APPLICATION OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3) CONSTRUCTION PROJECT IN WEST DISTRICT KUTAI

dokumen-dokumen yang mirip
Lia Irawati 1) Dr.Ir. Hendrik Sulistio., MT 2) Megawaty, ST., MT 3)

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

PENELITIAN HUKUM/ SKRIPSI PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEKERJA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI DAN KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA PADA BERBAGAI TINGKATAN PEKERJA PERUSAHAAN KONTRAKTOR TESIS MAGISTER

KAJIAN PENERAPAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA UNTUK PEKERJAAN GALIAN KONSTRUKSI TESIS. oleh FEBBY FERIAL NIM :

EVALUASI PENERAPAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK PELEBARAN JALAN BATAS SUMATERA SELATAN SIMPANG EMPAT ABSTRAK

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Key word : Application, Safety Protection, Factorr, workers.

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KECELAKAAN KERJA FATAL PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI INDONESIA MELLOUKEY ARDAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAKSANAAN KONTRUKSI OIL DAN GAS DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION ABSTRAK ABSTRACT

GAMBARAN PENERAPAN METODE 5R SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT.TATAMULIA NUSANTARA INDAH PROJECT GALLERY WEST JAKARTA BARAT

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

PENILAIAN INDIKATOR K3L PADA PENGGUNAAN TOWER CRANE

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

PELAKSANAAN SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PADANG SUMATERA BARAT

MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN FAVE HOTEL KARTIKA PLAZA KUTA

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :

MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI PADA AREA PART MANUFACTURING DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Perusahaan Kontraktor BUMN dan Swasta Nasional

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001

ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM

IDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai identifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan penerapan

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

Wijayanti, et al, Substandard Actions Pada Pekerja Proyek Konstruksi Jember Icon, Kabupaten..

IMPLEMENTASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI ACETYLENE PLANT PT. ANEKA GAS INDUSTRI WILAYAH V JAWA TIMUR

K3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan

PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM UPAYA MEMINIMALISASIKAN KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEMBANGUNAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR YONZIPUR DAN JALAN DI MAKROMAN SAMARINDA SYAIFUL BAHRI

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PELAKSANAAN METODE SPC DAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO KECELAKAAN KERJA PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK X

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

FAKTOR PENYEBAB STRESS KERJA KARYAWAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan

Turner Construction kontraktor umum ditunjuk untuk membangun Invesco Field di Mile High Stadium, Denver, Colorado

ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA GUDANG BAHAN JADI DI PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

ANALISIS PENERAPAN PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN TINGKAT LANJUTAN SMK3 BERDASARKAN PP NO. 50 TAHUN 2012 DI PT. X

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Metode diskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

JADWAL SERTIFIKASI. 08 Agust sd 03 Sept. 21 nov sd 17 Des

SKRIPSI PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT COCA COLA AMATIL INDONESIA OLEH

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN BEHAVIOUR SAFETY CULTURE DALAM RANGKA PENINGKATAN KEAMANAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR-FAKTOR PADA MANAJER PROYEK OWNER YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN KINERJA BIAYA PROYEK PRASARANA JALAN TESIS

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

BAB I PENDAHULUAN BAB I-1

MAINTENANCE SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF PROYEK PEMBANGUNAN TANGRAM HOTEL DAN SADIRA PLAZA KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja (Ramli, 2013).

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROYEK KONSTRUKSI

PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA PADA PT. TARU SAKTI UTAMA DI KUTA BADUNG

TESIS STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

Inggang Perwangsa Nuralam, SE., MBA

PERSEPSI PEKERJA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai

Dosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. Suka Jaya Makmur

ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. BAKRIE CONSTRUCTION SERANG BANTEN

1 Universitas Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa

ABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha

Safety Leadership Bag 1 Part 2

ANALISIS KESELAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING GEDUNG BAGIAN LUAR DENGAN MEMANFAATKAN FOTO KONSTRUKSI

ABSTRAK. Kata kunci : sumber daya manusia, tenaga kerja, sistem pengendalian manajemen, pengendalian Internal, kinerja. Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

Martiningdiah Jatisari. Masyarakat Universitas Diponegoro. Masyarakat Universitas Diponegoro

