Putusan Nomor : Put-68162/PP/M.IXB/19/2016. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Putusan Nomor : Put-68160/PP/M.IXB/19/2016. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

Putusan Nomor : Put-68166/PP/M.IXB/19/2016. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86509/PP/M.VII.A/19/2017. Jenis Pajak : Bea Masuk

Putusan Nomor : Put-68167/PP/M.IXB/19/2016. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

Jumlah Barang Pcs. Negara Asal : China berdasarkan penetapan nilai pabean dengan menggunakan data Metode nilai transaksi barang serupa.

: bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah, penetapan Terbanding atas Pembebanan, yaitu berupa:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

2017, No b. bahwa sehubungan dengan pemberlakuan ketentuan mengenai sistem klasifikasi barang berdasarkan Harmonized System 2017 dan ASEAN Har

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN

Sat. KGM. Hasil Penelitian terhadap data pendukung nilai transaksi yang dilampirkan adalah sebagai berikut: No. Dokumen Nomor Tanggal Nilai (USD)

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-82423/PP/M.XVIIA/19/2017. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

2017, No Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tent

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013

bahwa selanjutnya, Nilai Pabean ditetapkan dengan menggunakan metode II sampai dengan VI secara hierarkis;

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 67961/PP/M.IXA/19/2016. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

No. Sifat Nomor dan Tanggal Kepada Perihal Surat. Und-306/BC.8/2015 tanggal 21 Desember 2015

Putusan Pengadilan Pajak : Put-42652/PP/M.VII/19/2013. Jenis Pajak : Bea Masuk. Masa/Tahun Pajak : 2011

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62904/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

2017, No mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi, telah dijadwalkan skema penurunan tarif bea masuk dalam rangka Persetujuan antara Republik Indonesi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG

Menurut Pemohon: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62478/PP/M.IXA/19/2015. Tahun Pajak : 2014

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penetapan Klasifikasi Pos Tarif Pos 4

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

: PUT.62748/PP/M.XIIA/99/2015

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 6 /BC/2011 TENTANG

BM 0% (fasilitas ATIGA) BM 5% Rp ,00

-2- kepolisian, termasuk suku cadang, serta barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang yang dipergunakan bagi keperluan pertahanan d

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 147/PMK.04/2009 TENTANG

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 67959/PP/M.IXA/19/2016. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012

P U T U S A N NOMOR : 47/C/PK/PJK/2007

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

bahwa sebagai contoh yang tertulis di Form E dan Invoice/Packing List, secara jelas dapat dilihat;

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

yang mana atas pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp ,00;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60815/PP/M.XVII A/19/2015. Tahun Pajak : 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 178/PMK.04/2013 TENTANG

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.52474/PP/M.IXA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, dan dalam rangka memberikan pelayanan kep

Menurut Pemohon: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-62358/PP/M.VIIB/19/2015. Tahun Pajak : 2013

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 122/PMK. 04/2011 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK. 04/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 247/PMK. 011/2009 TENTANG

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

2017, No Harmonized System 2017 dan ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature 2017, perlu melakukan penyesuaian terhadap komitmen Indonesia berdasar

P - 44/BC/2009 DAFTAR KODE STANDAR INTERNASIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN

Pengajuan Keberatan, Banding, dan Peninjauan Kembali Tagihan Bea Masuk

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52204/PP/M.XVIIA/19/2014

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK OLEH PEMERINTAH PUSAT ATAU PEMERINTAH DAERAH YANG DITUJUKAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

There are no translations available.

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-61710/PP/M.VIIB/19/2015. Tahun Pajak : 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Putusan Pengadilan Pajak : Put-43163/PP/M.IX/19/2013. Jenis Pajak : Bea Masuk. Masa/Tahun Pajak : 2011

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

PER - 48/PJ/2009 TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAP

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-55837/PP/M.XVIIA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.58791/PP/M.XB/99/2015. Tahun Pajak : 2013

: 64491/PP/M.XVII.A/19/2015

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 24/BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 25 /BC/2005 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor KEP- 105/WPJ.07/2015 tanggal 12 Januari 2015;

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Surat Tergugat Nomor: S-1744/WPJ.32/KP.01/2013 tanggal 10 Juli 2013;

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Transkripsi:

