KAJIAN KEPUSTAKAAN. Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN KEPUSTAKAAN. manusia, entah itu diambil tenaganya, kecepatannya, bahkan dagingnya sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang

PENDAHULUAN. dibangun oleh Prabowo Subianto di kawasan Jagorawi Golf dan Country Club.

I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai simbol status sosial pada kebudayaan tertentu. Seiring

TINJAUAN PUSTAKA Kuda

PENDAHULUAN. yang cukup besar dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Seiring dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN. olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kuda Pony dengan tinggi pundak kurang dari 140 cm. dianggap sebagai keturunan kuda-kuda Mongol (Przewalski) dan kuda Arab.

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Kuda (Equus caballus) yang saat ini terdapat di seluruh dunia berasal dari

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berukuran paling besar di kelasnya. Kuda dari spesies Equus caballus yang

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Kuda dengan nama lain Equus dikenal sebagai hewan yang diburu pada

PENDAHULUAN. alat transportasi aktivitas sehari-hari, bahkan sejauh ini kuda dijadikan hewan

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kegunaan, Jenis, Tinggi, Bobot Badan dan Habitat Asli Kuda Tarik

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di

I PENDAHULUAN. tunggang dan juga dapat digunakan dalam bidang olahraga. Salah satu bidang

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan di bidang olahraga, sarana rekreasi maupun sebagai hewan

TINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati )

PENYIMPANGAN BOBOT BADAN MENURUT RUMUS SCHOORL TERHADAP BOBOT BADAN AKTUAL PADA KUDA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

(Identification of the Nature of Quantitative Gayo Horse Race in the Middle District of Aceh)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian. Lokasi penelitian adalah di Nusantara Polo Club bertempat di

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

TINJAUAN PUSTAKA Kuda Kuda digolongkan kedalam filum Chordata (bertulang belakang), kelas Mamalia (menyusui anaknya), ordo Perssodactyla (berteracak

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu bangsa sapi lokal asli

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

TINJAUAN PUSTAKA Kuda

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul Kuda

Maine Coon Published on KucingKita.com (

KAJIAN KEPUSTAKAAN. non ruminansia. Ternak ini bersifat nomadic, kuat, dan mampu berjalan sejauh 16

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sapi

PENDAHULUAN. untuk alat transportasi, yaitu delman. Delman merupakan alat transportasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terutama untuk daerah pedalaman pada agroekosistem rawa dengan kedalaman air

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

Pada kondisi padang penggembalaan yang baik, kenaikan berat badan domba bisa mencapai antara 0,9-1,3 kg seminggu per ekor. Padang penggembalaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

TINJAUAN PUSTAKA Kuda

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Coturnix-coturnix japonica Betina (kiri) dan Jantan (kanan)

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1

TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan antara lain karena pertumbuhannya yang cepat, konversi ransum yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Coturnix coturnix japonica yang mendapat perhatian dari para ahli. Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan liar, efisiensi reproduksi pada kuda yang mencapai 90% atau lebih.

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

Kucing MAINE COON (American Snughead)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (Integrated Taxonomic Information System) adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Kuda memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

PENDAHULUAN. dagingnya untuk dikonsumsi oleh manusia, yang selanjutnya meningkat untuk

I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Kerbau berasal dari india, namun telah tersebar di banyak negara termasuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Perkembangan Sapi Perah Menurut Sudono et al. (2003), sapi Fries Holland (FH) berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Domba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

TINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. beragam di dunia. Kuda (Equus caballus) adalah salah satu bentuk dari

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. melakukan gerakan yang terorganisir dengan baik. Kemampuan gerak

dan sapi-sapi setempat (sapi Jawa), sapi Ongole masuk ke Indonesia pada awal

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, pada bulan Mei-Juli 2013 di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

BAB III MATERI DAN METODE sampai 5 Januari Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Lokal Ayam Kampung

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Tinggi Pundak dan Panjang badan dengan panjang langkah Trot kuda delman.

