Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali

Dynamic Optimal Power Flow Arus Searah Menggunakan Qudratic Programming

BAB III 1 METODE PENELITIAN

EVALUASI KESTABILAN TEGANGAN SISTEM JAWA BALI 500KV MENGGUNAKAN METODE CONTINUATION POWER FLOW (CPF)

BAB IV STUDI ALIRAN DAYA

Aliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE. Rusda Basofi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Kestabilan Tegangan Sistem Jawa Bali 500kV menggunakan Metode Continuation Power Flow (CPF)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Flow Chart Flow chart diagram alir digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah secara berurutan.

Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan

Studi Pengaruh Penggunaan TCSC dan SVC terhadap Biaya Operasi Tahunan di Sistem Jawa Bali 500 kv

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

PERHITUNGAN BIAYA SEWAJARINGAN TRANSMISI 500 KV JAWA- BALI DENGAN METODE MW-MILE BIALEK TRACING

BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT SISTEM 150 KV JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE MERIT ORDER

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

LAMPIRAN 1 : Konfigurasi Jaringan Sistem Jawa-Bali 500 kv

Gambar 3.1 Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI

OPTIMASI UNIT PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PENAMBAHAN PASOKAN GAS DAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT PLTU BATUBARA DI SISTEM JAWA BALI

Optimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global

BAB III METODE PENELITIAN

Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci Operasi ekonomis, iterasi lambda, komputasi serial, komputasi paralel, core prosesor.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) B-34

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm

Analisis Kontingensi Sistem Jawa-Bali 500KV Untuk Mendesain Keamanan Operasi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

UNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISIS PROGRAM PERCEPATAN MW TAHAP I PADA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI TESIS

OPTIMASI PENAMBAHAN PASOKAN GAS DAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT PLTU BATUBARA UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI LISTRIK DI SISTEM JAWA BALI ABSTRAK

Pendekatan Dengan Cuckoo Optimization Algorithm Untuk Solusi Permasalahan Economic Emission Dispatch

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas

PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

Studi Biaya Transmisi di Sistem Kelistrikan Jawa-Bali Karena Injeksi Daya di Sistem 150 kv Menggunakan Sequential Quadratic Programming

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

Riski Cahya Anugrerah Haebibi

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR

PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

2015 APLIKASI ALGORITMA SIMULATED ANNEALING PADA SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN UNIT THERMAL

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

BAB 4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK PADA JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU

SISTEM TENAGA LISTRIK

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

OPTIMASI PENJADWALAN PEMBANGKIT TERMAL SISTEM 500 KV JAWA BALI BERBASIS KOMPUTASI CERDAS

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

OPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aplikasi micro-genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV

Aplikasi Micro-Genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV

PERHITUNGAN BIAYA SEWA JARINGAN TRANSMISI 500 KV JAWA- BALI DENGAN METODE MW-MILE

STUDI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

ANALISIS PERENCANAAN KETERJAMINAN ALIRAN DAYA DAN BIAYA PRODUKSI PLN SUB REGION BALI TAHUN TESIS

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

OPTIMISASI PARAMETER PSS BERBASIS MULTI MESIN MENGGUNAKAN MODIFIED DIFFERENTIAL EVOLUTION (MDE) PADA SISTEM JAWA BALI 500 KV

Session 11 Interconnection System

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

dan bertempat di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga digunakan adalah laptop, kalkulator, buku panduan perhitungan NPHR dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

ANALISIS KEANDALAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK PLN REGION 3 TAHUN

Optimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali

BAB IV STUDI KETERJAMINAN ALIRAN DAYA DAN BIAYA PRODUKSI PLN SUB REGION BALI TAHUN

ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

PENDEKATAN DENGAN CUCKOO OPTIMIZATION ALGORITHM UNTUK SOLUSI PERMASALAHAN ECONOMIC EMISSION DISPATCH

Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah

DYNAMIC OPTIMAL POWER FLOW MEMPERTIMBANGKAN VALVE-POINT EFFECT MENGGUNAKAN MODIFIED HONEY BEE MATING OPTIMISATION

Penalaan Parameter Superconducting Magnetic Energy Storage (SMES) menggunakan Firefly Algorithm (FA) pada Sistem Tenaga Listrik Multimesin

