REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
KOP KANTOR YBS. SURAT PERJANJIAN Bagi PNS

KOP KANTOR YBS. SURAT PERJANJIAN Bagi PNS

KOP KANTOR YBS. SURAT PERJANJIAN Bagi PNS

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

KOP KANTOR YBS. SURAT PERJANJIAN Bagi PNS

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) di Tempat

KOP KANTOR YBS. SURAT PERJANJIAN Bagi PNS

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIIONAL

..A KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAU ~ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL..., REPUBLIK INDONESIA..

Nomor : 0406/P.01/01/ Januari 2013 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD-RPJMD)

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Januari 2013 : 0317/P.01/01/ Nomor Lampiran Hal /2013. Yth. di Tempat. e. Peserta. f. Peserta. terlampir. Atas perhatian dan.

Nomor : 1083/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD)

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

~ KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Resource Development (LERD), bersama ini kami informasikan bahwa kami membuka kembali pendaftaran diklat LERD, dengan informasi sebagai berikut:

Nomor : 1087/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Green Economy (GE)

Nomor : 1088/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Pro-Poor Planning and Budgeting (P3B)

SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG MENJALANI HUKUMAN DISIPLIN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

Development (LERD), bersama ini kami informasikan bahwa kami membuka kembali pendaftaran diklat LERD, dengan informasi sebagai berikut:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jak.Sel Telp , nec.

Jakarta, 15 Februari 2016

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

1. Badan/Biro/Bagian Kepegawaian Provinsi/ Kabupaten/Kota, Departemen/LPND; 2. Pusdiklat Departemen/LPND; di tempat

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 6 TAHUN 2012

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI... BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ~ REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

~~\,.. ; Pendidika ~

Lampiran Surat Nomor 165 jp.01j03j2014 Tanggal Maret Kepada Yth.: A. KEPALA BIRO KEPEGAWAIANjSDM DAN PUSDIKLAT KEMENTERIANjLEMBAGA:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

Nomor : 0304/E3.4/ Februari 2013 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013

1. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

Kepegawaian, Departemen/LPND 2. Kepala Biro Perencanaan/Kepala Bappeda dan BKD Propinsi/Kabupaten/Kota, (terlampir) Dengan hormat,

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perencana

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 45 TAHUN

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA

16 84 /Ses/12/ (satu) set. Pendaftaran Diklat Fungsional Perencana (FP) dan Workshop Pendukung Jabatan Fungsional Perencana (JFP) Tahun 2014

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

Walikota / Wakil Walikota, Ketua / Wakil Ketua DPRD. Pejabat Eselon III dan dibawahnya. Pejabat Eselon II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASION ALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

2012, No

PEMBUKAAN PENDAFTARAN JAMBORE TI UNTUK GENERASI MUDA PENYANDANG DISABILITAS TAHUN 2016 (USIA 15 SAMPAI DENGAN 24 TAHUN)

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PROSEDUR SERTIFIKASI MELALUI PENGUJIAN PENGUKURAN. Tidak Lengkap Pemeriksaan & Persyaratan Dokumen

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53/HUK/2003

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041),

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Telp. (021) Fax. (021) Jakarta Pusat 10210

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

No : 0062/SDAR/BSNP/IX/ September 2015 Lampiran : satu berkas Perihal : Surat Edaran UN Perbaikan Tahun Pelajaran 2014/2015

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

FASILITASI BEASISWA BAGI PENGGERAK KOPERASI JENJANG STRATA DUA (S-2) DAN STRATA TIGA (S-3)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

Nomor : 33 /B3.1/KM/ Januari 2016 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggaraan ON MIPA-PT Tahun 2016

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERIKANAN PASCA IMPLEMENTASI UU NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. Drs. Mulyoto, MM BRSDM KP

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.05/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

W A L I K O T A K E D I R I

LEMBAGA ADM INISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NO. : 1029/Kpts/OT.210/12/98

