mencapai keberhasilan dan meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. bertahan, berkembang atau keluar (tutup). Keadaan tersebut menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Pada awalnya, peristiwa akuisisi hanya terbatas pada kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger, akuisisi,

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi banyak perusahaan yang harus lebih kreatif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB V PENUTUP. perbandingan kinerja perusahaan setelah merger dan akuisisi selama periode 2010

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia yang semakin berkembang dan disertai dengan persaingan-persaingan yang ketat dimana akan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan saling menjatuhkan dapat mengakibatkan beberapa perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Untuk menghindari kebangkrutan perusahaan harus mampu mengembangkan strategi untuk mencapai keberhasilan dan meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu bentuk kerjasama yang dapat ditempuh untuk mampu mencapai keberhasilan dan meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan melalui pengambilalihan usaha antara dua atau lebih perusahaan dengan perusahaan yang lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Perusahaan dalam usahanya untuk memperluas bisnis dihadapkan pada dua pilihan, yaitu antara pertumbuhan internal dan eksternal. Pertumbuhan yang bersifat internal ( internal growth) adalah pertumbuhan yang dilakukan dengan membangun unit atau bisnis baru dari awal, Sedangkan pertumbuhan yang bersifat eksternal ( external growth) adalah upaya yang dilakukan melalui pembelian perusahaan lain yang sudah ada. Perluasan usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan pada pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pengusaha adalah akuisisi. Menurut data statistik Bursa Efek Indonesia antara tahun 1995-1997 (sebelum terjadinya krisis moneter pada juli 1997), jumlah perusahaan yang go public tercatat kurang lebih sebanyak 259 perusahaan. Sebanyak 57 perusahaan yang melakukan penggabungan usaha. Pada pasca krisis moneter tahun 2000

sampai dengan pertengahan tahun 2008, penggabungan usaha dilakukan oleh lebih dari 40 perusahaan. Bentuk penggabungan usaha yang sering dilakukan dalam dua dekade terakhir ini adalah akuisisi dimana strategi ini dipandang sebagai salah satu cara untuk mencapai beberapa tujuan yang lebih bersifat ekonomis jangka panjang. Akuisisi menjadi trend bisnis pada tahun 1990-an di Amerika Serikat yang dimulai pada tahun 1992. Sejak tahun 1992 perusahaan yang melakukan akuisisi terus meningkat, bahkan jika dibandingkan antara tahun 1996 dan 1995 peningkatan akuisisi meningkat hingga 67%. Demikian pula diindonesia dengan adanya peraturan perundang-undangan yang mempermudah masuknya investor asing sehingga aktivitas akuisisi meningkat. Berdasarkan laporan yang diterbitkan KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler) Internasional, yaitu suatu perusahaan jasa profesional terbesar didunia dan juga merupakan salah satu anggota The Big Four Auditors nilai transaksi akuisisi pada tahun 2007 diperkirakan mencapai US$3,79 triliun. Pada semester kedua tahun 2007 mencatat rekor baru dimana secara global transaksi akuisisi mencapai US$1,65 triliun atau meningkat 90% dibanding periode yang sama pada tahun 2006. Hal ini menunjukkan masih tingginya aktivitas akuisisi di kalangan pelaku perusahaan. Akuisisi merupakan cara mengembangkan perusahaan yang sudah ada atau menyelamatkan perusahaan yang sedang mengalami kekurangan atau kesulitan modal. Dalam arti lain, akuisisi merupakan transaksi dimana sebuah perusahaan membeli pengendalian atau 100 persen kepemilikan perusahaan lain agar bisa lebih efektif menggunakan kompetensi intinya dengan menjadikan perusahaan yang diakuisisi sebagai perusahaan yang mendukung portofolio bisnisnya.

Akuisisi biasanya dikelompokkan sendiri dan dibedakan dari pemisahan perusahaan. Hal ini dilakukan karena akuisisi lebih banyak digunakan untuk tujuan memperbesar aset, sementara pemisahan perusahaan digunakan untuk merampingkan perusahaan agar lebih fokus dan lebih efisien. Perusahaan yang melakukan akuisisi harus diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) agar pengusaha tidak menyalahgunakan posisi dominan yang dimilikinya untuk melakukan monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. Akuisisi dapat mengurangi jumlah perusahaan dan tingkat persaingan usaha, sehingga dikhawatirkan dapat merusak mekanisme pasar bebas dan merugikan kepentingan konsumen. Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penilaian tersebut ukuran keberhasilan perusahaan selama satu periode terentu dapat diketahui dengan demikian hasil penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya. Dalam perkembangannya, kinerja keuangan perusahaan akan menjadi barometer bagi investor, sehingga perusahaan akan tetap dalam posisi yang aman. Posisi yang aman ini tercermin dari analisis laporan keuangan. Laporan keuangan akan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu. Dan laporan laba rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan dari perusahaan akan diketahui keadaan dan perkembangan kinerja keuangannya sebelum dan sesudah akuisisi dapat dinilai melalui analisis rasio keuangan.