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Perbandingan Biaya Pembangkitan Pembangkit Listrik di Indonesia

Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

PERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

OPTIMISASI BIAYA PEMBANGKITANPADA SISTEM 500 KV JAWA-BALI MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO)

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PLTU BATUBARA

Transkripsi:

Seminar Final Project Power System Engineering Majoring of Electrical Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali Pembimbing : Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT. Dr. Ir. Soedibyo, M.MT. Teknik Sistem Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Elektro ITS

Hal-hal yang menjadi latar belakang penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut : i Hasil Simulasi 1. Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam pengoperasian pembangkit listrik menimbulkan kerugian dari sisi biaya operasi. 2. Hal yang menjadi alasan BBM masih dipakai pada pembangkit listrik ialah karena pembangkit-pembangkit PLN kekurangan cadangan gas bumi untuk operasional pembangkit, meskipun gas alam di Indonesia masih sangat potensial, namun pemanfaatan di dalam negeri masih minimal, dikarenakan lebih dari 50% gas bumi dikhususkan untuk kebutuhan ekspor. Hal ini menjadi sorotan pemerintah bahwa penggunaan BBM pada pembangkit harus dibatasi dan penggunaan gas bumi harus dimaksimalkan. 3. Keterbatasan stok gas pada pipa saluran gas yang tersambung pada pembangkit listrik menyebabkan BBM masih dipakai di PLTG dan PLTGU untuk memikul beban puncak.

Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada Tugas Akhir ini adalah Mengetahui seberapa besar dampak kerugian penggunaan BBM pada pembangkit listrik khususnya PLTG dan PLTGU yang terhubung di sistem 500 kv dengan cara menghitung biaya operasional tahunan memakai metode Quadratic Programming (QP). Hasil Simulasi

Data Input yang digunakan adalah data bus dan data saluran pada sistem interkoneksi Jawa Bali 500 kv yang terdiri dari 25 bus, 30 saluran, dan 8 unit pembangkit yang terdiri enam pembangkit thermal dan dua pembangkit hydro. PLTA diasumsikan telah dioptimalkan terpisah dengan pembangkit thermal. Kondisi sistem selalu dalam keadaan stabil (normal) dan tidak memperhitungkan apabila terjadi gangguan. Data yang digunakan adalah data P3B tahun 2012 dan data stastitik PLN tahun 2012 Beban harian dinamis selama 24 jam dan beban mingguan mengikuti kurva beban dalam 4 layer. Semua pembangkit diasumsikan selalu dalam keadaan menyala Hasil Simulasi

Karakteristik Input Output Pembangkit Thermal Hal yang paling mendasar dalam operasi ekonomis adalah membuat karakteristik input-output dari unit pembangkit thermal. Pengertian dari karakteristik input-output pembangkit itu sendiri adalah formula yang menyatukan hubungan antara input pembangkit sebagai suatu fungsi dari output suatu pembangkit Turbin Generator Ke Jala-jala Boiler Gross Net Pemakaian Sendiri Auxilary System Hasil Simulasi Gambar Pemodelan boiler-turbin-generator pada pembangkit thermal

Pusat Listrik Tenaga Gas Bahan Bakar Pengabut Udara Gas Buang Energi Listrik Ruang Bakar Kompresor POROS Turbin Generator Hasil Simulasi

Pusat Listrik Tenaga Gas Uap GENERATOR GENERATOR GENERATOR POROS POROS POROS Turbin Gas Turbin Gas Turbin Gas Ketel Uap Ketel Uap Ketel Uap Gas Buang Gas Buang Gas Buang Hasil Simulasi UAP AIR AIR Kondensor UAP Turbin UAP Header Uap Header Air POROS GENERATOR POMPA Air Laut

