ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEMPERATUR PENGGANTIAN PELARUT TERHADAP HIDROFOBISITAS AEROGEL SILIKA

VARIASI METODE PREPARASI GEL PADA SINTESIS AEROGEL SILIKA DARI LUMPUR LAPINDO ABSTRAK

SINTESIS AEROGEL SILIKA DARI LUMPUR LAPINDO DENGAN PENAMBAHAN TRIMETILKLOROSILAN (TMCS) ABSTRAK

Perbandingan Stabilitas Lapisan Hidrofobik Pada Substrat Kaca Dengan Metode Sol-Gel Berbasis Water-glass dan Senyawa Alkoksida

SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS ABU BAGASSE DENGAN METODE PENGERINGAN PADA TEKANAN AMBIENT MENGGUNAKAN TEKNIK CO-PRECURSOR

SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN ABSTRAK

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN

PENGARUH TEKNIK EKSTRAKSI DAN KONSENTRASI HCl DALAM EKSTRAKSI SILIKA DARI SEKAM PADI UNTUK SINTESIS SILIKA XEROGEL

SINTESIS SILIKA AEROGEL DENGAN BAHAN DASAR ABU BAGASSE

EKSTRAKSI SILIKA DALAM LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN METODE KONTINYU ABSTRAK ABSTRACT

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS ABU BAGASSE

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SILIKA GEL DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI (Oryza Sativa) DENGAN VARIASI KONSENTRASI PENGASAMAN

Sintesis Silika Gel dari Geothermal Sludge dengan Metode Caustic Digestion

OPTIMASI EKSTRAKSI SILIKA DAN ALUMINA DARI LUMPUR SIDOARJO ABSTRAK ABSTRACT


DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla- SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl ABSTRAK ABSTRACT

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.

PENGARUH PENAMBAHAN DOLOMIT TERHADAP KEKERASAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAMIK DARI LUMPUR LAPINDO ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT


Jurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

Ekstraksi Silika Dari Fly Ash Batubara (Studi Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi, Jenis Asam Dan ph)

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

STUDI KARAKTERISTIK SILIKA GEL HASIL SINTESIS DARI ABU AMPAS TEBU DENGAN VARIASI KONSENTRASI ASAM KLORIDA

3 Metodologi penelitian

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN HNO 3 DAN WAKTU KONTAK TERHADAP DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

Kajian Termodinamika Adsorpsi Hibrida Merkapto-Silika dari Abu Sekam Padi Terhadap Ion Co(II)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

SINTESIS HIBRIDA SILIKA-KARBON DENGAN METODE SOL-GEL UNTUK APLIKASI ADSORBENT

PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN PELAPIS MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB DALAM MIKROKAPSUL BERBAHAN INTI SITRONELAL ABSTRAK ABSTRACT

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan.

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PREPARASI DAN APLIKASI SILIKA GEL YANG BERSUMBER DARI BIOMASSA UNTUK ADSORPSI LOGAM BERAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TEMPERATUR FURNACE, TEMPERATUR PELARUTAN, DAN RASIO PELARUT PADA PEMBUATAN NATRIUM SILIKAT DARI SEKAM PADI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

STUDI PENGARUH KONSENTRASI HCl DAN WAKTU AGING (PEMATANGAN GEL) TERHADAP SINTESIS SILIKA XEROGEL BERBAHAN DASAR PASIR KUARSA BANGKA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI MENJADI NATRIUM SILIKAT

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI SILIKA GEL

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Vol.02 No. 03 Tahun

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3 Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif.

