BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan

BAB 1V ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN IDUL FITRI DI KJKS SUBAH BATANG. A. Pelaksanaan Strategi Pemasaran Simpanan Idul Fitri di KJKS Mitra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB IV STRATEGI PROMOSI TASYQURO DALAM MENINGKATKAN NASABAH DAN IMPLIKASI DARI PELAKSANAAN STRATEGI PROMOSI TASYQURO

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang berperan strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPUNYAI DAMPAK PADA PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA PRODUK SI UMMAT PADA BMT MARHAMAH

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENENTUAN SEGMEN PASAR PADA PRODUK SIMPANAN TABUNGAN HARI RAYA (SITARA) DI KSPPS MINNA LANA PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, serta penetapan tujuan jangka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Product dalam Simpanan Arisan Terhadap Minat Keikutsertaan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan. Mudharabah Pada Bank Nagari Syariah Cabang Payakumbuh

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA

BAB IV PEMBAHASAN KARAKTERISTIK PRODUK SIHAJI DAN ANALISIS SWOT PRODUK SIHAJI DI KSPPS BMT AL HIKMAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Strategi Marketing Jemput Bola yang dilakukan oleh BMT Citra

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN MENGENAI SEJAUH MANA PERAN MARKETING DALAM MENARIK SIMPATI NASABAH UNTUK MENABUNG

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB IV STRATEGI PEMASARAN DAN PENERAPAN PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pada Produk Tabungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN STRATEGI PROMOSI PRODUK. SIMPANAN WA DIAH BERHADIAH PLUS (SIDIA plus) DI BMT SMU NU CABANG BATANG

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pelajar di BMT Al Hikmah Cabang Bandungan

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri. a. Mekanisme produk Tabungan Simpatik Pada Bank Syariah Mandiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk Simpanan SAHARA di BMT El Amanah Kendal 1. Mekanisme Pembukan Rekening Simpanan SAHARA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN HAJI (MUDHARABAH)

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

Syariah Harapan Surabaya dalam memasarkan produk Simpanan Mud}a>rabah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV EFEKTIVITAS KEGIATAN PROMOSI PRODUK TABUNGAN PENDIDIKAN DI KJKS MANFAAT SURABAYA DALAM MENARIK MINAT PIHAK SEKOLAH

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Marketing Mix Product Terhadap Kepuasan Anggota Dalam

BAB III PROFIL PEMASARAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Pemasaran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB IV STRATEGI PROMOSI DAN ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KANTOR CABANG PUCAKWANGI

BAB IV PERBANDINGAN ANTARA PRODUK SIDIK AMAL DAN SIMWAPRES DI BMT YA UMMI MAS 1. Kekurangan dan Kelebihan dari Produk Tabungan Pendidikan Sidik Amal

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang semakin modern, dimana kemajuan iptek dan informasi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian dan analisis tentang pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan: 1.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Triangle

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT Citra Keuangan Syariah Comal Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti teori-teori promosi yang ada. Hal ini membuktikan bahwa manajeman BMT CKS Comal sangat rapi dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menginvestasikan modal dan produknya untuk menggarap pangsa pasar pendidikan anak. Hal ini terlihat dari langkah-langkah strategis yang dilakukan BMT CKS sebagai berikut: 1 1) Segmentation Langkah awal yang dilakukan oleh BMT dalam kegiatan pemasaran adalah dengan melakukan segmentasi pasar. Dalam hal ini pihak BMT memiliki beberapa kriteria yang dibutuhkan dalam segmentasi pasar, yaitu: 2 a. Dari segi geografis, BMT CKS membagi daerah atau wilayah sekitar BMT yaitu daerah Comal serta masyarakat lain yang berpotensi untuk menjadi anggota, meliputi seluruh kecamatan dan desa-desa sekitar, yaitu wilayah Sragi, Mejasem, Bulak Pelem dan Kali Jambe, sebelah utara adalah daerah Sikayu, sebelah selatan adalah Tumbal, sebelah Barat adalah Wiradesa. 1 Fitri Handayani, bagian Marketing Officer, WawancaraPribadi, Comal, 12 Mei 2015. 2 Ibid., Wawancara Pribadi, Comal, 12 Mei 2015. 60