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PADA PEKERJA KONSTRUKSI

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT

IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA KARYAWAN BAGIAN PRINTING & DYEING PT KUSUMAHADI SANTOSAKARANGANYAR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PRIYANTO D

Dosen Pengampu Mata Kuliah Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM. Universitas Balikpapan Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja

IMPLEMENTASI INSPEKSI PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT UNTUK MENCEGAH KECELAKAAN KERJA DI PT SANGGAR SARANA BAJA DIVISI FABRIKASI JAKARTA

PENDAHULUAN. Apartment. Abstrak. Abstract

MODEL SUMBER DAN PENYEBAB REWORK PADA TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI

Transkripsi:

APPLICATION OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3) CONSTRUCTION PROJECT IN WEST DISTRICT KUTAI Hariston 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT Occupational Health and Safety (K3) is a very important issue and a serious discussion in the construction industry today. The construction industry is listed as one of the dangerous industry, where the rate of accidents and occupational diseases are diseases caused by work that could potentially still quite high. In this case the performance of safety and health is as important as productivity, morale and operational cost control at all. Accident happen anytime and anywhere and to siaapun. Any company employing many 100 (one hundred) or more and / or contains potential dangers posed by The characteristics of the production process or material dapatmengakibatkan workplace accidents such as explosions, fire, pollution and occupational diseases shall implement a system of occupational safety and health management (K3). K3 management system shall be implemented by administrators, employers and the entire workforce as a whole in accordance with the regulations of the Minister of Manpower No. 05/Men/1996 on Keselamatanm Work Management System. Work Management problem became the first affair as aspects that must be considered in the implementation of projects, especially in the construction phase. This is due at this stage because they collected a large amount of labor in a very narrow area. Plus the nature of the construction workers are prone to accidents such as high elevation, power, temperature, transporting or lifting heavy objects and others. Elements of the safety program and the most important is the company's policy statement, organization and personnel, maintaining working conditions to meet the requirements for safety, make a report and analysis of the causes of accidents and provide first aid facilities. Key words : Safety, Occupational Health. 1) Karya Tulis Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 1

PENGANTAR Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan masalah yang sangat penting dan serius yang diperbincangkan dalam industri konstruksi saat ini. Industri konstruksi tercatat sebagai salah satu industry yang berbahaya, dimana tingkat kecelakaan dan penyakit kerja yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan yang berpotensi masih cukup tinggi. Dalam hal ini kinerja keselamatan dan kesehatan kerja adalah sama pentingnya dengan produktifitas, moril dan pengendalian biaya pada seluruh operasional. Kecelakaan biasa terjadi kapan saja dan dimana saja dan terhadap siaapun. Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja banyak 100 (seratus) orang atau lebih dan/atau mengandung potensial bahaya yang ditimbulkan oleh krakteristik proses atau bahan produksi yang dapatmengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Sistem manajemen K3 wajib dilaksanakan oleh pengurus, pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatanm Kerja. Masalah Kesalamatan Kerja menjadi urusan pertama sebagai aspek yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan proyek, terutama pada tahap konstruksi. Hal ini disebabkan oleh kerena pada tahap ini terkumpul sejumlah besar tenaga kerja di area yang sangat sempit. Ditambah lagi sifat pekerja konstruksi adalah rawan kecelakaan seperti elevasi tinggi, aliran listrik, temperature, mengangkut atau mengangkat benda-benda berat dan lain-lain. Unsur-unsur program keselamatan kerja yang terpenting adalah peryataan dan kebijakan perusahaan, organisasi dan personal, menjaga kondisi kerja untuk memenuhi syarat-syarat keselamatan, membuat laporan dan analisis penyebab kecelakaan dan menyediakan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan. Diharapkan setiap kontraktor melakukan operasional proyek konstruksi dan jasa-jasa dengan cara yang benar seperti: 1. Menyakinkan keselamatan dan kesehatan karyawan dan sub kontraktor dalam proyek konstruksi dan kegiatan pemeliharaan. 2

