Ardentius, M.Hamzah Hasyim dan Kartika Puspa Negara

dokumen-dokumen yang mirip
I Gede Pradipta Maha Putra, Saifoe El Unas, dan M.Hamzah Hasyim

PENGARUH RESOURCE LEVELING TERHADAP ALOKASI TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gde Agus Yudha P. A., Alwafi Pujiraharjo, Saifoe El Unas

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang)

ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

ANALISIS PERUBAHAN PENJADWALAN DENGAN METODE TRACKING PROGRES PADA SOFTWARE MICROSOFT PROJECT

OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT

ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

ABSTRAK. 1. Pendahuluan

PENERAPAN RESOURCE LEVELING DENGAN MINIMUM MOMENT METHOD DAN ENTROPY MAXIMIZATION

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan)


(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Universitas Brawijaya Malang)

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO)

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

EFISIENSI TENAGA KERJA DENGAN RANKED POSITIONAL WEIGHT METHOD

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO

PERATAAN SUMBER DAYA BIAYA TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE PROJECT 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin

Jurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:

PERATAAN TENAGA KERJA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (STUDI KASUS STAR SQUARE MANADO)

PERATAAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

Tahap pertama merupakan penentuan hubungan tiap kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR STUDY RENCANA BIAYA, WAKTU DAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG VIP RUMAH SAKIT

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING)

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Analisa Antisipasi Keterlambatan Durasi Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua) Lantai Bank CNB Pusat Surabaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB II LANDASAN TEORI

Cara membuat network planning manual

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

OPTIMASI ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RESOURCE LEVELLING (Studi kasus Proyek Pembangunan Gedung R. Kuliah dan Perpustakaan PGSD Kleco FKIP UNS)

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menentukan Topik Permasalahan : Komparasi Metode Konstruksi. Studi Literatur. Pengumpulan Data.

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

MANAJEMEN PROYEK BERBASIS EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO)

ANALISIS MULTIPLE RESOURCE LEVELING MENGGUNAKAN METODE MODIFIED MINIMUM MOMENT PADA PEMBANGUNAN PABRIK PAKAN TERNAK KOPERASI AGRO NIAGA JABUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIMULASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM 4D CAD ABSTRAK

ANALISA PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK DITINJAU DARI PERENCANAAN DAN PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PENERAPAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA FAKULTAS KEDOKTERAN UNTAN

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

kegiatan proyek merupakan suam mekanisme manajemen yang didasarkan atas

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

ANALISIS BIAYA RUMAH PRACETAK BERDASARKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN MANDOR DALAM MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS ISLAM MALANG JURNAL

PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Penjadwalan Waktu Dan Sumber Daya Manusia Proyek Showroom Dan Bengkel Nissan Magelang

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH M-PANEL DENGAN RUMAH KONVENSIONAL PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 60/99 PONDOK PERMATA SUCI GRESIK

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB III LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Monte Carlo, manajemen proyek, tracking, penjadwalan, monitoring. Mahasiswa Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Brawijaya 2

ISSN: TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus

Papa, Mama dan Nana. Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 )

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK

Transkripsi:

ANALISIS PERATAAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN METODE BURGESS DENGAN ALAT BANTU SOFTWARE PRIMAVERA PROJECT PLANNER PADA PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG PT BANK MUAMALAT CABANG MALANG Ardentius, M.Hamzah Hasyim dan Kartika Puspa Negara Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: ardentius@ymail.com ABSTRAK Proyek adalah suatu pekerjaan yang berlangsung berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang telah ditentukan dalam suatu kontrak kerja. Untuk mendapatkan hasil yang telah ditentukan, perlu perencanaan yang matang dalam penggunaan sumber daya. Ketidakmerataan sumber daya akan mempengaruhi pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, diperlukan teknik perataan tenaga kerja untuk meminimalkan fluktuasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Burgess dengan menentukan nilai jumlah kuadrat (Z). Dengan mengetahui alokasi jumlah kebutuhan sumber daya, dapat dihitung besar nilai Z. Semakin kecil nilai Z maka fluktuasi yang timbul pada kebutuhan sumber daya akan semakin kecil. Penelitian ini dibantu dengan Software Primavera Project Planner 6.0. Analisis dilakukan pada Pembangunan Proyek Gedung PT. Bank Muamalat Tbk Cabang Malang. Dari hasil analisa perhitungan perataan sumber daya yaitu tukang besi, didapatkan hasil perhitungan nilai Z berkurang dari 1062 menjadi 1030. Penggunaan tukang besi pada minggu 19 sampai minggu 22 yaitu sebanyak 5 orang berubah menjadi 4 orang, 1 orang dialokasikan ke minggu 24 sampai minggu 27. Dapat kita simpulkan bahwa perataan sumber daya yang dilakukan pada penelitian ini dapat mengurangi kebutuhan puncak tenaga kerja pada proyek ini. Kata kunci: perataan, sumber daya, fluktuasi, Metode Burgess. PENDAHULUAN Proyek merupakan upaya dengan mengerahkan sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan penting tertentu. Proyek harus diselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan. Sebuah proyek terdiri dari urutan dan rangkaian kegiatan panjang dan dimulai sejak dituangkannya gagasan, direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar memberikan hasil-hasil yang sesuai dengan perencanaannya. Sehingga pelaksanaan proyek pada umumnya merupakan rangkaian mekanisme tugas dan kegiatan kompleks, membentuk saling ketergantungan, dan mengandung berbagai permasalahan tersendiri (Dipohusodo, 1996). Pada setiap pelaksanaan proyek, sumber daya dalam hal ini dimaksudkan tenaga kerja adalah hal yang sangat penting dimana tanpa sumber daya tenaga kerja maka suatu proyek tidak mungkin dapat berjalan. Sumber daya sangat mempengaruhi mulainya pekerjaan, pelaksanaan, dan bahkan dapat menyebabkan keterlambatan dari waktu penyelesaian yang telah direncanakan. Kontraktor seringkali mengalami masalah mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi tertentu. Alokasi sumber daya tidak terbatas kadang terjadi penumpukan dan kurang meratanya penempatan tenaga kerja, sehingga terjadi fluktuasi tenaga kerja yang menyebabkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya berkurang. Yang menjadi masalah adalah mengenai berapa banyak sumber daya optimal yang dibutuhkan untuk mencapai waktu penyelesaian proyek yang telah ditentukan. 1

Pada pelaksanaan pembangunan Gedung PT. Bank Muamalat Tbk Cabang Malang, proyek mengalami keterlambatan pada pekerjaan struktur bangunan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya fluktuasi tenaga kerja yang disebabkan karena volume pekerjaan yang tidak merata dan juga penjadwalan banyak yang terjadi overlap antara aktivitas satu dengan aktivitas yang lainnya, sehingga menyebabkan kebutuhan puncak tenaga harian menjadi meningkat. Untuk mengatasi masalah ini, dapat dilakukan langkah pemerataan sumber daya atau resource leveling. Salah satu cara melakukan pemerataan tenaga kerja atau resource leveling adalah dengan menggunakan metode Burgess, dimana metode ini mencari jumlah kuadrat dari setiap jumlah penggunaan sumber daya untuk setiap unit waktu. Metode ini mempertimbangkan waktu bebas (free float) untuk melakukan penggeseran aktivitas di dalam proyek. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui penjadwalan dan alokasi sumber daya yang tersedia sebelum dilakukan perataan tenaga kerja. 2. Mengetahui aktifitas mana saja yang merupakan aktifitas non kritis setelah dilakukan penjadwalan dengan software Primavera Project Planner 6.0. 3. Mengetahui penjadwalan dan alokasi sumber daya setelah dilakukan perataan tenaga kerja (Resource Leveling) dengan metode Burgess dibantu software Primavera Project Planner 6.0. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang merupakan penelitian yang pada umumnya melibatkan proses pengumpulan, analisis dan interpretasi data serta penulisan hasil-hasil penelitian. Lokasi penelitian ini adalah proyek konstruksi Pembangunan Gedung PT. Bank Muamalat Tbk Cabang Malang. Lokasi proyek berada di Jalan Kertanegara No.2 Kota Malang, Jawa Timur. Data yang diperlukan berupa data primer dan data sekunder. Data primer meliputi kondisi lapangan dan hal-hal yang menunjang penelitian. Data sekunder meliputi data umum proyek, data teknik proyek, dokumen perencanaan, data jadwal waktu data kebutuhan sumber daya atau pekerja secara detail, gambar-gambar kerja, dan informasi lainnya yang diasumsikan relevan dengan materi pada studi ini. Metode perataan pada penelitian ini adalah Metode Burgess, yaitu dengan menentukan nilai jumlah kuadrat (Z) dari tenaga kerja yang akan dianalisis. Semakin kecil nilai Z maka fluktuasi yang timbul pada kebutuhan sumber daya akan semakin kecil. Dengan mengetahui alokasi jumlah kebutuhan sumber daya, dapat dihitung besar nilai Z dengan rumus: T y i 2 i=1 dimana: Z = jumlah kuadrat suatu periode waktu i T = durasi proyek Y i = jumlah dari sumber daya yang diperlukan dari setiap kegiatan per unit waktu Perataan sumber data pada metode Burgess hanya terjadi pada kegiatan nonkritis. Pada langkah ini akan dilakukan sistem reverse late start dimana kegiatan nonkritis dengan waktu mulai paling akhir (late start/ls) akan ditempatkan pada tempat pertama. Setelah itu, hitung jumlah kuadrat setelah dilakukan penundaan kegiatan untuk setiap unit waktu sesuai dengan jumlah float kegiatan tersebut. Perhitungan ini dilakukan secara berulang ulang hingga setiap kegiatn nonkritis dengan sistem reverse late start telah dianalisis semua. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data proyek yang diterima tentang pengalokasian sumber daya, tingkat fluktuasi sumber daya tergolong tinggi. Pada proyek ini tidak semua aktivitas dapat dileveling, karena Metode Burgess hanya dapat dilakukan pada aktivitas non kritis yang memiliki total float. 2

