BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Banten memiliki masyarakat tradisional yang masih memegang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

2015 KEHID UPAN MASAYARAKAT BAD UY LUAR D I D ESA KANEKES KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat memiliki keragaman budaya yang syarat akan nilai dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa etnis dan kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan pada dasarnya terbentuk melalui sejarah yang panjang,

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB I PENDAHULUAN Amalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode dan teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian daerah merupakan suatu perwujudan kebudayaan yang memiliki nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ki Gede Sebayu merupakan tokoh pendiri Tegal yang telah dikenal oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku Sunda. Suku Sunda memiliki beberapa kampung adat yang masyarakatnya masih sangat tradisional. Dalam istilah Sunda, masyarakat tersebut biasa disebut dengan kasepuhan. Kasepuhan dalam bahasa Sunda adalah kata yang mengacu pada golongan masyarakat yang masih hidup dan bertingkah laku sesuai dengan adat istiadat lama. Propinsi Jawa Barat memiliki masyarakat tradisional yang masih memegang teguh adat dan tradisi yaitu masyarakat yang mendiami kampung adat Mahmud. Kampung Mahmud ini secara administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung dalam organisasi pemerintahannnya, Desa Mekarrahayu ini terdiri atas 16 RW sedangkan lokasi Kampung Mahmud terletak di sebelah selatan pusat pemerintahan kecamatan. Warga Kampung Mahmud memiliki nilai-nilai kepercayaan terhadap karuhunnya. Antara lain kepercayaan jika mereka adalah keturunan Eyang Dalem Abdul Manaf, keturunan Sultan Mataram. Eyang Abdul Manaf dikenal pula sebagai seorang ulama sederajat Wali asal Mataram. Ia pergi ke Mekkah pada abad ke-15, dan kembali dengan membawa segenggam tanah. Segenggam tanah itu lalu diletakkan di wilayah rawa yang angker di pinggir Sungai Citarum. Wilayah di mana tanah itu diletakkan kemudian berkembang menjadi Kampung 1

2 Mahmud yang sekarang ini kita kenal (wawancara dengan Bapak Dudun salah satu penduduk Kampung Mahmud). Kehidupan masyarakat di Kampung adat Mahmud cukup terbuka dengan keadaan di luar tempat mereka tinggal, karena banyaknya penduduk luar yang masuk ke Kampung Mahmud untuk berziarah ke Makom Mahmud. Namun, hal tersebut tidak melupakan bagaimana cara hidup yang sesuai dengan yang diajarkan oleh para leluhur mereka. Masyarakat adat Kampung Mahmud masih banyak menyimpan unsur, pola dan sistem masyarakat serta kebudayaan Sunda. Tata cara hidup mereka berbeda dengan masyarakat kebanyakan, cara hidupnya sederhana, seperti kehidupan sosial masyarakat adat Kampung Mahmud yang memiliki prinsip kesederhanaan dan kemandirian serta terbuka terhadap dunia luar jika sesuai dengan adat istiadat yang mereka miliki. Sistem pemerintahan yang ada di Kampung adat Mahmud cukup sederhana, yaitu dipimpin oleh seorang Sesepuh Mahmud dan ada yang dikenal juga dengan juru kunci makam yang mengurusi Makam Mahmud dan mengurusi para peziarah yang datang ke makam tersebut. Bagi masyarakat adat kampung Mahmud seorang pemimpin adat merupakan orang pilihan leluhurnya untuk memimpin di Kampung Mahmud, perintah pemimpin adat adalah perintah yang diberikan oleh leluhurnya. Karakteristik kebudayaan yang dimiliki masyarakat adat Kampung Mahmud tidak jauh berbeda dengan masyarakat tradisional Sunda lainnya yang berada di Jawa Barat. Seperti salah satunya dalam hal bertani, mereka mempunyai aturan tersendiri. Masyarakat ini pun memilki pantangan dalam kehidupan sehari-