Putusan Nomor : Put-68162/PP/M.IXB/19/2016 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan pembebanan tarif bea masuk atas impor Large Mung Bean, Negara asal Australia, yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dalam Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Nomor: 259148 tanggal 25 Juni 2014 dengan pembebanan tarif bea masuk sebesar 0%, dan ditetapkan oleh Terbanding menjadi 5%, sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar kekurangan pembayaran berupa bea masuk dan pajak dalam rangka impor sebesar Rp 36.757.000,00 yang tidak disetujui Pemohon Banding; Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : Bahwa berdasarkan uraian diatas Terbanding maka terhadap importasi Pemohon Banding dengan PIB nomor 259148 tanggal 25 Juni 2014 terhadap jenis barang Large Mung Bean tidak dapat diberikan fasilitas tarif AANZ dan dikenakan tarif bea masuk yang berlaku umum, sebesar BM (MFN) 5%; : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan penetapan Terbanding dalam keputusan keberatan Nomor: KEP-5160/KPU.01/2014 tanggal 22 Agustus 2014 dan pada pokoknya mengemukakan bahwa kacang tanah yang Pemohon Banding beli adalah harga sebenarnya sesuai dengan Sales Contract dan invoice; Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan pembebanan tarif bea masuk atas impor Large Mung Bean, Negara asal Australia, yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dalam Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Nomor: 259148 tanggal 25 Juni 2014 dengan pembebanan tarif bea masuk sebesar 0%, dan ditetapkan oleh Terbanding menjadi 5%; bahwa menurut Terbanding, pada saat pengajuan pemberitahuan impor barang Pemohon Banding hanya melampirkan Copy Form AANZ Nomor EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014 maka terhadap importasi Pemohon Banding dengan PIB nomor 259148 tanggal 25 Juni 2014 terhadap jenis barang Large Mung Bean tidak dapat diberikan fasilitas tarif AANZ dan dikenakan tarif bea masuk yang berlaku umum, sebesar BM (MFN) 5%; bahwa menurut Pemohon Banding, Pemohon Banding tidak setuju dengan penetapan Terbanding dengan alasan pada pokoknya bahwa kacang tanah yang Pemohon Banding beli adalah harga sebenarnya sesuai dengan Sales Contract dan invoice dan bahwa form AANZ yang diterbitkan oleh negara asal (Australia) adalah form asli, karena negara Australia sudah menggunakan sistem online untuk menerbitkan form AANZ, sehingga pihak shipper yang sudah mempunyai akses ke link website dari Australian Chamber of Commerce and Industry dapat langsung mencetak form AANZ tersebut di komputer sendiri; bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 208/PMK.011/2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor Dalam rangka

ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), antara lain disebutkan bahwa: Pasal 1 (1)Menetapkan tarif bea masuk atas baning impor dari negara anggota ASEAN, Australia, dan Selandia Baru dalam rangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) untuk Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.. Pasal 2 Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) yang lebih rendah dari tarif bea masuk yang berlaku Secara umum, hanya diberlakukan terhadap barang inipor yang dilengkapi dengan Surat Keterangan Asal (Fom AANZ) yang telah ditandatangani oleh pejabat berwenang di negara-negara bersangkutan; b. Importir wajib mencantumkan nomor referensi Surat Keterangan Asal (Fonn AANZ) sebagaimana dimaksud pada huruf a dan' kode fasilitas dalam rangka ASEAN Australia- New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), pada pemberitahuan impor barang; c. Lembar asli dari Surat Keterangan Asal (Fom AANZ) dalam rangka ASEAN-Australia- New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) sebagaimana dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh importir pada saat pengajuan pemberitahuan impor barang sebagaimana dimaksud pada huruf b di Kantor Pabean pada pelabuhan pemasukan; dan d. Dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini, tarif yang berlaku adalah tarif bea masuk yang berlaku secara umum. bahwa pada saat pengajuan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Nomor: 259148 tanggal 25 Juni 2014, Surat Keterangan Asal (Form AANZ) Nomor: EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014 yang dilampirkan Pemohon Banding hanya berupa fotokopi; bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 208/PMK.011/2013 tanggal 31 Desember 2013, Surat Keterangan Asal (Fom AANZ) dalam rangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) yang wajib disampaikan oleh importir pada saat pengajuan pemberitahuan impor barang adalah lembar aslinya; bahwa maka Majelis berpendapat terdapat ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 208/PMK.011/2013 tanggal 31 Desember 2013 yang tidak dipenuhi oleh Pemohon Banding sehingga Form AANZ nomor: EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014 tidak dapat dapat dijadikan sebagai dasar pemberian preferensi Bea Masuk dalam rangka ASEAN-Australia- New Zealand Free Trade Area (AANZFTA); menimbang : bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa impor barang berupa Large Mung Bean yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 259148 tanggal 25 Juni 2014 tidak mendapatkan preferensi tarif bea masuk dalam rangka skema ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) sehingga pembebanan tarif

