Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga. Jl. Hariangbangga No.20 Bandung

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah Setelah Pemberian Madu, Gula Putih, Dan Gula Merah Pada Orang Dewasa Muda Yang Berpuasa

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB 3 KERANGKA KONSEP

ABSTRAK PENGARUH GULA MERAH DIBANDINGKAN DENGAN GULA PASIR TERHADAP PENINGKATAN GLUKOSA DARAH

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ANTARA LAKI-LAKI DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

Pemanfaatan Energi dalam Olahraga

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGARUH KONSUMSI FRUKTOSA DAN GLUKOSA TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DALAM DARAH

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

4/11/2015. Nugroho Agung S.

ABSTRAK EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH POSTPRANDIAL PADA PRIA DEWASA SEHAT

ABSTRAK. I Putu Gede Darma Eka Putra, 2014, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt., Pembimbing II : Pinandojo D.S., dr, Drs., AIF.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak 17 orang dari 25 orang populasi penderita Diabetes Melitus. darah pada penderita DM tipe 2.

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH NORMAL PADA MANUSIA

ABSTRAK PENGARUH PENINGKATAN KADAR GULA DARAH TERHADAP KETELITIAN

*Yohanes Wahyu N, * Kristiana Puji P *) Dosen Akper GSH Wonogiri ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

ABSTRAK PENGARUH ASUPAN CAIRAN TINGGI PROTEIN DAN TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP JUMLAH MAKANAN YANG DIKONSUMSI PADA MAKAN BERIKUTNYA

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

LAPORAN HASIL PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK JUS GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DALAM MENGHAMBAT PENYERAPAN GLUKOSA DI SALURAN CERNA PADA MANUSIA

GAMBARAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA MAHASISWA ANGKATAN 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

KARBOHIDRAT. M. Anwari Irawan. Sports Science Brief

HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata 1 Kedokteran Umum

NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS

SKRIPSI. Oleh. Indah Kusuma Wardani

NI MADE AYU SRI HARTATIK

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

The Effect of Aerobic Exercise to Fast Blood Glucose Level in Aerobic Participants at Sonia Fitness Center

Pengaruh Minuman Isotonik, Minuman Beroksigen, dan Minuman Yang. Mengandung Vitamin C Terhadap Kebugaran Fisik Setelah Latihan Fisik

COMPARISON OF MINERAL WATER EFFECT AND ISOTONIC ON ENDURANCE DURING LONG DISTANCE RUNNING ACTIVITY IN 30 MINUTE ON ADULT NON ATHELETE MALE

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR, IKAN NILA, DAN PROTEIN KEDELAI OLAHAN TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH

Harmayetty*, Yulis Setya Dewi*, Dwi Astutik*

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. primer manusia yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap hari manusia membutuhkan makanan dan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

ABSTRAK. Yenny Saputra, 2010 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

ABSTRAK GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA MENOPAUSE

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Metabolisme karbohidrat - 4

PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN DENGAN MINUMAN AIR PUTIH BIASA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA FK USU ANGKATAN 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

SIMULASI LAJU PENURUNAN GLUKOSA DARAH DIABETES TIPE 1 SETELAH MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen terhadap Kebugaran Jasmani Mahasiswa Tingkat Satu FK Unisba Angkatan 2014 pada Tes Balke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Gracilaria verrucosa TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAlI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang

Metabolisme karbohidrat - 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Pengaruh Pemberian Minuman Berglukosa terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Sebelum dan Setelah Latihan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung 1 Muhammad Ris Suangkupon Lubis, 2 Rio Dananjaya, 3 Yuktiana Kharisma 1,2 Pedidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Jl. Hariangbangga No.20 Bandung 40116 email: muhammadris22@gmail.com Abstract: Glucose is the main energy source for the entire human. Glucose formed from carbohydrates consumed through food and drink. Glucose contained drinks supplementation during and after physical activity is expected to keep blood sugar concentration to avoid hypoglycemia while physical activity. The purpose of this study is to determine the effect of glucose beverages on blood sugar levels before and after exercise in the form of running for 10 minutes. This study is experimental for 48 students of the Faculty of Medicine, University Islam Bandung. This research was conducted by giving way of glucose beverages 250 ml before exercise and measurement of blood sugar levels is performed three times before being given a glucose beverages, 15 minutes after being given a glucose beverages, and after exercise. Results of the study processed by t-test independent method. The average of blood glucose level before exercise on the subject given glucose beverages was 116.17 mg / dl, while on the subject given drinks mineral water (control) was 110.79 mg / dl. The study showed significant difference (p = 0.024) levels GDS before exercise on two researched group. Average of blood glucose level after a workout on a given subject glucose beverages was 100.17 mg / dl, while the subject of a given mineral water (control) was 89.46 mg / dl. The study showed significant difference (p = <0.001) levels GDS after exercise on two researched groups. In this study, glucose beverages could make blood sugar rised, so that the subject is given a glucose beverages blood sugar levels do not decreased significantly after exercise compared with mineral water (control). Keywords : Exercise, Glucose Beverages, Random Blood Glucose. Abstrak: Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dam minuman. Pemberian minuman yang mengandung glukosa sebelum dan setelah aktivitas fisik diharapkan dapat menjaga gula darah agar tidak terjadi hipoglikemia saat beraktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian minuman berglukosa terhadap kadar gula darah sewaktu (GDS) sebelum dan setelah latihan berupa lari selama 10 menit. Penelitian ini bersifat eksperimental terhadap 48 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian minuman berglukosa sebanyak 250 ml sebelum latihan dan pengukuran kadar gula darah yang dilakukan sebanyak tiga kali yaitu sebelum diberikan minuman berglukosa, 15 menit setelah diberikan minuman berglukosa, dan setelah latihan. Hasil kadar GDS subjek penelitian diolah dengan metode uji t-independent. Rata-rata kadar GDS sebelum latihan pada subjek yang diberikan minuman berglukosa adalah 116.17 mg/dl, sedangkan pada subjek yang diberikan minuman air mineral (kontrol) adalah 110.79 mg/dl. Ditemukan perbedaan yang bermakna (nilai p=0.024) kadar GDS sebelum latihan pada kedua kelompok penelitian. Rata-rata kadar GDS setelah latihan pada subjek yang diberikan minuman berglukosa adalah 100.17 mg/dl, sedangkan pada subjek yang diberikan air mineral (kontrol) adalah 89.46 mg/dl. Ditemukan perbedaan yang bermakna (nilai p=<0.001) kadar GDS setelah latihan pada kedua kelompok penelitian. Pada penelitian ini minuman berglukosa dapat membuat gula darah meningkat, sehingga subjek yang diberikan minuman berglukosa kadar gula darah tidak turun secara signifikan setelah latihan dibandingkan dengan air mineral (kontrol). Kata kunci : Gula Darah Sewaktu (GDS), Latihan, Minuman Berglukosa 105

