PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

dokumen-dokumen yang mirip
Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Syarah Istighfar dan Taubat

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Perwalian & Kedudukannya

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

HUKUM-HUKUM SEPUTAR N I F A S حفظه هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Oleh: Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf حفظه هللا

Hadits Palsu Tentang Larangan Melihat Kemaluan SUAMI/ISTRI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Barometer Akhlak Mulia

M A H A R. Publication : 1437 H_2016 M M A H A R

Kecantikan Wanita. Antara Anugerah dan Fitnah. حفظو هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman. Publication: 1436 H_2014 M

Rahasia di Balik Uban Menurut

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

HIBAH dalam Perspektif FIKIH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Kaidah Fiqh SEMUA KERABAT HARAM DINIKAHI KECUALI EMPAT, SEDANGKAN SEMUA IPAR HALAL DINIKAHI KECUALI EMPAT. Publication: 1435 H_2014 M

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

YAKIN TIDAK HILANG DENGAN KERAGUAN

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

SIAPAKAH MAHRAMMU? 1

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

KAIDAH FIQH. Bagi Yang Menuntut Wajib Membawa Bukti Sedangkan Yang Mengingkari Cukup Bersumpah

BOLEHKAH WANITA MELEPAS BUSANA Selain di Rumahnya?

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN NO. 0051/Pdt.P/PA.Gs/2010 TENTANG WALI ADLAL KARENA PERCERAIAN KEDUA ORANG TUA

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

حفظه هللا Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-abbad al-badr. Publication 1436 H/ 2015 M HAJI DAN TAWAKKAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELARANGAN NIKAH DIKALANGAN KIAI DENGAN MASYARAKAT BIASA DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP

Hadits-hadits Shohih Tentang

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

PAKAIAN IHRAM DAN MENGINGAT KAIN KAFAN

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAHAYA Minuman KERAS

MENDENGARKAN PANDANGAN ISTRI

HUKUM HADIAH KOMERSIAL

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PERNIKAHAN WANITA HAMIL OLEH SELAIN YANG MENGHAMILI. Karangdinoyo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

Al-Samii' dan Al-Bashiir

Rumah Idaman TIDAK MELANGGAR SYARI AT. حفظو هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman. Publication: 1435 H_2014 M

DOA-DOA YANG DINUKIL DARI

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

Iman Kepada KITAB-KITAB

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Transkripsi:

PROSES AKAD NIKAH حفظه هللا Ustadz Abu Bilal Juli Dermawan Publication : 1437 H_2016 M PROSES AKAD NIKAH حفظه هللا Oleh : Ustadz Abu Bilal Juli Dermawan Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M e-book ini didownload dari www.ibnumajjah.com

PENDAHULUAN Hidup bersama lawan jenis supaya halal dan baik harus dibangun di atas syariat Islam. Yaitu, melalui ikatan pernikahan yang diikrarkan saat proses akad nikah, dengan rukun dan syarat-syarat tertentu sehingga hubungan menjadi halal dan sah. Ikatan ini disebut dalam al-qur an sebagai ikatan yang amat kuat. Dengan ini, umat Islam akan terhindar dari hubungan layaknya binatang yang hanya dibangun di atas suka sama suka, yang banyak dilakukan orang-orang kafir. Akad nikah mempunyai beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi. Rukun dan syarat menentukan hukum suatu perbuatan, terutama yang menyangkut dengan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum. Kedua hal tersebut, rukun dan syarat, mengandung arti yang sama dalam hal bahwa keduanya merupakan sesuatu yang harus diadakan. Dalam pernikahan misalnya, rukun dan syaratnya tidak boleh tertinggal. Artinya, pernikahan tidak sah bila keduanya tidak ada atau tidak lengkap.