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

Indeks Kumulatif Domba Komposit...Ai Nurfaridah

MANAJEMEN PEMELIHARAAN KUDA (Equus caballus) UNTUK OLAHRAGA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB, JAGORAWI GOLF COUNTRY CLUB, CIBINONG, KABUPATEN BOGOR

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

PEMBAHASAN UMUM. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Transkripsi:

II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sejarah Umum Kuda Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang bertulang belakang, kelas Mammalia yaitu hewan yang menyusui anaknya (Blakely dan Bade, 1994). Hewan ini telah lama menjadi salah satu ternak penting secara ekonomis dan telah lama memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu seperti kendaraan beroda. Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) memiliki klasifikasi zoologis sebagai berikut (Ensminger, 1962): Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Perissodactyla Famili : Eqiuidae Genus : Equus Spesies : Equus caballus Tetua kuda berasal dari tiga tipe primitif kuda yang sampai sekarang salah satunya bertahan. Kuda tersebut adalah (1) forest horse, dikenal sebagai Equus caballus silvaticus atau diluvial horse yang kemungkinan dibentuk dari Equus caballus germanicus yang bertahan pada masa setelah jaman es dengan tinggi 1,52 m dengan rambut yang kasar, ekor dan bulu tengkuk yang lebat, serta tapak kaki yang lebar yang cocok untuk daerah rawa. Warna bulu biasanya berwarna 7 merah atau hitam, (2) przewalskii asiatic wild horse adalah kuda liar yang masih bertahan sampai sekarang dengan nama ilmiah Equus caballus przewalskii

7 przewalskii. Di daerah Mongol dikenal dengan nama taki dan orang kirghis menyebutnya kertag. Kuda ini ditemukan di daerah Asia tengah oleh peneliti Rusia bernama mikhalovitch przewalskii pada tahun 1879. Kuda ini berbeda dengan keturunan kuda domestik disebabkan perbedaan kromosom yaitu 66, sedangkan yang domestik 64. Kuda przewalskii mempunyai tinggi sekitar 1,32 m dengan keeempat kaki berwarna hitam serta ekor dan rambut tengkuk berwarna hitam, sedangkan daerah di bawah perut berwarna krem, dan (3) kuda tarpan, merupakan kuda liar yang menyebar ke Eropa Timur sampai Ukraina. Kuda tarpan ini mempunyai nama ilmiah Equus caballus gmelini. Kuda tarpan liar terakhir dengan jenis kelamin betina mati di Askanianova (sebelah timur Crimea Ukraina) pada tahun1880. Kuda ini mempunyai tinggi 1,32 m (Edward, 1994). Evolusi yang terjadi pada kuda diakibatkan karena perubahan iklim dan vegetasinya. Adaptasi kuda menjadikan kuda dengan ciri-ciri fisik asalnya berubah menjadi kuda yang memiliki kaki lebih panjang dan lebih cepat pergerakannya dan jumlah jari kaki depan maupun kaki belakang berkurang menjadi tiga. Kuda yang memiliki satu jari ini dikenal dengan nama latin Equus, dan merupakan awal dari keberadaan kuda yang ada hingga sekarang (Bane dan Hellen, 1990). 2.2 Klasifikasi Kuda Kuda dibedakan menjadi kuda berdarah dingin (coldbloods), berdarah panas (hotblood), dan berdarah hangat (warmblood). Kuda berdarah panas identik dengan kuda tipe ringan yang agresif seperti kuda Arab, sedangkan kuda berdarah dingin indentik dengan kuda tipe berat yang sering digunakan untuk menarik beban (Edward, 1994).