3 harinya seperti melarang penduduk membuat sumur, rumah yang dibangun harus tanpa tembok, dan kaca. Eyang Abdul Manaf juga melarang penduduk memelihara ternak angsa dan kambing, atau memiliki beduk dan gong. Masyarakat adat Kampung Mahmud tidak memiliki keharusan untuk berpakaian adat, dalam kehidupan sehari-hari mereka berpakaian biasa namun sederhana, kecuali dalam melakukan upacara adat bernafaskan Islam yang dilaksanakan masyarakat Kampung Mahmud setiap tanggal 10 Muharam. Pada hari itu warga setempat melaksanakan manaqiban atau bubur sura, yakni kegiatan membuat bubur beureum (merah) dan bubur bodas (putih) untuk merayakan hari 10 Muharam atau Hari Asyura dan menyelenggarakan ritual keagamaan pada bulan Mulud memperingati hari lahir Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan pada bulan Rajab memperingati Isra Mi`raj. Pada hari-hari seperti itu di Kampung Mahmud akan terasa sekali tradisi yang bernafaskan Islam dilakukan oleh masyarakat setempat. Keterbukaan masyarakat adat Kampung Mahmud terhadap dunia luar dan perkembangan zaman yang semakin pesat disertai kemajuan teknologi membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat adat Kampung Mahmud. Hal tersebut tidak selamanya dinilai positif, karena kemajuan teknologi melalui barang-barang elektronik atau barang modern tersebut akan membuat suatu ruang lingkup interaksi sosial masyarakatnya, artinya seseorang menjadi terbiasa dengan barang hasil teknologi dalam melakukan kegiatan hidupnya sehingga tidak lagi memerlukan bantuan orang lain dan berpotensi besar

4 dalam menimbulkan individualisme karena manusia tidak lagi harus berhubungan dengan orang banyak dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Perkembangan masyarakat adat Kampung Mahmud yang akan dibahas oleh penulis adalah perkembangan dalam hal sosial dan ekonominya yang telah mengalami perubahan dalam jangka waktu sekitar 11 tahun, yaitu antara tahun 1985-1996. Pada awalnya masyarakat Mahmud ini sangat memegang teguh nilainilai tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya yaitu Eyang Dalem Haji Abdul Manaf. Pada masa lalu di Kampung Mahmud ini sangat ditabukan mendirikan rumah yang terbuat dari bahan tembok dan tidak boleh menggunakan kaca. Hal tersebut ditujukan agar masyarakat di sana tidak berlomba-lomba dalam hal kemewahan. Namun seiring dengan perkembangan zaman nilai-nilai tersebut sudah mulai pudar atau meluntur, hal itu ditandai dengan mulai berdirinya satu persatu bangunan yang bersifat semi permanen, dan dalam hal perekonomian terutama yang menyangkut mata pencaharian juga terdapat perubahan, dahulu ketika era tahun 1970-an hampir seluruh masyarakat Mahmud bermata pencaharian dalam sektor pertanian namun untuk saat sekarang ini sektor pertanian sudah mulai ditinggalkan hal tersebut karena masyarakat Kampung Mahmud mulai beralih ke sektor jasa yaitu industri meubel (wawancara dengan bapak dudun salah satu penduduk Kampung Mahmud). Masyarakat transisi tradisional digambarkan sebagai masyarakat yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris yang bercorak komunaltradisional ke masyarakat industri yang bercorak individual modern. Perubahan