106 Muhammad Ris Suangkupon Lubis, et al. A. Pendahuluan Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot. Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen, faktor endogen yaitu humoral seperti hormon insulin, glukagon dan kortisol sebagai sistem reseptor di otot dan sel hati, sedangkan faktor eksogen antara lain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas yang dilakukan. 1 Konsentrasi glukosa dalam darah memegang peranan penting pada metabolisme energi. Kadar glukosa darah harus dipertahankan setiap saat, yaitu dengan homeostatis gula dalam darah. Homeostatis gula dalam darah dicapai melalui beberapa mekanisme yang mengatur kecepatan konversi glukosa menjadi glikogen atau menjadi lemak untuk simpanan, dan dilepaskan kembali dari bentuk simpanan yang kemudian dikonversi menjadi glukosa yang masuk ke dalam sistem peredaran darah. 2 Ketersediaan glukosa darah selama aktivitas merupakan faktor yang berpengaruh terhadap performa dan daya tahan tubuh, apabila kadar glukosa darah menurun maka fungsi sel otak terganggu. Cairan yang mengandung glukosa dan elektrolit (Na +, K + ) selama dan setelah aktivitas akan membantu menjaga kadar glukosa darah, menurunkan risiko dehidrasi, dan mengoptimalkan konsentrasi glukosa darah. Salah satu cara untuk pemenuhan glukosa dalam tubuh yaitu dengan menggunakan minuman berglukosa, tetapi pemberian minuman berglukosa tidak langsung meningkatkan atau menjaga kadar glukosa darah. Peningkatan kadar glukosa darah akan terjadi setelah 15 menit sampai 30 menit setelah konsumsi minuman berglukosa. 3 Minuman yang mengandung glukosa dapat menyuplai energi selama aktivitas maupun pertandingan pada atlet. Pemberian minuman dengan kandungan glukosa 6-8% selama latihan atau pertandingan dapat membantu meningkatkan performa seseorang dengan menunda kelelahan. 3 Kelelahan terjadi biasanya oleh karena kadar glikogen yang menurun semasa berolahraga. 4 Pemberian minuman berglukosa 6% menyediakan jumlah optimal glukosa yang berperan dalam mempercepat pengosongan lambung, dan diperlukan untuk meningkatkan aktivitas seseorang. Minuman berglukosa komersial seperti minuman teh dalam kemasan, merupakan minuman yang sering diminum banyak orang dalam beraktivitas. 3, 5 B. Metode Penelitian ini bersifat analitik eksperimental. Data yang diperoleh adalah kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan minuman berglukosa, 15 menit setelah diberikan minuman berglukosa, dan setelah latihan pada kedua kelompok subjek penelitian yaitu kelompok yang diberikan minuman berglukosa dan kelompok yang diberikan air mineral. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung sebanyak 48 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Bahan yang digunakan adalah Minuman yang mengandung glukosa sebanyak 6-8% dengan jumlah 250 ml. Alat penelitian yang digunakan adalah nesco gcu alat tes gula darah, chip dan tes strip, lancet device, lancet (jarum), kassa sweb alkohol, stopwatch, tempat sampah, pulpen, lembar informed consent. Variabel bebas pada penelitian adalah minuman yang mengandung glukosa. Variable terikat adalah kadar gula darah sewaktu yang diukur sebanyak tiga kali, yakni sebelum diberikan minuman berglukosa, 15 menit setelah diberikan minuman berglukosa, dan setelah latihan. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Pengaruh Pemberian Minuman Berglukosa Terhadap Kadar Gula Darah... 107 Penelitian dilakukan dengan cara memilih subjek dengan metode simple random sampling, memberikan penjelasan mengenai penelitian kepada subjek, jika subjek menyetujui, subjek diminta untuk membubuhi tanda tangan pada lembar persetujuan serta dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan. Pada hari yang sudah disepakati kedua kelompok diukur kadar gula darah sewaktu dengan menggunakan alat ukur gula darah kemudian diberikan minuman yang mengandung glukosa 6-8% 250 ml (teh botol sosro) pada kelompok pertama dan pada kelompok kedua diberikan air mineral dengan jumlah yang sama. Kedua kelompok menunggu 15 menit sampai waktu pelaksanaan latihan dimulai dan kedua kelmpok diminta untuk tidak mengkonsumsi apapun. 15 menit selanjutnya kedua kelompok diambil gula darah sewaktu yang kedua, kemudian kedua kelompok diberikan latihan lari selama 10 menit 4 kali mengitari lapangan SABUGA. 10 menit kemudian kedua kelompok diambil gula darah sewaktu yang ketiga, kemudian semua hasil perlakuan di catat pada tabel penelitian. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji t-independent dengan untuk melihat perbandingan kadar GDS sebelum dan setelah latihan yang telah diberikan minuman berglukosa. Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Bandung. C. Hasil Penelitian Rata-rata kadar GDS 1, 2, dan 3 pada subjek penelitian yang diberikan minuman berglukosa dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut : Tabel 4.1. Rata-Rata Kadar GDS pada Subjek Penelitian yang Diberikan Minuman Berglukosa Rata-rata (mg/dl) SD GDS 1 108.58 8.94 GDS 2 116.17 9.36 GDS 3 100.17 9.23 GDS 1 : Kadar gula darah sewaktu yang diambil sebelum subjek diberikan minuman berglukosa. GDS 2 : Kadar gula darah sewaktu yang diambil 15 menit setelah subjek diberikan minuman berglukosa. GDS 3 : Kadar gula darah sewaktu yang diambil setelah subjek melakukan latihan lari selama 10 Menit. Tabel diatas menunjukan rata-rata kadar GDS 1, 2, dan 3 pada subjek yang diberikan minuman berglukosa dalam batas normal. Rata-rata kdar GDS 1 adalah 108.58 mg/dl, dengan standar deviasi adalah 8.94 mg/dl. Kadar GDS 2 adalah 116.17 mg/dl, dengan standar deviasi adalah 9.36 mg/dl. Kadar GDS 3 adalah 100.17 mg/dl, dengan standar deviasi adalah 9.23 mg/dl. Perbedaan rata-rata kadar GDS 2 pada subjek yang diberikan minuman berglukosa dan air mineral dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut : Tabel 4.2 Perbedaan Hasil Rata-Rata Kadar GDS 2 Minuman Rata-rata SD Nilai p* Berkarbohidrat 116.17 mg/dl 9.36 mg/dl 0.024 Air Mineral 110.79 mg/dl 6.36 mg/dl Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