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN

MODIFIKASI SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI DENGAN LIGAN DIFENILKARBAZON. I Wayan Sudiarta, Ni Putu Diantariani dan Putu Suarya

Deskripsi. SINTESIS SENYAWA Mg/Al HYDROTALCITE-LIKE DARI BRINE WATER UNTUK ADSORPSI LIMBAH CAIR

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Herinda Sensustania, Rachmat Triandi Tjahjanto*, Danar Purwonugroho ABSTRAK ABSTRACT

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN Na 2 CO 3 PADA SINTESIS KATALIS CaOMgO DARI SERBUK KAPUR DAN AKTIVITASNYA PADA TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN

BAB III METODE PENELITIAN

SINTESIS HIDROKSIAPATIT DARI TULANG SAPI DENGAN METODE BASAH- PENGENDAPAN ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGARUH ph DAN KONSENTRASI TMCS PADA SINTESIS AEROGEL SILIKA DARIWATER GLASS Mochammad Abrianto Zulfikar, Rachmat Triandi Tjahjanto*, Darjito Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145 *Alamat korespondensi, Tel : 0341-575838, Fax : 0341-575839 Email: rachmat_t@ub.ac.id ABSTRAK Telah dilakukan sintesis aerogel silika pada tekanan ambien menggunakan water glassmelalui proses solgel. Gel disiapkan dengan menambahkan tetes demi tetes natrium silikat ke dalam 5 ml HNO 3 hingga ph 3 dan 6. Konsentrasi TMCS yang digunakan adalah 33% dan 6 %.Hidrogel dicuci menggunakan air bebas ion kemudian dikeringkan untuk mengurangi kandungan H 2 O.Alkogel didapatkan dengan merendam hidrogel dalam metanol selama 24 jam.sililasi dilakukan pada alkogel menggunakan campuran heksana, TMCS, dan metanol selama 24 jam.tahap sililasi diakhiri dengan merendam gel dalam heksana selama 12 jam kemudian dikeringkan pada suhu 50 o C selama 24 jam, 80 o C selama 10 jam, dan 120 o C selama dua jam. Tahap pertukaran pelarut dilakukan pada suhu 50 o C. Karakterisasi dilakukan melalui pengamatan secara visual, uji hidrofobisitas dan sudut kontak secara kualitatif, massa jenis, serta spektrofotometri FT-IR. Hasil aerogel silika pada ph 3 dan 6 menggunakan TMCS 33% memiliki massa jenis 0,164 g/ml dan 0,060 g/ml sedangkan menggunakan TMCS 6% aerogel masih bersifat hidrofilik. Kata Kunci: Aerogel, sol-gel, water glass ABSTRACT Silica aerogel were synthesized at ambient pressure using water glass in sol-gel process. The gels were prepared by adding drops of sodium silicate into 5 ml HNO 3 until the ph increased to 3 or 6. Concentration of TMCS at 33% and 6% were used. The hydrogels were washed using de-ionized water then were dried to minimize the contents of H 2 O. The hydrogels were then soaked into methanol for 24 hours to obtain an alcogel. Sylilation were done using mixed hexane, TMCS, and methanol for 24 hours. The sylilation step ended with soaking the gels into pure hexane for 12 hours and then dried at 50 o C for 24 hours, 80 o C for 10 hours, dan 120 o C for two hours. Characterization were done via visual observation, hydrophobicity test and contact angel qualitatively, density, and FT-IR spectrophotometry. Silica aerogel at ph 3 and 6 using TMCS 33% yields density of 0.164 g/ml dan 0.060 g/ml while using TMCS 6% yielded a hydrophilic aerogel. Keywords: Aerogel, sol-gel, water glass PENDAHULUAN KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 78-84, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 7 March 2014, Accepted 17 March 2014, Published online 17 March 2014 Aerogel silika adalah material yang memiliki ciri-ciri luas permukaannya tinggi (500-1200 m 2 /g), daya serapnya tinggi (80-99,8%), densitas rendah (0,003-0,35 g/ml), serta memiliki nilai isolator termal tinggi (0,005 W/m K) [1]. Saat ini aerogel silika hidrofobik telah terbukti menjadi bahan yang menjanjikan dalam berbagai aplikasi menarik seperti penyerapan cairan organik atau minyak, transportasi cairan pada skala nano dan aplikasi bioteknologi, dan absorbsi senyawa beracun [2]. Proses pembuatan aerogel terdiri dari dua tahapan yaitu pembuatan gel (hidrogel) dan pengeringan gel menjadi aerogel. Proses pengeringan gel menjadi aerogel silika terbagi 78