5 yang ada berupa struktur hubungan masyarakat yang belum tuntas ke corak yang lebih rasional dan komersial sebagai akibat dari proses pembangunan yang dilakukan (Maryadi, 2000:53). Pengembangan industri yang ditopang dengan penerapan teknologi maju, bukan hanya menghasilkan barang-barang kebutuhan hidup secara massal dan beranekaragam, melainkan juga telah merangsang perkembangan masyarakat agraris ke arah masyarakat industri. Sebagian kecil anggota masyarakat mulai mengambil alih nilai-nilai budaya yang terkait dengan teknologi maju yang mereka gunakan. Sementara itu sebagian besar anggota masyarakat masih berpegang teguh pada nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial agraris yang lebih mengutamakan keselarasan hidup. Faktor lain yang mempengaruhi perubahan aspek perekonomian di Kampung Mahmud adalah karena letak Mahmud sendiri yang berdekatan dengan Kota Bandung sehingga keberadaannya sangat mudah dijangkau oleh sarana transportasi menyebabkan orang-orang yang berasal dari luar Mahmud yang membawa pengaruh baik bersifat positif maupun negatif mudah untuk masuk dan mempengaruhi keberlangsungan pelestarian budaya dan istiadat di kampung Mahmud. Selain itu, adanya faktor lingkungan yang terjadi mengakibatkan suatu masyarakat dapat berpindah atau mencari suatu mata pencaharian yang berbeda. Status kampung Mahmud sebagai salah satu kampung adat di Jawa Barat sendiri sedikit banyaknya mempengaruhi keadaan perekonomian masyarakat Mahmud karena banyak orang-orang yang berasal dari daerah Bandung atau daerah lain yang berkunjung untuk berziarah ke makam Eyang Dalem Haji Abdul Manaf

6 sehingga hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk memperoleh keuntungan dari hal tersebut. Seperti banyak warga yang mendirikan warungwarung di sekitar tempat berziarah. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih mendalam mengenai Kampung Adat Mahmud dengan alasan sebagai berikut. pertama, Kampung Mahmud merupakan salah satu kampung adat yang ada di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bandung dan letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Bandung. Selain itu Kampung Mahmud memiliki letak geografis yang menempati lokasi terpisah dengan perkampungan Iainnya. Batas-batas yang mengelilingi kampung Mahmud adalah Sungai Citarum. Tepatnya, batas Kampung Mahmud di sebelah barat, selatan, dan timur adalah Sungai Citarum lama. Adapun di sebelah utara, Kampung Mahmud berbatasan dengan Sungai Citarum baru. Kampung Mahmud juga menempati satu dataran yang agak rendah atau lengkob dalam bahasa Sunda. Meskipun demikian, tempat tersebut tidak pemah mengalami banjir. Dalam pandangan masyarakat Mahmud, itu berkat tuah atau barokah dari tanah karomah yang menjadi asal-usul kampung tersebut. Kedua, Kampung Mahmud terkenal selain karena kampung yang memiliki adat istiadat yang berbeda dengan kampung-kampung adat lainnya adalah dengan adanya Makam Mahmud yang di dalamnya terdapat makam Eyang Dalem Abdul Manaf, yang menurut kepercayaan masyarakat setempat, beliau adalah keturunan Sultan Mataram. Ia pergi ke Mekkah pada abad ke-15, dan kembali dengan membawa segenggam tanah. Segenggam tanah itu lalu diletakkan di wilayah rawa yang angker di pinggir Sungai Citarum. Wilayah itu kemudian berkembang

7 menjadi Kampung Mahmud yang sekarang ini kita kenal. Makam ini menjadi daya tarik dari sebagian masyarakat yang mengunjungi Kampung adat Mahmud untuk berziarah dan membawa dampak sosial ekonomi bagi penduduk setempat. Ketiga, penulis mengambil tahun 1985 sebagai awal kajian karena pada tahun tersebut di Kampung Mahmud mulai berkembang yang namanya industri mebeul yang berskala kecil dan merupakan suatu terobosan di kampung tersebut yang awal mulanya mata pencaharian penduduk setempat hanya dalam sektor pertanian saja. Adapun tahun 1996 sebagai akhir dari kajian yang akan ditulis, karena pada tahun itu telah dibangun jembatan yang menghubungkan Desa Mahmud dengan desa sekitarnya yang memungkinkan arus informasi dan transportasi lebih mudah masuk melalui akses ini. 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Penelitian Perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana Perubahan Sosial-Ekonomi Masyarakat Adat Kampung Mahmud 1985-1996. Rumusan masalah ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian perumusan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat adat Kampung Mahmud tahun 1985-1996? 2. Bagaimana bentuk-bentuk tradisi yang masih dipertahankan masyarakat adat Kampung Mahmud? 3. Bagaimana Latar belakang lahirnya Industri yang berkembang di Kampung Mahmud?

