PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

Rosma Hariny sam s,m.pd, Model Penelitian Tindakan Kelas Teknik Hasil Belajar Matematika (Yogyayakarta,Sukses Offset,2005), h1-19 Titik Rohma

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. situasi sosial dalam meningkatkan penelaran praktik sosial mereka.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

3.1.2 Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1.SETTING PENELITIAN

Transkripsi:

41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( action research ) karena penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. 29 Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran matematika dengan harapan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman tindakan-tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan. 30 Penelitian akan dihentikan apabilla belajar secara klasikal telah mencapai 70 % atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak langsung pada jumlah siklus yang harus dilalui A. Metode Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan penelitain dari Kemmis dan Taggart yaitu penelitian berbentuk spiral dari satu siklus ke siklus berikutnya, setiap siklus meliputi rencana,pengamatan,refleksi. 31 29 Dinas pendidikan kabupaten Sidoarjo, Jurnal pendidikan delta widy..a,h 3 30 Basrowi,M.Pd.Dr.H.M,Prosedur Penelitian Tindakan Kelas(Bogor,Ghalia Indonesia,2008)h,28 31 Muchin,M. Saekhan,Pembelajaran Kontekstual, h 68 41

42 Sebelum masuk pada siklus spiral 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut RENCANA ( RPP I ) Siklus 1 Observasi Refleksi PELAKSANAAN ( Pembelajaran di kelas ) RENCANA ( awal/rancangan ) RENCANA ( RPP 2 ) RENCANA ( direvisi ) Refleksi PELAKSANAAN ( Pembelajaran di kelas ) Observasi Siklus 2...

43 Penjelasan alur diatas adalah 1. Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitan peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkan metode pembelajaran penemuan konsep 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbankan hasil atau dampak dari tindakan yang akan dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi dilaksanakan pada siklus berikutnya. 4. Observasi dibagi 2 putaran yaitu putaran 1 dan 2 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan sama ) dan membahas satu pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang telah dilaksanakan. 32 B. Setting Penelitian dan karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut : 32 Drs. Marjuki,M.Pd.direcur EDC,Eduction develommen center(,al-azhar, Gresik 17 02-2008)h

44 a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Raden Rahmat Balongbendo Sidoarjo untuk mata pelajaran matematika. b. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan semester genap, yaitu pada bulan Maret sampai bulan April Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik Madrasah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. c. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui dua siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar siswa pada materi pembagian pecahan melalui pembelajaran kotekstual atau CTL. 2. Karakteristik Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang, terdiri dari 11 siswa laki laki dan 12 siswa perempuan. Dipilihnya kelas V ini dengan alasan sebagai berikut. a) Berdasarkan pengamatan pada kelas V menemui kesulitan belajar dan kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tematika

45 khususnya pada materi menghitung pecahan sehingga mereka tidak mampu mencapai ketuntasan belajar. b) Siswa kelas V mengalami kesulitan menghitung pembagian pecahan hal ini tampak terlihat pada saat menghitung pembagian pecahan. c) Tidak adanya upaya oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung pembagian pecahan hal ini nampak dalam proses dalam pembelajarannya langsung pada evaluasi, siswa langsung diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal. C. Variabel yang Diselidiki Variabel variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Variabel input : Siswa kelas V MI Raden Rahmat Balongbendo Sidoarjo 2. Variabel proses : Pembelajaran kontekstual 3. Variabel output : Peningkatan hasil belajar siswa dalam menghitung pembagian pecahan D. Rencana Tindakan Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut : 1. Tahap Pra Penelitian Kegiatan pra penelitian pada tanggal 22 Maret 2011 berupa ijin penelitian dengan Kepala MI Raden Rahmat kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tentang permasalahan pembelajaran Matematika di kelas

