BAB III ANALISIS SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

JS PONSEL CELLULAR. Artikel yang anda cari silahkan kunjungi situs utama

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambahnya perusahaan pembuat handphone membuat harga

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA HANDPHONE

DAFTAR PUSTAKA.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

KERUSAKAN HARDWARE PADA MOBILE PHONE Yasdinul Huda *) *)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, telepon selular atau yang sering disingkat dengan ponsel merupakan

SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Litelatur Masalah Hardware Komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu dokter spesialis penyakit mata

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an, pengembangan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

Tugas 1. Sistem Pakar. Bella Nurhaliza ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN TELEPON SELULAR BERBASIS WEB

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada semester Genap Tahun Pelajaran

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut :

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. untuk mendukung pembangunan dan implementasi sistem.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3) Visual Studio 2008 C# (Bahasa Pemrograman)

BAB III HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari waktu ke waktu pengetahuan dan teknologi semakin mengalami

Kata Kunci : Sistem Pakar, Laptop, Pengguna, Pakar. 1) Mahasiswa Sistem Komputer UNDIP 2) Dosen Sistem Komputer UNDIP

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

LAMPIRAN A TABEL KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTHERBOARD

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Tahap ini merupakan pembuatan perangkat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari sistem informasi yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

Transkripsi:

BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan untuk perbaikan berikutnya. Kasus hardware handphone merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang pakar dalam menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan yang berasal dari pengalamannya dalam menyelesaikan masalah), tetapi kendala yang sering dialami apabila mengandalkan jasa seorang pakar biaya yang harus dikeluarkan relatif tidak sedikit dan juga seorang pakar tidak akan selalu ditempat untuk melayani client nya setiap saat, apalagi jarak yang harus ditempuh ke tempat servis mungkin saja sangat jauh. Berdasarkan kasus tersebut, maka dirasakan perlu dibuat sebuah aplikasi yang mendayagunakan komputer agar biasa berfikir dan bertindak seperti manusia, dimana aplikasi yang dimaksud ialah sistem pakar untuk mendeteksi hardware handphone yang didesain untuk memodelkan kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah 49

50 yang berbasiskan pada pengetahuan pakar (pengetahuan yang berisikan informasi mengenai hardware handphone) 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi hardware handphone ini melibatkan 3 aktor dalam tahap pengembangan analisis kebutuhan sistem. 3 aktor yang dimaksud adalah : 1. Knowledge engineer (teknik pengetahuan). 2. Pakar. 3. User. Peran knowledge engineer dalam proses pengembangan aplikasi ini mengarah pada proses transformasi pengetahuan pakar dalam mengambil keputusan dan pemecahan masalah ke dalam lingkungan aplikasi komputer, desain aplikasi berbasis komputer yang memiliki pola pikir seorang pakar. Jenis aplikasi yang dikembangkan ini merupakan aplikasi yang menyediakan fasilitas penelusuran yang merupakan tahapan deteksi hardware handphone, tanpa adanya deteksi otomatis langsung aplikasi terhadap objek (handphone) yang akan diidentifikasi nya. Jadi user akan melakukan penelusuran berdasarkan data yang dipilih (macam-macam komponen, jenis komponen dan ciri-ciri ) sampai pada akhirnya sistem yang akan menampilkan hasil pendeteksian berupa solusi atas perbaikan. Karena aplikasi yang akan dibuat hanya memberikan