61 b. Dari segi demografi, dalam hal ini yang menjadi sasaran utama adalah orang dewasa yang mempunyai anak yang sudah bersekolah atau belum sekolah. Mengingat syarat-syarat yang diajukan diantaranya menyerahkan foto copy identitas diri seperti KTP, SIM, Kartu Pelajar, dan lain sebagainya. c. Dari segi sosial ekonomi: pegawai, pelajar, wiraswasta, dan lain sebagainya. 2) Targeting Untuk target, pasar BMT CKS telah menentukan siapa yang menjadi targetnya. Mengingat yang dibahas adalah simpanan anak-anak, maka yang menjadi target pasar adalah semua kalangan masyarakat yang memiliki kartu identitas dan yang mempunyai anak yang akan bersekolah atau yang sudah bersekolah tanpa membedakan status sosial. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nominal simpanan anak-anak yang ringan yakni Rp. 15.000,-. 3) Positioning BMT CKS mensosialisasikan dirinya sebagai mitra bisnis yang amanah dan maslahah. Selain itu, posisi BMT CKS juga dapat dilihat dari kompetitor atau pesaing. Dengan adanya pesaing pihak BMT berusaha untuk berinovasi menarik minat masyarakat. BMT CKS dapat dikatakan telah dapat membangun posisi di benak nasabahnya. Terbukti dengan peningkatan jumlah nasabah khususnya produk simpanan anakanak. Sehingga BMT CKS merupakan solusi terbaik untuk memberikan

62 berbagai fasilitas produk dan jasa kepada masyarakat dengan menggunakan sistem bagi hasil, proses cepat, dan praktis. SIM A ditempatkan secara umum untuk masyarakat dengan tujuan membantu meringankan masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan anak-anak yang akan bersekolah dan kebutuhan ank-anak yang naik kelas. 3 Dalam rangka promosi dan pengembangan produk BMT CKS Comal menggunakan strategi promosi sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Promosi merupakan strategi yang sering digunakan oleh perusahaan guna menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin. Dengan strategi promosi, BMT berusaha agar produk anak-anak dapat dikenal di pasar. promosi yang digunakan BMT dalam produk simpanan anak-anak disesuaikan dengan prinsip syariah dan keadaan perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan setiap operasional BMT selalu dikaitkan dengan motto BMT CKS. Pada dasarnya misi BMT adalah memproduksi barang atau jasa yang dapat memenuhi selera konsumen dengan tujuan mencapai target penjualan dan memperoleh laba yang diinginkan. Namun yang menjadi hambatan BMT dalam mewujudkan tujuannya adalah tingkat persaingan, perubahan, dan ketidakpastian harga yang sangat mempengaruhi operasional BMT. Oleh karena itu, BMT harus mampu memperkenalkan produk simpanan anak-anak maupun produk lainnya dengan melakukan penekanan pasar, sehingga BMT dapat mempertahankan kelangsungan hidup produk simpanan anak-anak tersebut sesuai dengan tujuannya 3 Ibid.,

63 Saat ini pertumbuhan jumlah lembaga keuangan syariah di Indonesia terjadi dengan meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat untuk menabung di lembaga keuangan yang halal dan mententramkan. Dalam Islam diajarkan bahwa manusia haruslah hidup hemat dan tidak bermewahmewahan. Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi utama orang menabung adalah nilai moral hidup sederhana (hidup hemat). BMT sebagai lembaga keuangan yang bergerak di bidang jasa harus memiliki strategi dalam memasarkan produk-produknya. Strategi tersebut adalah strategi yang bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga harus bisa memaksimalkan laba serta memenangkan persaingan dengan lembaga keuangan syariah lainnya. Dalam hal ini BMT Citra Keuangan Syariah (CKS) Comal menggunakan strategi promosi yang merupakan seperangkat alat yang digunakan BMT CKS Comal untuk terus menerus mencapai tujuan. Strategi promosi yang ada di BMT CKS Comal selalu bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan internal maupun eksternal. Faktor internal tersebut yaitu sumber daya manusia atau karyawan BMT itu sendiri serta kebijakan yang dikeluarkan oleh BMT. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor di luar jangkauan perusahaan, antara lain dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Amirudin selaku manager di BMT CKS Comal 4 menjelaskan bahwa untuk mencapai target pasar diperlukan strategi promosi. BMT CKS Comal menerapkan elemen-elemen promosi 4 Amirudin, Bagian Manager, Wawancara Pribadi, Comal, 7 Mei 2015.