menjadi dua yaitu menggunakan autoklaf untuk proses pengeringan superkritis dan menggunakan alkoksida dalam sintesis sol-gel untuk proses pengeringan ambien. Alkoksida yang digunakan sangat mahal, sedangkan proses pengeringan superkritis melibatkan pemanasan dan pemindahan pelarut seperti alkohol yang cukup berbahaya pada temperatur dan tekanan tinggi [3]. Dibandingkan pengeringan superkritis, pengeringan pada tekanan ambien menggunakan konsumsi energi kecil serta parameter dan kondisi yang mudah dikontrol [4].Metode pengeringan ambien untuk aerogel silika melingkupi modifikasi permukaan.campuran air dan alkohol dalam pori-pori gel pertama-tama diganti dengan pelarut bebas air kemudian direaksikan dengan agen sililasi untuk memodifikasi permukaannya sehingga gugus Si-OH dapat tersililasi [1]. Natrium silikat (water glass) adalah bahan awal (prekursor) asam silikat termurah yang relatif murni dimana gel silika dapat dibuat [5].Penggunaan prekursor hidrofilik natrium silikat lebih aman, efektif, dan ekonomis dibandingkan TEOS dan TMOS. Garam natrium yang merupakan produk samping reaksi dari prekursor natrium silikat dapat dihilangkan melalui resin penukar ion. Metode tersebut membutuhkan waktu yang lama dan mahal [6], cara lain adalah pencucian gel dilakukan secara lebih sederhana yakni dengan merendam gel dalam air suling bebas CO 2 [7]. Pencucian gel menggunakan air bebas ion dapat menghilangkan hasil samping natrium nitrat [8]. Penggunaan air suling bebas CO 2 maupun air bebas ion diterapkan untuk pembuatan aerogel berbahan dasar lumpur lapindo dan sekam padi [7, 8].Cara tersebut justru belum dilakukan dalam pembuatan aerogel berbahan dasar water glass yang dapat mempersingkat sintesis karena tidak diperlukan tahapan preparasi silika.penelitian ini fokus pada pembuatan aerogel silika dari water glass dengan mempelajari pengaruh ph dan konsentrasi TMCS terhadap karakter aerogel yang diperoleh. METODA PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah HNO 3, TMCS 99%, metanol, heksana, air demineral.semua bahan kimia tersebut berderajat pro analisis dari Merck.Sedangkan natrium silikat atau water glass berderajat teknis.untuk peralatan yang digunakan dalam penelitian diantaranya adalah ph indikator universal Macherey Nagel, neraca analitik Ohaus, oven Fisher Scientific, spektrofotometer FT-IR Shimadzu 8400S. 79

