LAMPIRAN 8 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.1/Menhut-II/2009 Tanggal : 6 Januari 2009 PROSEDUR SERTIFIKASI MUTU BENIH TANAMAN HUTAN A. Standar Mutu 1. Standar mutu benih terdiri dari : a. standar mutu fisik-fisiologis benih; b. standar mutu genetik benih. 2. Standar mutu fisik-fisiologis benih sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a ditentukan berdasarkan: a. mutu fisik benih: kadar air, berat 1000 butir dan kemurnian, b. mutu fisiologis : daya kecambah benih. 3. Standar mutu genetik benih sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b ditentukan berdasarkan klasifikasi sumber benih yang telah disertifikasi. B. Prosedur Sertifikasi Mutu 1. Surat permohonan sertifikasi mutu benih diajukan kepada Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota atau Balai di wilayahnya. 2. Format surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah sebagaimana dimuat pada Blanko 1. 3. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota atau Balai menunjuk petugas untuk melaksanakan pengambilan contoh benih dan memeriksa keterangan asal-usul benih sebagaimana tercantum pada Blanko 2. 4. Pengambilan contoh benih sebagaimana dimaksud pada angka 3 dilengkapi dengan blanko dan Berita Acara pengambilan contoh benih sebagaimana tercantum pada Blanko 3 dan Blanko 4. 5. Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota atau Balai wajib melakukan pengujian mutu fisik-fisiologis benih, yaitu : a. kemurnian; b. berat 1.000 butir; c. kadar air; dan d. daya kecambah. 6. Pengujian mutu fisik-fisiologis benih sebagaimana dimaksud pada angka 5 dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pengujian Fisik- Fisiologis yang diatur tersendiri oleh Direktur Jenderal. 64
7. Berdasarkan hasil pengujian mutu benih sebagaimana dimaksud pada angka 6 Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota atau Balai menerbitkan Sertifikat Mutu dan Surat Keterangan Hasil Pengujian. 8. Sertifikat Mutu sebagaimana dimaksud pada angka 7 diterbitkan apabila benihnya berasal dari sumber benih bersertifikat dengan format sertifikat seperti tercantum pada Blanko 5. 9. Surat Keterangan Hasil Pengujian sebagaimana dimaksud pada angka 7 diterbitkan apabila benihnya tidak jelas asal usulnya dengan format surat keterangan hasil pengujian seperti tercantum pada Blanko 6. 10. Sertifikat mutu benih dan surat keterangan hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada angka 7 diberlakukan hanya untuk lot benih yang diujikan. 11. Dengan terbitnya sertifikat mutu benih dan surat keterangan hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada angka 7, pemohon dapat membuat dan memasang label benih. 12. Format label benih sebagaimana dimaksud pada angka 11 adalah seperti tercantum pada Blanko 7. 13. Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota atau Balai dapat membatalkan sertifikat mutu benih apabila terbukti bahwa label benih yang dipasang tidak sesuai dengan sertifikat mutu benih. 65
CONTOH SURAT PERMOHONAN SERTIFIKASI MUTU BENIH KOP SURAT PENGADA DAN/ATAU PENGEDAR BENIH *) Blanko 1 Nomor : Blanko : Hal : Permohonan Sertifikasi Mutu. Dengan hormat, Dengan ini kami: Nama Alamat Kepada Yth Kepala Dinas Provinsi/ Kabupaten/Kota/Balai *) Di... : : Provinsi / Kabupaten/ Kecamatan / Desa Nomor Telepon/Faximile/E-mail :...... Bermaksud untuk mensertifikatkan mutu Hutan : Nama Spesies Genetik/Fisik Tanaman : (lokal dan latin) Jumlah Lot :.. gr/kg *) Lokasi : (Provinsi/Kabupaten/Kecamatan/Desa) Bersama ini kami lampirkan surat keterangan asal-usul benih. Demikian permohonan kami. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.. ( Ttd ) Keterangan: *) Coret yang tidak perlu Pemohon 66
Blanko 2 SURAT KETERANGAN ASAL USUL BENIH 1. Nama Species (lokal dan latin) : 2. Nomor Sumber : 3. Lokasi Sumber : 4. Kelas Sumber : 5. Tinggi Tempat Sumber : 6. Posisi Geografi Sumber : 7. Volume/Berat : gr/kg *)., Pemilik Sumber,. 67