Dynamic Optimal Power Flow Dynamic Optimal Power Flow merupakan pengembangan dari OPF Arus Searah yang digunakan untuk melakukan penjadwalan pembangkit dengan beban bersifat dinamis. Beban dinamis dalam tugas akhir ini diasumsikan sebagai beban yang bervariasi dengan perubahan yang terjadi dalam selang waktu 1 jam. Dalam permasalahan realtime, pembangkitan generator harus disesuaikan dengan perubahan beban. Di sisi lain perubahan daya pembangkitan generator harus dijaga pada batas tertentu yang disebut dengan ramp rate, hal ini berfungsi untuk menjaga life time dari pembangkit dan peralatan pendukung pembangkit. Cost function dari unit Generator ke-i pada level waktu ke-t dimodelkan dengan persamaan : FF ii tt (PP ii tt ) = aa ii PP ii tt 2 + bb ii PP ii tt + cc ii Hasil Simulasi

Dynamic Optimal Power Flow Lanjutan Fungsi biaya tersebut diminimalkan melalui batasan-batasan berikut : Equality constaint Inequality constaint Quadratic programming (QP) merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi dari fungsi objektif berupa persamaan kuadrat dengan constraints linear. Batasan linear digunakan untuk membatasi nilai variabel yang dioptimasi. Sesuai constraints linier : Hasil Simulasi

Flowchart Penyelesaian TA Hasil Simulasi

` Data Single Line Sistem 500 kv ` Suralaya 1 10 5 Cibinong Bekasi Cirata 2 Cilegon Gandul 4 7 9 Cibatu 6 24 Balaraja Kembangan 3 18 Depok Muaratawar 8 19 Cawang Tasikmalaya Mandiracan 13 Pedan 20 Sistem Jawa Bali 500 kv terdiri dari 25 Bus dengan 30 saluran dan 8 pembangkit. Diantara 8 pembangkit tersebut ada 2 pembangkit listrik tenaga air. 11 Saguling 12 Bandung Selatan Ungaran 14 Kediri 21 Hasil Simulasi Ngimbang 25 16 Surabaya Barat 15 Tanjung Jati Paiton 22 23 17 Gresik Grati

Data Beban Sistem Jawa Bali 500 kv Hasil Simulasi No Bus Nama Bus Type Bus P (MW) Beban Q (MVar) 1 Suralaya Slack 220 69 2 Cilegon Load 186 243 3 Kembangan Load 254 36 4 Gandul Load 447 46 5 Cibinong Load 680 358 6 Cawang Load 566 164 7 Bekasi Load 621 169 8 MuaraTawar Generator 0 0 9 Cibatu Load 994 379 10 Cirata Generator 550 177 11 Saguling Generator 0 0 12 Bandung Load 666 400 Selatan 13 Mandiracan Load 293 27 14 Ungaran Load 494 200 15 Tanjung Jati Generator 0 0 16 Surabaya Load 440 379 barat 17 Gresik Generator 123 91 18 Depok Load 327 67 19 Tasik Malaya Load 213 73 20 Pedan Load 530 180 21 Kediri Load 551 153 22 Paiton Generator 267 50 23 Grati Generator 111 132 24 Balaraja Load 681 226 25 Ngimbang Load 279 59 Sistem pembangkit 500 kv terdiri dari beberapa bus yang memiliki data beban berbeda pada masing masing busnya. Data ini digunakan untuk menentukan kurva beban sistem jawa bali 500 kv.