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL No : 1756/P.01/04/2009 April 2009 Lampiran: 1 berkas Perihal : Penawaran Program Diklat Magang di BAPPENAS ------------------------------------ Kepada Yth. Sekretaris Daerah Pemerintah Propinsi/ Kabupaten/ Kota di Seluruh Indonesia Menyusuli surat kami No. 1564/P.01/03/2009 tertanggal 23 Maret 2009 perihal tersebut di atas bersama ini disampaikan buku panduan magang sebagai bahan acuan peserta dalam menyusun proposal magang. Di samping itu kami sampaikan pula format surat kelengkapan administrasi sebagaimana terlampir yang harus diisi dan ditandatangani di atas kop surat instansi resmi, yaitu : 1. Format Surat Kesediaan Cost Sharing. Hanya diisi oleh instansi peserta magang 2. Format Surat Kesediaan Mengikuti Program Magang. Surat ini berlaku sebagai surat perjanjian antara peserta magang dengan Bappenas dan diketahui oleh atasan langsung peserta magang, mohon ditandatangani oleh atasan peserta magang di atas materai Rp 6.000,- 3. Format Surat Persetujuan Instansi. Ditandatangani oleh peserta magang di atas materai Rp 6.000,- dan diketahui atasan langsung peserta magang. 4. Format Surat Tugas dari Instansi Peserta. Ditandatangani oleh atasan langsung peserta magang serendahrendah eselon III,setelah ada surat konfirmasi peserta magang; 5. Daftar Riwayat Hidup dan Pas Photo 4 X 6 = 3 lembar Kegiatan magang dilaksanakan selama 14 ( empat belas) minggu dan direncanakan akan dimulai pada 11 Mei s/d 14 Agustus 2009. Oleh karena itu, dimohon formulir rencana magang dan berkas surat butir 1-3 telah disampaikan kepada kami melalui Faksimile (021) 3103705 selambat-lambatnya tanggal 17 April 2009, sementara pengiriman proposal dan Surat Tugas dari Instansi serta daftar Riwayat Hidup yang disertai Pas Photo (butir 4-5) menunggu surat konfirmasi peserta magang dari Pusbindiklatren. Semua surat asli dan pas photo dibawa oleh peserta magang pada saat datang ke Bappenas Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih. Kepala Pusat Pembinaan, Pelatihan Perencana BAPPENAS DR. Avip Syaifullah,drg.,M.Pd NIP. 130 779 421 Tembusan Yth. Bapak Sesmeneg PPN/Sesmeneg BAPPENAS

Lampiran Surat No. 1756/P.01/04/2009 Kepada Yth.: 1. Kepala Bappeda Provinsi Bali 2. Kepala Bappeda Provinsi Bangka Belitung 3. Kepala Bappeda Provinsi Banten 4. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu 5. Kepala Bappeda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 6. Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta 7. Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo 8. Kepala Bappeda Provinsi Irian Jaya Barat 9. Kepala Bappeda Provinsi Jambi 10. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat 11. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah 12. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur 13. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat 14. Kepala Bappeda Provinsi Kalimatan Selatan 15. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur 16. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah 17. Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Riau 18. Kepala Bappeda Provinsi Lampung 19. Kepala Bappeda Provinsi Maluku 20. Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara 21. Kepala Bappeda Provinsi N A D 22. Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat 23. Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur 24. Kepala Bappeda Provinsi Papua 25. Kepala Bappeda Provinsi Riau 26. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan 27. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah 28. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Barat 29. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara 30. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara 31. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat 32. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 33. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara

SURAT PERSETUJUAN INSTANSI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ( Pimpinan) NIP : Jabatan : Instansi : Dengan ini menyetujuai: Nama : ( Peserta) NIP : Jabatan : Instansi : Untuk mengikuti Program Magang di : Nama Instansi : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kegiatan : Lama Magang : Setelah menyelesaiakan Program Magang, yang bersangkutan akan tetap ditempatkan pada unit kerja semula dan diwajibkan untuk menindaklanjuti rencana kegiatan yang dirumuskan selama mengikuti Program Magang. Mengetahuui Kota, Tanggal, Bulan 2009 Pimpinan Instansi Peserta yang berjanji Ttd ttd Cap instansi materai Rp 6000,- Nama NIP Nama NIP