51 informasi mengenai ciri-ciri berikut solusi perbaikannya, jadi apabila user mendapatkan kesulitan maka perlu bantuan seorang pakar. Peran seorang pakar yaitu selaku orang yang memiliki pengetahuan mengenai pada hardware handphone, gejala-gejala dan telah memiliki pengalaman dibidang hardware handphone, serta pakar bertanggung jawab atas sumber informasi data gejala dan hardware handphone. Sedangkan user harus mengerti tentang bagaimana cara menggunakan komputer dengan baik dan benar, serta bertanggung jawab terhadap sistem yang ia gunakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dipaparkan pengguna yang terlibat dalam sistem pakar yaitu pakar dan user. 3.3 Analisis Kerusakan dan Sebelum mengetahui yang dialami oleh sebuah handphone, perlu diketahui terlebih dahulu gejala-gejala yang ditimbulkan yang menyebabkan pada hardware handphone tersebut. Sistem pakar ini mendeteksi pada hardware handphone biasa atau smartphone dengan cara mencari fakta-fakta atas gejala-gejala yang dialami sebuah handphone yang kemudian akan didapatkan kesimpulan berupa yang dialami beserta solusi yang harus dilakukan. Sistem pakar ini hanya membahas empat belas jenis pada hardware handphone biasa ataupun smartphone yang lebih sering terjadi.

52 Pada Tabel 3.1 akan dijelaskan mengenai jenis, gejala dan solusi dari hardware handphone yang paling sering terjadi. Tabel 3.1 Jenis Kerusakan, dan Solusi NO KETERANGAN 1 Jenis Kerusakan IC PA (Power Amplifier) Solusi 1. Handphone mati total. 2. Handphone boros baterai. 3. Sinyal handphone tidak stabil. 4. Handphone gagal telepon. 5. Sinyal handphone tiba-tiba hilang. 6. Sinyal handphone hilang timbul. Ganti IC PA. 2 Jenis Kerusakan IC Power Solusi 1. Handphone mati total. 2. Handphone mengalami contact service dan troubleshooting. 3. Muncul tulisan insert SIM di layar handphone. 4. Sinyal handphone penuh, tapi setelah 5-10 menit sinyal hilang. 5. Handphone tidak bisa di cas / not charging. Ganti IC Power. 3 Jenis Kerusakan Flexi Cable Solusi 1. Pada saat di hidupkan handphone layar / tulisannya akan terbalik dan bergaris-garis. 2. Handphone tidak bisa buka kamera. 3. Handphone tidak ada suara (harus menggunakan headset baru terdengar ada suara). Ganti flexibel. 4 Jenis Kerusakan Driver LCD

53 Solusi 1. LCD handphone bergaris. 2. LCD handphone blank. 3. Ada noda hitam pada sudut LCD handphone. 4. Muncul gambar pada layar handphone, lalu tiba-tiba hilang. Ganti LCD. 5 Jenis Kerusakan Driver Lampu / LED Solusi 1. Lampu LED handphone tidak menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup. 2. Lampu LED handphone hanya sebagian yang menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup. 1. Cek pada setting illumination, pastikan dalam keadaan off. 2. Cek PCB handphone dengan multi tester analog dengan nilai x1, jika lampu yang dites mati maka gantilah LED.tetapi bila lampu yang dites hidup maka lampu tersebut putus jalur, lakukan penjumperan. 3. Cek user interface nya, karena bisa mengalami. Jika rusak ganti user interface nya. 6 Jenis Kerusakan Driver Vibrator Solusi Handphone tidak bergetar pada saat ada panggilan masuk, padahal pengaturannya sudah benar. 1. Cek komponen vibrator dan pastikan masih bekerja dengan baik (menggunakan multi tester analog). 2. Cek pad PCB handphone apakah kotor, jika kotor bersihkan dengan setup bolpoin. 3. Cek jalur vibrator apakah mengalami putus jalur, jika putus lakukan penjumperan. 4. Jika semuanya ok maka komponen UI nya yang rusak, ganti IC UI nya. 5. Jika UI nya ok dan masih mengalami kemungkinan besar CPU nya yang rusak.

