BAB I PENDAHULUAN. terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian dari masa ke masa semakin pesat, termasuk pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sektor bisnis yang berkembang pesat.bisnis property dan real

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat/publik. Dengan keterlibatan masyarakat/publik dalam membeli saham

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada. Sementara tujuan

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pada pengungkapan suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kontinuitas perusahaan merupakan elemen. penting yang harus dijaga oleh perusahaan, terutama menyangkut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Priatinah dan Kusuma (2012) Pasar modal merupakan tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. resiko tinggi. Pada saat pertumbuhan ekonomi tinggi, sektor properti dan real

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi dengan teknologi yang serba canggih serta informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat dirasakan oleh banyak kalangan terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang menjadi tiang penyangga perekonomian. Di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

I. PENDAHULUAN. (analisis perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dalam rangka untuk mengembangkan usahanya dipastikan membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan tersebut dapat diperoleh dengan cara hutang atau dengan menambah jumlah kepemilikan saham dengan penerbitan saham baru. Investasi atau penanaman sejumlah sumber dana yang dilakukan oleh investor bertujuan untuk mendapatkan tingkat pengembalian investasi (return) serta pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan utama dari investor untuk berinvestasi saham perusahaan adalah untuk peningkatan kekayaan yang ingin dicapai melalui return saham. Pola perilaku harga saham menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut. Harga saham tidak hanya dipengaruhi profit perusahaan semata tetapi juga dipengaruhi keuangan suatu negara. Untuk berinvestasi dalam bentuk sekuritas saham, seorang investor yang rasional akan menginvestasikan dananya dengan memilih saham-saham yang efisien, yang dapat memberikan return maksimal dengan tingkat tertentu atau return tertentu dengan resiko seminimal mungkin. 1

2 Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi return suatu investasi adalah faktor internal perusahaan. Faktor internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, leverage dan ukuraan perusahaan. Menurut Husnan (2001) menjelaskan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan menyulitkan bagi perusahaan untuk menarik modalnya dari pihak luar. Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya, sebaliknya jika tingkat profitabilitas tersebut rendah maka akan menyebabkan para investor menarik dananya kembali. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektifitas pengelolaan badan usaha tersebut. Dalam penelitian ini digunakan ROA (return on asset) sebagai alat ukur profitabilitas. ROA menunjukan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya untuk memperoleh pendapatan. Jika Return On Assets (ROA) semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin membaik, karena tingkat kembalian semakin meningkat (Hardiningsih et al, 2002).

3 Beberapa penelitian tentang pengaruh atau hubungan ROA dengan return saham menunjukan bahwa ROA mempunyai pengaruh positif dengan return saham (Natarsyah, 2000; Hardiningsih, et al., 2002 dan Ratnasari, 2003). Sedangkan Bachri (1997) menemukan bahwa Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berikut ini adalah grafik gambaran ROA tahun 2010-2015: 30 25 20 15 10 5 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PT. Alam Sutera Realty Tbk PT. Bumi Serpong Damai Tbk PT. Ciputra Surya Tbk PT. Modernland Realty Tbk Sumber : Data diolah Gambar 1.1 Grafik pergerakan ROA tahun 2010-2015 Dalam grafik diatas menunjukan pergerakan ROA di PT. Alam Sutera Realty Tbk, PT. Bumi Serpong Damai Tbk, PT. Ciputra Surya Tbk, dan PT. Modernland Realty Tbk mulai tahun 2010 sampai 2015 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011, return on asset yang dimiliki PT. Alam Sutera meningkat dari tahun sebelumnya, tetapi pada tahun berikutnya mengalami penurunan pada periode 2012-2015. Pada tahun 2012, PT. Alam Sutera Realty Tbk dan PT. Ciputra Surya

4 Tbk mengalami penurunan dan PT. PT. Modernland Realty Tbk mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2014-2015 PT. Modernland Realty Tbk mengalami penurunan. Grafik Return On Asset (ROA) tersebut menggambarkan kinerja dari beberapa perusahaan yang mengalami fluktuatif. Semakin rendah ROA, maka kinerja operasional perusahaan akan semakin buruk, sebaliknya semakin tinggi ROA maka kinerja operasional perusahaan semakin membaik. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2010: 263). Perusahaan yang menggunakan leverage keuangan dapat meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan kepada pemegang saham dengan dua alasan karena bunga dapat dikurangkan, maka penggunaan hutang mengakibatkan tagihan pajak yang lebih rendah dan menyisakan lebih banyak laba operasi yang tersedia bagi investor dan jika tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva (EBIT/Total Aktiva) melebihi suku bunga utang, maka perusahaan pada umumnya dapat menggunakan utang untuk