SURAT TUGAS DARI INSTANSI PESERTA Berdasarkan Surat Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana Bappenas Nomor./P.01/03/09, tanggal. Maret 2009 perihal penerimaan sebagai Penawaran Beasiswa Program Magang di Kantor Bappenas, dengan ini kami perintahkan kepada : Nama : NIP : Pangkat/Gol Jabatan : Unit Kerja : Untuk segera melaksanakan tugas belajar pada Program Magang terhitung mulai 11 Mei s/d 14 Agustus 2009 Demikian untuk dapat dilaksanakan sebagai mestinya Kota, Tanggal, Bulan 2009 Pimpinan Instansi ( Min. Pejabat Eselon II) ttd cap instansi Nama NIP Tembusan Yth 1. Bupati / Walikota 2. Sesmen PPN/Sestama Bappenas 3. Kepala Kantor Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota 4. Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikdan dan Pelatihan Perencana (PUSBINDIKLATREN) Bappenas 5. Pemimpin Proyek PKSDMP, Bappenas 6. Pertinggal

KOP KANTOR YBS (Surat Kesediaan Cost-Sharing) Jakarta, Maret 2009 Nomor :...2009 Kepada Yth. Lamp. :...(berkas) Sdr. Kapusbindiklatren Perihal : Kesediaan Pembiayaan Diklat Bappenas a.n. 1. Sdr.X di 2. Sdr Y Jakarta Sehubungan dengan surat Sestama Bappenas, nomor: 1419./Ses/03/2008 tanggal 14 Maret 2008, tentang ketentuan pembiayaan cost sharing untuk program gelar yang dikelola oleh Pusbindiklatren Bappenas, bersama ini kami mengusulkan keikutsertaan Sdr. Suroyo,S.Sos dan Sdr. Y dengan pengaturan biaya sebagai berikut: NO NAMA PESERTA ITEM MANDATORY JUMLAH ITEM VOLUNTARY (dalam Rp.) 1 X a. a. a. a. b. b. b. b. c. c. c. c. 2 Y a. a. a. a. b. b. b. b. c. c. c. c. ITEM VOLUNTARY (dalam Rp.) Demikian, mohon kami mendapat jawaban atas usulan kami tersebut di atas dalam waktu tidak terlalu lama. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Pejabat Eselon II (nama Kab/kota) Tembusan Yth.: 1) Bupati/Walikota.; 2) Penyelenggara Diklat; 3) Sesmeneg PPN/Sekretaris Utama Bappenas; 4) Peserta diklat yang bersangkutan. (nama jelas ) NIP: Catatan: Mandatory : adalah porsi pendanaan yang menjadi kewajiban instansi asal berupa: a. Transport kedatangan dan kepulangan ke lokasi studi (kecuali ke luar negeri atau Lingkage); b. Uang saku. Voluntary : adalah porsi pendanaan yang secara sukarela akan ditanggung oleh instansi asal.

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI PROGRAM MAGANG Berdasarkan pemberitahuan dari Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (PUSBINDIKLATREN) Bappenass bahwa saya telah diterima di Program Magang di Bappenas dan direncanakan mulai pada bulan.. 2009. Sehubungan dengan hal tersebut, saya yang bertandatangan di bawah ini N A M A : N I P : Jabatan : Instansi : Alamat : Menerangkan dengan sungguh-sungguh atas kehendak sendiri dan semata-mata untuk mendapat pengalaman dan pembelajaran perencanaan pembangunan secara praktikal di Kantor Bappenas, dengan menerima syaratsyarat yant telah ditetapkan dan berjanji akan memenuhi kewajiban-kewajiban yang tercantun dalam Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 1961 dan Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961. Saya berjanji pula: 1. akan menghindari segala rupa perbuatan tercela baik sebagai pegawai negeri sipil maupun sebagai anggota masyarakat; 2. menyelesaikan Program Magang sesuai jangka waktu untuk program studi yang saya ambil tanpa perpanjangan waktu; 3. mengikuti petunjuk dan pengarahan dari Kantor Bappenas sebagaimana tersebut di atas tanpa mengubah atau menambah kegiatan di luar yang sudah disepakati antara instansi induk saya dengan Bappenas; 4. menerima fasilitas pendukung bagi pelaksanaan magang sesuai dengan ketersediaan yang ada di Kantor Bappenas; 5. akan mengembalikan biaya pendidikan kepada Kas Negara, jika terjadi kegagalan karena kelalaian saya atau mengundurkan diri selama masa magang berlangsung; 6. Setelah menyelesaikan program magang, saya akan kembali bekerja sebagai pegawai negeri selama sekurang-kurangnya 1 ( satu ) tahun; 7. Jika saya melanggar ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka saya bersedia menerima hukuman sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan Peraturan Pemerintah No 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Mengetahuui Kota, Tanggal, Bulan 2009 Pimpinan Instansi Peserta yang berjanji Ttd ttd Cap instansi materai Rp 6000,- Nama NIP Nama NIP

