MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN

dokumen-dokumen yang mirip
DECISSION SUPPORT SYSTEM MODELS DENGAN FUZZY TAHANI UNTUK PROMOSI KARYAWAN

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERENCANAAN PROMOSI JABATAN HEAD OF DEPARTMENT (HOD)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMU DENGAN LOGIKA FUZZY

Penerapan Fuzzy Logic Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Upaya Optimasi Penjualan Barang

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: MODEL EVALUASI KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY SUGENO PADA RESTO ABTL

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen

Penilaian Hasil Belajar Matematika pada Kurikulum 2013 dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Mamdani

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

DENIA FADILA RUSMAN

Implementasi Metode Fuzzy-Mamdani Dalam Menentukan Jumlah Produksi Penganan Menggunakan Visual Basic

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN GURU MENGGUNAKAN MODEL LOGIKA FUZZY TAHANI

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY TAHANI UNTUK MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KOSENTRASI JURUSAN TEKNIK MESIN UNP PADANG

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Analisa Tingkat Kebisingan di DKI Jakarta dengan Fuzzy Logic Menggunakan Aplikasi MATLAB

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

MODEL FUZZY TAHANI UNTUK PENENTUAN SISWA TERBAIK DI SEKOLAH

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC DALAM MENENTUKAN PENDUDUK MISKIN (STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAGARALAM)

Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

adalahkelompok profesi terbesar dan berperan vital dalam sistem tersebut yang menyebabkan ABSTRAK

PENENTUAN KUALITAS CABE MERAH VARIETAS HOT BEAUTY DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO

PEMODELAN SISTEM FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa Berbasis Fuzzy Mamdani

LOGIKA FUZZY (Lanjutan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN GURU TELADAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI ABSTRAK

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN ABC )

SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

EVALUASI KINERJA GURU DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN KARYAWAN TETAP PADA PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING MENGGUNAKAN METODE FUZZY TAHANI BERBASIS WEB

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

LOGIKA FUZZY TAHANI UNTUK PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN KARYAWAN TETAP

FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PEMBERI SARAN PEMILIHAN KONSENTRASI (STUDI KASUS: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UII)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kontrak Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto (Studi Kasus PT.

IMPLEMENTASI METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DAN SUGENO DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN XYZ)

PENGENDALIAN KECEPATAN KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE MAMDANI

ANALISIS & DESAIN SISTEM FUZZY. Menggunakan TOOLBOX MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI ROTI MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

Penerapan Fuzzy Mamdani Pada Penilaian Kinerja Dosen (Studi Kasus STMIK Kaputama Binjai)

Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani

LOGIKA FUZZY DALAM TEKNIK PERAMALAN SECARA STATISTIK

PENENTUAN PENJURUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI

I. PENDAHULUAN Sebagai perusahaan yang memproduksi trafo, PT Bambang Djaja harus merencanakan dengan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metode Mamdani Untuk Klasifikasi Dalam Prediksi Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banda Aceh

Rima Ayuningtyas NIM Jurusan Teknik Informatika, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang

Analisis Fungsi Implikasi Max-Min dan Max-Prod Dalam Pengambilan Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TEORI PENUNJANG

Himpunan Tegas (Crisp)

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

Transkripsi:

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 202 MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN Ghofar Taufiq AMIK Bina Sarana Informatika Jakarta Jl. Kramat Raya No. 8 Jakarta Pusat http://www.bsi.ac.id ghof4r@yahoo.com Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode fuzzy inference system guna pembuatan model system pendukung keputusan untuk promosi karyawan yang telah dipilih dan memilih karyawan yang dinilai layak untuk menempati jabatan tertentu pada perusahaan. Promosi karyawan mempunyai 5 kriteria penilaian yang terdiri dari absensi kehadiran, kedisiplinan, attitude, kinerja dan prestasi kerja. Seorang karyawan dapat dipromosikan apabila ada rekomendasi dari seseorang atau pihak yang berwenang yang tentunya harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku berdasarkan kriteria penilaian promosi karyawan. Model sistem pendukung keputusan dibuat untuk dapat memberikan hasil penilaian dari kriteria-kriteria yang menjadi penilaian pada promosi karyawandan dapat memberikan informasi kelayakan dari seorang karyawan yang dipromosikan. Kata Kunci : Sistem Pendukung keputusan, Fuzzy Inference System. PENDAHULUAN Dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan baik besar maupun kecil, sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting dan berharga dan menjadi sumber keunggulan bersaing bagi perusahaan. Pengelolaan SDM dapat diarahkan untuk memberikan konstribusi positif bagi organisasi atau perusahaan, maka perlu dilakukan standarisasi yang jelas. Dalam hal promosi karyawan, perusahaan perlu melakukan perencanaan SDM guna memenuhi kebutuhan akan SDM-nya. Tujuan utama dari proses promosi yaitu untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode pembobotan dan logika fuzzy dalam proses pengambilan keputusan untuk membantu penyeleksian karyawan yang dinilai layak untuk dipromosikan jabatannya pada suatu departemen diperusahaan. Penelitian ini bermanfaat bagi pembuat keputusan (decision maker) dalam perencanaan promosi jabatan dari beberapa karyawan yang ada diperusahaan. Penelitian ini juga dapat memberikan dasar pertimbangan untuk mempromosikan seorang karyawan yang dinilai layak. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2. Promosi Promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai/karyawan, dari satu jabatan/tempat kepada jabatan/tempat lain yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Dan pada umumnya promosi yang diikuti dengan peningkatan income serta fasilitas yang lain [4]. 2.2 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan dapat didefinisikan sebagai sistem yang mendukung seseorang atau sekelompok kecil manajer yang bekerja sebagai problem solving team (tim pembuat keputusan), untuk membuat keputusan mengenai masalah semi terstruktur, dengan cara menyediakan sejumlah informasi yang spesifik [3]. SPK dibangun dari subsistem berikut ini [7]:. Subsistem Manajemen Data (Data Management Subsystem), meliputi beberapa basis data yang berisi data yang relevan dengan keadaan dan dikelola software yang disebut DBMS (Database Management System). 2. Subsistem Manajemen Model (Model Management Subsystem), berupa sebuah paket software yang berisi model-model finansial, statistik, management science, atau model kwantitatif, yang menyediakan kemampuan analisa dan software management yang sesuai. 3. Subsistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Subsystem), merupakan subsistem (optional) yang dapat mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri (independent). 4. Subsistem Antarmuka Pengguna (User Interface Subsystem), merupakan subsistem yang dapat dipakai oleh user untuk berkomunikasi dan memberi perintah (menyediakan user interface). 5. Pengguna (user), termasuk di dalamnya adalah pengguna (user), manager, dan pengambil keputusan. Proceedings SNIT 202: Hal. A-78

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 202 2.3 Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah merupakan salah satu komponen pembentuk soft-computing, yang pertama kali diper-kenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy yang didalamnya terdapat peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan yang sangat penting. Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan atau membership function menjadi ciri utama dari penalaran logika fuzzy tersebut [2]. Pernyataan-pernyataan sangat fleksibel, lumayan pendek, penye-lesaian yang bagus adalah pernyataan yang ambigu. Pernyataan ambigu merupakan karakteristik manusia berkomunikasi secara linguistik dan itu adalah bagian yang terintegrasi dengan proses berfikir. Hal tersebut sangat berbeda dari pemrograman komputer dengan logika boolean yang hanya menyatakan benar dan salah. Logika fuzzy dapat menjembatani perbedaan boolean dengan hal yang ambigu. Logika fuzzy menyediakan suatu cara untuk merubah pernyataan linguistik menjadi suatu numerik [5]. 2.4 Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy Inference System) Mamdani Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan [2] :. Pembentukan himpunan fuzzy Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. 2. Aplikasi fungsi implikasi (aturan) Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. 3. Komposisi aturan Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri-dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. 4. Penegasan (deffuzy) Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut [2]. Pada penelitian ini digunakan metode centroid yaitu solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat (z*) daerah fuzzy. Secara umum dirumuskan: 3. METODE PENELITIAN 3. Analisa Data Fuzzy Proses promosi karyawan dengan menggunakan kriteria penilaian yang terdiri dari Absensi kehadiran, kedisiplinan, attitude, kinerja dan prestasi kerja. Ada 4 tahapan yang diperlukan untuk mendapatkan output yaitu : ) Pembentukan Himpunan Fuzzy (Fuzzifikasi) Tahap fuzzifikasi akan mengubah variabel masukan fuzzy menjadi peubah fuzzy yang disajikan dalam bentuk himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang digunakan [6]. Dalam penelitian eksperimen ini variabel-variabel yang digunakan pada sistem fuzzy adalah sebagai berikut : Tabel 3. Variabel Promosi Karyawan Fungsi Nama Semesta Variabel Pembicaraan Absensi [0, 00] Kedisiplinan [0, 00] Input Attitude [0, 00] Kinerja [0, 00] Prestasi Kerja [0, 00] Output Hasil [0, 00] Maka dapat diperoleh kesimpulan pembentukan himpunan-himpunan fuzzy yang digunakan pada tiaptiap variabel adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Himpunan Fuzzy Promosi Karyawan Notasi Variabel Himpunan Fuzzy Domain Kurang [0, 84] a Absensi [85, 95] [85, 00] Buruk [0, 70] b Kedisiplinan [60, 80] [70, 00] Buruk [0, 60] c Attitude [50, 70] [60, 00] Buruk [0, 60] d Kinerja [50, 70] [60, 00] Kurang [0, 60] e Prestasi Kerja [50, 70] [60, 00] Tidak [0, 70] z Hasil Dipertimbangkan [70, 80] [80, 00] Dari himpunan fuzzy pada tabel 3.2 diatas, maka variabel-variabel yang ada dapat direperesentasikan fungsi atau derajat keanggotaannya dengan menggunakan kurva bahu dan kurva segitiga dengan penjelasan sebagai berikut : () a. Absensi Untuk merepresentasikan variabel Absensi fuzzy Kurang dan, serta kurva segitiga untuk Proceedings SNIT 202: Hal. A-79

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 202 Kurang µ [a] 0 75 84 85 95 0 Gambar 3.3. Grafik fungsi keanggotaan attitude variabel attitude adalah : Gambar 3.. Grafik fungsi keanggotaan Absensi variabel Absensi adalah : ; a < 84 µ Kurang [a] = (84 a) / (84 75) 0 a < 84 0; a 84 0; a < 85 atau a > 95 µ [a] = (a 85) / (95 85); 85 a 95 (95 a) / (95 85); 85 a 95 0; a < 85 µ [a] = (a 85) / (00 85); 85 a 00 ; a > 85 b. Kedisiplinan Untuk merepresentasikan varia-bel kedisiplinan fuzzy Buruk dan, serta kurva segitiga untuk µ [b] 0 Buruk Gambar 3.2. Grafik fungsi keanggotaan kedisiplinan variabel kedisiplinan adalah : ; b 50 µ Buruk [b] = (70 b) / (70 50); 0 b 50 0; b 50 0; b 50 atau b 90 µ [b] = (b 60) / (70 60); 50 b 70 (80 b) / (80 70); 70 b 80 0; b 70 µ [b] = (b 70) / (00 70); 70 b 00 ; b 90 c. Attitude Untuk merepresentasikan variabel attitude fuzzy Buruk dan, serta kurva segitiga untuk µ [c] 50 60 70 80 90 00 Buruk 0 50 60 70 00 Proceedings SNIT 202: Hal. A-80 ; c 50 µ Buruk [c] = (60 c) / (60 50); 0 c 50 0; c 50 0; c 50 atau c 70 µ [c] = (c 50) / (60 50); 50 c 60 (70 c) / (70 60); 60 c 70 0; c 70 µ [c] = (c 60) / (00 60); 60 c 00 ; c 70 d. Kinerja Untuk merepresentasikan variabel kinerja fuzzy Buruk dan, serta kurva segitiga untuk µ [d] Buruk 0 50 60 70 00 Gambar 3.4. Grafik fungsi keanggotaan kinerja variabel kinerja adalah : ; d 50 µ Buruk [d] = (60 d) / (60 50); 0 d 50 0; d 50 0; d 50 atau d 70 µ [d] = (d 50) / (60 50); 50 d 60 (70 d) / (70 60); 60 d 7 0 0; d 70 µ [d] = (d 60) / (00 60); 60 d 00 ; d 70 e. Prestasi Kerja Untuk merepresentasikan variabel prestasi kerja fuzzy Kurang dan, serta kurva segitiga untuk Kurang µ [e] 0 50 60 70 00 Gambar 3.5. Grafik fungsi keanggotaan prestasi kerja variabel prestasi kerja adalah :

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 202 ; e 50 µ Kurang [e] = (60 e) / (60 50); 0 e 50 0; e 50 0; e 50 atau e 70 µ [e] = (e 50) / (60 50); 50 e 60 (70 e) / (70 60); 60 e 70 0; e 70 µ [e] = (e 60) / (00 60); 60 e 00 ; e 70 f. Hasil Untuk merepresentasikan variabel hasil digunakan kurva berbentuk bahu untuk himpunan fuzzy Tidak dan, serta kurva segitiga untuk himpunan fuzzy Dipertimbangkan. µ [z] Tidak dipromosikan 0 60 Dipertimba ngkan Gambar 3.6. Grafik fungsi keanggotaan hasil variabel hasil adalah : ; z 70 µ Tidak [z] = (70 z) / (70 60); 60 z 70 0; z 70 0; z 70 atau z 80 µ Dipertimbangkan [z] = (z 75) / (75 70); 70 z 75 (80 z) / (80 75) 75 z 80 0; µ Direkrut [z] = (z 80) / (00 80); 80 z 90 ; Dipromosi kan 70 75 80 90 00 Setelah himpunan fuzzy selesai dibentuk, proses berikutnya adalah pembentukan rules atau aturanaturan fuzzy yang berupa pernyataan-pernyataan kualitatif yang ditulis dalam bentuk if then, sehingga mudah dimengerti. Proposisi yang mengikuti if disebut anteseden sedangkan proposisi yang mengikuti then disebut konsekuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan penghubung fuzzy. Secara umum dapat dituliskan if (T is t)* (T2 is t2)*...* (Tn is tn) then (U is u)* (U2 is u2)*... *(Un is un), dengan * adalah suatu operator or atau and []. Aturan-aturan (Rules) fuzzy yang dibentuk adalah sebagai berikut : R : IF Absensi Kurang THEN Hasil Tidak R2 : IF Absensi AND Kedisiplinan Buruk AND Attitude Rendah AND Kinerja Kurang AND Kinerja Buruk THEN Hasil Tidak R3 : IF Absensi AND Kedisiplinan AND Attitude Rendah AND Kinerja Kurang AND Prestasi Kerja Buruk THEN Hasil Tidak R4 : IF Absensi AND Kedisiplinan Buruk AND Attitude Menengah AND Kinerja Kurang AND Prestasi Kerja Buruk THEN Hasil Tidak R5 : IF Absensi AND Kedisiplinan Buruk AND Attitude Rendah AND Kinerja AND Prestasi Kerja Buruk THEN Hasil Tidak Kemudian untuk aturan fuzzy ke-6 dan seterusnya sampai dengan ke-96. 2) Aplikasi Fungsi Implikasi Tiap-tiap aturan (proposisi) pada basis pengetahuan fuzzy akan berhu-bungan dengan suatu relasi fuzzy dan jenis proposisi yang digunakan adalah Conditional Fuzzy Proposition. Proposisi ini ditandai dengan penggunaan pernyataan IF yang secara umum ditulis : IF x is A THEN y is B dengan x dan y adalah skalar, A dan B adalah variable linguistik. Dan fungsi implikasi yang digunakan pada logika fuzzy metode Mamdani adalah menggunakan fungsi implikasi MIN. Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy []. 3) Komposisi Aturan (Semua Output) Untuk melakukan semua output fuzzy dilakukan dengan menggunakan metode MAX yang secara umum dapat dituliskan [] : dengan : µsf[xi] = max (µsf [Xi], µkf [Xi]) µsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke i µkf [Xi] = nilai keanggotaan konsekuan fuzzy aturan ke i 4) Defuzzifikasi Setelah semua nilai dari variabel dimasukkan maka hasilnya akan diperoleh dari defuzzifikasi yang berbentuk nilai crisp tertentu. Metode yang digunakan adalah metode Centroid. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Konstruksi Fuzzy Inference System Untuk pembuatan model SPK ini dibuat dengan menggunakan tolos matlab, proses yang dilakukan adalah : ) Pembentukan Himpunan Fuzzy (Fuzzifikasi) Proceedings SNIT 202: Hal. A-8

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 202 Pembentukan himpunan fuzzy ini dilakukan dengan hasil seperti gambar 4. berikut : Setelah himpunan selesai dibuat, tahapan selanjutnya adalah pembentukan rule seperti gambar 4.2 berikut : Gambar 4. Membership Function Editor Pada gambar 4. terlihat bahwa proses fuzzifikasi untuk variable absensi sudah selesai dibentuk yang himpunan dan fungsi keanggotaannya disesuaikan pada tabel 3.2. Untuk variabel kedisiplinan, attitude, kinerja dan prestasi kerja juga dibuat seperti variabel absensi diatas. Gambar 4.2 Rule Editor Rule yang dibuat adalah sebanyak 96 rule yang disesuaikan dengan aturan serta ketentuan yang berlaku pada sistem promosi karyawan yang ada. Sedangkan rule untuk hasil yang terdapat pada rule ke 53dan 84 dengan ketentuan sebagai berikut : 2) Pembentukan Aturan (Rule) Tabel 4. Aturan Fuzzy Perekrutan Karyawan Rule Kehadiran Kedisiplinan Attitude Kinerja Prestasi Kerja Hasil 53 Normal Tinggi 84 Tinggi 3) Defuzzifikasi Proses selanjutnya adalah defuzzifikasi, dilakukan dengan memasukkan data yang akan diuji pada model SPK yang dibuat seperti gambar 4.3 Berikut ini : Gambar 4.3 Rule Viewer 4.2 Konfigurasi Fuzzy Kaidah IF-THEN Rule untuk seluruh data kriteria perekrutan karyawan ini memberikan kombinasi sebanyak 96 aturan (rule) yang dibentuk. Adapun konfigurasi Fuzzy Inference System (FIS) secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Konfigurasi FIS Konfigurasi Sistem Fuzzy Metode AND Metode OR Metode Implikasi Metode Agregasi Metode Deffuzyfikasi Fungsi Keterangan Mamdani Harga Minimum Harga Maksimum Harga Minimum Harga Maksimum Centroid Kurva Segitiga 4.3 Pengujian Model Adapun range nilai untuk nilai hasil perhitungan yang digunakan dalam penyusunan model promosi karyawan ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Range Nilai Rekomendasi Hasil Logika Fuzzy 8 00 Dipertimbangkan 70 80.9 Tidak 0 69.9 Proceedings SNIT 202: Hal. A-82

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 202 Berikut ini adalah data-data yang sudah diuji pada model SPK dengan fuzzy yang sudah dibuat yaitu: Tabel 4.4 Hasil Proses Data Model Promosi Karyawan No Nama Karyawan AB KD AT KN PK Perhitungan Manual Logika Fuzzy Total Hasil Total Hasil Danarjaya 85 70 80 90 70 79 Dipertimbangkan 80 Dipertimbangkan 2 Agus Susanto 95 80 70 50 80 75 Dipertimbangkan 38,5 Tidak 3 Rudi Yuswanto 75 60 70 70 70 69 Dipertimbangkan 37,3 Tidak 4 Bambang R 85 80 80 80 70 79 Dipertimbangkan 9,4 5 Syamsul Ma'arif 50 90 90 90 90 82 37,3 Tidak Keterangan : AB : Absensi (Dalam Satuan %) KD : Kedisiplinan AT : Attitude KN : Kinerja PK : Prestasi Kerja Dari data pada tabel diatas terlihat adanya perbedaan antara hasil proses dari perhitungan manual dengan logika fuzzy. Contohnya pada data atas untuk :. Karyawan no 2 & 3, hasil proses dengan perhitungan manual karyawan tersebut mendapatkan hasil dipertimbangkan akan tetapi setelah diproses dengan menggunakan logika fuzzy karywan no mendapatkan hasil tidak dipromosikan. 2. Begitu pula sebaliknya yang terjadi pada karyawan no 4, sebelumnya karyawan tersebut mendapat hasil dipertimbangkan (perhitungan manual), tetapi setelah diproses dengan logika fuzzy karyawan tersebut mendapatkan hasil tidak dipromosikan. Juga untuk karyawan no 5, sebelumnya karyawan tersebut mendapat hasil dipromosikan, akan tetapi setelah diproses dengan logika fuzzy karyawan tersebut mendapatkan hasil tidak dipromosikan. 5. PENUTUP 5.. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :. Logika fuzzy dapat diterapkan untuk promosi karyawan dengan menggunakan nilai kriteria perekrutannya sebagai data input fuzzy. 2. Dengan logika fuzzy proses penyeleksian karyawan yang akan dipromosikan menjadi lebih adil dan akurat dengan memperhatikan nilai yang proporsional bagi setiap kriteria perekrutannya. 3. Logika fuzzy dapat dijadikan sebagai alat bantu pendukung keputusan dalam melakukan proses promosi karyawan tetap. DAFTAR REFERENSI [] Kusumadewi, Sri. (2002). Analisa Desain Sistem Fuzzy menggunakan Tool Box Matlab. Edisi Pertama. Cetakan pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. [2] Kusumadewi, Sri; Purnomo, Hari. (200). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. [3] McLeod, R.Jr., 200, Sistem Informasi Manajemen, Jiild, Edisi ke-7, Prenhallindo, Jakarta. [4] Nitisemito, Alex S. 998. Manajemen Personalia. Edis Ketiga. Cetakan Pertama. Bumi Aksara. Jakarta [5] Synaptic. (2006). Fuzzy Math, Part I, The Theory. http://www.scholarpedia.org/article/ Fuzzy_logic. Diakses pada tanggal 5 Januari 202. [6] Thendean, H; Sugiarto, M. (2008). Penerapan Fuzzy IF-THEN Rules Untuk Peningkatan Kontras Pada Citra Hasil Mammografi. Jurnal Informatika. Vol. 9, No., -7. [7] Turban, E., Jay, E.A., 2005, Decision Support System and Intelligent System 7 th Ed (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas Jilid ), Andi Offset, Yogyakarta, hal. 43-44. Proceedings SNIT 202: Hal. A-83