menjadi energi panas, dimana untuk perubahan energi tersebut digunakan filamen yang berfungsi untuk memanaskan air sehingga dihasilkan uap air. Semua peralatan yang akan disterilkan dimasukkan kedalam tempat air, untuk kemudian dipanaskan sampai suhu tertentu. Schematic Diagram Keterangan : F1 F2 Lo L1 L2 RY : filament : lampu indikator power : lampu indikator filamen : Relay

SY Ts Z : kontak relay : thermostat : fuse / sekering Cara kerja : 1. Hubungkan pesawat dengan jala jala PLN. Lampu indikator Loakan menyala, menandakan supplay PLN telah masuk ke pesawat. 2. Switch S1 kemudian di On kan. Relay RY akan mendapat supplay, sehingga RY ini akan energize dan menarik kontak kontaknya 3. Dengan menutupnya kontak SY filamen F1 akan bekerja, lampu indikator L1 akan menyala. 4. kalau dikehendaki pemakaian dua filamen, maka kontak S2 di On kan maka F2 akan bekerja dan lampu indikator Z akan menyala. 5. Dengan bekerjanya filamen F1 dan F2 maka akan terjadi pemanasan akan sampai temperatur yang dikehendaki panas ini digunakan untuk memanaskan air. 6. Apabila panas yang dikehendaki telah mencapai maka termostat (Ts) akan bekerja dan memutuskan arus yang masuk ke rilay akibatnya relay akan Disenergizet dan kan membuka kontak kontaknya. 7. dengan membuka kontak kontak relay, maka filamen tidak akan mendapat supplay, sehingga pemenasan berhenti, dan proses sterilisasi selesai. Jenis lain dari Sterilisasi basah adalah Sterilisator Uap Panas (Auto Clave).

Proses Sterilisasi pada pesawat ini dengan menggunakan uap panas, uap panas yang digunakan bisa di dapat dengan dua cara : 1. Dalam pesawat tersebut terdapat generator uap 2. Atau menggunakan generator uap di tempat lain (diluar pesawat) Pesawat Auto Clave ini biasanya digunakan pada bagian farmasi Blok Diagram Keterangan : S1 : main Switch On / Off L2 : lampu indicator input jala jala L1 : lampu indikator filamen, akan terus menyala sebelum temperatur yang dikehendaki tercapai SH9 : micro Switch Tm : timer 0 C : pengaturan temperatur

Cara kerja : 1. sebelum pesawat di On kan atur dahulu temperatur yang dikehendaki yaitu diatas100 0 C. Juga atur lamanya proses sterelisasi melalui timer. 2. kemudian S1 ditekan supplay dari PLN akan masuk ke pesawat, lampu indikator L1, L2 akan menyala, pada filamen akan terjadi pemanasan. 3. panas yang dihasilkan filamen akan terus naik sampai temperatur yang dikehendaki. 4. setelah batas temperatur yang dikehendaki tercapai micro switch (SH9) akan memutuskan hubungan sehingga filamen tidak akan mendapat supplay. 5. micro switch akan menghubungkan kembali supplay dari PLN, bila temperatur sudah turun. Dengan terhubungnya micro switch ini, maka filamen akan melakukan pemanasan lagi. Begitulah proses terjadi berulang ulang. STERILISASI KERING Pada prinsipnya proses sterilisasi pada sterilisator kering, sama dengan proses sterilisasi pada pesawat sterilisator basah. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan air. Pada pesawat sterilisator basah digunakan air untuk dipanaskan, sedang pada pesawat sterilisator tidak digunakan air. Panas yang diasilkan dari pemanasan filamen tersebutlah yang langsung digunakan untuk proses sterilisasi. Jadi proses sterilisasi disini dengan memanfaatkan udara panas yang dihasilkan dari pemanasan filamen

Skematik Rangkaian Keterangan : S1 : main switch Z : sekering / Fuse L1 : lampu indicator 1, 2 : kontak Relay F1 F2 : Filamen Cara Kerja : 1. hubungkan pesawat dengan jala jala PLN

2. Tekan Main Switch (S1) lampu indikator (L1) akan menyala yang menandakan tegangan dari jala jala PLN telah masuk ke pesawat. 3. dengan menutupnya S1 Relay (Ry) akan mendapat supplay (energize) akan menutup kontak kontaknya, sehingga filamen F1 dan F2 akan mendapat supplay dan melakukan pemanasan. STERILISASI DENGAN ULTRA VIOLET Pesawat sterilisator dengan ultra violet berbeda dengan pesawat sterilisator basah dan kering yang menggunakan filamen sebagai komponen utamanya. Pada pesawat sterilisator yang menggunakan cahaya ultra violet sebagai sistem sterilisatornya mempunyai proses yang sangat sederhana. Pada pesawat ini digunakan sebuah atau beberapa buah lampu ultra violet sebagai komponen utamanya. Prinsip pembangkitan sinar ultra violet sama dengan prinsip lampu TL, perbrdaannya tergantung pada gas yang digunakan : seperti diketahui bahwa ultra violet mempunyai suspensi yang tinggi, sehingga sinar ultra violet ini dapat membunuh kuman kuman (bakteri) yang bercampur dengan udara. Sterilisasi dengan sinar ultra violet ini banyak digunakan pada ruang operasi, dimana pada ruang ini sangat dibutuhkan keadaan ruangan dengan udara yang benar benar steril. Pada umumnya dalam ruang operasi proses sterilisasi dilakukan sebelum dan sesudah operasi berlangsung sehingga udara yang ada pada ruang operasi akan terjaga terus tingkat kesterilisasinya. Sterilisasi dengan ultra violet dapat juga digunakan untuk mensterilkan air yang dignakan pada ruang operasi.

Gambar Rangkaian GANGGUAN / KELUHAN PADA PESAWAT STERILISATOR Untuk pesawat sterilisator basah dan kering umumnya gangguan / kerusakan yang mungkin terjadi adalah sama. Kemungkinan kerusakan yang terjadi : 1. pesawat tidak dapat bekerja sama sekali. - periksa apakah ada arus yang masuk ke pesawat atau tidak - periksa apakah main switch bekerja atau tidak - bila pesawat dilengkapi dengan fuse (sekering) periksa fuse tersebut, apakah putus atau tidak. 2. tidak terjadi panas - chek tegangan masuk - cek elemen - cek relay 3. panas yang terjadi tidak terkontrol - periksa termostatnya

- bila terdapat pengatur panas periksa pula pengatur panas tersebut PEMELIHARAAN 1. Pada pesawat sterilisator basah, air dalam tabung jangan sampai habis (kering) sama sekali. Hal ini penting untuk menjaga filamen filamen pemanas tidak cepat rusak / putus. 2. jaga kebersihan saluran pipa pipa nya 3. penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk 4. bersihkan pesawat setiap setiap kali setelah digunakan 5. untuk pesawat sterilisator basah, jangan dioperasikan tanpa menggunakan air, hal ini akan mengakibatkan wadah tempat air kehitam hitaman akibat panas 6. hubungan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak harus selalu diperiksa.