64 sebagai salah satu strategi dalam menigkatkan produk tersebut. Adapun strategi yang digunakan dalam promosi produk simpanan anak-anak di BMT CKS Comal, sebagai berikut: 1. Produk Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan nasabah. Menurut daya tahannya atau kemampuan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, 5 yakni barang tidak tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali pemakaian, misal makanan, minuman, dan lain-lain. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang yang biasanya digunakan untuk waktu yang lama, misalnya barang-barang elektronik, pakaian, dan lain-lain. Jasa adalah kegiatan manfaat atau kepuasan yang ditawarkan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu untuk dijual, misalnya layanan perbankan. BMT CKS Comal menawarkan manfaat dan keuntungan total yang dapat diperoleh nasabah, selanjutnya produk-produk dikumpulkan dan disusun sesuai dengan strategi penawarannya masing-masing. Produk tersebut yaitu SIM A, SIM B, SIM H, SIM H A, SIMATA, SIMATA PLUS, simpanan berjangka berhadiah dan lain-lain. Penerapan strategi promosi atas produk SIM A yang dilakukan oleh BMT CKS adalah dengan menampilkan mutu atau kualitas produk itu 3, hlm. 434. 5 Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: CV Intermedia, 1987), Jilid 1, Edisi ke

65 sendiri, sehingga dapat memenuhi keinginan pasar sasaran. Kualitas produk ini terletak pada karakteristik produk yang mempunyai keunggulan sebagai berikut : 6 a. Dapat disetorkan kolektif maupun individu. b. Adanya bonus yang diberikan BMT kepada nasabah yang berupa sovenir peralatan sekolah dengan ketentuan nasabah yang melakukan setoran penuh. Bonus tersebut ditentukan saat pada awal akad pembukaan SIM A. c. Transaksi bisa dilakukan di kantor maupun di tempat kerja atau rumah nasabah dengan sistem jemput bola dari BMT. d. Setoran ringan yaitu minimal Rp. 15.000,- per minggu. e. Tidak ada potongan biaya. Berbeda dengan BMT-BMT lain yang tidak dapat disetor secara kolektif, tidak adanya souvenir, adanya potongan biaya, dengan adanya keunggulan tersebut, maka harapannya masyarakat tertarik dan dapat membandingkan dengan produk yang ada di BMT lainnya. BMT CKS Comal akan menjadi lebih unggul dan masyarakatpun banyak yang membuka rekening baru sehingga jumlah nasabah di BMT CKS Comal meningkat. 2. Akad atau perjanjian Sebagai unit usaha yang bergerak di bidang jasa keuangan syariah seperti BMT, akan lebih banyak merekrut nasabah jika bagi hasil yang 6 Dokumen BMT CKS Comal, Brosur, Comal, 10 Juni 2015.

66 ditawarkan untuk nasabah lebih tinggi dari pada keuntungan yang ditawarkan oleh unit usaha lain yang sejenis. Demikian halnya BMT CKS Comal untuk menarik nasabah yang sebanyak-banyaknya BMT CKS Comal memberikan bagi hasil yang menarik sehingga mampu bersaing dengan bagi hasil yang ditawarkan oleh BMT lain. Penetapan bagi hasil tersebut juga ditentukan dari dewan syariah, pengurus, dan pengelola dengan mengadakan suatu diskusi yang menghasilkan penetapan suatu bagi hasil dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yakni biaya, keuntungan, dan pesaing. Simpanan hari raya, simpanan pendidikan, dan simpanan qurban bagi hasil setara dengan 0,7% per bulan. Sedangkan simpanan berjangka atau deposito bagi hasilnya tergantung masing-masing jatuh tempo. Diantaranya, bagi hasil yang diberikan selama tiga bulan setara dengan 0,7% per bulan, bagi hasil enam bulan setara dengan 0,8% per bulan, dan bagi hasil untuk waktu 12 bulan setara dengan 0,9% per bulan. Selain itu, penetapan strategi promosi SIM A pada BMT CKS Comal dari segi akad atau perjanjian yaitu dengan pengembalian simpanan nasabah sesuai dengan jumlah simpanan yang telah disetorkan beserta bagi hasil yang besarnya sesuai dengan jumlah setorannya. Penawaran akad atau perjanjiannya yaitu BMT CKS Comal akan mengembalikan setoran nasabah sesuai dana yang telah disetorkan kepada BMT CKS Comal beserta bagi hasil (50:50) yang besarnya sesuai dengan jumlah setorannya. Komponen inilah yang dapat menarik nasabah. Dengan adanya bagi hasil