54 7 Jenis Kerusakan IC RAM 1. Handphone mengalami hang menu.. 2. Handphone mengalami restart yang sangat lama. 3. Tidak ada sinyal karena data hilang. 4. Handphone mati total karena data hilang. Solusi Ganti IC RAM. 8 Jenis Kerusakan IC Audio Solusi 1. Speaker dan microphone handphone tidak berfungsi, sedangkan kondisi loudspeaker, microphone dan juga jalur dalam keadaan baik. 2. Handphone mengalami contact service karena IMEI tidak terbaca oleh perangkat handphone. 3. Handphone tidak ada sinyal. Ganti IC Audio. 9 Jenis Kerusakan IC Switch Antenna 10 11 Solusi Jenis Solusi Jenis 1. Handphone tidak ada sinyal. 2. Sinyal handphone lemah. 3. Sinyal handphone naik turun. 4. Pada saat handphone di hidupkan maka sinyal akan muncul, tetapi handphone akan mendadak mati sendiri. Ganti IC Switch Antenna. IC CPU 1. Handphone tidak ada sinyal. 2. Handphone akan restart sendiri. 3. Handphone tiba-tiba mati sendiri. 4. Handphone mengalami blue screen. Ganti IC CPU. IC Bluetooth

55 12 13 14 Solusi Jenis Kerusakan Solusi Jenis Solusi Jenis 1. Menu gallery handphone tidak bisa di buka. 2. Bluetooth tidak bisa pairing dengan perangkat bluetooth lainnya. 3. Bluetooth tidak bisa diaktifkan, jika diaktifkan maka akan keluar tulisan "tidak aktif". Ganti IC Bluetooth. Touch Screen 1. layar handphone terindikasi sudah tidak sensitif. 2. layar handphone sama sekali tidak berfungsi pada saat di sentuh. Ganti Layar Touch Screen. Keypad 1. Tombol keypad susah ditekan tetapi masih bisa berfungsi. 2. Pada saat ditekan tombol keypad tidak dapat berfungsi semuanya. 3. Tombol keypad hanya salah satu yang berfungsi. 1. Cukup membuka casing handphone lalu bersihkan tombol keypad yang bermasalah dengan penghapus pensil. 2. Lakukan flash pada handphone dengan versi yang sama atau di upgrade / downgrade, jika belum baik maka panaskan IC CPU, jika belum berhasil juga maka ganti IC CPU. 3. Bongkarlah handphone, lalu lihat apakah jalur keypad di PCB kotor, jika kotor bersihkanlah menggunakan cairan IPA kemudian periksalah jalur antara satu dengan yang lainnya menggunakan AVO meter pada kalibrasi 1x, jika putus maka lakukan teknik penjumperan. Kamera

56 Solusi 1. Kamera tidak dapat menangkap gambar atau blank. 2. Gambar dapat ditangkap kamera tetapi tampilan gambar pada layar handphone kurang bagus atau buram. 3. Handphone tidak bisa buka menu kamera, dan pada layar LCD tertulis "Peralatan Tidak Mendukung" 1. Cek komponen kamera bila rusak ganti dengan komponen yang baru. 2. Lakukan pengecekan dengan software terlebih dahulu dengan cara flashing ulang atau lakukan upgrade versi software. 3. Lakukan pengecekan pada jalur konektor, bersihkan dengan menggunakan cairan pembersih khusus. 4. Cek jalur yang berhubungan dengan komponen kamera, gunakan skema diagram, kemungkinan ada jalur yang putus. 5. Bila jalur dalam kondisi baik dan tegangan kamera ada, berarti ada pada komponen kamera, ganti dengan kamera baru. 3.4 Analisis Tabel Keputusan Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berdasarkan tabel 3.1 maka tabel keputusan pada sistem pakar untuk mendeteksi pada hardware handphone dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah. Kode G01 G02 Tabel 3.2 Tabel Keputusan Kode Kerusakan K01 K02 K03 K04 K05 K06 K07 K08 K09 K10 K11 K12 K13 K14 G03

57 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38 G39 G40 G41 G42 G43 G44