8 Kuda dapat diklasifikasikan menjadi kuda tipe ringan, tipe berat maupun kuda poni sesuai dengan ukuran, bentuk tubuh dan kegunaan. Kuda tipe ringan mempunyai tinggi 1,45 s.d 1,70 m saat berdiri, bobot badan 450 s.d 700 kg dan sering digunakan sebagai kuda tunggang, kuda tarik atau kuda pacu. Kuda tipe ringan secara umum lebih aktif dan lebih cepat dibandingkan kuda tipe berat. Kuda tipe berat mempunyai tinggi 1,45 s.d 1,75 m saat berdiri dengan bobot badan diatas 700 kg dan biasa digunakan sebagai kuda pekerja. Kuda poni memiliki tinggi kurang dari 1,45 m jika berdiri dan bobot badan 250 s.d 450 kg. Beberapa kuda berukuran kecil biasanya juga terbentuk dari keturunan kuda tipe ringan (Ensminger, 1962). 2.3 Sejarah Kuda Polo Kuda polo merupakan kuda yang ditentukan ketingiiannya rata-rata sekitar 152 cm, karakteristik kuda poni polo ini tampilannya seperti Thoroughbred. Kuda harus cepat, berani, memiliki keseimbangan, dan sangat lincah. Langkah kaki rendah tidak dipermasalahkan, karena lebih mudah untuk memukul bola dari sebuah kuda poni yang lebih pendek langkahnya (Edward, 2002). Criollo, kuda ini berasal dari Argentina yang dianggap memiliki hubungan dengan Barb, Andalusia dan Arab. Nenek moyang Criollo dibawa ke Amerika Selatan oleh tentara Spanyol pada abad ke-16. Kuda ini kebanyakan dikawin silang dengan Thoroughbreds, kombinasi yang kuat, bakat atletik dengan Thoroughbreds yang cepat untuk menghasilkan kuda polo terbaik di dunia. Kuda ini memiliki kisaran tinggi 135 s.d 153 cm. Criollo merupakan kuda yang tangguh dan cerdas. Daya tahan, kecepatan dan gerakan gesitnya membuat Criollo populer dan banyak dimanfaatkan peternak di Amerika Selatan

9 untuk menggembalakan ternak. Criollo juga digunakan untuk transportasi dekat atau jauh dan juga membawa beban (Kidd, 1995). Thoroughbred, kuda ini dikembangkan oleh keluarga raja Inggris sebelum diimpor ke Amerika, seiring dengan dibangunnya pemukiman pertama orangorang Amerika. Penggunaannya di Inggris menyebabkan muncul istilah olahraga raja karena bangsawan Inggris baik laki-laki maupun wanitanya mengembangbiakan dan melombakan Thoroughbred yang penampilannya bagus sekali. Selain kecerdasannya, karakteristik yang menonjol adalah kecepatan lari dan daya tahannya seperti telah dibuktikan selama ratusan tahun dalam arena perlombaan flat dan jumping seperti Kentucky Derby dan English Grand National Steeplechase (Blakely dan Bade, 1994). Pemilihan tipe dan konformasi dasar kuda poni polo berdasarkan ketahanan dan kecepatannya saat sedang membawa penunggang. Kuda juga harus memiliki kemampuan yang baik untuk berhenti tiba-tiba, berputar, kemudian kembali berlari kearah yang berlawanan. Temperamen kuda harus berani serta cerdas untuk mendeteksi penempatan bola polo (Kacker dan Panwar, 1996). 2.4 Anatomi dan Fisiologi Kuda 2.4.1 Kepala dan Leher Kepala dan leher yang memiliki proporsi yang seimbang merupakan kondisi ideal. Bentuk kepala harus sesuai dengan proporsi keseluruhan tubuh. Bentuk kepala pada kuda tunggang seharusnya tidak terlalu besar karena bagian depan dari kuda tersebut digunakan untuk menahan beban penunggang (Pickeral, 2004).