Pada penelitian ini sumber daya yang dileveling adalah tukang besi. Pekerjaan yang dileveling adalah pekerjaan pembesian yang membutuhkan tukang besi sebagai sumber dayanya. Total float menunjukan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian. Ini diartikan dengan menunda suatu pekerjaan sesuai dengan total float yang tersedia dalam pekerjaan tersebut, jadwal awal hingga berakhirnya proyek tidak akan terpengaruh. Namun, memungkinan untuk berubah jadwal pada aktivitas yang mempunyai ketergantungan, sehingga mempengaruhi jadwal awal dan berakhirnya suatu pekerjaan yang memiliki ketergantungan. Menentukan Kebutuhan Sumber Daya Kebutuhan sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari laporan mingguan yang didapat dari Proyek Pembangunan Gedung PT. Bank Muamalat Tbk Cabang Malang, yang di dalamnya terdapat laporan harian dalam setiap minggunya. Untuk penggunaan sumber daya setiap minggu didapat dari kebutuhan rata-rata jumlah sumber daya setiap harinya dalam setiap minggu. Tabel 1. Jadwal Penggunaan Tenaga Kerja Setiap Minggu Tenaga kerja ( orang ) Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah Manager proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 Manager lapangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 Engineer lapangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 Juru gambar - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - 1 2 Administrasi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84 Operator 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 Kepala pelaksana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 Mandor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 Tukang kayu - - - - 1 10 10 - - - - - 10 10 7 7 7 12 12 12 12 5 2-2 2 6 8 135 Pekerja kayu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0 Tukang batu 5 6 10 11 5 - - 10 10 7 10 11 - - - - - - - - - - - - - - - - 85 Pekerja batu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 14 - - - - 14 Tukang besi 0 5 5 6 5 10 10 10 10 10 10 6 10 10 5 5 5 5 5 5 5 5 1 0 0 0 0 0 148 Pekerja besi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0 Surveyor 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 Pekerja 10 10 10 10 20 25 25 25 25 25 25 10 25 25 15 15 15 15 15 15 15 15 7 2 2 2 18 42 463 Jumlah tenaga kerja 25 31 34 36 40 54 54 54 54 51 54 36 54 54 36 36 36 41 42 41 41 34 19 25 13 13 33 60 1101 Penjadwalan Dengan Software Primavera Project Planner 6.0. Data penjadwalan yang telah dibuat dalam software Primavera Project Planner 6.0, diperoleh data berupa diagram balok saja tetapi belum diketahui hubungan ketergantungan setiap pekerjaan satu dengan yang lainnya. Untuk itu diperlukan jaringan antar kegiatan. Jaringan yang dibuat dengan batasan hubungan yang memungkinkan dalam pelaksanaannya. Jaringan kerja dibuat sedemikian rupa, tetapi tidak mengubah posisi kegiatan atau jadwal pelaksanaan kegiatan yang kita dapat dari penjadwalan proyek itu sendiri. Atau dengan kata lain awal dan akhir pelaksanaan kegiatan pada penjadwalan yang kita buat sama dengan penjadwalan asli yang kita dapat dari proyek tersebut. Untuk melihat hasil penjadwalan menggunakan software Primavera Project Planner 6.0 lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1. 3

Gambar 1. Hasil Penjadwalan Menggunakan Software Primavera Project Planner 6.0. 4