108 Muhammad Ris Suangkupon Lubis, et al. * : Signifikan dengan t-test independent Nilai P :Terdapat perbedaan rata-rata kadar GDS 2 yang bermakna (p< 0.05) pada kedua kelompok perlakuan. Tabel diatas menunjukan bahwa setelah diberikan minuman berglukosa atau sebelum latihan, nilai rata-rata kadar GDS 2 subjek adalah 116.17 mg/dl, sedangkan subjek yang diberikan air mineral (kontrol) diketahui rata-rata kadar GDS 2 adalah 110.79 mg/dl. Secara statistik ditemukan perbedaan kadar GDS 2 yang bermakna (nilai p = 0.024) antara kedua kelompok perlakuan tersebut. Perbedaan rata-rata kadar GDS 3 pada subjek yang diberikan minuman berglukosa dan air mineral dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut : Tabel 4.3 Perbedaan Hasil Rata-Rata Kadar GDS 3 Minuman Rata-rata SD Nilai p* Berkarbohidrat 100.17 mg/dl 9.23 mg/dl Air Mineral 89.46 mg/dl 5.53 mg/dl <0.001 * : Signifikan dengan t-test independent Nilai P :Terdapat perbedaan rata-rata kadar GDS 3 yang bermakna (p< 0.05) pada kedua kelompok perlakuan Tabel diatas menunjukan bahwa setelah melakukan latihan selama 10 menit atau 4 kali mengelilingi lapangan, nilai rata-rata kadar GDS 3 subjek yang diberikan minuman berglukosa adalah 100.17mg/dL. Nilai rata-rata kadar GDS 3 subjek yang diberikan air mineral (kontrol) adalah 89.46 mg/dl. Secara statistik ditemukan perbedaan kadar GDS 3 yang bermakna (nilai p = <0.001) antara kedua kelompok perlakuan tersebut. Perbedaan rata-rata kadar Δ GDS pada subjek yang diberikan minuman berglukosa dan air mineral dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut : Tabel 4.4 Perbedaan Rata-Rata Kadar Δ GDS Minuman Rata-rata SD Nilai p* Berkarbohidrat 16 mg/dl 3.77 mg/dl Air Mineral 21.33 mg/dl 3.36 mg/dl <0.001 * : Signifikan dengan t-test independent Nilai P :Terdapat perbedaan rata-rata kadar Δ GDS yang bermakna (p< 0.05) pada \ kedua kelompok perlakuan Hasil pengukuran menunjukan bahwa selisih kadar GDS (ΔGDS) pada subjek yang diberikan minuman berglukosa adalah 16 mg/dl, sedangkan pada subjek yang diberian air mineral adalah 21.33 mg/dl. Secara statistik ditemukan perbedaan kadar ΔGDS yang bermakna (nilai p = <0.001) antara kedua kelompok perlakuan tersebut. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Pengaruh Pemberian Minuman Berglukosa Terhadap Kadar Gula Darah... 109 D. Pembahasan Menurut PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) tahun 2011, kadar gula darah sewaktu 90-199 mg/dl dinyatakan normal. 6 Kadar gula darah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain diet, aktivitas, dan yang lainnya. Makanan atau diet merupakan faktor utama yang berhubungan dengan peningkatan kadar gula darah. Makanan dan minuman yang mengandung glukosa merupakan sumber dari pembentukan gula darah, semakin banyak konsumsi makanan yang mengandung glukosa, maka penyerapannya akan semakin meningkat, sehingga kadar gula darah akan meningkat. 