8 4. Bagaimana upaya masyarakat adat Kampung Mahmud dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonominya? 5. Bagaimana integrasi antara tradisi dan industrialisasi dalam kehidupan masyarakat adat Kampung Mahmud? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memahami Perubahan Sosial-Ekonomi Masyarakat Adat Kampung Mahmud Tahun 1985-1996. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh gambaran umum bagaimana terbentuknya masyarakat kampung Mahmud ditinjau dari aspek historis. 2. Memperoleh gambaran umum mengenai masyarakat adat kampung Mahmud yang ada di wilayah kabupaten Bandung, dilihat dari mata pencaharian, tingkat pendidikan serta jumlah penduduk. 3. Memperoleh gambaran umum mengenai bentuk-bentuk tradisi yang masih dipertahankan masyarakat adat Kampung Mahmud. 4. Mengidentifikasi bagaimana upaya yang dilakukan oleh masyarakat adat dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi di kampung Mahmud. 5. mengidentifikasi sejauh mana peranan atau pengaruh budaya yang datang dari luar terhadap perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat kampung Mahmud.

9 1.4 Metode dan Teknik Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode historis atau sejarah yang merupakan suatu metode yang lazim dipergunakan dalam penelitian sejarah. Menurut Louis Gottschalk (1986: 32), bahwa metode historis merupakan suatu proses menguji dan menjelaskan serta menganalisis secara kritis rekaman peninggalan masa lampau. Sedangkan Kuntowijoyo (1994: xii) mendefinisikan metode sejarah sebagai petunjuk khusus tentang bahan, kritik, interpretasi dan penyajian sejarah. Maka secara umum, metode sejarah diartikan sebagai usaha dari peneliti untuk menyajikan tulisan di mulai dari pencarian sumber, kritik dan analisa sumber, serta interpretasi. Oleh karena itu, sumber utama yang digunakan penulis adalah sumber lisan yang dilakukan dengan cara wawancara kepada tokoh dan orang-orang yang terlibat, orang yang mengikuti perkembangan masyarakat adat kampung mahmud. Adapun tahapan-tahapan yang digunalan dalam penelitian ini, yakni; 1. Heuristik, yaitu kegiatan ysng dilakukan penulis untuk menghimpun, mengumpulkan dan menemukan sumber-sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. Untuk melengkapi informasi dari sumber tertulis, dilakukan teknik wawancara dengan narasumber yang berhubungan dengan kehidupan sosialekonomi masyarakat adat kampung Mahmud tahun 1985-1996. Selain sumber lisan, penulis menggunakan dokumen tertulis yang berhubungan dengan tema penelitian, seperti buku-buku, artikel-artikel baik media cetak maupun dari internet. Pengumpulan studi pustaka dengan melakukan kunjungan ke