Dari Gambar 1 dapat dilihat Dari jaringan kerja yang telah kita buat, kita dapat membuat lintasan kritis dan non kritis. Dimana akan terlihat kegiatankegiatan mana saja yang memiliki float, yang nantinya akan dilakukan penundaan. Lintasan Non Kritis Tabel 2. Kegiatan-Kegiatan Non Kritis Kegiatan Float Sloof S3 ( 30 x 15 ) tahap II lantai 1 49 Selanjutnya menentukan jumlah kuadrat. Perhitungan dilakukan dengan penggunaan tenaga kerja per minggu, sehingga hasil leveling akan ditampilkan dalam satuan waktu per minggu. Perhitungan Jumlah Kuadrat Sebelum Leveling KP ( 15 x 15 ) lantai 1 49 KP1 ( 20 x 20 ) lantai 1 49 Tangga Lantai 1 49 Plat Lantai 1 tahap II 49 KP ( 15 x 15 ) lantai 2 49 Tangga Lantai 2 49 Screeding + waterproofing Coating Lantai 3 35 Screeding + waterproofing Coating Lantai Dak 35 Berdasarkan Tabel 2, dijelaskan beberapa kegiatan dimana tergolong dalam lintasan non kritis dimana kegiatankegiatan ini memiliki float, yang nantinya kegiatan-kegiatan ini yang akan dilakukan penundaan dalam proses leveling. Reverse Late Start Pada Kegiatan Non Kritis Tabel 3. Reverse Late Start Kegiatan Float Screeding + waterproofing Coating Lantai 3 35 Screeding + waterproofing Coating Lantai Dak 35 KP ( 15 x 15 ) lantai 2 49 Tangga Lantai 2 49 Tangga Lantai 1 49 Plat Lantai 1 tahap II 49 Sloof S3 ( 30 x 15 ) tahap II lantai 1 49 KP1 ( 20 x 20 ) lantai 1 49 KP ( 15 x 15 ) lantai 1 49 Berdasarkan Tabel 3, dijelaskan urutan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk proses leveling. Penggunaan tukang besi hanya berkontribusi pada kegiatankegiatan pembesian saja, sehingga urutan kegitan yang di-leveling dapat diurut menjadi sebagai berikut : KP (15 x 15) lantai 2, tangga lantai 2, tangga lantai 1, plat lantai 1 tahap II, sloof S3 (30 x 15), KP1 (20 x 20), dan KP (15 x 15). Gambar 2. Alokasi Sebelum Leveling Z 0 = 5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +1 2 = 1062 Perhitungan Jumlah Kuadrat Setelah Leveling 1. Penundaan 0-49 hari kegiatan kolom praktis (15x15) lantai dua dengan float 49 hari. Z 1 = 5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +1 2 = 1062 2. Penundaan 0-49 hari kegiatan tangga lantai dua dengan float 49 hari. Z 2 = 5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +1 2 = 1062 3. Penundaan 21-27 hari kegiatan tangga lantai satu dengan float 49 hari. Z 3 = 5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +4 2 +4 2 +1 2 +1 2 +1 2 = 1046. 4. Penundaan 28-34 hari kegiatan plat lantai satu tahap dua dengan float 49 hari. Z 4 = 5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +4 2 +4 2 +4 2 +1 2 +1 2 +1 2 +1 2 = 1038 5

Jumlah Tukang Besi 5. Penundaan 28-34 hari kegiatan sloof S3 (30x15) lantai satu tahap dua dengan float 49 hari. Z 5 = 5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +4 2 +4 2 +4 2 +1 2 +1 2 +1 2 +1 2 = 1038 6. Penundaan 35-41 hari kegiatan kolom praktis (20x20) lantai satu dengan float 49 hari. Z 6 =5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +4 2 +4 2 +5 2 +5 2 +1 2 +1 2 +1 2 = 1046 7. Penundaan 39-41 hari kegiatan kolom praktis (15x15) lantai satu dengan float 49 hari. Z 7 =5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +3 2 +4 2 +5 2 +5 2 +1 2 +1 2 +1 2 +1 2 = 1040 8. Penundaan pada seluruh kegiatan non kritis Z 8 = 5 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +10 2 +6 2 + 10 2 +10 2 +5 2 +5 2 +5 2 +5 2 +4 2 +4 2 +4 2 +4 2 +1 2 +1 2 +1 2 +1 2 +1 2 = 1030 Setelah dilakukan penundaan 0 hari pada kegiatan kolom praktis (15x15) lantai satu, 14 hari pada kegiatan sloof S3 (30x15) lantai satu tahap dua, 35 hari pada kegiatan kolom praktis (20x20) lantai satu, 35 hari pada kegiatan plat lantai satu tahap dua, 35 hari pada kegiatan tangga lantai satu, 35 hari pada kegiatan tangga lantai dua, dan 42 hari pada kegiatan kolom praktis (15x15) lantai dua, nilai Z 8 lebih kecil dari nilai Z 0. Sehingga akan didapat alokasi yang baru untuk mendapatkan pemerataan sumber daya. Gambar 3. Alokasi Setelah Leveling Perbandingan Alokasi Tukang Besi Sebelum dan Setelah Leveling 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Alokasi Tukang Besi Sebelum Leveling Gambar 4. Alokasi Tukang Besi Sebelum dan Setelah Leveling Sebelum Leveling Setelah Leveling 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Waktu (minggu) Berdasarkan grafik pada Gambar 4, dapat dilihat setelah leveling, akan menghasilkan alokasi sumber daya tukang besi yang baru. Alokasi tukang besi mengalami perataan yaitu sebanyak 5 orang pada minggu ke 19 sampai minggu ke 22 akan berubah menjadi 4 orang, 1 orang yang tersisa dialokasikan pada minggu ke 24 sampai minggu ke 27. Hasil Resources Leveling dengan Metode Burgess Dari perhitungan di atas diperoleh jumlah kuadrat awal atau nilai Z 0 adalah 1062. Setelah dilakukan penundaan pada setiap kegiatan non kritis sesuai dengan jumlah float yang ada, diperoleh jumlah kuadrat terkecil atau Z min adalah 1030. 6