Prosedur pembuatan Gel Pembuatan gel silika dari larutan natrium silikat dilakukan dengan menuang sebanyak 5 ml larutan HNO 3 1 M ke dalam gelas kimia 50 ml.kemudian ke dalam gelas kimia tersebut ditambahkan larutan natrium silikat 1 M tetes demi tetes sambil diaduk untuk menaikkan ph hingga menjadi 3 atau 6 lalu diperam hingga terbentuk suatu gel.pemeraman dalam gelas kimia tersebut adalah selama 12 hari untuk yang ph 3 dan dua hari untuk yang ph 6.Setelah pemeraman selesai, gel tersebut dicuci dengan air bebas ion untuk menghilangkan kandungan natrium nitrat. Pencucian dilakukan dengan cara menuang air bebas ion ke dalam gelas kimia yang berisi gel hingga gelas kimia terisi penuh. Proses pencucian berlangsung selama 12 jam dengan penggantian air bebas ion tiap tiga jam. Gel yang telah dicuci kemudian diperam selama tiga hari dalam desikator serta dipanaskan dalam oven pada suhu 50 o C selama 10 jam untuk mengurangi kandungan H 2 O sehingga didapatkan hidrogel silika bebas NaNO 3 yang berbentuk silinder padat dalam gelas kimia. Tahap pertukaran pelarut Pada tahap ini, hidrogel yang disintesis pada ph 3 atau 6 diubah menjadi alkogel dengan cara merendamnya dalam 10 ml metanol selama 24 jam. Alkogel yang didapat disililasi dengan merendam gel dalam campuran heksana, TMCS, dan metanol masing-masing sebanyak 4 ml selama 24 jam. Setelah itu gel yang telah tersililasi dicuci dengan heksana selama 12 jam dengan pergantian heksana sebanyak dua kali. Aerogel basah yang didapat kemudian dikeringkan selama 24 jam pada suhu 50 o C, 80 o C selama 10 jam, dan 120 o C selama dua jam. Semua perlakuan pergantian pelarut ini, pada masing-masing ph dikondisikan pada variasi suhu ruang dan suhu 50 o C. Karakterisasi terhadap aerogel dilakukan melalui pengamatan secara visual, uji hidrofobisitas, pengukuran massa jenis, pengukuran sudut kontak, dan untuk aerogel hidrofilik menggunakan spektrofotometer FT-IR. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ph pada gel Pembentukan gel pada ph yang rendah membentuk gel yang lebih lunak bila dibandingkan dengan ph yang lebih tinggi.dalam kondisi yang lebih asam ini kadar proton dalam larutan cukup tinggi sehingga jumlah Si-OH yang terbentuk juga semakin tinggi. Hal ini menyebabkan kadar air dalam gel pada ph rendah semakin tinggi karena hadirnya gugus polar OH yang dapat menyerap air sehingga gel yang terbentuk lebih lunak. Jumlah Si-OH 80

yang tinggi juga menyebabkan jumlah Si-O - berkurang dikarenakan banyak gugus siloksi yang terprotonasi.sehingga jumlah gugus Si-O - yang menyerang atom Si juga ikut berkurang.oleh sebab itu laju reaksi pembentukan Si-O-Si menjadi lambat pada ph yang rendah. Pada ph yang lebih tinggi yaitu penambahan Na 2 SiO 3 yang lebih banyak kadar proton dalam larutan lebih sedikit dibandingkan pada ph yang lebih rendah. Dalam kasus ini kandungan gugus silanol berkurang sehingga reaksi hidrolisis tidak terlalu dominan.hal ini menyebabkan gugus Si-O - lebih dominan sehingga reaksi lebih mengarah pada kondensasi yang menghasilkan pembentukan ikatan siloksan Si-O-Si lebih cepat. Pengaruh konsentrasi TMCS pada hasil aerogel silika Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini memberikan hasil aerogel hidrofobik untuk ph 3 maupun 6 dengan konsentrasi TMCS 33%, sedangkan untuk perlakuan menggunakan konsentrasi TMCS 6%masih didapatkan aerogel bersifat hidrofilik.aerogel yang bersifat hidrofilik ini dapat terjadi karena melalui prosedur sintesis yang dilakukan dengan konsentrasi TMCS yang kecil tidak memungkinkan terjadinya pergantian atom H dengan trimetilsilil. Aerogel silika hidrofilik bila dimasukkan ke dalam air, pori-pori akan terisi air dan saat itu juga air akan mendesak dengan gaya kapiler yang cukup kuat dan menghancurkan kerangka aerogel silika. Pada penelitian ini teramati kerangka aerogel silika mulai hancur (Gambar 1). (a) (b) Gambar 1. (a) aerogel hasil sintesis menggunakan TMCS 6% dan (b) aerogel pecah ketika dimasukkan ke dalam air Aerogel silika hidrofilik memiliki vibrasi karakteristik pada spektra IR. Pada Gambar 2 vibrasi OH sangat terlihat pada 3467,77 cm -1 dan 1637,45 cm -1. Vibrasi tajam terlihat pada 1081,99cm -1 merupakan vibrasi ulur asimetris Si-O-Si. Vibrasi ikatan C-H dan Si-C yang menandakan sililasi terjadi sama sekali tidak terlihat pada aerogel hidrofilik. 81