Berikut adalah data rata-rata perusahaan yang melakukan akuisisi pada periode 2006-2008, dimana data amatan dimulai pada 3 tahun sebelum hingga 3 tahun sesudah akuisisi. Tabel 1.1: Rata Rata Perkembangan Perusahaan Yang Melakukan Akuisisi Likuiditas Aktivitas Laverage EMITEN CR (%) TAT (X) DER (%) Sblm Ssdh Sblm Ssdh Sblm Ssdh ADES 28,6 111,1 1,2 0,7 4,6 194,6 SMSM 263,3 170,5 1,1 1,4 64,1 69,4 TOTO 116,4 160,4 0,8 1,0 336,8 318,9 BRPT 83,9 181,3 0,3 1,0-170,9 127,1 AUTO 162,8 202,2 1,2 1,2 63,4 40,9 ASGR 235,4 152,2 1,1 1,6 92,9 105,8 PTBA 479,5 511,1 1,1 1,0 37,5 38,7 ENRG 125,6 57,5 0,2 0,1 452,5 253,4 SMRA 85,3 80,2 0,4 0,3 116,0 190,0 WIKA 135,9 131,5 1,1 1,0 427,7 250,5 DSFI 127,7 272,5 1,0 1,0 98,8 554,6 EMITEN Profitabilitas Pasar ROA (%) ROE (%) EPS (Rp) Sblm Ssdh Sblm Ssdh Sblm Ssdh ADES -68,2-31,4-96,4-78,7-0,5-0,1 SMSM 14,5 17,0 15,5 20,0 0,4 0,7 TOTO 8,7 14,4 23,8 85,6 0,8 1,1 BRPT 4,0 13,2 30,4-16,9 0,1-0,2 AUTO 13,5 21,6 16,0 24,9 0,7 2,1 ASGR 44,9 14,6 56,1 22,7 1,2 0,8 PTBA 23,8 37,2 23,7 38,7 0,5 2,3 ENRG -0,6-4,1 15,5-32,6 0,2-0,4 SMRA 9,3 5,9 15,3 12,1 0,6 0,4 WIKA 4,7 7,1 18,0 15,3 0,9 0,5 DSFI -9,2-23,0-15,4-186,6-0,2-0,2 Sumber: Data olahan, Indonesian Capital Market Directory 2003-2011 Kinerja Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan sesudah melakukan akuisisi, didasarkan atas laporan keuangan tahunan yang terdapat pada buku Indonesian Capital Market Directory (ICMB) yang dikeluarkan oleh BEI. Dari data diatas dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan pengakuisisi selama tiga tahun

sebelum akuisisi memiliki kinerja yang cukup baik dimana pada rasio likuiditasnya (current rasio) masih berada diatas standar rasio terbaik, yaitu diatas 120%. Namun masih ada beberapa perusahaan yang berada dibawah standar rasio terbaik. setelah akuisisi rasio likuiditas pada perusahaan pengakuisisi sesudah melakukan akuisisi mengalami peningkatan pada beberapa perusahaan. Kemudian pada Rasio aktivitasnya ( Total Asset Turnover) yang rata-rata nya masih cendrung baik, namun pada rata-rata tiga tahun sesudah akuisisi rasio aktivitas mengalami penurunan. Penurunan aktivitas dikarenakan kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau banyaknya tetap namun kurang bermanfaat, atau disebabkan oleh hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Kemudian rasio Leverage (Dept to Equity Ratio) yang menunjukkan ratarata tiga tahun sebelum akuisisi ini menunjukkan kinerja perusahaan yang cendrung tinggi dan pada tiga tahun sesudah akuisisi mengalami peningkatan lagi. Ini menunjukkan semakin tinggi rasio tersebut maka semakin banyak uang kreditur yang digunakan sebagai modal kerja untuk menghasilkan laba sekaligus mencerminkan risiko perusahaan yang tinggi. Kemudian rasio profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA dan ROE dimana perusahaan pengakuisisi mengalami peningkatan yang signifikan. Ini berarti setelah melakukan akuisisi perusahaan sudah dapat memanfaatkan modal sendiri yang dihasilkan untuk menghasilkan modal maksimal. Dan yang terakhir rasio pasar yang diukur dengan rasio EPS dimana dalam rata-rata rasionya EPS mengalami penurunan yang sangat drastis dan itu menyebabkan pula bahwa perusahaan mengalami kecilnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham.

Dari analisis rata-rata rasio keuangan sebelum dan sesudah akuisisi diatas dapat diketahui bahwa pada masing-masing rasio mengalami perubahan pada sebelum dan sesudah akuisisi. Dari perubahan masing-masing rasio yang disebutkan diatas maka tema ini menarik untuk diuji kembali yaitu mengenai kinerja keuangan perusahaan (melalui rasio-rasio keuangan) sebelum dan sesudah akuisisi. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di BEI. I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang disampaikan dalam penelitian ini adalah: Apakah berbeda kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah akuisisi di lihat dari rasio, CR ( Current Ratio), TAT ( Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity) dan EPS ( Earning Per Share) pada perusahaan pengakuisisi di BEI. I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akusisisi di lihat dari rasio, CR ( Current Ratio), TAT (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), ROA (Retur on Asset), ROE ( Return on Equity) dan EPS ( Earning Per Share) pada perusahaan pengakuisisi di BEI.

I.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi investor Investor dapat mengetahui pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja keuangan. b. Bagi manajer Sebagai pertimbangan dalam memutuskan akuisisi sebagai strategi perusahaan. c. Bagi akademisi dan peneliti Dapat menjadi rujukan pengembangan ilmu keuangan maupun akuntansi mengenai kajian akuisisi. d. Bagi penelitian selanjutnya Dapat digunakan sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan penambahan wawasan untuk pengembangannya. I.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TELAAH PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang penjelasan dan pembahasan mengenai telaah pustaka meliputi; teori akuisisi dengan kinerja keuangan dan hasil penelitian terdahulu yang kemudian dari pembahasan dari pembahasan tersebut diformulasikan dalam bentuk hipotesis.

BAB III : METODELOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang metodelogi penelitian menjelaskan populasi dan sampel, data dan sumber data yang dipakai dalam penelitian, definisi operasional variabel dan teknik analisis. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini akan diuraikan secara singkat tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan. BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dikemukakan analisis dan pembahasan hasil penelitian berupa pengujian statistik dan interprestasi dari data penelitian. BAB VI : KESIMPUILAN DAN SARAN Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan dan disertai dengan saran.