5 membeli aktiva, membayar bunga utang, dan kemudian sisanya akan menjadi bonus bagi pemegang saham. Rasio leverage mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditor perusahaan tersebut. Rasio leverage ini menggunakan TIER (Time Interest Earned Ratio) untuk mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunannya (Brigham, 2010:144). Kegunaan TIER adalah memberikan informasi kepada investor mengenai seberapa baik perusahaan membayar beban bunga tahunan. Hasil penelitian dari (Dedi, 2014), menyatakan Time Interest Earned berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan menurut (Galuh, 2012) TIER tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berikut ini adalah grafik gambaran TIER tahun 2010-2015: 25 20 15 10 5 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PT. Alam Sutera Realty Tbk PT. Bumi Serpong Damai Tbk PT. Ciputra Surya Tbk PT. Modernland Realty Tbk Sumber: Data diolah Gambar 1.2 Grafik pergerakan TIER tahun 2010-2015

6 Dalam grafik diatas menunjukan pergerakan TIER pada PT. Alam Sutera Realty Tbk, PT. Bumi Serpong Damai Tbk, PT. Ciputra Surya Tbk, dan PT. Modernland Realty Tbk mulai dari tahun 2010 sampai 2015 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011, Time Interest Earned Ratio yang dimiliki PT. Alam Sutera Realty Tbk mengalami kenaikan, tetapi pada tahun berikutnya mengalami penurunan pada periode 2012-2014. Pada tahun 2012, PT. Ciputra Surya Tbk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dan PT. Bumi Serpong Damai Tbk mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2013. Apabila nilai Time Interest Earned Ratio (TIER) rendah, maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam membayar bunga akan menurun. Ukuran perusahaan (size) adalah suatu ukuran yang menunjukan besar kecilnya suatu perusahaan, antara lain total penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan total aktiva (Widjadja, 2009:10). Perusahaan besar mampu menghasilkan produk dengan harga per unit yang rendah karena berproduksi pada skala ekonomis. Disamping itu, menurut Eljelly (2004) perusahaan besar dapat membeli bahan baku dalam jumlah besar sehingga perusahaan besar mendapat potongan harga (quantity discount) dari pemasok. Perusahaan besar juga dapat memperoleh persyaratan kredit yang lunak dari pemasok dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar juga mampu mengumpulkan piutangnya lebih cepat dibanding perusahaan kecil. Dilihat dari sisi kemampuan memperoleh dana untuk ekspansi

7 bisnis, perusahaan besar mempunyai akses yang besar ke sumber-sumber dana baik ke pasar modal maupun perbankan, untuk membiayai investasinya dalam rangka meningkatkan labanya. Ukuran Perusahaan merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai seberapa besar perusahaan tersebut dan seberapa banyak asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sehingga menghasilkan profit yang baik bagi perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan akan mencerminkan pula kemampuan perusahaan untuk dapat membiayai kebutuhan dananya (kesempatan investasi) pada masa yang akan datang (Soleman, 2008:414). Hasil penelitian (Novita dkk, 2015), menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian dari (Dewi Sartika, 2012; dan David, 2009), yang mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan secara positif berpengaruh terhadap profitabilitas. Hartono (2010) menyatakan bahwa return saham adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang dilakukan oleh investor. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investor yang dapat berupa realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Investor harus melakukan penilaian harga saham terlebih dahulu agar dapat memperoleh tingkat pengembalian saham (return) dan keuntungan yang sesuai dengan yang diharapkan