Blanko 3 FORMAT KETERANGAN CONTOH BENIH Nomor Uji (dilengkapi oleh lab) KETERANGAN CONTOH BENIH (Contoh diambil oleh petugas dari Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota/Balai) *) A. Keterangan Pemilik 1. Nama 2. Alamat 3. Nomor Telepon/Fax/E-Mail B. Keterangan Lot 1. Nama spesies (lokal & latin) 2. Nomor Sumber 3. Kelas Sumber Berat Lot Jumlah Wadah Jenis Wadah Tanggal Panen (gr/kg)*) C. Keterangan Contoh 1. Nama pengambil contoh 2. Institusi 3. Tanggal ambil contoh 4. Berat contoh 5. Metode pengambilan contoh D. Pengujian yang diperlukan Kemurnian Kadar Air Uji Tetrazolium Tanggal penerimaan contoh Berat 1.000 Butir Daya Kecambah Uji Belah Nama dan tanda tangan Yang Yang menerima menyerahkan Keterangan: *) Coret yang tidak perlu 68
Blanko 4 BERITA ACARA PENGAMBILAN CONTOH BENIH Nomor. : BA... Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun... yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama : Jabatan : Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA telah melaksanakan kegiatan pengambilan contoh benih: a. Nama Species :... (lokal dan latin) b. Jumlah Lot :..gr/kg* ) c. Jumlah contoh : gr/kg* ) milik PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah menyerahkan sampel benih kepada PIHAK PERTAMA untuk dilakukan pengujian mutu benih. Demikian Berita Acara Pengambilan Contoh ini dibuat sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan pengambilan contoh benih. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,...... 69
Blanko 5 FORMAT SERTIFIKAT MUTU BENIH BAGIAN DEPAN KOP SURAT DINAS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ATAU BALAI *) SERTIFIKAT MUTU BENIH TANAMAN HUTAN Nomor :... Dengan ini kami menerangkan bahwa : Nama Species Nomor Sumber Kelas Sumber :... (lokal dan latin) :... :... Pemilik :... Alamat :... Telah memenuhi persyaratan benih bersertifikat. Demikian sertifikat ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya....,... Sertifikat ini berlaku s/d Dinas Provinsi/Kabupaten/ Kota/Balai *)... NIP Keterangan: *) Coret yang tidak perlu 70
BAGIAN BELAKANG Nomor Sertifikat... KETERANGAN HASIL PENGUJIAN A. Keterangan Lot 1. Nama Species : (lokal dan latin) 2. Asal : Berat Lot Jumlah Wadah Jenis Wadah Tanggal Panen B. Keterangan Contoh 1. Nama pengambil contoh 2. Nomor Berita Acara contoh benih 3. Tanggal ambil contoh 4. Tanggal terima contoh 5. Tanggal selesai pengujian C. Analisa Kemurnian murni Kotoran tanaman lain D. Berat 1.000 butir Berat 1.000 butir... (gram) E. Daya Kecambah Lama Pengujian Media (hari) Uraian tentang jenis lain : 1 Kg =... butir Perlakuan pendahuluan Metode uji Kecambah Normal Abnormal Keras Segar Mati Hampa Terkena Hama F. Kadar Air Kadar Air G. Rekomendasi Penguji... NIP... 71
Blanko 6 FORMAT KETERANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH KOP SURAT DINAS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ATAU BALAI *) KETERANGAN HASIL PENGUJIAN MUTU BENIH Nomor :. A. Keterangan Pemilik 1. Nama 2. Alamat 3. Nomor Telp./Fax B. Keterangan Lot 1. Nama Species (lokal dan latin) 2. Asal a. Desa b. Kecamatan c. Kabupaten d. Provinsi Berat Lot Jumlah Wadah Jenis Wadah Tanggal Panen C. Keterangan Contoh 1. Nama pengambil contoh 2. Nomor berita acara contoh benih 3. Beratcontoh benih 3. Tanggal ambil contoh 4. Tanggal terima contoh 5. Tanggal selesai pengujian D. Analisis Kemurnian murni Uraian tentang jenis lain : Kotoran tanaman lain E. Berat 1.000 butir Berat 1.000 butir (gram) 1 Kg = butir F. Daya Kecambah Lama Pengujian (hari) Media Perlakuan pendahuluan Metode uji Kecambah Normal Abnormal Keras Segar Mati Hampa Terkena Hama G. Kadar Air:... H. Pengujian lain/komentar Masa berlaku s/d... Keterangan: *) Coret yang tidak perlu Penguji... NIP. Dinas Provinsi/Kabupaten/ Kota/Balai... NIP. 72
Blanko 7 FORMAT LABEL BENIH BERSERTIFIKAT Bagian Depan BENIH BERSERTIFIKAT Nama Pemilik : A l a m a t : Nama Species : Nomor Sumber : Kelas Sumber : Bagian Belakang Berat : gr/kg *) Kadar Air : % Kemurnian : % Daya Kecambah : % Berat 1.000 butir : gr Masa berlaku Pengujian s/d : Lembaga Penerbit Sertifikat : Nomor Sertifikat Mutu : 73