67 yang kompetitif maka masyarakat sekitar dan umum ingin membuka rekening di BMT CKS Comal. 3. Place (tempat/lokasi) Lokasi yang strategis sebagai saluran distribusi merupakan faktor pendukung dalam mengoptimalkan jumlah nasabah. Lokasi BMT CKS Comal yang strategis yaitu di Jl. Sudirman Timur No.20 a Comal. Dapat dikatakan strategis karena letaknya dekat dengan pantura, transportasi yang mudah dijangkau semua orang. Selain itu, letaknya dekat dengan lembaga pendidikan, kantor kelurahan, pasar maupun sentra bisnis lainnya seperti toko sembako, toko bangunan, dan lain sebagainya. Kedekatan lokasi BMT CKS Comal dengan pusat pemerintahan (kantor kelurahan), pusat perekonomian (pasar, pertokoan), dan pendidikan (sekolah) ini membuktikan kemudahan dari sisi akses yang sangat strategis untuk memasarkan produk-produk perbankannya. Selain lokasi yang strategis, pemasangan baliho, logo atau nama bank yang sangat mudah dikenal dan dilihat oleh nasabah dari jalan raya, dari segi lalu lintas juga sangat mendukung karena banyak orang yang lalu-lalang sehingga dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, kepadatan. Tersedianya tempat yang luas untuk pengembangan bangunan dikemudaian hari jika diperlukan. Lingkungan sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Persaingan antar lembaga keuangan di Comal yang sangat ketat seperti adanya berapa lembaga keuangan (BTM Comal/BMT SMNU Comal/BRI Comal/BCA/Mandiri) yang menggarap

68 pangsa pasar yang sama yaitu tabungan pendidikan anak. Hal ini menunjukan bahwa produk SIM A BMT CKS Comal sangat kompetitif dan hal inilah yang membuat BMT CKS Comal akan lebih meningkatkan produk-produknya terutama pada SIM A. 4. Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu pemasaran. Promosi digunakan oleh perusahaan untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar, agar dapat diketahui oleh calon calon nasabah dan menjadi bahan pertimbangan bagi calon nasabah dalam membandingkan manfaat yang akan didapatkan dari produk kita dan produk pesaing. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produkproduk perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah lainnya. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra lembaga keuangan di mata para nasabahnya. Kegiatan promosi yang dilakukan BMT CKS Comal antara lain: a. Advertising (Periklanan) Advertising (periklanan) yang dilakukan BMT dengan cara menyebarkan brosur, memperkenalkan produk lewat media cetak yaitu Radar Pekalongan serta mendatangi rumah calon nasabah. Semua

69 karyawan BMT mempunyai peran penting dalam melakukan periklanan. b. Personal selling (penjualan pribadi) Personal selling (penjualan pribadi) dilakukan oleh semua karyawan BMT CKS Comal baik manager, marketing maupun teller. Penjualan pribadi biasanya dilakukan di tempat-tempat yang sering di kunjungi masyarakat, seperti sekolah, toko, dan lain-lain. Usaha ini bertujuan mempengaruhi calon nasabah untuk memakai produk SIM A. Semua anggota BMT berperan dalam memperkenalkan atau mempromosikan produk-produk yang ada di BMT guna meningkatkan jumlah nasabah dan mengoptimalkan laba. Kunjungan ke sekolah dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis dan toko-toko atau pasar dilakukan setiap hari. c. Promosi Penjualan Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk menginformasikan kepada calon nasabah tentang keunggulan dari produk simpanan hari raya. Promosi penjualan yang dilakukan BMT melalui door to door, baik dengan perorangan (personal selling) maupun lembaga. Selain itu BMT CKS juga memberikan bonus atau hadiah kepada nasabah agar tertarik untuk menabung di BMT CKS Comal. d. Publisitas Publisitas yang dilakukan BMT yaitu dengan kegiatan-kegiatan sosial seperti bantuan untuk masyarakat sekitar yang kurang mampu

