ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin SE, MSi.,.,Ak Ak.

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN)

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza.

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

Peramalan (Forecasting)

ANGGARAN PENJUALAN BAB II. KUWAT RIYANTO, SE, M.M

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan)

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 3 Anggaran penjualan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 8 ANALISA TREND DAN FORECASTING

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Minggu-9. Budget Variabel (variable budget) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

Pemodelan Peramalan Dalam Penentuan Persediaan Jenis Spare Part Mesin Kendaraan

PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1

ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan)

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

Peluang dan Peramalan Penjualan

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK

Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

PERAMALAN ANGGARAN PENJUALAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. Halaman Pengesahan... i. Halaman Pernyataan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... v

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan produk dari tahun 2004 sampai tahun 2008 pada Dini Bali Silver di

Deret Berkala dan Peramalan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 3 ANALISIS REGRESI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

ANALISIS TREND PENJUALAN DAN PROSPEK USAHA OBAT PHYLLANTHUS PADA AGROINDUSTRI OBAT TRADISIONAL TRADIMUN

PERAMALAN PERMINTAAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

METODE PENGUKURAN DAN PERAMALAN. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management

BAB II BAHAN RUJUKAN

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CONTOH KASUS ANGGARAN PENJUALAN SAMPAI DENGAN ANGGARAN LABA RUGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam suatu penelitian turut

PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN METODE LEAST SQUARE DALAM MEMPERKIRAKAN PENDAPATAN PADA HOME INDUSTRI BATIK MADURA

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu.

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

IMPLEMENTASI METODE TREND MOMENT UNTUK PERAMALAN PENJUALAN AYAM POTONG SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Anggaran Biaya Variabel

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan Meubel Rotan Wijaya terletak di Jl. Merapi No. II Panorama

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN SEPEDA MOTOR MERK HONDA PADA PT. CATUR ANUGERAH MANDIRI

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

ANALISIS RANGKAIAN WAKTU (TIME SERIES ANALYSIS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Transkripsi:

ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin, SE., MSi.,Ak.

Budget Penjualan Adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci mengenai penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang t jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang gyang akan di jual, waktu penjualan serta tempat penjualannya.

Beberapa rencana perusahaan di bidang pemasaran yang lain: Rencana sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang. Rencana organisasi i penjualan Rencana saluran distribusi Rencana biaya distribusi Rencana media promosi yang akan digunakan Rencana biaya promosi Rencana pengembangan produk

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget penjualan: Faktor-faktor Intern: Penjualan tahun-tahun yang lalu. Kbijk Kebijakan perusahaan Kapasitas produksi Tenaga kerja yang tersedia Modal kerja yang dimiliki perusahaan Fasilitas-fasilitas lain.

KTOR-FAKTOR EKSTERN Keadaan persaingan di pasar Posisi perusahaan dalam persaingan Tingkat pertumbuhan penduduk Tingkat penghasilan masyarakat Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan Agama, istiadat dan kebiasaan masyarakat Berbagai kebijakan pemerintah Keadaan perekonomian nasional ataupun internasionali Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dll.

CARA MELAKUKAN PENAKSIRAN BERSIFAT KUALITATIF Pendapat pimpinan bagian pemasaran Pendapat para petugas penjualan Pendapat lembaga2 penyalur Pendapat konsumen Pendapat para ahli yang dipandang memahi

SIFAT KUANTITATIF erdasarkan data historis dari satu variabel etode trend bebas etode trend setengah rata-rata etode trend moment etode trend least square etode kudratitatif

Data historis dari variabel yang mempengaruhi dan variabel yang Dipengaruhi etode regresi tunggal etode regresi berganda

Bahan-bahan pertimbangan lain: Kapasitas mesin dan peralatan yang dimiliki Tenaga kerja yang dimiliki Kemampuan penyediaan modal

Metode Trend Bebas u berusaha mengganti atau mengubah s-garis patah dalam grafik yang dibentuk h data historis, menjadi garis yang lebih tur bentuknya (misalnya garis lurus, tuk garis lengkung dll). a akan diketahui kelanjutan garis tersebut a waktu-waktu yang akan datang, dengan a memperpanjang atau melanjutkan garis ebut.

etode Trend Setengah Rata-rata u semua data historis dikelompokan njadi dua kelompok dengan jumlah gota masing-masing yang sama us: a + bx rata-rata kelompok satu (k1) rata-rata K2 rata-rata K1 n

toh : Data historis genap n Unit Jumlah Rata-rata Kelompok Kelompok 3 1.850 4 1.800 5 1.900 11.520 1.920 6 2.000 7 1.950 8 2.020 9 1.980 0 1.960 1 2.000 12.600 2.100

