TEKNIK OLAH DIGITAL UNTUK PENDOKUMENTASIAN NASKAH-NASKAH KUNA

dokumen-dokumen yang mirip
KARTU SOAL TAHUN 2007 BUTIR SOAL 1

Metode Alih Media Arsip Statis Menggunakan Pemindai

MENGENAL GRAFIS dan PROGRAM APLIKASINYA

PENGANTAR PEMBUATAN MEDIA SLIDE UNTUK OHP

Bab 1 PENDAHULUAN Baase Sara, A Gift Of Fire, Prentice Hall,2003 hal 235

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

JogjaBook BUKU DIGITAL MANFAAT PENGGUNAAN BUKU DIGITAL

Oleh : Aris Triyanto ( ) Edy Riswanto ( ) Adhi Nugroho ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

DASAR-DASAR DOKUMENTASI by Yuni Nurjanah. Page 1

BAB II ORGANISASI DAN TEKNOLOGI

Membuat CD Profil Perusahaan Interktif (edisi lengkap bag. 1)

Aplikasi Komputer. Pengenalan Komputer dan Sistem Komputer. Rushendra, S.Kom, M.T. Modul ke: 01Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia kini semakin lama semakin maju oleh adanya

Fotografi digital. A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si

OPTIMALISASI PENGAMATAN DATA UJI KOMUNIKASI RADIO DENGAN MEMANFAATKAN PERANGKAT LUNAK PrintKey 2000

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

Merakit Komputer Baru Ketika penulis merakit satu unit komputer baru, dan ketika rakitan sudah selesai dan tinggal memasang software, maka penulis

BAB I PERSYARATAN PRODUK

Struktur dan Fungsi Komputer

4. Rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat adalah? a. Animasi b. Audio file c. Foto d. Video e. Grafik

Gb 1.1 Perangkat Sistem Komputer

Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

Smart Mark Reader Pemroses LJK Cerdas untuk Sekolah

TEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1

HARDWARE, SOFTWARE, DAN BRAINWARE

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pengenalan Komputer. Perkembangan komputer & teknologi informasi. Rahma Farah Ningrum, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI

PELESTARIAN NILAI INFORMASI

4. Program yang tidak termasuk untuk menjalankan scanner adalah ; a. Adobe acrobat b. Office c. Norton antivirus d. Photo studio e.

Multimedia. Semester Pendek - Pertemuan 1 Tema : Gambar. By In Wahyu Widodo

Pengenalan software graphic dalam disain dan proses cetak

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Informan I Kepala Bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka

BAB II ORGANISASI DAN TEKNOLOGI

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

Format File BAB 9. PSD (Photoshop Document) Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini mampu menyimpan informasi layer

1. Microsoft Windows 98 adalah. a. program pengolah kata d. program grafik b. program basis data e. program animasi c.

APLIKASI KOMPUTER PENGENALAN KOMPUTER. Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MANAJEMEN ARSIP DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

Latihan soal UAS TIK kelas X

MELAKUKAN ENTRY DATA DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE SCANNER [DTA.OPR.102.(1).A]

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang. bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi

MELAKUKAN ENTRY DATA DENGAN MENGGUNAKAN OPTICAL CHARACTER RECOGNITION

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER

GIMP & INKSCAPE. Materi Ujian Sekolah Tertulis (Grade 12)

1. Grafis Bitmap Dan Vektor 2. Konsep Warna Digital 3. Gambar Digital 4. Editing Gambar Photoshop 5. Membuat Kop Web

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengenalan Komputer. Basic Hardware Gambar berikut menampilkan komputer dan perangkat lainnya.

DASAR-DASAR DOKUMENTASI by Yuni Nurjanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

Interactive Broadcasting

KODE MODUL DTA.OPR.102.(1).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Manajemen Perkantoran Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

MODUL I : INSTALASI DAN KONFIGURASI S/W DAN H/W MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS

PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI MEDIA PUBLIKASI HASIL PENELITIAN ARKEOLOGI. Hery Priswanto (Balai Arkeologi Yogyakarta)

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Sistem Grafika Komputer. Sistem yang memungkinkan operator untuk berdialog langsung dengan yang terlihat dilayar komputer

Pengenalan software graphic dalam disain dan proses cetak

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2003 TENTANG

Mengapa menggunakan format image BITMAP & VECTOR?

BAB III LANDASAN TEORI. Multimedia terdiri dari dua kata yaitu Multi dan Media. Multi yang berarti

Metode Produksi Grafika

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

Budi Rahardjo. PPAU Mikroelektronika ITB

Format Fail atau Piawaian Grafik Digital

Pemakaian Komputer dan Perlengkapannya untuk Pembelajaran

Kata Pengantar. Sekian dan Terima kasih. Manado, April Penulis, Stefani Priska Tangkuman

Aplikasi Komputer PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM.

Materi Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan

BAB III. LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan

GELAR SENI MAHASISWA GUNADARMA (GSMG) 2018 KETENTUAN TANGKAI LOMBA LUKIS, DESAIN, KOMIK STRIP, FOTOGRAFI, FILM PENDEK

Perkembangan TI : penggunaan TI di berbagai sektor kehidupan -> tidak terkecuali Perpustakaan Di Perpustakaan, IT dimanfaatkan sbg alat bantu

Pengenalan Perangkat Komputer dan Sistem Pengolahan Data Elektronik CPU CU - ALU

KOMPONEN HARDWARE KOMPUTER

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

Transkripsi:

TEKNIK OLAH DIGITAL UNTUK PENDOKUMENTASIAN NASKAH-NASKAH KUNA Oleh: Tedi Permadi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas Pendidikan Indonesia Prawacana Pada tahun 1994, saya dan isteri mengerjakan skripsi S-1 filologi dengan naskah Sunda yang berjudul Wawacan Supena dan Wawacan Bermana Sakti. Saat penggarapan naskah, kami sangat membutuhkan copy naskah-naskah tersebut yang menjadi koleksi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Ketika menyampaikan maksud hendak memfotocopy naskah dimaksud, petugas perpustakaan menerangkan bahwa naskah-naskah tersebut sudah dimikrofilm dan hanya bisa direproduksi dengan cara diprintout dengan menggunakan alat Mikrofilm Reader Printer serta tidak bisa berwarna atau hitam putih saja, itupun harganya mahal. Sehubungan dengan kebutuhan akan gambar ilustrasi dan illuminasi yang tertera pada naskah dimaksud dan kebetulan membawa serta kamera, selanjutnya kami meminta ijin untuk dapat melakukan sesi pemotretan; dengan ramah petugas menjelaskan tentang prosedur perijinan yang cukup berbelit berikut dengan disertai oleh biaya administrasi yang lumayan mahal, yaitu Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) untuk satu kali jepret (eksposure). Karena kami sudah membayar mahal (setara dengan biaya SPP mahasiswa program pascasarjana waktu itu) untuk biaya printout mikrofilm dengan dua rangkap (satu rangkap untuk pemesan, satu rangkap untuk perpustakaan) akhirnya kami dibebaskan dari biaya untuk pengambilan 16 kali sesi pemotretan. Kesimpulan sementara pada waktu itu, ternyata dunia filologi adalah sebuah dunia yang ekslusif dan mahal. Setelah selesai masa studi dengan pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit, kemudian saya bergelut di lapangan dalam beberapa program kegiatan beserta beberapa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang menaruh perhatian terhadap nilai-nilai kearifan tradisional Nusantara. Karena banyaknya temuan masalah, kami melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia filologi, baik berupa rekonstruksi bentuk ataupun rekonstruksi aktifitas sosial budaya yang terkandung di dalam sebuah naskah, termasuk upaya untuk penyebarluasan informasinya.

Pendahuluan Seperti telah diketahui, bahwa kondisi naskah-naskah yang kini disimpan di berbagai tempat penyimpanan, baik perorangan, lembaga penelitian, museum, ataupun tempat koleksi lainnya, hampir sebagian besar dalam kondisi fisik kurang baik dan terancam rusak secara permanen. Untuk naskah yang kondisi fisiknya masih cukup baik, pendokumentasian bisa dilakukan dengan cara difotocopy, difoto (negatif ataupun diapositif), ataupun dengan teknik mikrofilm. Di antara cara pendokumentasian naskah yang ada, sampai saat ini penggunaan teknik mikrofilm adalah cara yang lazim dilakukan walaupun dengan tingkat kerumitan dan biaya yang sangat mahal; baik untuk proses pendokumentasian ataupun proses reproduksi selanjutnya. Alat dan peralatan yang dibutuhkan pada teknik mikrofilm data, adalah 1) Film, Film untuk mikrofilm sama dengan film fotografi yaitu lembaran plastik yang ditaburi bahan kimia di permukaannya dan bereaksi bila terkena cahaya. Reaksi ini dapat dilihat setelah film tersebut diproses. Jenis mikrofilm ada dua, yaitu film negatif yang dipergunakan untuk proses perekaman dokumen (master) dan film positif yang dipergunakan untuk proses reproduksi atau penggandaan dengan menggunakan mikrofilm printer (duplikat); 2) Kamera, alat ini digunakan untuk merekam dokumen. Ada dua jenis kamera yaitu: jenis rotari dan planeteri kamera; 3) Film Processor, suatu peralatan untuk memproses film yang telah disinari kamera; 4) Mikrofilm Printer, digunakan untuk pembuatan duplikat mikrofilm atau mikrofilm positif; 5) Mikrofilm Reader, digunakan untuk membaca naskah yang sudah dimikrofilm; 6) Mikrofilm Reader Printer, informasi yang terdapat dalam mikrofilm dapat dijadikan kertas kembali dengan bantuan alat Mikro Reader Printer; 7) Densitometer, alat untuk mengukur kepastian cahaya yang dibutuhkan dalam perekaman dokumen; dan 8) Microfile Cabinet, Agar informasi yang terdapat dalam mikrofilm tetap terpelihara, maka mikrofilm sebaiknya disimpan dalam microfile cabinet. Ruangan penyimpanan dengan suhu 60-72 Fahren heit, Kelembaban udara antara 35-40% dan bebas dari gas asam (M. Husni Djasara, 1989:2). Banyaknya tahapan proses, keterbatasan tenaga pelaksana teknis, mahalnya peralatan, dan kurangnya ketersediaan peralatan, menjadikan upaya pendokumentasian dan penyebarluasan informasi naskah-naskah nusantara di masa yang akan datang dengan menggunakan teknik mikrofilm menjadi suatu hal harus dipertimbangkan untuk dikurangi pengaplikasiannya; hal ini terutama terkait dengan telah berkembangnya teknologi informasi yang lebih memungkinkan dengan tersedianya sejumlah alat dan perlengkapan komputer yang bisa menggantikan teknik mikrofilm dengan biaya yang relatif murah, tersedia di pasaran bebas, dan bisa dioperasikan oleh hampir semua kalangan masyarakat.

Komputer sebagai Fasilitas Pendukung Sistem Kerja Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penanganan sistem pendokumentasian dan penyebarluasan informasi dengan bantuan perangkat komputer, saat ini sudah merupakan satu sistem kerja yang efesien, akurat dan fleksibel. Pendekatan konsep pelestarian khasanah pernaskahan nusantara, dikaitkan dengan kemampuan untuk berperan serta pada pemanfaatan teknologi informasi saat ini dengan menggunakan komputer (perangkat keras dan perangkat lunaknya), adalah satu hal mutlak yang dapat membantu seluruh aspek perencanaan, pengorganisasian, evaluasi, dan penanganan atas permasalahan yang dihadapi selanjutnya. Sistem yang terencana dan terpadu merupakan tujuan dari sistem pendokumentasian dan penyebarluasan informasi tentang khazanah pernaskahan Nusantara, dan bukan merupakan suatu tumpukan mekanisme atau sistem pengolahan data semata. Berangkat dari pengertian sistem, mekanisme kerja, dan penyebarluasan informasi, maka sistem secara keseluruhan dapat diartikan sebagai cara pengorganisasian informasi yang bersumber dari dokumen naskah-naskah nusantara untuk penyebarluasan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat di berbagai tempat di seluruh belahan dunia dengan sebaik-baiknya. Dalam sistem informasi sendiri terkandung suatu hubungan yang erat antara mekanisme kerja, materi informasi, dan tujuan informasi yang ditopangnya, karena bidang atau tingkat dari tujuan yang ditopangnya akan menentukan bentuk dari sistem informasi yang menopangnya. Peranan komputer menjadi lebih jelas bilamana melihat lebih jauh terhadap proses yang dilakukan, proses yang berulang-ulang menurut pola tertentu, juga perhitungan dan pengolahan data dari yang sederhana sampai dengan yang rumit. Dapat dibayangkan bilamana fungsi-fungsi tersebut dilakukan oleh manusia secara manual, yaitu: berupa pengolahan data secara konvensional, berapa banyak biaya dan waktu yang dibutuhkan. Peranan sistem informasi dengan bantuan perangkat komputer akan menjadikan sistem pendokumentasian, pengolahan data, dan penyediaan informasi menjadi lebih akurat, cepat, dan bersesuaian dengan materi serta mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi sesuai dengan laju kebutuhan atau satu sistem informasi yang terotomasi, khususnya untuk hal-hal yang sudah memiliki keteraturan yang jelas baik dilihat dari sisi data, maupun fungsi peruntukan selanjutnya.

Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Di antara sekian banyak peneliti naskah-naskah kuna Nusantara, baik perorangan, staf lembaga penelitian, staf lembaga permuseuman, dan sebagainya, saat ini rata-rata memiliki hardware (komputer dan periferalnya) dengan konfigurasi yang bagus, namun tidak memiliki dan kurang mampu mengoperasikan software yang tepat sehingga pemanfaatannya menjadi kurang optimal. Software atau Perangkat lunak merupakan otak dari teknologi informasi, secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu: software siap pakai yang telah ada dipasaran dan software yang dibuat berdasarkan pemesan yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan (Tailor Made Software). Software yang ada di pasaran pada dasarnya sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang berkecimpung dalam upaya penelitian, pendokumentasian, dan penyebar-luasan informasi materi yang terkandung dalam khazanah pernaskahan Nusantara, namun jika kita hanya mengandalkan satu jenis software tertentu, kita akan dibuat kaku dan harus menyesuaikan dengan sistem yang ada pada software tersebut. Dari keterbatasan tersebut, maka kemampuan untuk mengoperasikan beberapa software yang berhubungan sekaligus dan atau Tailor Made Software yang dibuat berdasarkan kebutuhan (seperti halnya software untuk sistem katalog perpustakaan) merupakan suatu solusi yang terbaik, karena software yang satu bisa menutupi kelemahan software yang dalam menghadapi dan menangani permasalahan yang ada pada naskah-naskah beserta isi yang terkandung di dalamnya. Teknik Pendokumentasian dan Pengolahan Data Komputer saat ini, baik Personal Computer (PC) ataupun Note Book (Laptop) merupakan satu alat atau perlengkapan yang sudsah dimiliki oleh sebagian besar masyarakat di tanah air saat ini, khususnya masyarakat perkotaan yang terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, tenaga pengajar, peneliti, dan sebagainya. Pada kalangan tertentu, perangkat komputer tersebut dilengkapi pula oleh ketersediaan printer, scanner, dan kadang kamera digital dari berbagai type. Dengan adanya kondisi seperti tersebut, upaya pendokumentasian naskah sebenarnya sudah bisa dilakukan oleh semua kalangan peneliti naskah dan lapisan masyarakat yang peduli untuk terlibat dalam penyelamatan kekayaan budaya nusantara. Untuk kondisi kepemilikan komputer sederhana dengan pelengkap printer dan scanner, proses pendokumentasian sudah dapat dilakukan; yaitu dengan cara menscanning naskah yang utuh atau menscanning foto naskah dengan

menggunakan software pengolah gambar (image) yang tersedia di pasaran bebas seperti Standar Imaging Windows, ACDSee, Photo Canvas, Adobe Photoshop, Corel Photopaint, dan sebagainya untuk kemudian diolah/dimanipulasi dan disimpan dalam berbagai ekstension (BMP, JPEG, TIFF, GIF, PSD, WMF, dsb). Khusus bagi mereka yang telah melengkapi perangkat komputernya dengan kamera digital, proses pendokumentasian menjadi sangat mudah dan murah karena tidak perlu menyediakan film negatif dan proses cuci cetak di laboratorium photo serta tidak memerlukan proses scanning, karena pada kamera digital telah tersedia kartu memori dengan sistem simpan dan hapus (save and erase) serta bisa terhubung secara langsung ke perangkat komputer dengan menggunakan fasilitas Universal Serial Bus (USB) yang telah tersedia pada keduanya. Setelah proses pengolahan, baik berupa pendokumentasian ataupun perekayasaan teks dan image, sekumpulan data tersebut selanjutnya bisa dikemas dalam berbagai format dengan menggunakan software pengolah gambar, software pengolah kata (Microsoft Office), software khusus aplikasi grafis, software khusus multimedia (Adobe, Corel, Macromedia, dsb) sesuai dengan keperluan, baik untuk dijadikan sebagai media presentasi, sebagai CD Title yang bersifat interaktif, ataupun untuk pengembangan informasi selanjutnya melalui jaringan internet. Berbeda dengan teknik mikrofilm, teknik reproduksi naskah-naskah yang telah didokumentasikan dengan bantuan teknik olah digital dengan seperangkat komputer sangatlah mudah; bisa dengan menyalinnya ke dalam berbagai media penyimpanan (storage media) seperti disket, harddisk, zip drive, CD, dan sebagainya. Adapun apabila kita membutuhkan hard-copy atas naskah dimaksud, kita tinggal membuat print outnya dengan menggunakan printer biasa, baik grayscale (b/w) ataupun berwarna. Dengan pemanfaatan perangkat komputer dan periferalnya secara optimal untuk upaya pendokumentasian naskah-naskah Nusantara, maka kendala yang biasa dihadapi dengan menggunakan teknik mikrofilm seperti (1) tidak tersedianya peralatan di semua tempat, (2) kekurangan film, (3) biaya yang mahal, (4) tidak dapat melakukan penambahan catatan dan perekayasaan data, (5) tingkat kesukaran untuk melakukan perbandingan antara halaman yang satu dengan halaman yang lainnya, dan (6) kurangnya tenaga operator terlatih, menjadi bisa teratasi. Penutup Banyak faktor yang harus diperhatikan di dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menunjang tujuan yang hendak dicapai. Penyediaan

perangkat teknologi informasi dapat berupa komputer dan periferalnya serta perangkat lunak (software), juga kesiapan pelaksana teknis selanjutnya. Namun bagaimana pun juga, investasi pengembangan dalam sistem informasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi, karena investasi yang dilakukan terhadap sistem informasi sungguh kecil nilainya bilamana dibandingkan dengan nilai keuntungan yang akan diperoleh dari sistem informasi itu sendiri, terlebih saat ini keberadaan dunia maya yang dikenal dengan internet telah begitu merasuki hampir semua aspek kehidupan; dunia menjadi sempit dan tanpa batas yang jelas. *** Bandung, 15 Mei 2002

LAMPIRAN Hasil proses scanning lembar naskah kuna berbahan kertas Daluang diproses dengan Software Adobe Photoshop dan disimpan dalam format jpg

hasil rekayasa image dengan teknik olah digital: lembar image naskah ini kiranya telah siap dijadikan sebagai bahan dokumentasi

Hasil proses scanning lembar naskah kuna berbahan kertas Daluang diproses dengan Software Adobe Photoshop dan disimpan dalam format jpg

Hasil rekayasa image dengan teknik olah digital: lembar image naskah ini kiranya telah siap dijadikan sebagai bahan dokumentasi