10 beberapa tempat salah satunya perpustakaan UPI, Perpustakaan Universitas Padjajaran (UNPAD), Perpustakaan Sri Baduga, dan Perpustakaan Pemerintah Daerah (PEMDA) kota Bandung. 2. Kritik atau analisis sumber, menganalisis secara kritis sumber-sumber sejarah yang diperoleh baik dari segi isi maupun bentuknya. Penilaian sumber sejarah ini meliputi dua aspek, yaitu aspek internal dan eksternal. Kritik eksternal digunakan oleh penulis untuk mengetahui keaslian dari aspek materi sumber. Pada tahap ini penulis berusaha untuk mengkritisi sumber-sumber sejarah yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang akan dikaji. 3. Interpretasi atau sintesis merupakan tahapan yang digunakan penulis untuk menafsirkan keterangan dari sumber sejarah berupa fakta dan data yang terkumpul dengan cara dirangkai dan dihubungkan, sehingga terbentuk penafsiran terhadap sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan. Untuk mempertajam analisis terhadap masalah yang akan dikaji, penulis membahas dengan menggunakan pendekatan interdisipliner, terutama pendekatan sosiologi (perubahan sosial, budaya dan ekonomi). 4. Historiografi, yaitu menyajikan sejarah serta sintesis yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah. Dalam tahap ini penulis menuangkan hasil interpretasi penelitian dalam bentuk tulisan, sehingga membuat suatu penulisan sejarah berbentuk skripsi tentang Tradisi dan Industrialisasi, Perubahan Sosial- Ekonomi Masyarakat Adat Kampung Mahmud 1985-1996. Dalam upaya mengumpulkan data informasi menganai penulisan skripsi ini, dilakukan beberapa teknik penelitian, sebagai berikut;

11 1. Teknik wawancara dengan cara mendapatkan sumber dari orang yang bersangkutan atau terlibat langsung. Karena sumber-sumber yang penulis temukan kebanyakan melalui lisan atau oral history, karena data mengenai Kampung adat Mahmud masih jarang terdapat dalam tulisan, sehingga penulis dalam penelitian ini akan melakukan kunjungan langsung pada tempat penelitian. Orang-orang yang diwawancara adalah tokoh-tokoh masyarakat atau sesepuh di Kampung Mahmud serta beberapa warga yang mengikuti perkembangan kehidupan masyarakat adat Kampung Mahmud selama kurun waktu 11 tahun. 2. Studi kepustakaan (studi literatur), yaitu dengan meneliti dan mempelajari sumber-sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsiparsip, artikel dan jurnal atau juga dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. 3. Studi dokumentasi, yaitu meneliti dan mempelajari sumber-sumber gambar. Gambar yang digunakan diambil langsung dari tempat penelitian dan dari beberapa buku sumber.

12 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini, maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini, penulis akan menguraikan beberapa pokok yang berkaitan dengan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai tinjauan pustaka yang dilakukan penulis terhadap beberapa sumber literatur ataupun penelitian terdahulu yang digunakan untuk membantu penulis dalam menganalisis dan menguraikan skripsi yang berjudul Tradisi Dan Industrialisasi, Perubahan Sosial- Ekonomi Masyarakat Adat Kampung Mahmud 1985-1996. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini mendeskripsikan langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode sejarah, dimulai dengan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Serta menggunakan pendekatan interdisipliner dengan menggunakan konsep sosiologi, antropologi, ekonomi dan geografi dalam menafsirkan sumber-sumber yang berkaitan dengan perubahan sosial ekonomi masyarakat adat Kampung Mahmud. Bab IV Masyarakat Adat Kampung Mahmud 1985-1996 Pada Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis untuk mengkaji mengenai sejarah latar belakang terbentuknya Kampung adat

13 Mahmud dan mengkaji adanya suatu perubahan yang terjadi di Kampung adat Mahmud. Mulai dari hal-hal yang melatarbelakangi penyebab terjadinya perubahan dalam kehidupan masyarakat adat Kampung Mahmud sampai dengan dampak yang diakibatkan setelah terjadinya perubahan dalam kurun waktu 11 tahun dari tahun 1985-1996. Bab V Kesimpulan Dalam pembahasan bab ini menyajikan penafsiran secara menyeluruh terhadap hasil penelitian tentang Tradisi Dan Industrialisasi, Perubahan Sosial- Ekonomi Masyarakat Adat Kampung Mahmud 1985-1996. Bab ini merupakan kesimpulan dari jawaban terhadap masalah secara keseluruhan pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah, setelah pengkajian pada bab sebelumnya.