58 Keterangan : G =. K = Kerusakan. Tabel 3.3 Keterangan Tabel Keputusan Kode Kerusakan Jenis Kerusakan Kode Nama K01 IC PA G01 Handphone mati total K02 IC Power G02 Handphone boros baterai K03 Flexi Cable G03 Handphone tidak ada sinyal K04 Driver LCD G04 Sinyal handphone tidak stabil K05 K06 Driver Lampu / LED Driver Vibrator G05 G06 K07 IC RAM G07 K08 IC Audio G08 K09 IC Switch Antenna G09 K10 IC CPU G10 K11 IC Bluetooth G11 Handphone gagal telepon Sinyal handphone tiba-tiba hilang Handphone mengalami contact service dan troubleshooting muncul tulisan Insert SIM di layar handphone Sinyal handphone penuh, tapi setelah 5-10 menit sinyal hilang Handphone tidak bisa di cas / not charging Pada saat di hidupkan handphone layar / tulisannya akan terbalik dan bergaris-garis K12 Touch Screen G12 Handphone tidak bisa buka kamera K13 Keypad G13 Handphone tidak ada suara (harus menggunakan headset baru terdengar ada suara)

59 K14 Kamera G14 LCD handphone bergaris G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 LCD handphone blank Ada noda hitam pada sudut LCD handphone Muncul gambar pada layar handphone, lalu tiba-tiba hilang Lampu LED handphone tidak menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup Lampu LED handphone hanya sebagian yang menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup Handphone tidak bergetar pada saat ada panggilan masuk, padahal pengaturannya sudah benar Handphone mengalami hang menu Handphone mengalami restart yang sangat lama Tidak ada sinyal karena data hilang Handphone Mati total karena data hilang Speaker dan microphone handphone tidak berfungsi, sedangkan kondisi loudspeaker, microphone dan juga jalur dalam keadaan baik Handphone mengalami contact service karena IMEI tidak terbaca oleh perangkat handphone Sinyal handphone lemah Sinyal handphone naik turun Sinyal handphone hilang timbul

60 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38 G39 G40 G41 G42 G43 G44 Pada saat handphone di hidupkan maka sinyal akan muncul tapi handphone akan mendadak mati sendiri Handphone akan restart sendiri Handphone tiba-tiba mati sendiri Handphone mengalami blue screen Menu gallery handphone tidak bisa dibuka Bluetooth tidak bisa pairing dengan perangkat bluetooth lainnya Bluetooth tidak bisa diaktifkan, jika diaktifkan maka akan keluar tulisan "tidak aktif" Layar handphone terindikasi sudah tidak sensitif Layar handphone sama sekali tidak berfungsi pada saat di sentuh tombol keypad susah ditekan tetapi masih bisa berfungsi pada saat ditekan tombol keypad tidak dapat berfungsi semuanya tombol keypad hanya salah satu yang berfungsi kamera tidak dapat menangkap gambar atau blank gambar dapat ditangkap kamera tetapi tampilan gambar pada layar handphone kurang bagus atau buram Handphone tidak bisa buka menu kamera, dan pada layar LCD tertulis "Peralatan Tidak Mendukung"

61 3.5 Analisis Metode Pelacakan Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar untuk mendeteksi pada hardware handphone adalah metode Forward Chaining. Sehingga semua data gejala dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi yang terdeteksi. Berdasarkan tabel 3.1, dari 10 data jenis, untuk gejala dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 1. umum yaitu gejala yang dimiliki oleh dua jenis atau lebih. 2. unik yaitu gejala yang hanya dimiliki oleh satu jenis. 3.6 Analisis Pohon Keputusan Pembentukan pohon keputusan pada sistem pakar untuk mendeteksi hardware handphone adalah menggunakan binary tree. Berdasarkan analisis pada tabel 3.1 dan 3.2, maka pohon keputusan Forward Chaining terdiri dari 14 jenis dan 44 gejala. Proses pencarian Breadth First Search pada pohon keputusan Forward Chaining dengan struktur binary tree dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

