BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersama. Mulyasa (2009 : 10) mengartikan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK), karena penelitian ini merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut melalui berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tenggung jawab guru dalam pengelolaan kelas. Sarwiji Suwandi (2010: 10) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan ini dilakukan oleh guru atau oleh siswa dengan arahan dari guru. Suroso (2009: 30) mengemukakan penelitian tindakan kelas sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki maupun meningkatkan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas secara lebih profesional. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan di dalam kelas melalui tindakan tindakan tertentu guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi 38

dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara menggunakan metode diskusi pada mata peajaran Bahasa Indonesia. B. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemis & McTagart (Wijaya & Dedi, 2011: 21). Penelitian dilaksanakan dalam bentuk siklus dengan menggunakan empat tahap tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang saling berkait. Desain penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut: Keterangan: Siklus I: Perencanaan (Plan) I Tindakan (Act) I Observasi (Observe) I Refleksi (Reflect) I Siklus II: Perencanaan (Plan) II Tindakan (Act) II Observasi (Observe) II Refleksi (Reflect) II Gambar 5. Desain Penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart Berdasarkan gambar di atas, kegiatan dalam setiap siklus terdapat empat komponen yang terdiri dari: 39

1. Planning (Perencanaan) Tahap perencanaan merupakan proses merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri Sutran. Perencanaan dalam penelitian ini meliputi: a. Menentukan cara peningkatan keterampilan berbicara siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode diskusi. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan dalam proses pembelajaran. c. Menyiapkan lembar observasi untuk siswa. Lembar observasi akan mempermudah guru untuk mengetahui seberapa besar antusias siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam berbicara. d. Menyusun format observasi mengenai aktivitas pembelajaran. 2. Action (Tindakan) Pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yang telah disusun oleh peneliti. Selama kegiatan pemberian tindakan, peneliti bertugas mengamati perubahan perilaku dan sikap yang terjadi pada diri siswa, serta bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Data hasil pelaksanaan tindakan diperoleh dari pengamatan terhadap siswa dan hasil angket yang diisi siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. 40

3. Observing (Pengamatan) Pelaksanaan observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan peneliti sebelumnya. Peneliti harus mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas, seperti kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. Pengamatan dalam proses kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode diskusi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan berbicara masingmasing siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menggunakan metode diskusi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang kemudian akan diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilaksanakan peneliti selanjutnya. 4. Reflecting (Refleksi) Refleksi pada prinsipnya adalah pemikiran, perenungan, atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan penelitiaan tindakan kelas yang dilaksanakan. Refleksi merupakan kegiatan analisis terhadap semua informasi yang diperoleh saat pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mencermati hasil dari tindakan yang telah dilakukan, kemudian peneliti merefleksi hasil tindakan tersebut, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai ataukah belum. Jika tujuan tersebut belum tercapai, maka dilakukan tindakan penyempurnaan dan pengembangan pada siklus selanjutnya. 41

C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V Negeri Sutran yang terletak di Dusun Sutran, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap yaitu bulan April - Mei tahun pelajaran 2013 / 2014. D. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang akan menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sutran yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari putra 15 siswa putri dan 14 siswa putra. Siswa tersebut berada pada rentang usia 9-11 tahun. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi: 1. Tes Suharsimi Arikunto (2006: 150) menjelaskan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Jenis tes dalam penelitian ini adalah 42

tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Kemampuan berbahasa siswa diukur melalui tes. Setelah dilaksanakan tindakan, siswa dites dengan menggunakan soal diskusi yang menitik beratkan pada segi penerapan pada akhir pembelajaran setiap siklus. Hasil setiap siklus dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui keefektifan tindakan dengan jalan melihat kembali (merujuk silang) pada indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah serangkaian pertanyaan atau tugas yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes praktik berbicara, yaitu melalui diskusi kelas dengan cara salah satu dari kelompok yang sudah dibagi guru secara heterogen maju di depan kelas mempresentasikan hasil diskusi kelompok kecil mereka tentang mengungkapkan isi gagasan, isi cerita, dan unsur instrinsik. Tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan berbicara siswa. 2. Observasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 156-157) observasi merupakan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi non-sistematis dan observasi sistematis. Jenis observasi dalam penelitian 43

ini observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Observasi ini digunakan untuk mengamati bagaimana suatu proses pembelajaran berlangsung, baik terhadap siswa maupun guru. Observasi terhadap siswa digunakan untuk mengamati aktivitas selama pembelajaran sedangkan observasi terhadap guru digunakan untuk mengamati keterlaksanaan perencanaan pembelajaran. F. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ( Wina Sanjaya, 2009: 84) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Soal Tes Soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan berbicara oleh siswa dengan metode diskusi. Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir atau post tes yang dilakukan pada akhir pertemuan setiap siklus. Metode tes dilaksanakan pada saat pembelajaran berbicara berlangsung dengan lembar pengamatan. Alat penilaian dalam berbicara melalui metode diskusi dapat berwujud penilaian yang terdiri atas komponen-komponen Pelafalan, volume suara, pilihan kata, intonasi dan jeda, kelancaran, percaya diri. 44

Penilaian ini adalah deskripsi masing-masing komponen (Nurgiyantoro, 2001: 291) Tabel 3. Kisi-kisi skor penilaian keterampilan berbicara No Aspek yang dinilai Skor 1 2 3 4 5 1 Pelafalan 2 Volume suara 3 Pilihan kata 4 Intonasi dan jeda 5 Kelancaran 6 Percaya diri 2. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman agar peneliti lebih terarah dapat melakukan observasi sehingga hasil yang data yang didapatkan sesuai dengan keinginan peneliti. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Hasil pengamatan ditulis dalam lembar observasi yang telah disediakan. 45

Tabel 4. Lembar observasi kegiatan siswa Skor No Aspek yang diamati 1 2 3 1 Partisipasi siswa mengikuti apersepsi guru 2 Pembagian kelompok secara heterogen 3 Kesungguhan siswa membaca cerita pendek untuk mengumpulkan informasi 4 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 5 6 Kontribusi masing-masing anggota kelompok Kekompakan dan kerja sama siswa dalam kelompok 7 Kemampuan siswa melakukan presentasi 8 Kemampuan menghargai pendapat peserta kelompok 9 Kemampuan menyimpulkan hasil diskusi 10 Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas 46

No Tabel 5. Lembar observasi kegiatan guru Aspek yang diamati Skor 1 2 3 1 Guru menyampaikan apersepsi yang terkait dengan topik cerita 2 Guru membagi kelompok secara heterogen 3 Guru menyampaikan tujuan diskusi 4 Guru menyampaikan petunjuk Lembar Kerja (pengarah diskusi) 5 Guru mengajukan kata kunci yang dapat meningkatkan diskusi 6 Guru memonitor kerja kelompok dan memberikan bimbingan secara merata 7 Guru memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan mendengarkan dengan penuh perhatian 8 Guru mencegah kegaduhan 9 Guru memfasilitasi kelompok untuk melakukan presentasi hasil diskusi Guru membantu siswa menyimpulkan hasil diskusi G. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk data hasil observasi siswa dan guru serta deskriptif kuantitatif untuk nilai tes yang dilakukan pada tiap akhir pertemuan. 47

H. Indikator Keberhasilan Keberhasilan penelitian tindakan ditandai dengan adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini dinyatakan berhasil jika hasil belajar Bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara para siswa meningkat. Peningkatan hasil tersebut dapat diketahui dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Tindakan dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata rata siswa memperoleh nilai minimal 75 dengan siswa tuntas belajar 75% dari jumlah siswa. Sedangkan proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila aktivitas siswa mencapai 75% 48