Hasil penjadwalan setelah leveling menggunakan software Primavera Project Planner 6.0 dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Hasil Penjadwalan Setelah Leveling Menggunakan Software Primavera Project Planner 6.0. 7

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum dilakukan leveling pada aktivitas non kritis yang direncanakan, pada minggu ke 19 sampai minggu ke 22 terjadi fluktuasi dengan jumlah tukang besi yaitu tertinggi 5 orang dan terendah 1 orang. 2. Aktifitas yang merupakan aktifitas non kritis setelah dilakukan penjadwalan dengan software Primavera Project Planner 6.0 adalah: a. Sloof S3 (30x15) lantai satu tahap dua. b. Kolom Praktis (15x15) lantai satu c. Kolom Praktis (20x20) lantai satu. d. Tangga Lantai satu. e. Plat Lantai satu tahap dua. f. Kolom Praktis (15x15) lantai dua. g. Tangga Lantai dua. h. Screeding + Waterproofing Coating Lantai tiga. i. Screeding + waterproofing Coating Lantai dak. 3. Setelah dilakukan leveling pada aktivitas-aktivitas non kritis, dimana aktivitas-aktivitas non kritis yang bersifat paralel atau saling bertumpukan dalam waktu mulai pelaksanaannya, dilakukan penundaan dengan tujuan agar bersifat seri atau tidak saling bertumpukan dalam waktu mulai pelaksanaannya. Sehingga akan menghasilkan alokasi sumber daya yang baru akibat perubahan waktu mulainya suatu aktivitas non kritis. Dari hasil leveling yang dilakukan, didapatkan alokasi sumber daya pada minggu ke 19 sampai dengan minggu ke 22 terjadi perataan yaitu jumlah tukang besi tertinggi berubah menjadi 4 orang dan terendah tetap 1 orang sehingga mengurangi fluktuasi tukang besi dibandingkan sebelum leveling. Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Konstruksi dan Proyek Jilid 1. Yogyakarta: Kanisius. Evan, & Rizky. 2014. Perbandingan Resource Leveling Dengan Menggunakan Aplikasi Program Microsoft Project 2010 dan Primavera. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil, 1-9. Henry, & Adianto, Y. L. 2010. Implementasi Perataan Sumber Daya Dalam Pelaksanaan Konstruksi Jalan Tol Bogor Ring Road. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah, 1-15. Husen, Abrar. 2009. Manajemen Proyek Perencanaan, Penjadwalan, & Pengendalian Proyek. Yogyakarta: Andi. Kareth, M. 2012. Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya Dengan Program Primavera 6.0. Jurnal Sipil Statik, 53-59. Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Soeharto, I. 2001. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Wahana Komputer. 2009. Mengelola Proyek Konstruksi dengan Prumavera 6.0. Yogyakarta: Andi. Yudha, G. A. 2012. Analisis Multiple Resource Pada Proyek Konstruksi Dengan Metode Jumlah Kuadrat Terkecil. Jurnal Rekayasa Sipil, 188-198. DAFTAR PUSTAKA Adianto, Y. L., & Putro, D. L. 2007. Analisis Resource Leveling Tenaga Kerja. Jurnal Teknik Sipil, 113-126. 8