Jumlah Unit Pembangkit Sistem Jawa Bali 500 kv Data jumlah unit pembangkit dan penggunaan bahan bakar tahun 2012 diberikan pada gambar sebagai berikut : Daya Mampu Netto (MW) 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 3842 3190 1322 494 1440 450 1088 840 952 700 PLTU PLTG PLTGU PLTA Penggunaan Bahan Bakar pada Unit Pembangkit yang terhubung di Sistem Jawa Bali 500 kv 29% 43% Batubara pada PLTU GAS pada PLTU Hasil Simulasi 17% 11% GAS/HSD pada PLTG dan PLTGU AIR pada PLTA

Kurva Beban Harian dalam Setahun Hasil Simulasi Pada tugas akhir ini dibutuhkan data beban selama 1 tahun. Data beban diolah agar didapat beban harian dalam setahun. Beban tersebut kemudian dibagi dalam 4 layer, yakni data beban senin sampai kamis, data beban jumat, data beban sabtu, dan data beban minggu.

Hasil Simulasi dan Analisis Pada Bagian Ini akan dijelaskan Hasil Simulasi

Hasil Simulasi Menentukan Fungsi Biaya pembangkit Muara Tawar Batasan daya dan koefisien biaya pembangkit PLTG Muara Tawar blok 3 Koefisien biaya Daya Heatrate pembangkit (kcal/h) (MW) (kcal/mwh) (kcal/h) ap^2+bp+c Pmin 35 4419890 154696150 a= -1869,124015 80 3141720 251337600 120 2741120 328934400 Pmax 140 2624670 367453800 b= 2347727,7375 c= 74956583,885 Batasan daya dan koefisien biaya pembangkit PLTGU Muara Tawar blok 1 Koefisien biaya Daya Heatrate pembangkit (kcal/h) (MW) (kcal/mwh) (kcal/h) ap^2+bp+c Pmin 315 2591000 816165000 a= 1583,757822 410 2313000 948330000 504 2211000 1114344000 Pmax 585 2176000 1272960000 b= 272114,3781 c= 572626027,67

Hasil Simulasi Menentukan Fungsi Biaya pembangkit Muara Tawar Lanjutan Harga bahan bakar pembangkit PLTG Muara Tawar blok 3 dan PLTGU Muara Tawar Blok 1 Pemakaian gas Harga Gas (Rp/MMBTU) Kandungan kalori (kcal/mmbtu) Harga (Rp/kcal) 69.153,88 252000 0,274 Harga bahan bakar pembangkit PLTG Muara Tawar blok 3 dan PLTGU Muara Tawar Blok 1 Pemakaian HSD Harga HSD (Rp/Liter) Kandungan kalori (kcal/liter) Harga (Rp/kcal) 13.229,87 9095 1,4546 kemudian menentukan karakteristik input-output dalam R/h : FF PPPPPPPPPP bbbbbbbb 1 pppppppppppppppppp gggggg = HH ii 0.274 = 434,5831464 P 2 + 74668,18533P + 157128582 Rp/h FF PPPPPPPPPP bbbbbbbb 1 pppppppppppppppppp HHHHHH = HH ii 1.4546 = 2303,734128 P 2 + 395817,5743P + 832941819,8 Rp/h

Tahunan Hasil Simulasi 7213234, 17% Prosentase Energi Tahunan Yang Disalurkan pada Hari Senin-Kamis 2520334, 6% 7862400, 19% 24076162, 58% Batubara Untuk menentukan energi, maka dibutuhkan daya generation pada masing-masing layer. Setelah diketahui daya generation yang disimulasikan pada DOPF, maka dihitung energi berdasarkan bahan baku primer pada pembangkit listrik yang terhubung di sistem 500 kv. Selanjutnya dicari energi tahunan. Energi tahunan dapat dirumuskan pada persamaan 1 dan 2. Energi Mingguan = 4 x energi hari senin-kamis (1) Energi Tahunan = Energi mingguan x 52 minggu (2) Gas Gas/HSD Air

Simulasi Biaya Operasi Harian Dalam Setahun Penggunaan Bahan Bakar Gas dan HSD Kurva disamping menggambarkan simulasi biaya dengan beban yang tampak pada kurva beban seninkamis. Hasil Simulasi