Y = a + bx a = 1.920 b = (2.100 1.920)/6 = 30 Y = 1.920 + 30X

ai trend dapat diketahui dengan mengganti iabel X, yaitu jarak waktu antara rata-rata ompok satu (K1) dengan tahun yang nginkan. Variabel X untuk tahun 1993 lah jarak waktu (th) antara tanggal Des 1995 dengan 30 Juni 1993 rtengahan tahun 1993), yaitu -2,5 tahun. i trend nya adalah: = 1.920 + 30 (-2,5) = 1.845 tuk tahun selanjutnya di tambah nilai b

Tahun Unit Perubahan Keterangan 1993 1.850 1.845 Standar 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 1.800 1.900 2.000 1.950 2.020 1.980 1.960 2.000 2.200 2.240 1.875 1.905 1.935 1.965 1.995 2.025 2.055 2.085 2.115 2.145 2004 2.220 2.175 + Nilai b = 30

datanya Ganjil Tahun Unit Jl Kelompok Rata2 Kel 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1998 1999 2000 1.780 1.850 1.810 1.890 13.300 300 1.900 2.000 1.950 2.020 2.020 1.980 1.970 2001 2.100 14.770 2.110

a + bx 1.900 (2.110 1.900)/6 = 35 1.900 + 35X 992 = 1.900 + 35 (-3) 992 = 1.975. Sedangkan tahun berikutnya up menambahnya nilai b, yaitu 35. 1992 berawal dari Tanggal 1 Januari 1992

Metode Trend Moment Rumus : Y = a + bx Y = an + b X XY = a X + b X 2 Keterangan : Y = nilai trend Y = data historis

Contoh : Tahun 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Harga (Y) 4.660 4.680 4.590 4.710 4.740 4.750 4.770 4.780 (X) 0 1 2 3 4 5 6 7 (XY) (X 2 ) 0 4.680 9.180 14.130 18.960 23.750 28.620 33.460 0 1 4 9 16 25 2004 4.800 8 38.400 64 36 49

42.480 = 9a + 36b x4 171.180 = 36a + 204b x1 169.920 = 36a + 144b 171.180 = 36a + 204b 1.260 = - 16b b = 21 169.920920 = 36a + 144b 169.920 = 36a + 144 (21) a = 4.636

un 1996, 1997 dianggap 0, 1 dst, maka ga untuk tahun : 6 = 4.636 Y = 4.636 + 21(0) 7 = 4.657 Y = 4.636 + 21(1) 5 = 4.825 Y = 4.636 + 21(9) dst.

Metode Trend Least Square Yaitu menyederhanakan metode Trend Moment, dengan cara mencari nilai a dan b Terlebih dahulu. a = Y / n b = XY / X 2 Kemudian untuk X nya di bagi dua dengan nilai tengah = 0

Contoh : Tahun Harga (Y) (X) (XY) (X 2 ) 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 4.660 4.680 4.590 4.710 4.740 4.750 4.770 4.780 4.800-4 -3-2 -1 0 +1 +2 +3 +4-18.640 14.040 9.180 4.710 0 +4.750 +9.540 +14.340 +19.200 16 9 4 1 0 1 4 9 16 42.480 480 0 1.260 60

a = 42.480 / 9 = 4.720 b = 1.260 / 60 = 21 Y = 4.720 + 21X Untuk tahun- tahun yang akan datang tinggal Dimasukan ke dalam persamaan tersebut, dan Hasilnya harus sama dengan Trend Moment. Misalnya : Y 1996 = 4.720 + 21(-4) = 4.636 Y 2005 = 4.720 + 21(5) = 4.825 dst.

Bila jumlah tahunnya Genap Tahun Harga (Y) (X) (XY) (XY 2 ) 1995 4.670-9 -42.030 81 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 4.680 4.590 4.720 4.740 4.750 4.770 4.780 4.800 4.820-7 -5-3 -1 +1 +3 +5 +7 +9-32.760-22.950-14.160-4.740 +4.750 +14.310 +23.900 +33.600 +43.380 49 25 9 1 1 9 25 49 81 47.320 0 3.300 330

a = 47.320 / 10 = 4.732 b = 3.300 / 330 = 10 Y = 4.732 + 10X Untuk tahun- tahun yang akan datang tinggal Dimasukan ke dalam persamaan tersebut, Misalnya : Y 1996 = 4.732 + 10(-9) = 4.642 Y 2005 = 4.732 + 10(11) = 4.842 dst.