46 V. Tanggal 23 Maret menemui guru mata pelajaran matematika kelas V berdiskusi masalah penelitian tindakan, melaksanakan pratindakan teman sejawat melakukan pada tanggal 24-25 Maret 2011 observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika di Kelas V. Peneliti melakukan refleksi tentang teknik pembelajaran pembagian pecahan dalam hal ini peneliti tidak menggunakan media semestinya dalam kegiatan pembelajaran dari 23 siswa 7 anak yang menyukai materi pembagian pecahan.. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran, cenderung diam, tidak mampu mengungkapkan ide/gagasan tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran, tidak berani bertanya dan mengungkapkan pendapat, guru aktif menjelaskan materi sedangkan siswa hanya sebagai pendengar, serta penguasaan keterampilan proses dan hasil belajar siswa rendah. Berdasarkan hasil observasi tersebut kemudian peneliti bersama teman sejawat berdiskusi untuk mencari solusi agar pembelajaran matematika berlangsung menarik, siswa bersemangat, siswa mampu mengungkapkan ide/gagasan tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran, berani bertanya dan mengungkapkan pendapat serta dapat meningkatkan penguasaan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Dari hasil diskusi disepakati untuk mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran matematika dengan menggunakan media benda konkrit.

47 3. Implementasi Tindakan Berdasarkan temuan pada tahap pra tindakan. Akhirnya peneliti bersama dengan teman sejawat merumuskan alternative tindakan dan menyusun rancangan pembelajaran menggunakan media benda konkrit. hasil diskusi antara peneliti dengan teman sejawat disepakati bahwa : a. Pembelajaran disajikan tetap mengacu pada kurikulum dan diselaraskan dengan buku teks yang digunakan guru yakni materi yang benar-benar diminati siswa yang menantang kreatifitas berfikir siswa b. Media benda konkrit sebagai variasi media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. c. Pada tahab awal guru mengulas kejadian sehari-hari yang sering dialami siswa untuk mengingat siswa pada pengalaman mereka d. Peneliti memberikan panduan dalam kegiatan pembelajaran materi pembagian pecahan. Hasil diskusi tersebut, peneliti memberikan tindakan pembelajaran terhadap subyek penelitian dengan tindakan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa. 3. Tindakan atau siklus 1 Tindakan 1 atau siklus I setelah kegiatan pratindakan dianalisis dan direfleksi

48 a. Perencanaan tindakan I Pembuatan skenario pembelajaran serta membuat format pembelajaran, mempersiapkan alat-alat atau bahan yang dibutuhkan siswa selama proses pembelajaran, peneliti menyiapkan silabus kemudian memberikan tes sebelum dan sesudah pembelajaran. Pada mata pelajaran pembagian pecahan. b. Pelaksanaan tindakan I Tindakan dilaksanakan pada minggu ke 30 Maret 2011. Tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah 1) Merancang teknik yang akan digunakan dalam pembelajaran 2) Bekerjasama dengan guru dalam melaksanakan tindakan 3) Peneliti berperan sebagai pendamping guru dalam kegiatan pembelajaran untuk memberi pengarahan, motivasi dan stimulus berdasarkan rencana c. Analisis dan refleksi Tindakan I Pada tahab ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif menggunakan kegiatan sebagai berikut : 1. Mengamati teknik pembelajaran yang telah dilakukan 2. Mengidentifikasi factor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam pembelajaran

49 3. Merumuskan alternatife tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya 4. Menyusun RPP dengan media lain. 4. Tindakan Siklus II Setelah dilaksanakan tindakan I, diketahui aspek yang harus diperbaiki berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yaitu : a) Siswa kurang memahami dalam menghitung pembagian pecahan b) Siswa kurang mampu dalam menghitung pembagian pecahan dari hasil analisis dan refleksi pada tindakan I diketahui pada tindakan I, diketahui aspek aspek tindakan yang harus diperbaiki, sehingga peneliti merencanakan tindakan II Tindakan siklus I a. Perencanaan Tindakan II Tindakan II dilaksanakan setelah pembelajaran pada tindakan II dianalisis dan direfleksikan. Tindakan II untuk melanjutkan tindakan I kurang berhasil sehingga peneliti melakukan langkah selanjutnya. Tindakan yang dilakukan pada tindakan II adalah mengubah media pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan II Pelaksanaan tindakan II dilakukan pada Rabu tanggal 08 April 2011. setelah tindakan I selesai dianalisis dan direfleksi maka direncanakan langkah pembelajaran selanjutnya.

50 Pembelajaran pada tindakan II dilaksanakan dengan menggunakan media benda konkrit sederhana. c. Analisis dan refleksi Tindakan II Dari pelaksanaan tindakan II, peneliti beserta guru melakukan analisis dan refleksi hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil analisis tindakan II diketahui bahwa kemampuan siswa lebih meningkat dari tindakan I. Hasil analisis tindakan II diketahui sebagai berikut : 1) Siswa mampu menghitung pembagian pecahan melalui media benda kongkrit 2) Siswa kurang mampu dalam menghitung pembagian pecahan 33 E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Teknik pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, dan wawancara. a. Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal sampai tahap akhir. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, dimana peneliti ikut turut serta mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar pengamatan aktivitas siswa. Observasi juga 33 Masnur Muslich,Melaksanakan PTK Itu Mudah(Jakarta,Bumi Aksara,2010)h..147-183

51 dilakukan peneliti dalam hal ini untuk mengamati guru mata pelajaran selama pembelajaran berlangsung melalui lembar pengamatan guru. b. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dalam menghitung pembagian pecahan c. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran. Data ini diperoleh melalui proses Tanya jawab, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Wawancara ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang kaitannya dengan kondisi siswa dalam melaksanakan pembelajaran untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru maupun siswa saat proses pembelajaran. 2. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dalam menerjemahkan jenis data dari hasil observasi dan tes menjadi data kualitatif dalam bentuk deskriptif kualitatif. Data tersebut adalah: a. Data hasil pengamatan tentang aktifitas guru dalam mengajar dan aktifitas siswa dalam belajar b. Data hasil belajar siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menghitung pembagian pecahan. Analisis data hasil tes belajar secara deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa. Data ini diperoleh dari hasil tes menghitung pembagian pecahan yang meliputi penghitungan yang tepat. Untuk menganalisis data hasil tes belajar digunakan ketuntasan belajar

52 berdasarkan petunjuk pelaksanaan kurikulum 2006. Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Raden Rahmat Sidoarjo dapat digunakan rumus 34 : P = f x 100 % N Keterangan P : % ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal F : jumlah siswa yang mendapatkan nilai 65 N : jumlah siswa Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menetapkan keberhasilan sesuai dengan ketentuan KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 65% dengan harapan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti mempunyai tingkat keberhasilan minimal sama bahkan jika mungkin peserta didik memiliki tingkat keberhasilan lebih dari KKM yang ditentukan sekolah mencapai 65 %. (Sudjana, 1989:109) menyatakan bahwa untuk menghitung rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan : X = X N X = rata rata (mean) X = Jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek 34 Haris Supatno, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru / PLPG 2008 ( surabaya : departemen unesa, 2008), 185

53 F. Indikator Kinerja Dalam PTK ini yang akan dilihat indikator kinerjanya selain siswa adalah guru, karena guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa. 1. Siswa a. Tes : rata-rata nilai tes siswa b. Observasi : Ketepatan siswa dalam proses pembelajaran menghitung pembagian pecahan 2. Guru a. Dokumentasi : Kehadiran dan kegiatan belajar mengajar siswa b. Observasi : hasil observasi G. Tim Peneliti dan Tugasnya. Dalam Penelitian Tindakan Kelas kali ini yang berperan dan ikut terlibat adalah guru mata pelajaran Matematika kelas V yakni Titik Rohma Hidayati, S.Ag dan peneliti fakultas Tarbiyah Jurusan PGMI dengan nama Siti Nailil Munah. Seperti dijelaskan di awal pembahasan bahwa metode yang digunakan adalah PTK kolaboratif antara guru dan peneliti, dengan ketentuan guru tersebut secara bersama-sama mengajar dan sekaligus meneliti selama proses belajar mengajar berlangsung.