RUKUN NIKAH Kedua belah pihak mempelai ada, tanpa ada penghalang yang menghalangi sahnya nikah. Misalnya, wanita tersebut haram bagi laki-laki karena nasab, sepersusuan, masih menjalani masa 'iddah dan sebagainya, atau mempelai laki-lakinya kafir, sedangkan wanitanya seorang Muslimah. Jika seperti ini, maka tidak sah. Adanya ijab, yaitu lafazh yang diucapkan pihak wali atau yang menduduki posisinya. Misalnya, dengan mengatakan, "Saya nikahkan kamu dengan anakku, Fulanah." Dan adanya lafazh qabul, yaitu lafazh yang diucapkan calon suami atau yang menduduki posisinya, misalnya dengan mengatakan, "Saya terima pernikahan atau perkawinan ini." Oleh karena itulah, Allah عز وجل menamakan akad ini dengan mitsaqan ghalizha (perjanjian yang kuat). :عز وجل Ucapan ijab seperti di atas adalah firman Allah ز و ج ن اك ه ا وط ر ا م ن ه ا ز ي د ق ض ى ف ل م ا Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), Kami kawihkan kamu dengan dia. (QS. Al-Ahzab/33:37)

رمحه هللا dan Ibnul Qayyim رمحه هللا Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat, bahwa nikah sah dengan lafazh yang menunjukkan demikian, dan tidak terbatas dengan kata-kata menikahkan dan mengawinkan. Dan nikah juga sah dari orang yang bisu dengan tulisan atau isyarat yang dapat dipahami. Apabila ijab dan qabul telah dilaksanakan, maka pernikahan dianggap sudah terjadi, meskipun yang mengucapkannya hanya bermain-main, tidak bermaksud sungguh-sungguh. Sebab, Rasulullah هللاىلص bersabda: و ه ز ل ه ن ج د : ن ج د ج د ه ث ل ث و الر ج ع ة و الط ل ق الن ك ا ح Ada tiga hal; jika serius dianggap serius dan jika bercanda dianggap sungguh-sungguh: nikah, thalaq dan rujuk. 1 Bolehkah melaksanakan akad nikah melalui telepon? Lajnah Daimah menyatakan agar tidak dilakukan akad nikah melalui telepon, sebab dikhawatirkan adanya penipuan 1 HR. Abu Dawud no.2129, at-tirmidzi no.1184 dan Ibnu Majah no.2039 dan dinyatakan hasan oleh al-albani dalam al-lrwa' no. 1826.

dan pemalsuan serta peniruan suara, hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga kehormatan dan kemaluan. 2 Berdasarkan dengan hal di atas, apabila dapat terhindar dari mafsadah, maka akadnya sah melalui telepon. Dan diharuskan untuk melakukan pengecekan agar di dalamnya tidak terdapat ketidaksamaran dan keraguan serta tidak ada unsur penipuan dan pemalsuan dan lainnya. Karena itu, lebih baik tidak menggunakan sarana-sarana tersebut kecuali dalam keadaan sangat darurat. SYARAT SAH NIKAH 1. Jelas Siapa Calon Suami atau Istrinya Bisa dengan menyebutkan nama ataupun sifat yang membedakan dari yang lain atau isyarat. Misalnya, dengan menyebut nama, "Saya nikahkan putri saya Fulanah kepadamu". Atau mengatakan, "Saya nikahkan putri saya yang paling besar" atau dengan isyarat, "Saya nikahkan putri saya ini - dengan mengisyaratkan kepadanya-" 2 Lihat Fatawa Lajnah Daimah no. 9118.

Karenanya, wali tidak cukup hanya mengatakan, "Saya nikahkan putri saya kepadamu," padahal dia memiliki banyak anak perempuan. 2. Keridhaan Kedua Belah Pihak: Suami-Istri Atas dasar itu, tidak sah jika karena dipaksa, kecuali bagi yang masih kecil yang belum baligh atau bagi yang kurang akal, maka walinya boleh menikahkan tanpa izinnya. هللايضر Dalil syarat kedua ini adalah hadits Abu Hurairah berikut, bahwa Rasulullah هللاىلص bersabda: ي ق ال وا: ت س ت أ ذ ن. ح ت ال ب ك ر ت ن ك ح و ل ت س ت أ م ر ح ت ا ل ي ت ن ك ح ل ت س ك ت! أ ن ق ا ل إ ذ ن ه ا و ك ي ف ا لل ر س ول Tidak boleh janda dinikahkan sampai diajak bicara, dan tidak boleh gadis dinikahkan sampai diminta izinnya." Para Shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah izinnya?". Beliau menjawab, "Yaitu dengan diamnya! " 3 3 HR. al-bukhari no. 5136 dan Muslim no. 1419.