2. Melindungi masyarakat dari kecederaan atau gangguan dari kegiatan kerja. 3. Mencegah kerugian atau kerusakan property akibat dari kegiatan kerja. 4. Menyediakan fasilitas dan peralatan yang dibentuk secara sehat dan untuk memelihara kondisi aman. 5. Membangun dan memelihara suatu system untuk memantau dan mengevaluasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja. 6. Kunci untuk mengurangi kecelakaan dan korban akibat kecelakaan adalah merubah perilaku dan tindakan para pekerja untuk meningkatkan praktek kerja aman sehingga mengurangi tindakan dan perilaku tidak aman. Ketidakdisiplinan dan rendahnya kesadaran pekerja terhadap keselamatan dan kesehatannya menjadi faktor utama penghamabat pelaksanaan program K3. Yang dimaksud cara kerja aman adalah mengikuti prosedur mengenai peralatan keselamatan kerja dengan benar oleh seluruh pekerja yang diantaranya adalah: 1. Menggunakan alat dan peralatan yang benar untuk suatu pekerjaan. 2. Menggunakan alat dan perlengkapan yang masih dalam kondisi baik untuk digunakan. Masalah K3 seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan perusahaan, mulai dari top manajement hingga pekerja harus memiliki komitmen bersama yang kuat terhadap pelaksanaan program K3 pada lingkungan kerjanya. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan K3 di bidang Konstruksi di Kabupaten Kutai Barat? 2. Apakah penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang paling dominan di Kabupaten Kutai Barat? 3

MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan K3 di lingkungan dunia konstruksi di Kabupaten Kutai Barat. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui berapa besar penerapan K3 dalam bidang konstruksi di Kabupaten Kutai Barat. 2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja dalam bidang konstruksi di Kabupaten Kutai Barat. BATASAN MASALAH Adapun batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Penelitian dilaksanakan dengan metode penyebaran angket kuestioner yang telah dirancang dan disusun sedemikian rupa. 2. Jumlah sampel pekerjaan yang digunakan adalah sebanyak 3 buah proyek konstruksi dalam skala besar, namun dalam pengolahan data tidak akan dibahas untuk setiap pekerjaan konstruksi melainkan merupakan data keseluruhan dari sampel yang ada atau bersifat random sampel. 3. Dari masing-masing proyek konstruksi akan diambil sebanyak 2 sampel kuestioner dari 2 orang responden untuk level top manajemen, 3 sampel kuestioner dari 3 orang responden untuk level supervisior dan 25 sampel kuestioner dari 25 orang responden untuk level pekerja. 4. Parameter yang digunakan adalah kuestioner langsung yang harus diisi oleh responden yang berisi pertanyaan dengan skala pilihan jawaban ya dan tidak serta mulai sangat tidak setuju sampai sangat setuju. MANFAAT PENELITIAN Dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui tingkat penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah proyek konstruksi. Mengetahui bahwa Keselamatan Kerja adalah tanggung jawab setiap orang, dimulai dari level top manajemen sampai level pekerja itu sendiri. Mengetahui bahwa manusia adalah 4

elemen paling kritis dalam keberasilan suatu proses keselamatan kerja, karena itu cara kerja yang aman harus terus dibina dan dilaksanakan. METODOLOGI Metode Pengambilan Data Adapun metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu wawancara langsung dilapangan dan survey melalui pembagian data kuestioner. 1. Wawancara Wawancara yang dilakukan bersifat langsung, dimana dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk menentukancalon responden dan jumlah responden yang bersedia dalam mengisi kuestioner. 2. Kuestioner Kuestioner atau pembagian angket dilakukan setelah calon responden yang telah diwawancarai bersedia untuk melakukan pengisian kuestioner. Dalam penelitian ini, objek penelitian meliputi tiga level pekerja konstruksi sebagai responden yaitu, level top manajemen, level supervisior dan level pekerja. Kuestioner akan dibagikan kepada masingmasing kelompok responden dengan kategori pertanyaan dalam kuestioner nerdasarkan tanggungjawab dalam proyek. Penyususn kuesioner dilakukan berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan. Pada dasarnya isi kuesioner dari 3 kelompok responden tersebut adalah sama, namun ada bagian yang hanya ditanyakan kepada dua responden saja, dengan pertimbangan bahwa bagian atau pernyataan tersebut tidak relevan ditanyakan kepada responden lainnya. Kuestioner yang dibagikan berisi : 1. Data pribadi Bagian ini dibuat untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai identitas responden yang mengisi kuesioner, yaitu: nama, jabatan, masa kerja dibidang konstruksi. Bagian ini ditanyakan kepada ketiga kelompok responden sebagai identitas pribadi responden. Inti 5