Perbandingan Biaya Operasi menggunakan bahan bakar Gas dan HSD Hasil Simulasi Jam Biaya operasi hari senin - kamis Penggunaan Gas Penggunaan HSD Selisih 1 Rp 3.006.600.000 Rp 6.155.100.000 Rp 3.148.500.000 2 Rp 2.938.900.000 Rp 5.988.600.000 Rp 3.049.700.000 3 Rp 2.885.000.000 Rp 5.856.400.000 Rp 2.971.400.000 4 Rp 2.890.400.000 Rp 5.854.600.000 Rp 2.964.200.000 5 Rp 3.032.700.000 Rp 6.234.600.000 Rp 3.201.900.000 6 Rp 3.028.700.000 Rp 6.209.600.000 Rp 3.180.900.000 7 Rp 2.963.100.000 Rp 5.930.000.000 Rp 2.966.900.000 8 Rp 3.212.900.000 Rp 6.706.300.000 Rp 3.493.400.000 9 Rp 3.423.400.000 Rp 7.294.400.000 Rp 3.871.000.000 10 Rp 3.502.700.000 Rp 7.485.500.000 Rp 3.982.800.000 11 Rp 3.543.600.000 Rp 7.587.300.000 Rp 4.043.700.000 12 Rp 3.390.000.000 Rp 7.137.200.000 Rp 3.747.200.000 13 Rp 3.483.200.000 Rp 7.427.600.000 Rp 3.944.400.000 14 Rp 3.592.900.000 Rp 7.706.100.000 Rp 4.113.200.000 15 Rp 3.561.300.000 Rp 7.629.600.000 Rp 4.068.300.000 16 Rp 3.549.400.000 Rp 7.600.500.000 Rp 4.051.100.000 17 Rp 3.554.400.000 Rp 7.517.300.000 Rp 3.962.900.000 18 Rp 3.812.900.000 Rp 8.309.100.000 Rp 4.496.200.000 19 Rp 3.847.500.000 Rp 8.322.200.000 Rp 4.474.700.000 20 Rp 3.803.300.000 Rp 8.222.200.000 Rp 4.418.900.000 21 Rp 3.688.800.000 Rp 7.969.800.000 Rp 4.281.000.000 22 Rp 3.454.600.000 Rp 7.281.700.000 Rp 3.827.100.000 23 Rp 3.271.000.000 Rp 6.798.100.000 Rp 3.527.100.000 24 Rp 3.133.200.000 Rp 6.445.300.000 Rp 3.312.100.000 Total Rp80.570.500.000 Rp169.669.100.000 Rp89.098.600.000 Tabel disamping menggambarkan perbandingan biaya operasi pada saat PLTG dan PLTGU menggunakan bahan bakar gas dan biaya operasi saat menggunakan bahan bakar HSD

Simulasi Biaya Operasi Harian Dalam Setahun Penggunaan Bahan Bakar Gabungan Hasil Simulasi Jam Biaya Operasi hari Senin-Kamis Penggunaan Bahan Bakar Gabungan 1 Rp 3.006.600.000 2 Rp 2.938.900.000 3 Rp 2.885.000.000 4 Rp 2.890.400.000 5 Rp 3.032.700.000 6 Rp 3.028.700.000 7 Rp 2.963.100.000 8 Rp 3.212.900.000 9 Rp 3.423.400.000 10 Rp 3.502.700.000 11 Rp 3.543.600.000 12 Rp 3.390.000.000 13 Rp 3.483.200.000 14 Rp 3.592.900.000 15 Rp 3.561.300.000 16 Rp 3.549.400.000 17 Rp 7.517.300.000 18 Rp 8.309.100.000 19 Rp 8.322.200.000 20 Rp 8.222.200.000 21 Rp 7.969.800.000 22 Rp 7.281.700.000 23 Rp 3.271.000.000 24 Rp 3.133.200.000 Total Rp 106.031.300.000 Penggunaan bahan bakar gabungan ini dimaksudkan untuk meminimalkan biaya pembangkitan saat terjadi keterbatasan gas dan dengan pemakaian gabungan diharapkan bisa mengurangi kerugian pemakaian bahan bakar minyak.