10 2.4.2 Pundak dan Bahu Pundak merupakan bagian tubuh kuda yang menonjol, menurut Tony dan Marcy (2002) pundak harus terlihat menonjol dengan perototan yang baik dan menyatu dengan bagian bahu sehingga terlihat atletis, sedangkan menurut Pickeral (2004) pundak yang baik adalah pundak yang tidak terlalu menonjol dan tidak terlalu pula datar karena akan memberikan rasa kurang nyaman pada penunggang. Bahu yang baik adalah bahu yang memiliki kemiringan yang ideal sehingga memberikan kebebasan bagi kuda dan dapat menentukan kemampuan kuda tersebut untuk melompat (Blakely dan Bade, 1994), tulang yang membentuk bahu antara lain os humerus dan os scapula. Os scapula harus lebih panjang dari os humerus agar menghasilkan langkah yang halus. 2.4.3 Dada dan Tubuh Rongga dada dan keadaan tulang rusuk mempengaruhi kenyamanan ketika kuda digunakan. Tulang rusuk yang baik adalah tulang rusuk yang panjang dan datar (Tony dan Marcy, 2002). Dada harus lebar dan dalam agar terdapat ruang yang cukup bagi organ tubuh seperti jantung, dan paru-paru (Pickeral, 2004). Dada yang cukup lebar menghasilkan kedua kaki depan berada pada jarak yang cukup sehingga tidak akan membentur satu sama lain ketika melangkah. 2.4.4 Bagian Belakang Tubuh Bagian belakang tubuh terdiri dari pinggul. Croup yaitu merupakan titik tertinggi antara pinggul dan pangkal ekor. Bagian belakang tubuh harus terlihat kuat dan berotot karena bagian tubuh ini merupakan sumber tenaga bagi seekor kuda dan apabila dilihat dari belakang terlihat bulat (Pickeral, 2004).

11 Croup pada kuda dewasa akan sejajar dengan titik tertinggi pundak, croup yang terlalu menonjol dengan titik tertinngi melebihi puncak merupakan indikasi bahwa kuda tersebut merupakan kuda yang memiliki kemampuan melompat dengan baik (Pickeral, 2004). 2.4.5 Kaki Orang memiliki prioritas yang berbeda dalam menilai bentuk kuda. Untuk tujuan penampilan yang bagus, tungkai dan kaki menjadi prioritas utama untuk melihat kekokohan kuda secara cepat. Kaki depan berhubungan dengan bagian bahu. Kaki belakang memiliki peran penting dalam menggerakan sebagian tubuh karena dorongan dari seperempat bagian otot belakang. Fungsi kekuatan dari panjang garis bagian pinggul ke arah pantat harus baik, begitupun panjang garis dari pinggul ke bagian hock, yang berfungsi untuk kecepatan, dan susunan kaki belakang yang menopang berat seperempat bagian belakang (Hamer, 1993). 2.4.6 Sistem Pergerakan Kuda Gerak merupakan hasil dari perjalanan saraf yang saling berkoordinasi melalui berbagai sistem dalam tubuh, reseptor mengirimkan pesan berupa penghantaran impuls kepada otak, otak mengolah pesan tersebut sampai akhirnya pesan tersebut diterima oleh efektor (berupa tanggapan/gerak). Selanjutnya, pergerakan terjadi karena kerja sama antara otot dan tulang, dimana otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Pergerakan lari pada kuda merupakan hasil kerja sama antara otot dan kerangka penyusunnya, otot yang menempel pada kerangka berkontraksi membentuk sebuah tali yang keras dan memiliki gaya pegas untuk menarik tulang atau kerangka. Gerak terjadi akibat adanya kontraksi dari otot, saat otot berkontraksi dibutuhkan energi berupa ATP