8 Hasil penelitian (Natarsyah, 2000; Hardiningsih, et,al., 2000 dan Ratnasari 2003), menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian dari (Vera, 2012) yang mendapatkan hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berikut ini adalah grafik gambaran Return Saham tahun 2010-2015: 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% -50% -100% 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PT. Alam Sutera Realty Tbk PT. Bumi Serpong Damai Tbk PT. Ciputra Surya Tbk PT. Modernland Realty Tbk Sumber: Data diolah Gambar 1.2 Grafik pergerakan Return Saham tahun 2010-2015 Dalam grafik di atas menunjukan pergerakan return saham pada PT. Alam Sutera Realty Tbk, PT. Bumi Serpong Damai Tbk, PT. Ciputra Surya Tbk, dan PT. Modernland Realty Tbk mulai dari tahun 2010 sampai 2015 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011-2013, return saham yang dimiliki PT. Alam Sutera Realty Tbk mengalami penurunan, tetapi pada tahun berikutnya mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2015, return saham yang dimiliki PT. Alam Sutera Realty

9 Tbk, PT. Bumi Serpong Damai Tbk, PT. Ciputra Surya Tbk, dan PT. Modernland Realty Tbk mengalami penurunan. Apabila nilai return saham rendah, maka tingkat profitabilitas juga menurun. Banyak penelitian-penelitian tentang profitabilitas yang telah dilakukan di Indonesia. Ditinjau dari leverage dan ukuran perusahaan. Motivasi penelitian ini didasarkan pada: pertama, penelitian terdahulu yang masih belum menunjukan hasil yang konsisten. Kedua, karena, rasio keuangan masih menjadi perhatian yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi saham sebelum memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan, maka investor memerlukan berbagai informasi yang akan dianalisis guna pengambilan keputusan yang tepat. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah industri property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan menjadikan industri property dan real estate sebagai objek penelitian dikarenakan industri property dan real estate baik residensial maupun komersial menunjukkan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Semakin pesatnya perkembangan sektor properti ini diikuti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan papan, sehingga membuat emitenemiten properti membutuhkan dana dari sumber eksternal (leverage). Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan, industry property dan real estate ini memiliki aset yang besar yang memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik sehingga dapat memperoleh dana dari

10 sumber eksternal melalui pasar modal. Banyak masyarakat yang menginvestasikan modalnya di industri properti dikarenakan harga tanah yang cenderung naik. Penyebabnya adalah supply tanah bersifat tetap sedangkan demand akan selalu besar seiring pertambahan penduduk. Maka tidak menutup kemungkinan profit yang di dapat akan menaik, apabila suatu saham menghasilkan deviden yang tinggi ketertarikan investor juga akan meningkat, sehingga kondisi tersebut akan berdampak pada peningkatan return saham. Berdasarkan data-data yang ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan yaitu dengan judul Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dan dampaknya terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015). 1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yang terjadi sebagai berikut: a. Adanya fluktuatif profitabilitas yang diukur dengan ROA pada industri property dan real estate. b. Adanya fluktuatif leverage yang diukur dengan TIER pada industri property dan real estate.

11 c. Adanya fluktuatif return saham yang diukur dengan harga saham pada industri property dan real estate. 1.2.2. Pembatasan Masalah Dari identifikasi di atas maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu leverage diukur dengan Time Interest Earned Ratio (TIER) dan ukuran perusahaan diukur dengan Ln Total Asset, Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) dan Return Saham. Penelitian ini juga dibatasi pada industri sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah leverage, ukuran perusahaan, berpengaruh terhadap profitabilitas secara simultan pada industri property dan real estate 2010-2015? 2. Apakah leverage berpengaruh terhadap profitabilitas secara parsial pada industri property dan real estate 2010-2015? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas secara parsial pada industri property dan real estate 2010-2015?

12 4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap return saham pada industri property dan real estate 2010-2015? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah leverage, ukuran perusahaan mempengaruhi profitabilitas secara simultan pada industri property dan real estate 2010-2015. 2. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap profitabilitas secara parsial pada industri property dan real estate 2010-2015. 3. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas secara parsial pada industri property dan real estate 2010-2015. 4. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada industri property dan real estate 2010-2015. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini, penulis berharap bahwa penelitian dapat dijadikan bahan masukan serta saran dalam pengambilan keputusan.

13 2. Bagi Investor Untuk membantu investor dalam mempertimbangkan keputusan investasi agar dapat mengevaluasi dan tidak salah dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi laporan keuangan perusahaan. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Dapat digunakan sebagai bahan pembanding terdahulu, sekaligus dapat digunakan sebagai referensi informasi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.