kuesioner, yang terdiri dari faktor psikologis pekerja dan pelaksana SMK3. 2. Aspek psikologis pekerja Bagian ini berisi pernyataan yang dibuat untuk mengetahui faktorfaktor yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja, baik faktor yang berasal dari manajemen, lingkungan pekerjaannya, maupun dari dalam diri sendiri. Bagian ini hanya ditanyakan kepada pihak supervisor dan pekerja saja, dengan alasan bahwa intensitas interaksi anatara top management tidak memiliki infomasi yang cukup mengenai keadaan psikologis pekerjanya sebaik yang diketahui oleh supervisor. 4. Pelaksanaa SMK3 Bagian ini berisi pernyataan yang dibuat untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan K3 yang telah dilakukan perusahaan, yang dikelompokkan dalam 5 tahap pelaksnaan SMK3, yaitu: a. Penetapan kebijakan K3. b. Perencanaan pemenuhan kebijakan K3. c. Penerapan kebijakan K3. d. Peninjauan ulang dan peningkatan berkelanjutan Gambar 1 Diagram pie pekerja bekerja mengejar batas waktu 6

Gambar 2 Diagram pie pekerja bekerja untuk menekan biaya proyek Gambar 3 Diagram pie pekerja bekerja pada lingkugan yang aman 7

Gambar 4 Diagram pie pekerja bekerja menerima upah yang pantas Gambar 5 Diagram pie pekerja mengalami stress karena kelelahan 8

KESIMPULAN Dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kebijakan penerapan K3 pada proyek konstruksi di Kabupaten Kutai Barat merupakan wewenang top manajemen dan berdasarkan hasil survey dan pengolahan data disajikan dalam gambar di bawah ini. Penerapan K3 Pada Level Top Management 0,7% 1,4% 6,5% 53,6% 37,7% 1 2 3 4 5 Gambar 5.1 Prosentase level top manajemen yang menerapkan K3 Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa 53,6% responden menyatakan sangat setuju dengan pelaksanaan dan penerapan K3, 37,7% menyatakan setuju, 6,5% responden menyatakan netral, 1,4% responden menyatakan tidak setuju dan hanya 0,7% responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pelaksanaan dan penerapan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. 9

Gambar 5.2 Prosentase level supervisior yang menerapkan K3 2. Adapun penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang paling dominan, disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 5.1 Faktor dominan terjadi kecelakaan berdasarkan hasil survei Faktor Ya Tidak Kelelahan 54,67% 45,33% Kurang tidur 12,00% 88,00% Masalah keluarga 20,00% 80,00% Pemakaian narkoba dan minuman keras 2,67% 97,33% Konflik dengan manajemen atau sepervisior 6,67% 93,33% Konflik dengan rekan kerja 12,00% 88,00% SARAN Dari penelitian ini dapat disarankan beberapa hal antara lain, faktor kelelahan pekerja merupakan faktor terbesar yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Kelelahan dapat disebabkan oleh pekerja yang harus bekerja lembur karena mengejar waktu pelaksanaan konstruksi yang dibatasi oleh waktu pelaksanaan pekerjaan fisik yang tercantum dalam kontak. 10

Proposi jumlah pekerja dalam suatu kegiatan konstruksi harus diperhatikan dan diimbangi dengan alat-alat K3 yang memadai untuk mencegah kecelakaan kerja. Disiplin dalam penggunaan alat-alat K3 dan pengawasan yang baik akan mencegah terjadinya kecelakaan kerja dalam dunia konstruksi. DAFTAR PUSTAKA Anonim, Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja Untuk Konstruksi Balitbang PU, Bandung. Himpunan Peraturan Perundang- Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Soeharto I., 1997., Manajemen Proyek Dari Konseptional sampai Operasional, Erlangga, Jakarta. Widisanti I, Lenggogeni, 2013., Manajemen Konstruksi, Penerbit Rosda Jakarta. 11