Perhitungan Biaya operasi tahunan penggunaan Bahan Bakar Gas, HSD dan Gabungan Hasil Simulasi GAS Total Biaya Seminggu Total Biaya Setahun Senin-kamis Rp 80.570.500.000 Rp16.758.664.000.000 Jumat Rp 78.947.600.000 Rp 4.105.275.200.000 Sabtu Rp 74.080.200.000 Rp 3.852.170.400.000 Minggu Rp 69.008.800.000 Rp 3.588.457.600.000 Total Rp 302.607.100.000 Rp 28.304.567.200.000 HSD Total Biaya Seminggu Total Biaya Setahun Senin-kamis Rp 169.669.100.000 Rp 35.291.172.800.000 Jumat Rp 165.258.400.000 Rp 8.593.436.800.000 Sabtu Rp 152.645.100.000 Rp 7.937.545.200.000 Minggu Rp 140.888.000.000 Rp 7.326.176.000.000 Total Rp 628.460.600.000 Rp 59.148.330.800.000 Gabungan Total Biaya Seminggu Total Biaya Setahun Senin-kamis Rp 106.031.300.000 Rp 22.054.510.400.000 Jumat Rp 103.693.100.000 Rp 5.392.041.200.000 Sabtu Rp 96.715.900.000 Rp 5.029.226.800.000 Minggu Rp 90.775.900.000 Rp 4.720.346.800.000 Total Rp 397.216.200.000 Rp 37.196.125.200.000

Hasil Simulasi GAS HSD Gabungan Total Biaya Seminggu Total Biaya Setahun Rp 302.607.100.000 Rp 28.304.567.200.000 Rp 628.460.600.000 Rp 59.148.330.800.000 Rp 397.216.200.000 Rp 37.196.125.200.000 Tabel disamping adalah Biaya Tahunan penggunaan gas, HSD, dan Gabungan.. Hasil Simulasi Total Biaya Setahun PLTA Rp 224.114.050.000 PLTG Rp 12.105.981.790.000 PLTGU Rp 30.569.166.310.000 PLTU Rp 46.231.390.230.000 Total Rp 89.130.652.380.000 Jika biaya operasi berdasar data statistik PLN, maka dapat dilihat pada tabel disamping. Pada data tersebut terinci biaya total operasi pembangkitan PLN yang terhubung 150 kv dan 500 kv di seluruh Indonesia pada pemakaian bahan bakar batubara, gas dan hsd adalah sekitar Rp 89.130.652.380.

Hasil Simulasi Dari hasil simulasi dapat disimpulakan bahwa penggunaan HSD sebagai bahan bakar pembangkit lebih mahal daripada penggunaan Gas. Akan tetapi penggunaan bahan bakar gabungan dalam sehari dapat mengurangi kerugian yang besar jika pemakaian HSD dalam sehari. Dari hasil simulasi Penggunaan gas dalam setahun adalah Rp 28.304.567.200.000, sedangkan penggunaan HSD dalam setahun adalah Rp 59.148.330.800.000. Perbedaan yang sampai lebih dari 2 kali lipat ini sangat menimbulkan kerugian di sisi biaya operasi pembangkitan. Penggunaan software Matlab dan program program Matpower sangat membantu dalam melakukan simulasi biaya operasi unit pembangkit serta biaya harian dalam setahun, sehingga perkiraan biaya operasi pembangkit mudah di ketahui. Program dynamic optimal power flow dengan quadratic programming dapat melakukan perhitungan biaya operasi pembangkitan dalam rentang waktu tertentu tanpa melanggar batasan saluran dan parameter ramp rate dari masing-masing unit pembangkit.