7 Aktivitas fisik yang kurang dapat meningkatkan kadar gula darah, sedangkan aktivitas yang terlalu berlebih juga tidak terlalu baik, karena dapat menurunkan kadar gula darah. Aktivitas fisik berpengaruh terhadap proses glikolisis, sehingga dengan meningkatnya intensitas dan durasi latihan akan lebih sering terjadi pemecahan gula darah, sehingga kadar gula darah akan menurun, oleh sebab itu aktivitas fisik seseorang harus seimbang. 7 Menurut National Guidline of Physical Activity for Ireland aktivitas yang baik pada orang dewasa usia 18-64 tahun yaitu dua sampai tiga hari dalam satu minggu dengan durasi 10 menit perharinya. 8 Peningkatan kadar gula darah harus melalui beberapa proses yaitu digesti karbohidrat, absorbsi karbohidrat, metabolisme karbohidrat, fosforilasi glukosa, dan glikogenesis. Digesti karbohidrat adalah proses perubahan karbohidrat yang diperoleh dari makanan dan minuman menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu glukosa agar dapat diserap oleh usus halus. Kapasitas usus halus untuk melakukan absorbsi glukosa sekitar 120 g/jam, setelah itu glukosa akan dibawa ke seluruh sel tubuh, termasuk sel hati dan sel otak untuk dimetabolisme. Glukosa akan masuk kedalam sel dan akan mengalami proses glikogenesis yaitu perubahan glukosa menjadi glikogen. Glikogen kemudian akan diubah kembali menjadi glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi, proses tersebut dinamakan glikogenolisis, kemudian glukosa akan dilepaskan ke dalam darah. 9,10 Pada penelitian subjek yang diberikan minuman berglukosa, didalam minuman tersebut terkandung sumber gula darah yang nantinya akan mengalami proses menjadi gula darah, sehingga akan mempengaruhi kadar gula darah. Pada subjek yang diberikan air mineral (kontrol), minuman tersebut tidak memiliki kandungan glukosa, sehingga kadar gula darah tidak meningkat secara signifikan. Pada aktivitas fisik dengan intensitas rendah-sedang metabolisme energi tubuh akan berjalan secara aerobik dengan kehadiran oksigen melalui pembakaran simpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Pada aktivitas olahraga yang membutuhkan energi besar dalam waktu yang cepat atau pada olahraga dengan intensitas tinggi, metabolisme energi akan berjalan secara anaerobik melalui phosphocreatine (PCr) serta melalui proses glikolisis dari glikogen otot. Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi yang mengunakan simpanan glukosa yang sebagian besar akan diperoleh dari glikogen otot atau juga dari glukosa yang terdapat di dalam aliran darah untuk menghasilkan ATP. Inti dari proses glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel ini adalah mengubah molekul glukosa menjadi asam piruvat dimana proses ini juga akan disertai dengan pembentukan ATP. Jumlah ATP yang dapat dihasilkan oleh proses glikolisis ini akan berbeda bergantung berdasarkan asal molekul glukosa. Jika molekul glukosa berasal dari dalam darah maka 2 buah ATP akan dihasilkan namun jika molekul glukosa berasal dari glikogen otot maka sebanyak 3 buah ATP akan dapat dihasilkan. 11 Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