62 Gambar 3.1 Pohon Keputusan Forward Chaining Dengan Struktur Binary Tree

63 3.7 Analisis Metode Pencarian Breadth First Search Metode pencarian yang digunakan dalam membangun sistem pakar untuk mendeteksi hardware handphone adalah metode Breadth First Search yang mana pencariannya dengan mengunjungi tiap-tiap node secara sistematis pada setiap level hingga keadaan tujuan (goal state) nya ditemukan, dengan kata lain penelusuran yang dilakukan adalah dengan mengunjungi node-node pada level yang sama hingga ditemukan goal state atau solusi nya. Pada proses pencarian breadth first search yaitu pohon keputusan forward chaining pada gambar 3.1, untuk menentukan status hasil deteksi maka akan dihitung dengan rumus proporsi yaitu menentukan kemungkinan dengan frekuensi relatif. 1) Menghitung Nilai Proporsi Cara menghitung nilai proporsi yaitu banyaknya gejala yang terpenuhi pada jenis A di bagi banyaknya gejala yang dimiliki pada jenis A dan dikali dengan 100%, dengan demikian didapatlah hasil nilai proporsinya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada rumus proporsi dibawah ini. Rumus proporsi pada sistem pakar untuk mendeteksi hardware handphone yaitu :

64 P = n (A) n (S) x 100% Keterangan : P : Proporsi n(a) : Banyaknya gejala yang terpenuhi pada jenis A n(s) : Banyaknya gejala yang dimiliki pada jenis A setelah diketahui nilai proporsinya maka akan ditentukan status hasil pendeteksian dengan aturan sebagai berikut : a. Nilai proporsi antara 100% - 75% maka status hasil deteksi adalah Pasti Rusak. b. Nilai proporsi < 75% maka status hasil deteksi adalah Kemungkinan Rusak c. Jenis akan diarahkan pada nilai proporsi terbesar, nilai yang paling mendekati 100%. 2) Kesimpulan Pelacakan Nilai Proporsi Pada gambar 3.2 apabila pelacakan dari node-node gejala berhenti pada salah satu node, kesimpulan yang didapat ditemukan, nilai proporsi akan 100% dan status Pasti Rusak pada jenis yang terdeteksi.

65 Apabila pelacakan dari node-node gejala terhenti pada node 0, kesimpulannya adalah tidak ditemukan. Maka untuk kasus ini kesimpulan hardware handphone akan diarahkan ke node yang berada pada cabang node gejala terpenuhi yang terakhir. Masing-masing akan dihitung nilai proporsi. Kerusakan dengan nilai proporsi terbesar akan dijadikan kesimpulan terdeteksi dengan status kemungkinan rusak. Berikut ini contoh analisis pengambilan keputusan. Contoh Kasus Pada Toko Handphone Jaya Cellular 1. (Analisis pengambilan kesimpulan pada penelusuran terhenti di node ). KETERANGAN = GEJALA y G01 LEVEL 0 = JENIS KERUSAKAN y G02 LEVEL 1 y G04 t LEVEL 2 y G05 t 0 LEVEL 3 y G06 t 0 LEVEL 4 y G29 t 0 LEVEL 5 K01 0 LEVEL 6 Gambar 3.2 Pohon Keputusan (Binary Tree) Pada Kasus Pelanggan Pertama Dengan Kerusakan Handphone biasa

66 Pada toko jaya cellular terdapat pelanggan pertama yang mengajukan perbaikan handphone biasa, khususnya pada hardware handphone. Kemudian teknisi toko mempertanyakan gejala handphone biasa yang dialami oleh pelanggan pertama tersebut, ternyata gejala handphone yang dialami oleh pelanggan tersebut adalah : a. handphone mati total (G01). b. handphone boros baterai (G02). c. sinyal handphone tidak stabil (G04). d. handphone gagal telepon (G05). e. sinyal handphone tiba-tiba hilang (G06). f. sinyal handphone hilang timbul (G29). Alur proses jalannya pohon keputusan (binary tree) dengan pencarian breadth first search diatas yaitu gejala yang akan ditanyakan terlebih dahulu oleh teknisi kepada pelanggan pertama adalah G01, apabila ya dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G02, apabila ya dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G04, apabila ya dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G05, apabila ya dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G06, apabila ya dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G29, apabila ya dengan status pasti rusak maka jenis terdeteksi. kasus diatas dapat dijelaskan seperti tabel dibawah ini:

67 Tabel 3.4 Analisis Penelusuran Kasus Pada Pelanggan Pertama Dengan Kerusakan Handphone Biasa Kode gejala Jawaban yang dideteksi ya tidak Status Keterangan G01 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut G02 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut G04 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut G05 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut G06 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut G29 Pasti Rusak Jenis Kerusakan Terdeteksi 1) Menghitung Nilai Proporsi Karena penelusuran terhenti tepat di node maka hasilnya adalah : Kerusakan yang terdeteksi : K01 Nilai proporsi : 6/6 x 100% = 100% Status : Pasti Rusak 2) Kesimpulan Pelacakan Nilai Proporsi Berdasarkan analisis diatas, maka diketahui hasil kesimpulan pendeteksian handphone biasa untuk pelanggan pertama yang akurat 100% dari hasil analisa menggunakan sistem pakar teknisi toko handphone Jaya Cellular yaitu pasti rusak K01 atau pasti rusak IC PA.

68 2. (Analisis pengambilan kesimpulan pada penelusuran terhenti di node 0). KETERANGAN = GEJALA y G01 LEVEL 0 = JENIS KERUSAKAN y G02 t LEVEL 1 y G04 t y G07 t LEVEL 2 y G05 t 0 y G08 t 0 LEVEL 3 y G06 t 0 G09 0 LEVEL 4 y G29 t 0 LEVEL 5 K01 0 LEVEL 6 Gambar 3.3 Pohon Keputusan (Binary Tree) Pada Kasus Pelanggan Kedua Dengan Kerusakan Handphone Biasa Selanjutnya terdapat pelanggan kedua yang mengajukan perbaikan handphone biasa. Kemudian teknisi mempertanyakan gejala handphone biasa yang dialami oleh pelanggan kedua tersebut, ternyata gejala handphone biasa yang dialami oleh pelanggan tersebut adalah : a. handphone mati total (G01). b. handphone mengalami contact service dan troubleshooting (G07). c. muncul tulisan insert SIM dilayar handphone (G08). Alur proses jalannya pohon keputusan (binary tree) dengan pencarian breadth first search diatas yaitu gejala yang akan ditanyakan terlebih dahulu oleh teknisi kepada pelanggan kedua adalah G01, apabila ya

69 dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G02, apabila tidak dengan status kemungkinan rusak maka penelusuran berlanjut ke G07, apabila ya dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G08, apabila ya dengan status pasti rusak maka penelusuran berlanjut ke G09, apabila tidak dengan status kemungkinan rusak maka jenis tidak terdeteksi. kasus diatas dapat dijelaskan seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Analisis Penelusuran Kasus Pada Pelanggan Kedua Dengan Kerusakan Handphone Biasa Kode gejala Jawaban yang dideteksi ya tidak Status Keterangan G01 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut G02 Kemungkinan Rusak Penelusuran Berlanjut G07 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut G08 Pasti Rusak Penelusuran Berlanjut Jenis Kerusakan Tidak G09 Kemungkinan Rusak Terdeteksi 1) Menghitung Nilai Proporsi Karena penelusuran terhenti tepat di node 0 maka kesimpulannya adalah: Jenis yang terdeteksi akan diarahkan ke jenis yang berada pada cabang node gejala terpenuhi yang terakhir yaitu G08. Kerusakan yang terdeteksi : K01 dan K02 Nilai proporsi : K01 = 1/6 x 100% = 16,67 % K02 = 3/5 x 100% = 60% Status : Kemungkinan Rusak