PANDUAN PROGRAM MAGANG Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 2009

DAFTAR ISI PANDUAN MAGANG Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang. 1 2. Tujuan 2 Bab II Mekanisme Pelaksanaan Program Magang 1. Ketentuan a. Umum. 3 b. Khusus.... 4 2. Prosedur Pelaksanaan Magang a. Seleksi 5 b. Penempatan..... 6 c. Jadwal Kegiatan... 6 d. Pemantauan dan Pelaporan.. 6 e. Pengembalian dan Evaluasi.. 7 Bab III Hak dan Kewajiban Dalam Pelaksanaan Magang 1 Hak dan Kewajiban Peserta 8 2 Tugas Penyelia (Supervisor)... 9 Bab IV Pembiayaan dan Penutup. 11 Lampiran-lampiran: 1. Formulir Rencana Magang 2. Format Proposal Magang 3. Format Laporan Program Magang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejalan dengan prioritas pengembangan SDM dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP 2000-2020) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM 2004-2009), Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren), Bappenas terus menyelenggarakan program-program diklat baik jangka panjang (program gelar) maupun jangka pendek (program non-gelar) yang berorientasi pada akselerasi peningkatan kualitas SDM Perencana. Salah satu upaya tersebut adalah melalui program magang. Program magang yang dikoordinasikan oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana, Bappenas mulai dijalankan sejak tahun anggaran 2003. Program ini terutama ditujukan bagi perencana yang bekerja pada unit perencanaan di daerah untuk mendapat pengalaman bekerja di bidang perencanaan di pemerintah pusat. Jangka waktu program magang ini adalah 3 bulan, dengan skema pembiayaan cost sharing. Maksudnya, pembiayaan kegiatan program magang ini diupayakan sebagian dari sumber pembiayaan pusat (lumpsum bulanan), dan sebagian lainnya dari pemerintah daerah (tiket perjalanan pergi ke Jakarta dan pulang ke tempat asalnya, dll). Diharapkan perencana yang selesai mengikuti program ini akan dapat bekerja dalam bidang perencanaan dengan lebih baik, sehingga program ini akan dirasakan manfaatnya baik oleh individu maupun oleh unit kerja perencanaan yang terlibat. 1

2. Tujuan Tujuan program magang ini adalah untuk: a. Meningkatkan pengalaman kerja bagi perencana daerah pada instansi perencana pusat. b. Membentuk jaringan/networking antar institusi-institusi perencana di seluruh Indonesia, yang mencakup kota, kabupaten, provinsi dan nasional. c. Memperluas pemahaman konsep-konsep perencanaan dan praktek perencanaan di pusat dan daerah. d. Memperluas wawasan tentang hubungan kerja perencanaan antar pusat-- pusat, pusat-daerah, daerah-daerah. 2

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG Program magang ini dilaksanakan dengan melibatkan beberapa unsur pokok yaitu pemerintah daerah asal peserta program magang dan Bappenas. Di dalam Bappenas sendiri, Pusbindiklatren berperan sebagai administrator yang menjembatani antara unit kerja-unit kerja lain di Bappenas sebagai tempat magang dengan pemerintah daerah asal peserta program magang. 1. Ketentuan a. Umum 1) Umur setinggi-tingginya 45 tahun pada saat pencalonan. 2) PNS yang memiliki masa kerja sekurang- kurangnya 2 tahun terhitung mulai tanggal PNS, serendah-rendahnya golongan IIIA, dan gelar serendah-rendahnya S-1. 3) Bersedia melakukan magang pada unit kerja perencanaan yang sudah disetujui oleh Pusbindiklatren. 4) Mengikuti ketentuan dan jadwal program magang yang ditawarkan oleh Pusbindiklatren. 5) Diusulkan oleh serendah-rendahnya pejabat eselon II unit urusan kepegawaian berdasarkan rencana pengembangan pegawai di instansi yang bersangkutan. 6) Calon peserta menyatakan kesediaannya untuk bekerja kembali di unit kerjanya setelah menyelesaikan program magang 7) Jangka waktu program magang selama-lamanya 3 (tiga) bulan. Dalam tahun 2009 ini program magang dilaksanakan dalam waktu sekitar 3 bulan (14 minggu). 8) Penentuan tempat magang di tetapkan oleh Pusbindiklatren atas dasar pilihan dari unit kerja yang bersedia menjadi tempat magang. 9) Memiliki surat pernyataan bersedia menanggung sebagian biaya/cost sharing magang yang ditandatangani pejabat pembina kepegawaian. 3