110 Muhammad Ris Suangkupon Lubis, et al. Pada penelitian ini kelompok yang diberikan minuman berglukosa mendapatkan satu kotak minuman berglukosa yang berisi 250 ml. Minuman ini mengandung glukosa 21 g atau 7%, sehingga dalam satu kotak minuman berglukosa tersebut memiliki 85 kalori untuk menghasilkan energi sebesar 85 kkal. Pada kelompok yang diberikan air mineral sebanyak 250 ml tidak mengandung glukosa. Dapat disimpulkan bahwa pada kelompok yang diberikan minuman berglukosa dapat mensuplai ± 1 / 2 dari kebutuhan energi pada aktivitas fisik di penelitian ini, sedangkan untuk kelompok yang diberikan air mineral mengalami penurunan kadar gula darah yang cukup signifikan. E. Kesimpulan Pemberian minuman yang mengandung glukosa dalam takaran tertentu dapat mempengaruhi kadar gula darah sewaktu, selain itu pemberian minuman yang mengandung glukosa sebelum melakukan aktivitas fisik dapat mempertahankan kadar gula darah. DAFTAR PUSTAKA Lestari DD, Purwanto DS, Kaligis SHM. Gambaran kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh 18,5-22,9 kg/m 2. (Diunduh pada tanggal 15 Desember 2014). Tersedia dari: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/search/titles?searchpage=3. Widayanto. Glukosa darah sebagai sumber energi. (Diunduh pada tanggal 15 Desember 2014). Tersedia dari: www.staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/widiyato.%20m.kes/ LATIHAN%20FIFIK%ODAN%20GLUKOSA%20DARAH.pdf Rukmana E. Pengaruh pemberian minuman berkarbohidrat sebelum latihan terhadap kadar glukosa darah atlet. Pustaka Jurnal Ilmiah Indonesia; 2013. (Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2014). Tersedia dari : www.pilnas.ristek.go.id/jurnal/index.php/misreach/result? Minuman+berkarbohidrat. Rusip G. Pengaruh pemberian minuman berkarbohidrat berelektrolit dapat memperlambat kelelahan saat berolahraga. Majalah Kedokteran Nusantara. Volume 39. Medan; 2006. Sport Dietitians Australia. Fact Sheet Sport Drink [article]. 2009. (Diunduh pada tanggal: 2 Januari 2015). Tersedia dari www.sportdietitians.com.au. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Konsensus pengendalian dan pencegahan diabetes mellitus tipe2 di Indonesia. (Diunduh pada tanggal 15 Desember 2014). Tersedia dari http://www.perkeni.org/. Pratiwi R. Pemeriksaan gula darah (Metoda Orthotoludin). 2011. (Diunduh pada tanggal 10 Januari 2015). Tersedia dari; keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/bab%20ii_13.pdf Departement of Health and Chlidren. The National Guideline on Physical Activity for Ireland. (Diunduh pada tanggal 5 Januari 2015). Tersedia dari:www.getirelandactive.ie Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Pengaruh Pemberian Minuman Berglukosa Terhadap Kadar Gula Darah... 111 Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11 th Edition. Saunders; 2007. hlm. 830-9 Tortora GJ, Derrickson B, Principle of Anatomy and Physioogy. 4 th Edition. Baltimore; Lippincott William&Willkins. 2009. hlm. 956-7 Irawan MA. Metabolisme energi tubuh & olahraga. Volume 01. Polton Sport Science & Performance Lab; 2007. (Diunduh pada tanggal 5 Januari 2015). Tersedia dari: www.pssplab.com Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015