70 2) Kesimpulan Pelacakan Nilai Proporsi Berdasarkan analisis diatas, maka diketahui kesimpulan pendeteksian handphone biasa untuk pelanggan kedua yang memiliki keakuratan 60% dari hasil analisa menggunakan sistem pakar teknisi toko handphone Jaya Cellular dan memungkinan rusak adalah K02 atau kemungkinan rusak IC Power karena nilai proporsinya paling dekat dengan 100%. Pada contoh kasus pelanggan pertama dengan handphone biasa, sistem pakar hanya melakukan pendeteksian sebanyak 6 gejala dari 33 gejala yang ada, dan pada kasus pelanggan kedua dengan handphone biasa sistem pakar hanya melakukan pendeteksian sebanyak 5 gejala dari 33 gejala yang ada. Dari dua contoh kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pakar dengan metode breadth first search ini sangat efektif dalam melakukan pendeteksian pada hardware handphone dimana sistem tersebut dapat menghasilkan solusi dengan melakukan pendeteksian pada beberapa gejala yang dialami tanpa harus menguji lebih banyak gejala lagi. 3.8 Analisis Kaidah Produksi Metode Forward Chaining Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika-maka (IF- THEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian,

71 yaitu bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Suatu kaidah terdiri daari klausa-klausa. Sebuah klausa mirip sebuah kalimat subyek, kata kerja dan objek yang menyatakan suatu fakta. Ada sebuah klausa premis dan klausa konklusi pada sebuah kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premis dan lebih dari satu konklusi. Antara premis dan konklusi dapat berhubungan dengan OR atau AND. Kaidah yang akan digunakan pada sistem pakar untuk mendeteksi hardware handphone adalah berdasarkan analisis pada tabel 3.2 dan gambar 3.1, maka kaidah aturan produksi jenis dengan metode pelacakan forward chaining adalah 14 rule seperti pada tabel 3.5 dibawah. Tabel 3.6 Kaidah Aturan Produksi Metode Forward Chaining Rule 1 Rule 2 Rule 3 IF G01 = 'y' IF G01 = 'y' IF G01 = 't' AND G02 = 'y' AND G02 = 't' AND G11 = 'y' AND G04 = 'y' AND G07 = 'y' AND G12 = 'y' AND G05= 'y' AND G08 = 'y' AND G13 = 'y' AND G06 = 'y' AND G09 = 'y' THEN K03 AND G29 = 'y' THEN K01 AND G10 = 'y' THEN K02 Rule 4 Rule 5 Rule 6 IF G01 = 't' IF G01 = 't' IF G01 = 't'

72 AND G11 = 't' AND G11 = 't' AND G11 = 't' AND G14= 'y' AND G14 = 't' AND G14 = 't' AND G15 = 'y' AND G18 = 'y' AND G18 = 't' AND G16 = 'y' AND G19 = 'y' AND G20 = 'y' AND G17= 'y' THEN K05 THEN K06 THEN K04 Rule 7 Rule 8 Rule 9 IF G01= 't' IF G01 = 't' IF G01 = 't' AND G11 = 't' AND G11 = 't' AND G11 = 't' AND G14 = 't' AND G14 = 't' AND G14 = 't' AND G18 = 't' AND G18 = 't' AND G18 = 't' AND G20 = 't' AND G20 = 't' AND G20 = 't' AND G21 = 'y' AND G21 = 't' AND G21 = 't' AND G22 = 'y' AND G03 = 'y' AND G03 = 'y' AND G23 = 'y' AND G25 = 'y' AND G25 = 't' AND G24 = 'y' AND G26 = 'y' AND G27 = 'y' THEN K07 THEN K08 AND G28 = 'y' AND G30 = 'y' THEN K09 Rule 10 Rule 11 Rule 12 IF G01 = 't' IF G01 = 't' IF G01 = 't' AND G11 = 't' AND G11 = 't' AND G11 = 't'