10) Menandatangani perjanjian untuk mengikuti kegiatan program magang sampai selesai, dan mengganti seluruh biaya apabila yang bersangkutan meninggalkan program sebelum program magang berakhir. b. Khusus 1) Apabila peserta yang telah memenuhi syarat untuk ditempatkan tidak memperoleh tempat magang, maka akan dijadikan peserta cadangan, dan akan diikut sertakan lagi sebagai calon peserta magang pada tahun berikutnya. 2) Penilaian peserta magang meliputi: kesesuaian program magang dengan rencana yang diusulkan dan penilaian prestasi dari pimpinan unit kerja dimana peserta melakukan magang. 3) Peserta magang tidak diperkenankan pindah unit kerja tempat magang. 4) Peserta magang harus mematuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan di unit kerja/bappenas. 5) Peserta magang wajib mengisi absensi setiap hari kerja pada waktu kedatangan dan kepulangan yang telah disediakan oleh Pusbindiklatren, di unit kerja tempat magang. 6) Apabila peserta magang berhalangan hadir, maka harus melaporkan kepada Pimpinan Unit Kerja dan penyelia/supervisor. 7) Peserta magang wajib mengisi kuesioner pemantauan yang diberikan pada pertengahan magang, dan kuesioner evaluasi pada akhir pelaksanaan magang. 4

2. Prosedur Pelaksanaan Program Magang a. Seleksi 1) Pusbindiklatren memberitahukan kepada instansi sasaran melalui pejabat eselon II unit kerja urusan kepegawaian yang berminat untuk memanfaatkan program magang. 2) Instansi sasaran melalui serendah-rendahnya pejabat eselon II unit kerja urusan kepegawaian mengusulkan calon peserta magang, sesuai dengan dokumen pendukung untuk memenuhi kriteria umum serta dokumen pendukung lainnya seperti proposal yang disusun oleh calon peserta magang. 3) Pusbindiklatren melakukan penilaian terhadap kesesuaian antara kriteria dan persyaratan dari tempat di mana yang bersangkutan akan magang. 4) Pusbindiklatren memberitahukan calon peserta yang memenuhi kriteria sebagai peserta program magang, kepada unit kerja yang bersedia menjadi tempat magang. 5) Pusbindiklatren memberitahukan calon peserta yang memenuhi kriteria sebagai peserta magang kepada instansi sasaran melalui serendahrendahnya pejabat eselon II unit kerja urusan kepegawaian. 6) Pejabat pembina kepegawaian atau serendah-rendahnya pejabat eselon II unit kerja urusan kepegawaian menerbitkan surat tugas atas dasar peryataan kesediaan mengikuti diklat dari calon peserta, dan surat perintah perjalanan dinas (SPPD) atas dasar surat pemanggilan dari Pusbindiklatren. 5