Gambar 2. Spektra IR aerogel hidrofilik hasil sintesis Aerogel silika hidrofobik yang berasal dari hidrogel dengan ph 3 berwarna lebih transparan dibandingkan dengan yang berasal dari ph 6 (Gambar 3).Uji hidrofobisitas dilakukan dengan mencelupkan aerogel pada wadah berisi air (Gambar 4). Pengukuran sudut kontak dilakukan sederhana menggunakan aplikasi Autocad. (a) (b) Gambar 3.(a) aerogelph 3 dan (b) aerogel ph 6 Gambar 4. Uji hidrofobisitas tampak aerogel mengapung diatas air Pengukuran massa jenis dilakukan dengan menimbang pecahan aerogel kemudian mengukur volumenya dengan memasukkan pecahan tersebut ke dalam buret yang berisi air lalu dihitung volume air yang bertambah. Hasil karakterisasi aerogel silika dapat dilihat pada Tabel 1. 82

Tabel 1. Hasil karakterisasi aerogel silika Aerogel ph % TMCS Sudut Kontak Massa Jenis A 6 6% - - B 6 33% 145 0,060g/mL C 3 33% 143 0,164 g/ml KESIMPULAN Penelitian ini menghasilkan prosedur sederhana dalam sintesis aerogel silika berbahan dasar water glass.aerogel silika pada ph 3 mengasilkan warna yang lebih transparan dibandingkan aerogel pada ph 6.Metode sintesis ini tidak dapat digunakan pada konsentrasi TMCS yang kecil untuk menghasilkan sifat aerogel yang hidrofobik.aerogel silika hidrofobik pada ph 3 memiliki massa jenis 0,060g/mL sedangkan pada ph 6 massa jenisnya 0,164 g/ml. UCAPAN TERIMA KASIH Sebagian penelitian ini didanai oleh Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya. DAFTAR PUSTAKA 1. Dorcheh, A. S., and Abbasi, M.H., 2007, Review: Silica Aerogel; Synthesis, Properties and Characterization,Journal of Materials Processing Technology, 199, pp. 10-26. 2. Parale, V. G., Mahadik, D. B., Mahadik, S. A., Kavale, M. S., Rao, A. V., and Wagh, P. B., 2012, Wettability Study of Surface Modified Silica Aerogels with Different Silylating Agents,J. Sol-Gel Sci Technol, DOI 10.1007/s10971-012-2788-5. 3. Sarawade, P. B., Kim, J. K., Park, J. K., and Kim, H. K., 2006, Influence of Solvent Exchange on the Physical Properties of Sodium Silicate Based Aerogel Prepared at Ambient Pressure,Aerosol and Air Quality Research, Vol. 6, No. 1, pp. 93-105. 4. Huang, L., 2012, Feasibility Study of Using Silica Aerogel as Insulation for Buildings,Thesis, Thesis, KTH School of Industrial Engineering and Management, Stockholm. 5. Gurav, J. L., Jung, I.K., Park, H.H., Kang, E.S., and Nadargi, D.Y., 2010, Review Article: Silica Aerogel: Synthesis and Applications,Journal of nanomaterials, Vol. 2010, pp. 1-11. 83

6. Bangi, U. K. H., Dhere, S. L., and Rao, A. V., 2010, Influence of Various Processing Parameters on Waterglass Based Atmospheric Pressure Dried Aerogels for Liquid Marble Purpose,Journal of Material Science, Vol. 45, pp. 2944-2951. 7. Rosmawati, A., Tjahjanto, R. T., dan Prananto, Y. P., 2013, Variasi Metode Preparasi Gel Pada Sintesis Aerogel Silika dari Lumpur Lapindo,Kimia Student Journal, Vol. 1, No. 2, pp. 161-167. 8. Nayak, J. P. and Bera, J. 2009, Preparation of Silica Aerogel by Ambient Pressure Drying Process using Rice Husk Ash as Raw Material,Trans, Ind, Ceram, 68 (2), pp. 1-4. 84