LAMPIRAN History 1. History 2. Nameplate Generator 3. Main Part Brushless Excitation System PMG AC exciter Rotating rectifier AVR 4. Block Diagram Excitation 5. Block Diagram for Excitation Limiter System 6. Conclucion Dari Bus Ke Bus R (pu) X (pu) B (pu) 1 2 0.00150359 0.016821043 0 1 24 0.008826427 0.084799968 0 2 5 0.015759989 0.17631096 0.007 3 4 0.003631629 0.040627944 0 4 18 0.000833011 0.00800316 0 5 7 0.005330256 0.05121048 0 5 8 0.00745392 0.0716136 0 5 11 0.009867312 0.110388096 0.00884 6 7 0.002368378 0.022754208 0 6 8 0.00675072 0.0648576 0 8 9 0.006772939 0.065071104 0 9 10 0.006575904 0.06317808 0 10 11 0.003539346 0.034004299 0 11 12 0.00469872 0.05256576 0 12 13 0.016778352 0.16119816 0.0128 13 14 0.0323472 0.310776 0 14 15 0.016240704 0.181688832 0 14 16 0.035750688 0.34347504 0 14 20 0.010843344 0.10417752 0 16 17 0.003361296 0.03229368 0 16 23 0.009567317 0.107031984 0 18 5 0.002189765 0.021038184 0 18 19 0.0337344 0.377395248 0.0302 19 20 0.0367464 0.4110912 0.033 20 21 0.0246984 0.2763072 0.022 21 22 0.0246984 0.2763072 0.022 22 23 0.010645973 0.119099184 0.009 24 4 0.007150138 0.068695008 0 25 14 0.028175539 0.27069672 0.02 25 16 0.007169966 0.06888552 0 Pada sistem pembangkitan Jawa Bali 500 kv, terdapat data saluran yang dibutuhkan untuk menentukan biaya operasi pembangkit tenaga listrik. Data tiap saluran dalam sistem Jawa bali 500 kv diberikan pada gambar disamping.

LAMPIRAN History 1. History 2. Nameplate Generator 3. Main Part Brushless Excitation System PMG AC exciter AVR 6. Conclucion. Rotating rectifier 4. Block Diagram Excitation 5. Block Diagram for Excitation Limiter System

LAMPIRAN History 1. History 2. Nameplate Generator 3. Main Part Brushless Excitation System PMG AC exciter Rotating rectifier AVR 4. Block Diagram Excitation 5. Block Diagram for Excitation Limiter System 6. Conclucion

LAMPIRAN History 1. History 2. Nameplate Generator 3. Main Part Brushless Excitation System PMG AC exciter Prosentase Energi Tahunan Yang Disalurkan pada Hari Jumat Rotating rectifier AVR 4. Block Diagram Excitation 5. Block Diagram for Excitation Limiter System 1739934; 17% 1965600; 19% 5891933; 58% Batubara Gas 6. Conclucion Gas/HSD Air 625005; 6%

LAMPIRAN History 1. History 2. Nameplate Generator 3. Main Part Brushless Excitation System PMG AC exciter Prosentase Energi Tahunan Yang Disalurkan pada Hari Sabtu Rotating rectifier AVR 4. Block Diagram Excitation 5. Block Diagram for Excitation Limiter System 6. Conclucion 1562197; 16% 1965600; 20% 5544633; 58% Batubara Gas Gas/HSD Air 575655; 6%

LAMPIRAN History 1. History 2. Nameplate Generator 3. Main Part Brushless Excitation System PMG AC exciter Prosentase Energi Tahunan Yang Disalurkan pada Hari Minggu Rotating rectifier AVR 4. Block Diagram Excitation 5. Block Diagram for Excitation Limiter System 6. Conclucion 1401269; 16% 1965600; 22% 5185760; 57% Batubara Gas Gas/HSD Air 485779; 5%