b. Penempatan 1) Pejabat pembina kepegawaian atau serendah-rendahnya pejabat eselon II unit kerja urusan kepegawaian menyiapkan dokumen keberangkatan antara lain surat perintah perjalanan dinas dan surat tugas. 2) Peserta melapor kepada Pusbindiklatren dengan menunjukkan surat tugas dan kelengkapan dokumen lainnya dan menerima penjelasan mengenai ketentuan dan mekanisme sebelum dan sesudah pelaksanaan magang. 3) Peserta program magang melaporkan kepada instansi tempat magang sekaligus memperoleh informasi mengenai pelaksanaan program magang. c. Jadwal Kegiatan Untuk melengkapi informasi jadwal pelaksanaan magang, table kegiatan yang meliputi materi, nara sumber serta waktu, akan diberitahukan kemudian. d. Pemantauan dan Pelaporan 1) Pusbindiklatren, dalam jadwal tertentu, memeriksa kesesuaian jadwal dengan partisipasi peserta baik melalui dokumen tertulis maupun diskusi dari penanggung jawab di unit kerja tempat program magang dan atau peserta program magang sendiri. 2) Pusbindiklatren memberitahukan unit kerja dan atau peserta mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam mengatasi persoalan yang timbul, bila ada. 3) Peserta menyusun laporan kegiatan program magang dan mempresentasikannya di hadapan pimpinan unit kerja tempat program magang serta peserta lain sebelum kembali ke instansi asal peserta. Garis besar laporan hendaknya dibuat mengikuti kisi-kisi terlampir (Lampiran 2). 4) Peserta mengirim laporan kegiatan program magang ke instansi asal peserta dan memberi tembusan kepada Pusbindiklatren dan unit kerja tempat program magang. 6

e. Pengembalian dan Evaluasi 1) Pusbindiklatren memberitahukan kembali ke instansi asal peserta tentang penyelesaian program magang. 2) Pusbindiklatren mengirim formulir data dan bahan lain yang relevan kepada alumni, melalui instansinya untuk dilengkapi dan dikembalikan kepada Pusbindiklatren. 3) Pusbindiklatren bekerja sama dengan pimpinan unit kerja asal peserta serta pejabat yang bertugas di bidang kepegawaian instansi yang bersangkutan menyelenggarakan acara diskusi pembahasan laporan magang, dengan menghadirkan pihak lain yang relevan, bila diperlukan. 7

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PELAKSANAAN MAGANG Pada dasarnya program magang yang berjalan dari tanggal 11 Mei 14 Agustus 2009 ini adalah pelaksanaan kerjasama kegiatan antara peserta magang dan penyelia (supervisor), yang mewakili lembaga masing-masing. Oleh karena itu, pelaksanaan kerjasama tersebut hendaknya mengacu kepada hak dan kewajiban peserta, serta tugas penyelia sebagai berikut: 1. Hak dan Kewajiban Peserta Untuk keperluan akomodasi dan konsumsi, Pusbindiklatren hanya menyediakan tunjangan hidup selama 3 (tiga) bulan. Tunjangan yang diberikan oleh Pusbindiklatren sesuai dengan Satuan Biaya Umum (SBU) yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan, per bulan sebesar Rp.1.350.00 (belum di potong PPh 15%). Sedangkan biaya transpor pergi - pulang dari tempat asal peserta ke Jakarta dan sebaliknya, serta uang saku tambahan disediakan oleh instansi pengirim peserta magang, sesuai dengan kesanggupan cost sharing instansi pengirim masing-masing. Pemberian biaya hidup, transpor lokal dan uang buku oleh Pusbindiklatren akan dibagikan 3 minggu setelah pelaksanaan program magang berjalan. Selama dalam program magang peserta melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Peserta magang mengajukan usulan (proposal) kegiatan perencanaan yang ingin diperdalam di unit kerja tempat magang. b. Bersama penyelia (supervisor), membahas dan atau memperbaiki proposal kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan. c. Bersama-sama penyelia (supervisor), membuat jadwal kegiatan program magang 8

d. Menyepakati tolak ukur dan indikator perkembangan kegiatan program magang. e. Melibatkan diri, pada tugas-tugas perencanaan yang telah diberikan oleh penyelia (supervisor). f. Dengan bimbingan penyelia (supervisor), peserta membuat laporan dan mempresentasikannya di akhir pelaksanaan magang. g. Memperoleh sertifikat program magang. 2. Tugas Penyelia (Supervisor) Dalam pelaksanaan program magang sehari-hari unit kerja yang menjadi tempat magang menyediakan penyelia (supervisor) untuk mendampingi peserta magang selama program magang berlangsung. Untuk mendukung pelaksanaan program magang yang efektif, penyelia (supervisor) bertugas : a. Memberitahukan tata tertib Direktorat/Biro tempat magang. b. Memberitahukan Tupoksi Direktorat/Biro tempat magang. c. Menjelaskan siklus kegiatan perencanaan yang sedang dikerjakan oleh unit kerja. d. Bersama-sama dengan peserta magang membahas proposal yang telah disiapkan peserta magang. e. Bersama-sama dengan peserta, membuat jadwal program magang. f. Menyepakati tolak ukur dan indikator perkembangan kegiatan peserta magang. g. Memberitahukan peserta magang terhadap tugas yang sedang dikerjakan Direktorat/Biro saat ini. h. Melibatkan peserta magang dalam tugas-tugas perencanaan tertentu. i. Memonitor dan memberi pengarahan peserta magang dalam melaksanakan tugas yang diberikan selama mengikuti magang. j. Memberi masukan terhadap laporan yang akan dipresentasikan peserta magang pada akhir program magang. k. Menyerahkan daftar hadir peserta magang setiap bulan kepada Pusbindiklatren. 9