73 AND G14 = 't' AND G14 = 't' AND G14 = 't' AND G18 = 't' AND G18 = 't' AND G18 = 't' AND G20 = 't' AND G20 = 't' AND G20 = 't' AND G21 = 't' AND G21 = 't' AND G21 = 't' AND G03 = 'y' AND G03 = 't' AND G03 = 't' AND G25 = 't' AND G34 = 'y' AND G34 = 't' AND G27 = 't' AND G35 = 'y' AND G37 = 'y' AND G31 = 'y' AND G36 = 'y' AND G38 = 'y' AND G32 = 'y' THEN K11 THEN K12 AND G33 = 'y' THEN K10 Rule 13 Rule 14 IF G01 = 't' AND G11 = 't' AND G14 = 't' AND G18 = 't' AND G20 = 't' AND G21 = 't' AND G03 = 't' AND G34 = 't' AND G37 = 't' AND G39 = 'y' AND G40 = 'y' IF G01 = 't' AND G11 = 't' AND G14 = 't' AND G18 = 't' AND G20 = 't' AND G21 = 't' AND G03 = 't' AND G34 = 't' AND G37 = 't' AND G39 = 't' AND G42 = 'y'

74 AND G41 = 'y' THEN K13 AND G43 = 'y' AND G44 = 'y' THEN K14 3.9 Analisis PIECES Pada Sistem Berikut adalah hasil analisis terhadap sistem pakar untuk mendeteksi hardware handphone dengan metode breadth first search dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). 1. Analisis Kinerja Sistem (Performance) Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Melihat dari sistem pada sistem pakar mendeteksi hardware handphone dengan metode breadth first search ini memiliki kinerja yang baik karena telah dapat memberikan informasi deteksi dan solusi penanganannya secara cepat kepada user mengenai hardware handphone yang bervariasi. 2. Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi yang didapat dari sistem pakar deteksi hardware handphone ini, sistem pakar mendeteksi hardware handphone ini memberikan

75 informasi yang baik dimana informasi yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna (user) dan juga informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat dikatakan informasi yang didapatkan lebih akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan. 3. Analisis Ekonomi (Economic) Pada dasarnya ekonomi berkaitan dengan biaya. Dalam hal ini perusahaan dan manajemen akan berusaha untuk meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan, salah satu sistem yang sudah umum diterapkan yaitu paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan, dan sistem pakar mendeteksi hardware handphone ini dapat mendeteksi yang dialami oleh hardware handphone serta memberikan solusinya langsung melalui aplikasinya sehingga tidak memerlukan kertas untuk pencetakan laporan dan lain sebagainya. 4. Analisis Pengendalian (Control) Sistem pakar mendeteksi hardware handphone ini telah memiliki kontrol yang baik dimana selain dapat memproses data dengan teliti, sistem pakar ini juga mudah diakses oleh pengguna (user). 5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Sistem pakar mendeteksi hardware handphone ini telah memiliki efisiensi yang baik karena dengan adanya

76 sistem pakar ini dapat membantu user dalam mendeteksi hardware handphone dengan lebih cepat dan solusi yang diberikan juga sesuai dengan yang diharapkan. 6. Analisis Pelayanan (Service) Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Dalam hal ini sistem pakar mendeteksi hardware handphone ini telah memberikan pelayanan yang baik untuk pengguna (user). Sistem pakar ini juga di desain dengan fitur yang user friendly. 3.10 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Analisis perangkat keras yang digunakan untuk menunjang program yang dijalankan yaitu dengan spesifikasinya adalah sebagai berikut : 1. Processor : Intel Core i3 (3.10 GHz). 2. Memory : RAM 2 GB (DDR 3). 3. Space harddisk 512 GB. 4. VGA Onboard 1 GB. 5. Drive DVD-ROM. 6. Keyboard dan mouse. 7. Layar monitor 14 inch.

77 3.11 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Analisis perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang program yang dijalankan adalah menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 7, sistem ini dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008 dan database-nya menggunakan Microsoft Office Access 2003.