3. Wali Wanita yang Menikahkannya Rasulullah هللا ىلص bersabda, ل ن ك اح ا ل ب و ل Tidak sah nikah tanpa wali. 4 Oleh karena itu, jika seorang wanita menikahkan dirinya tanpa wali, maka nikahnya batal (tidak sah), karena hal itu membawa kepada perzinaan. Demikian juga, karena wanita kurang mengetahui tentang hal yang lebih bermaslahat untuk dirinya. Dalil lain bahwa yang menikahkan adalah harus walinya adalah firman Allah :عز وجل م ن ك م ا لي م ى و أ ن ك ح وا Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu. (QS. An-Nur/24:32) Di ayat ini, Allah عز وجل menunjukan khithab (firman)- Nya kepada para wali. Menurut Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah dalam al-mulakhkhash al-fiqhi bahwa wali bagi wanita adalah ayahnya, washiy (orang yang mendapat wasiat), 4 HR. Lima Imam selain Nasa'i, dan dishahihkan oleh al-albani.

kakeknya dari pihak bapak dan seterusnya ke atas, anak laki-lakinya, lalu cucunya dan seterusnya ke bawah, saudara lelakinya sekandung, lalu saudara lelakinya seayah, lalu anak-anaknya, kemudian paman, lalu paman seayah, kemudian anak-anaknya, lalu ashabahnya yang lebih dekat nasabnya seperti dalam warisan, lalu orang yang memerdekakan, kemudian hakim. Bagaimana hukum tentang wali 'adhal (menolak menikahkan)? Imam Ibnu Qudamah رمحه هللا (w. 620 H) berkata, "Dan apabila seorang wanita meminta walinya untuk menikahkannya dengan seorang yang sepadan, namun walinya menolak, maka walinya yang ab'ad (yang lebih jauh)menikahkannya". 5 Imam An-Nawawi asy-syafi i رمحه هللا (w. 676 H) berkata, "'Adhl itu terjadi ketika seorang wanita yang sudah berakal dan baligh akan menikah dengan orang yang sekufu` dengannya, sementara walinya melarangnya, walaupun kekufu`annya sudah diketahui. Akan tetapi, wali ingin menikahkannya dengan yang lain, maka itu diperbolehkan. 6 5 6 Al-Kafi fi Fiqhi al-imam Ahmad, III/13. Minhajut Thalibin wa 'Umdatul Muftin I/ 207.

Dengan demikian hendaklah memperhatikan urutan dalam perwalian, tidaklah penguasa menikahkannya melainkan apabila seluruh wali menolak menikahkannya. Hal tersebut berdasarkan hadits: ف إ ن الس ل ط ان و ل و ل ل ه ل م ن Penguasa adalah wali bagi wanita yang tidak memiliki wali. 7 4. Adanya saksi pada akad nikah. :هللىلص Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ل ن ك اح ا ل ب و ل و ش اه د ي ع د ل Tidak sah nikah, kecuali dengan wali dan dua orang saksi yang adil. 8 Wallahu a'lam.[] 7 8 HR. Abu Dawud no. 2083, at-tirmidzi no. 1102, Ibnu Majah no. 1879, Ahmad VI/165. HR. Ibnu Hibban no. 4075, ad-darulqutni III/225, al-baihaqi VII/124, dan dishahihkan oleh al-albani dalam Shahihul Jami' no. 7557.