70 dan kaum dhuafa. Kegiatan sosial tersebut dilakukan oleh BMT CKS Comal pada hari tertentu, yaitu saat ulang tahun BMT, bulan Muharram, dan lain sebagainya. Adapun bantuan yang diberikan berupa bazar sembako, santunan anak yatim, dan lain-lain 5. Orang Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa. Elemen-elemen dari people adalah pegawai, nasabah serta masyarakat. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi nasabah. People bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan nasabah. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan yang bersangkutan. 6. Bukti Fisik Bukti fisik adalah lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, serta setiap komponen nyata (tangibel) memfasilitasi panampilan atau komunikasi tersebut. Jasa termasuk dalam kategori intangibel sehingga sulit untuk dievaluasi, maka bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangibel berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, penataan tempat maupun kelengkapan peralatan. Bukti fisik dalam BMT CKS antara lain:

71 a. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah, suara yang sopan dan jelas. b. Kerapian seragam yang dikenakan oleh karyawan. c. Lokasi dan design layout BMT CKS Comal. 7. Proses Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses dalam bentuk produk jasa BMT CKS mencerminkan bagaimana semua elemen promosi jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen. Proses di sini juga dapat dijelaskan bagaimana proses atau mekanisme mulai dari melakukan penawaran produk sampai mengatasi keluhan nasabah. B. Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Semakin banyaknya produk-produk yang diciptakan oleh perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya menjadi hambatan bagi BMT CKS untuk bisa mempertahankan produknya. Strategi promosi yang telah diterapkan oleh BMT CKS pada produk simpanan anak-anak mengalami peningkatan jumlah nasabah tiap periodenya 7. Dengan peningkatan tersebut memperlihatkan bahwa strategi promosi yang telah diterapkan berjalan baik dan dapat diterima oleh masyarakat. Selain menerapkan promosi pihak BMT juga melakukan pendekatan kepada nasabah dengan cara memberikan 7 Amirudin, Wawancara Manager Operasional, Sragi 6 Mei 2015

72 pelayanan yang baik agar BMT mendapatkan kepercayaan serta nasabah menjadi loyal terhadap BMT. Namun demikian, peningkatan jumlah nasabah tersebut tidak sematamata atas hasil promosi yang telah dilakukan tetapi juga meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat itu sendiri. Mereka menyadari bahwa adanya kebutuhan yang pada akhirnya harus berhubungan dengan lembaga keuangan syariah 8. Selain itu, adanya keinginan dalam diri masyarakat untuk menabung maupun melakukan transaksi lainnya, sehingga BMT harus bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya dengan cara menciptakan produk yang bermanfaat untuk masyarakat banyak. Ada banyak faktor yang menyebabkan nasabah menabung dan berinvestasi di bank atau BMT pilihannya, mulai dari kedekatan lokasi, fasilitas kemudahan, layanan yang memuaskan hingga tingkat keamanannya. Strategi promosi yang dilakukan BMT CKS Comal berjalan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa bukti yang ada antara lain: 1. Perkembangan Produk Simpanan Anak-anak (SIM A) Peningkatan jumlah nasabah pada produk SIM A ini tidak terlepas dari strategi promosi yang dilakukan oleh BMT CKS Comal. Dari pihak BMT sendiri tidak menetapkan target kelompok, artinya semua kalangan bisa ikut serta dalam pengembangan produk SIM A. Semua rencana yang telah dibuat programnya tersebut telah berjalan dengan baik karena dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Oleh karena 8 Masduki, Bagian Marketing, wawancara pribadi, comal, 13 Mei 2015.