BAB IV PEMBIAYAAN DAN PENUTUP 1. Pembiayaan Pembiayaan untuk kegiatan magang ditanggung bersama antara Pusbindiklatren, melalui PPK Proyek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur, (PPK PPSDMA), Bappenas Tahun Anggaran 2009 dan Instansi Pemerintah Daerah, dengan cara Cost Sharing. Dalam kegiatan magang, Pusbindiklatren mengalokasikan dana untuk kebutuhan hidup (sesuai Satuan Biaya Umum), transpor lokal dan buku. Biaya-biaya tersebut sifatnya adalah tunjangan hidup yang akan diberikan selama 3 bulan, sebagai biaya akomodasi dan konsumsi. Sedangkan biaya-biaya lain yang diperlukan seperti transpor pergi dan pulang dari tempat asal ke Jakarta beserta uang sakunya menjadi beban instansi pengirim. 2. Penutup Panduan kegiatan Magang ini dibuat sebagai pedoman baik bagi peserta maupun pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut. 10

Lampiran 1 FORMULIR RENCANA MAGANG DI KANTOR BAPPENAS A. Identitas Calon Peserta Program Magang [Curriculum vitae mohon dilampirkan] Nama Tempat/Tgl. Lahir : NIP. Jabatan. Golongan/Ruang. Unit Kerja. Instansi. Alamat Rumah. Alamat Kantor. TMT: Telp: Telp. B. Uraian Pekerjaan 1. Deskripsi pekerjaan saat ini: 2. Output pekerjaan: C. Uraian Rencana Magang Yang Diharapkan 1. Bidang perencanaan yang diminati: 2. Deskripsi pekerjaan yang diinginkan: 3. Output pekerjaan yang diharapkan: Jadwal magang: D Dampak dan Manfaat Yang Diharapkan Uraikan dampak dan manfaat yang diharapkan, seperti kemampuan apa yang diharapkan dapat terwujud, pekerjaan yang diinginkan di unit kerja semula setelah menyelesaian magang, kontribusi apa dari magang bagi pengembangan kapasitas unit kerja semula:, dan bagi pengembangan hubungan antar-instansi pemerintah. Maret 2009 Pejabat Pembina Kepegawaian/ Pejabat Eselon II

Lampiran 1 PROPOSAL RENCANA KEGIATAN PROGRAM MAGANG/JOINT RESEARCH Tujuan Waktu magang Tempat magang : : : Tujuan & Sasaran : Meningkatkan wawasan Mencari perbandingan pengalaman Rencana Kegiatan : 1. Observasi kegiatan 2. Praktek kerja 3. Membuat laporan Jadwal Kegiatan: Rencana lama magang adalah dari tanggal/bulan/ tahun s/d tanggal/bulan/tahun Rencana Kegiatan : A. Minggu I II 1. (observasi) 2. B. Minggu III - ) 1. (Praktek) 2. C. Minggu..- Selesai 1. Membuat Laporan dan Presentasi Catatan. Jakarta, 200 (.) NIP..

(Lampiran 2) FORMAT LAPORAN MAGANG Lembar Halaman Muka Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Curriculum Vitae Bagian I [Judul]... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Sasaran C. Ruang Lingkup D. Tempat E. Waktu F. Output yang diharapkan Bagian II [Judul]... A. Pelaksanaan Kegiatan B. Observasi Kegiatan C. Praktek Kerja D. Hambatan E. Solusi F. Pencapaian Hasil Bagian III [Judul]... A. Kesimpulan B. Saran Daftar Kepustakaan Lampiran