12 (Adenosine triphosphat). ATP ini di produksi dari rangkaian metabolisme energi yang terjadi di dalam sel. Perfoma yang maksimal membutuhkan sistem tubuh yang beroperasi pada kapasistas maksimumnya. Waktu yang cukup dan memadai dalam latihan merupakan dasar yang kuat bagi kuda untuk melakukan aktivitas otot lebih tinggi lagi (Gibbs, dkk.,2000) 2.4.7 Sistem Otot Kuda Sistem otot adalah sistem organ pada hewan yang menyebabkan gerakan dan dikontrol oleh sistem saraf. Otot kaki depan meliputi otot trapezius dan otot omotransversarius yang memepertahankan skapula dan di dalamnya terdapat romboides dan otot seratus ventralis. Masing-masing otot berperan untuk gerak mengayun skapula. Selanjutnya, otot yang bekerja pada persendian bahu ialah otot brakiosefalikus dan terdiri dari otot supra spinatus, otot subskapularis, dan otot deltoideus. Masing-masing berperan dan pergerakan pada persendian bahu yang berbentuk bola dan cekungan dengan demikian semua jenis gerakan dapat dilakukan (Frandson, 1992). Otot yang banyak berperan pada pergerakan seekor kuda adalah otot bergaris melintang karena merupakan perekat tulang rangka. Otot bergaris melintang (muscle atau musculus) ini terdiri atas serat-serat otot atau fiber yang dibungkus dengan perimycium. Setiap fiber terdiri atas serat halus atau myofibril. Myofibril ini yang menimbulkan kegiatan kontraksi dan relaksasi (Soeharsono, 2010). Kegiatan kontraksi otot yang bisa menarik dan mengendur mengakibatkan pergerakan pada kuda. Kemampuan berlari tergantung pada cepatnya kontraksi dari sebagian besar serabut-serabut otot (Frape, 1986). Serabut-serabut otot yang lebih besar

13 memiliki potensi yang lebih besar pula untuk menghasilkan tenaga atau daya untuk berjalan atau berlari. Dalam hal ini ATP yang tersedia dalam otot lebih tinggi, maka akan meningkatkan daya tahan ketika kecepatan lari bertambah (Kearns dan Keever, 2001). Selama berkontraksi ATP berubah menjadi ADP ditambah sejumlah energi digunakan untuk berkontraksi. Untuk kembali menjadi ATP dibutuhkan sumber energi dan oksigen yang berasal dari lingkungan. Sumber energi bisa didapat dari makanan. Serat otot menghasilkan energi dalam bentuk (adenosine trifosfat) ATP, yang menghasilkan kerja mekanik, melalui protein kontraktil. Susunan struktural dari sistem musculoskeletal menyediakan sarana yang dapat digunakan untuk memanfaatkan energi ini, baik untuk pergerakan kaki kuda dalam pola berirama, atau memungkinkan kontraksi diafragma, yang memberi kontribusi besar untuk upaya dalam inspirasi (Hinchcliff dkk., 2008). 2.4.8 Sistem Kerangka Kuda Bagian tubuh yang menyusun tinggi pundak dan panjang badan adalah otot dan kerangka, dimana tinggi pundak dan panjang badan merupakan ukuran tubuh yang mempengaruhi pada pergerakan kuda. Tulang berfungsi sebagai pelindung bagi organ penting dalam tubuh, mendukung bagian bagian lunak pada tubuh, menyediakan kerangka bagi kuda untuk melakukan gerak. Tulang atau kerangka yang menyusun konstruksi tinggi pundak terdiri dari kerangka kaki depan, yaitu scapula, humerus, ulna, radius, karpus, metacarpus, falanx proksimal, falanx medialis, dan digiti sedangkan kerangka kaki belakang terdiri dari femur, tibia, fibula, tuber, kalkis, tarsus, metatarsus dan digiti (Frandson, 1992).

14 Otot-otot kerangka kuda mempunyai perkembangan yang pesat, khususnya pada bangsa kuda atletik. Berbeda dengan kebanyakan mamalia, dimana 30 sampai dengan 40% dari bobot badan terdiri dari otot, dan bangsa kuda bukan atletik sekitar 42% bobot badan terdiri dari otot, pada bangsa kuda atletik lebih dari separuh sekitar 55% dari berat badan dewasa bangsa kuda atletik terdiri dari otot rangka (Hinchckiff dkk., 2008).