73 itu, pihak BMT selalu lebih agresif dalam merebut konsumen untuk mempertahankan pasar sasarannya. Penerapan strategi promosi produk SIM A pada BMT CKS Comal dinilai cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nasabah yang diperoleh tiga tahun terakhir yaitu tahun 2012-2014. Berdasarkan laporan perkembangan produk SIM A pada BMT CKS Comal periode 2012-2014 adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Produk SIM A Tahun 2012-2014 jumlah nasabah Produk SIM A 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Periode 2012 periode 2013 Periode 2014

74 a. Perkembangan produk SIM A tahun 2012 Perkembangan nasabah pada tahun 2012 dengan jumlah nasabah 710 tidak menutup kemungkinan bahwa produk SIM A ini akan berkembang pesat apabila pihak BMT melakukan inovasi secara terus menerus. b. Perkembangan produk SIM A tahun 2013 Dengan melihat perkembangan nasabah tahun 2013 yaitu 1376 nasabah mengalami kenaikan yang cukup besar, disebabkan banyaknya masyarakat yang menggunakan produk tersebut, terutama bagi mereka yang ingin menyiapkan keperluan untuk anak-anak. c. Perkembangan produk SIM A tahun 2014 Dengan meningkatkan profesionalitas kerjanya, maka terlihat bahwa perkembangan produk SIM A mengalami peningkatan nilai angka dengan jumlah nasabah menjadi 1467. Kenaikan jumlah nasabah tersebut menandakan bahwa telah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap BMT CKS Comal. Serta peran dari strategi promosi itu sendiri yang telah diterapkan oleh BMT dalam rangka memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas. Berdasarkan data terakhir tahun 2014, jumlah total nasabah SIM A BMT CKS Comal sebanyak 1467 orang, tahun 2013 sebanyak 1376 orang, dan tahun 2012 jumlah nasabah sebanyak 710 orang. Setiap tahun SIM A mengalami kenaikan jumlah nasabah. Jadi strategi

75 promosi SIM A di BMT CKS telah berhasil mancapai tujuan. Tujuan promosi SIM A pada dasarnya untuk menarik minat masyarakat agar menjadi nasabah BMT, sehingga bagi hasil yang diperolehpun akan maksimal. Hal tersebut telah terbukti dengan peningkatan jumlah nasabah dari tahun ke tahun yang semula pada tahun 2012 jumlah nasabah 710 orang dan pada tahun 2014 jumlah total nasabah 1467 orang. 2. Bertambah Luasnya Pasar Sasaran Kegiatan yang dilakukan oleh bidang marketing yaitu memperkenalkan produk yang telah diciptakan kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan promosi selain meningkatkan jumlah nasabah juga bertambahnya pasar sasaran yang dituju. Sasaran pasar yang pada awalnya hanya kalangan sekolah Paud, TK, SD, dan sekarang masyarakat sekitar juga ada yang sudah menabung SIM A, Kemampuan penguasaan pasar tersebut dapat dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan dan memperluas jaringan pasar sehingga pencapaian tujuan tersebut dianggap sebagai keberhasilan perusahaan. 3. Tingkat Kepercayaan dan Loyalitas Nasabah Kepercayaan masyarakat terhadap BMT tidak terlepas dari masalah kepuasan yang dapat dipenuhi salah satunya dari pelayanan yang prima. Nasabah yang loyal berawal dari adanya kepercayaan yang tumbuh pada diri mereka masing-masing. Memiliki nasabah yang loyal adalah harapan

76 setiap manajemen lembaga keuangan syariah seperti BMT, hal ini karena loyalitas nasabah akan membuat BMT mampu bertahan bahkan dapat meningkatkan keuntungannya. Kepercayaan dan loyalitas nasabah dapat dilihat dari keikutsertaan nasabah secara berlanjut, tidak hanya satu kali periode saja. Selain itu, nasabah yang loyal dapat dilihat dari adanya produk yang sama di lembaga keuangan syariah lain tetapi nasabah tetap memilih produk yang ada di BMT CKS. Masyarakat sebagai konsumen atau pasar yang dituju oleh industri perbankan memiliki berbagai pertimbangan dalam memilih usaha jasa perbankan yang akan digunakannya, hal tersebut dapat dilihat dari kemudahan, keamanan serta tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah. Dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang baik, ramah, cepat, dan akurat merupakan suatu prinsip yang harus dimiliki oleh setiap karyawan BMT sebagai cara dalam memberikan pelayanan prima kepada nasabah. Semakin baik pelayanan yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah dan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT.