BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lain pelayanan berbagai jenis laboratorium, gizi/makanan dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia diiringi dengan. meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan mutu

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat in ap, rawat jalan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Bedasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 Bab I Pasal I tentang Rekam Medis, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB II GAMBARAN UMUM RS JIWA GHRASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun. memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan pelayanan yang maksimal,

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap, pelayanan medis dan pelayanan perawatan terus menerus untuk diagnose dan pengobatan oleh staf medis yang terorganisir (Huffman, 1994). Menurut Rustiyanto (2009), rumah sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan yang sempurna kepada pasien, baik pasien rawat inap, rawat jalan maupun rawat darurat. Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat pasien datang sampai pasien pulang atau meninggal, yang meliputi kegiatan pencatatan data medis pasien dan penanganan berkas rekam medis yaitu kegiatan penyimpanan dan pengembalian kembali berkas rekam medis untuk keperluan peminjaman berkas rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis harus di buat untuk setiap orang yang menerima pelayanan rumah sakit. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (Hatta, 2010) Pengembalian berkas rekam medis adalah kembalinya berkas rekam medis yang telah selesai dipergunakan sesuai keperluan dalam jangka panjang waktu yang telah ditetapkan (Depkes RI, 1997) Rekam medis dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan, dengan cara melakukan pendokumentasian berupa pengisian berkas rekam medis secara tepat dan tepat. Apabila dalam pelaksanaan pengisian berkas rekam medis tidak dilakukan dengan baik maka akan berpengaruh dalam 1

proses pengembalian berkas rekam medis. Pengembalian berkas rekam medis menjadi terlambat atau tidak tepat pada waktunya. Berkas rekam medis terdiri dari beberapa formulir yang kegunaannya berbeda beda sesuai informasi yang dibutuhkan. Salah satu formulir yang ada dari salah satu berkas rekam medis adalah ringkasan pulang (resume), yang mengandung data klinis pasien. Menurut Hatta (2010), resume adalah ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh tenaga kesehatan dari pihak terkait. Kelengkapan dan keakuratan lembar kesehatan pasien sangat penting dan terjaga kualitas kelengkapan data atau informasi klinis dan pengesahannya adanya nama lengkap, tanda tangan tenaga kesehatan atau pasien atau wali. Waktu pemberian pelayanan, identitas pasien dan pelayanannya dalam rekam kesehatan terutama kelengkapan pada ringkasan pulang (resume) (Hatta, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara dengan kepala instalasi rekam medis di RSJ Grhasia DIY prosedur tetap (Protap) tentang pengembalian berkas rekam medis rawat inap harus dikembalikan ke Unit Rekam Medis paling lambat 2x24 jam setelah pasien pulang atau meninggalkan rumah sakit. Hal tersebut dimaksudkan supaya petugas rekam medis siap menyediakan rekam medis pasien jika sewaktu-waktu diperlukan, selain itu di peroleh keterangan mengenai masih adanya lembar resume medis yang keterisiannya tidak lengkap dan diketahui masih ada keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang lebih dari 2x24 jam yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 2

Melihat uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Hubungan Kelengkapan Resume Dokter terhadap Ketepatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSJ Grhasia DIY. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang di kaji dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kelengkapan resume dokter terhadap ketepatan pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap di RSJ Grhasia DIY. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelengkapan resume dokter terhadap ketepatan pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap di RSJ Grhasia DIY. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui persentase kelengkapan resume dokter rawat inap di RSJ Grhasia DIY. b. Untuk mengetahui persentase ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSJ Grhasia DIY. c. Untuk mengetahui hubungan kelengkapan resume dokter terhadap ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSJ Grhasia DIY. 3

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. b. Bagi Peneliti Dalam penelitian ini berkesempatan untuk menambah wawasan dan nuansa cara berfikir ilmiah guna mengembangkan diri. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Penelitian Dapat menjalin kerja sama yang baik antar rumah sakit serta sebagai bahan referensi atau bahan masukan dalam pembelajaran ilmu rekam medis. b. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai acuan dalam pendalaman materi maupun teori yang bersangkutan bagi peneliti lain. E. Keaslian Penelitian Menurut sepengetahuan dan pengamatan penulis dari beberapa kepustakaan penelitian, belum pernah dilakukan meneliti tentang hubungan kelengkapan resume dokter terhadap ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap, namun penulis menemukan beberapa peneliti yang serupa, yaitu : 4

1. Virgo Ria Anggraini (2013) dengan judul faktor-faktor keterlambatan pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap di RS DKT DR. Soetarto Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap, mengetahui faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dan mengetahui dampak keterlambatan pengembalian rekam medis pasien rawat inap di RS DKT DR. Soetarto Yogyakarta. Hasilnya adalah data yang diperoleh bulan maret 2013 yaitu bangsal kartika 887,2%, bangsal kirana 94,9%, bangsal kebidanan 61,3%, bangsal husada 90,2%, dan bangsal VIP 100%. Persamaan dengan penelitian Virgo Ria Anggraini (2013) yaitu meneliti tentang persentase pengembalian rekam medis pasien rawat inap. Perbedaannya terletak pada lokasi, waktu dan sub focus penelitian. Penelitian yang dilakukan Virgo Ria Anggraini (2013) menekankan pada mengetahui prosentase keterlambatan pengembalian berkas rekam medis, mengetahui faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis, dan mengetahui dampak keterlambatan pengembalian rekam medis pasien rawat inap, sedangkan penelitian ini mengetahui hubungan kelengkapan resume dokter terkait ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap. 2. Diah Puspita Sari (2009) dengan judul Hubungan antara Kualitas Pelayanan Pendokumentasian Rekam Medis dengan Kepuasan Pasien Praktik Dokter Keluarga di Wilayah Kota Yogyakarta. 5

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan pendokumentasian rekam medis dokter praktik keluarga dilihat dari 5 dimensi pelayanan, mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien dokter dan mengetahui antara kualitas pelayanan pendokumentasian rekam medis dengan kepuasan pasien dokter praktik keluarga di wilayah Kota Yogyakarta. Hasilnya adalah pelayanan pendokumentasian rekam medis dari 92 pasien 16,3% menyatakan sangat baik; 72,8% baik; 10,9% cukup bik dan tingkat kepuasan pasien dari 92 pasien dokter praktik keluarga; 32,6% sangat puas, 57,6% puas; 9,8% cukup puas. Persamaan dengan penelitian Diah Puspita Sari (2009) yaitu sama-sama meneliti terkait resume dokter. Perbedaannya terletak pada lokasi,waktu dan sub focus penelitian. Penelitian yang dilakukan Diah Puspita Sari (2009)menekankan pada mengetahui tingkat kualitas pelayanan pendokumentasian rekam medis dokter praktik keluarga dilihat dari 5 dimensi pelayanan, mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien dokter dan mengetahui antara kualitas pelayanan pendokumentasian rekam medis dengan kepuasan pasien dokter praktik keluarga, sedangkan penelitian ini mengetahui hubungan kelengkapan resume dokter terkait ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap. 3. Anisa Mutmainah (2013), dengan judul penyebab ketidakterisian diagnosis pada lembar resume medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Khusus Bedah Islam Cawas Klaten. 6

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab ketidakterisian diagnosis pada lembar resume medis dan dampak ketidakterisian diagnosis pada lembar resume medis rawat inap di Rumah Sakit Khusus Bedah Islam Cawa Klaten. Persamaan dengan penelitian Anisa Mutmainah (2013) yaitu sama-sama meneliti terkait resume medis. Perbedaan penelitian terletak pada lokasi, waktu dan sub focus penelitian. Penelitian yang dilakukan Anisa Mutmainah (2013) menekankan pada mengetahui penyebab ketidakterisian diagnosis pada lembar resume medis dan dampak ketidakterisian diagnosis pada lembar resume medis rawat inap, sedangkan penelitian ini mengetahui hubungan kelengkapan resume dokter terkait ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap 7

F. Gambaran Umum RSJ Grhasia DIY 1. Profil RSJ Grhasia DIY RSJ Grhasia DIY merupakan Rumah Sakit Khusus Jiwa Kelas A Non Pendidikan yang berkapasitas 210 tempat tidur milik Pemerintah DIY yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17, Pakembinangun, Pakem, Sleman, DIY. RSJ Grhasia DIY memiliki sejarah panjang sebelum menjadi sebuah rumah sakit. Diawali dengan berdirinya Rumah Perawatan atau Koloni Orang Sakit Jiwa (KOSJ) Lalijiwo bentukan Hindia Belanda pada tahun 1938 di bawah pengawasan Rumah Sakit Jiwa Pusat Kramat Magelang dengan status kepemilikan Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat (Sultan Ground). Setelah berkembang menjadi rumah sakit jiwa, KOSJ Lalijiwo mengalami beberapa kali perubahan nama yaitu Rumah Sakit Lalijiwo Pakem pada tahun 1971, kemudian menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi DIY melalui peraturan daerah Provinsi DIY Nomor 14 tahun 1989. RSJ Grhasia melewati tiga masa dengan proses yang sangat panjang yaitu masa perjuangan (periode 1938 1945), masa perintisan (periode 1945 1981) dan masa pengembangan (periode 1981 sekarang). Pada tanggal 30 Oktober 2003 dilakukan perubahan nama dan logo menjadi RS Grhasia melalui Surat Keputusan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X Nomor 142 tahun 2003. 8

Nama Grhasia diperoleh melalui sayembara nama dan logo RS yang mempunyai arti Graha Tumbuh Kembang Laras Jiwa yang bermakna sebagi tempat untuk pelayanan atau penyuluhan tumbuh kembang dan penyelaras jiwa manusia dengan segala aspeknya dan tempat bagi siapa saja dengan pelayanan yang ramah dan luwes / fleksibel sesuai dengan kultur / budaya masyarakat Yogyakarta. Berdasarkan SK Gubernur DIY No 7 tahun 2012 tanggal 11 Januari 2012 tentang Pergantian Nama dan Logo Rumah Sakit, dilakukan perubahan nama dari RS Grhasia menjadi RSJ Grhasia dengan tugas pokok dan fungsi tetap. Perubahan berdasarkan PERMENKES No 340 /MENKES/PER/III/2012 tentang Klasifikasi Rumah Sakit pasal 30 yaitu Penamaan RS Khusus harus mencantumkan kekhususannya. 2. Visi, Misi, dan Motto RSJ Grhasia DIY a. Visi Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA Paripurna yang Berkualitas dan Beretika. b. Misi 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA paripurna. 2. Mewujudkan rumah sakit sebgaia pusat pembelajaran, penelitian dan pengembangan kesehatan jiwa dan NAPZA. 3. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas. 4. Mewujudkan pelayanan yang beretik 9

c. Motto Melayani dengan SENYUM Arti SENYUM : S : SIAP E : EMPATI N : NALAR Y : YAKIN U : UPAYAKAN PELANGGAN DIPERHATIKAN M : MENGUCAPKAN TERIMA KASIH 3. Jenis Pelayanan 1. Instalasi Gawat Darurat (24 jam) a. Kegawatdaruratan Psikiatri dan NAPZA b. Kegawatdaruratan Umum c. Pelayanan Pemeriksaan Umum (False Emergency) 2. Instalasi Rawat Jalan a. Klinik Psikiatri/Jiwa 1) Konsultasi Kasus Jiwa 2) KIR Bebas Narkoba 3) Visum Et Repertum 10

4) Test Psikometri b. Klinik Psikologi c. Klinik Keperawatan Jiwa d. Pelayanan Surat Keterangan Sehat / KIR Jasmani e. Klinik Akupunktur f. Klinik Gigi dan Mulut g. Klinik Penyakit Dalam h. Klinik Saraf i. Klinik Kulit dan Kelamin j. Klinik Anak dan Tumbuh Kembang dan pendukungnya (Okupasi Terapi, Terapi Wicara, Fisioterapi Tumbuh Kembang Anak dan Pijat BAYI) dan K. Klinik VCT (Konsultasi dan Test HIV). 3. Instalasi Rawat Inap (Psikiatri) a. Unit Perawatan Psikiatri Intensif (Ruang Bima) 20 TT b. Unit Perawatan Psikiatri : Bangsal tenang kelas VIP, kelas I, II, & III Meliputi : Ruang Sinta, Srikandi, Arimbi. Nakula, Sadewa dan Ruang Kresna lantai I 4. Instalasi Penanganan Korban NAPZA 11

a. Klinik NAPZA b. Klinik Rumatan Metadon c. Hipnoterapi d. Rawat Inap NAPZA (Ruang Kresna) Lantai II: Kelas VIP. I, II & III. 5. Layanan Pendukung a. Instalasi Laboratorium 1) Laboratorium Rawat Jalan 2) Laboratorium Rawat Inap 3) General Check Up/GCU b. Instalasi Radiologi 1) foto Rontgen, dan 2) USG 4 Dimensi c. Instalasi Farmasi d. Instalasi Elektromedik 1) Elektro Enchepalografi (EEG) 2) Elektro Myografi (EMG) 3) Elektro Kardiografi (EKG) 4) Treadmil, dan 5) Brainsteam Evoked Response Auditory (BERA)/test pendengaran 12

e. Instalasi Rehabilitasi Mental 1) Rehabilitasi keterampilan 2) Rehabilitasi pertukangan/las, dan 3) Rehabilitasi pertanian. 4. Performance Performance dari RSJ Grhasia Yogyakarta pada tahun 2012, dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Performance RSJ Grhasia DIY No Jenis Performance 2012 1. BOR (Bed Occupancy Rate) 78.10% 2. LOS (Length Of Stay) 44.25 hari 3. BTO (Bed Turn Over) 7.01 kali 4. TOI ( Turn Over Interval) 11.40 hari ` Sumber: Data Catatan Medik RSJ Grhasia DIY Tahun 2012 13