bea masuk menjadi 5% (MFN), oleh karenanya Majelis berkesimpulan menolak permohonan banding Pemohon Banding; Mengingat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait; PENDAPAT YANG BERBEDA (DISSENTING OPINION) Terhadap putusan Pengadilan Pajak tersebut di atas, satu orang Hakim Pengadilan Pajak Majelis IX B, Sudirman S.,S.H., M.H., menyatakan pendapat atas pemeriksaan materi sengketa banding sengketa Pajak yang berbeda sebagai berikut: bahwa Terbanding menolak pemberian fasilitas preferensi tarif bea masuk karena meragukan keabsahan Form AANZ Nomor: EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014, namun Terbanding tidak melakukan konfirmasi kepada Pejabat Australia yang menerbitkan Form AANZ dan sampai dengan persidangan berakhir Terbanding tidak dapat menunjukkan surat penegasan dari Pejabat Australia bahwa Form AANZ tersebut tidak berlaku; bahwa Pasal 63 ayat (2) huruf b dengan penjelasanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor Nomor 51 Tahun 2009 menyebutkan Dalam pemeriksaan persiapan, Hakim dapat meminta penjelasan kepada Pejabat TUN yang bersangkutan ; Penjelasan: Ketentuan ini merupakan kekhususan dalam proses pemeriksaan Tata Usaha Negara. Kepada Hakim diberikan kemungkinan untuk mengadakan pemeriksaan persiapan sebelum pemeriksaan pokok sengketa. Dalam kesempatan ini Hakim dapat meminta penjelasan kepada Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan demi lengkapnya data yang diperlukan untuk gugatan itu (Banding); Wewenang Hakim ini untuk mengimbangi dan mengatasi kesulitan seseorang sebagai penggugat (Pemohon Banding) dalam mendapatkan informasi atau data yang diperlukan dari Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara mengingat bahwa penggugat (Pemohon Banding) dan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara kedudukannya tidak sama (subdinari); bahwa Pasal 67 dengan Penjelasan menyebutkan Berbeda dengan Hukum Acara Perdata, maka dalam Hukum Tata Usaha Negara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara itu selalu berkedudukan sebagai pihak yang mempertahankan keputusan yang telah dikeluarkannya terhadap tuduhan Penggugat (Pemohon Banding) bahwa keputusan yang digugat (diajukan Banding) itu melawan hukum ; bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyebutkan: Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara wajib pajak atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluakan keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan

peraturan perundang-undangan perpajakan termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa; bahwa Pengadilan Pajak berwenang memeriksa dan memutus sengketa pajak akibat dikeluarkannya keputusan oleh pejabat yang berwenang, dalam sengketa a quo Terbanding adalah Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Keputusan Nomor: KEP- 5160/KPU.01/2014 tanggal 22 Agustus 2014 yang menolak keberatan Pemohon Banding dengan alasan Form AANZ Nomor: EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014 diragukan keabsahannya; bahwa berdasarkan Pasal 63 dan Pasal 67 beserta penjelasannya Undang-Undang Nomor Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, menegaskan bahwa Terbanding sebagai Pejabat Tata Usaha Negara dan mengingat bahwa Pemohon Banding dan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara kedudukannya tidak sama (subdinari) dan Pejabat Tata Usaha Negara itu selalu berkedudukan sebagai pihak yang mempertahankan keputusan yang telah dikeluarkannya terhadap tuduhan Pemohon Banding bahwa keputusan yang diajukan Banding itu melawan hukum; bahwa pada saat mengajukan PIB, Pemohon Banding telah melampirkan Form AANZ Nomor: EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014 yang telah ditandatangani oleh Pejabat Berwenang di Australia; bahwa berdasarkan bukti e-mail dari Manager International Trade Australian Business Chamber, disebutkan bahwa Form AANZ yang diterbitkan secara on-line, dengan tanda tangan dan stempel resmi yang dibuat secara elektronik, adalah sah; bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas Hakim Dissenting berpendapat SKA (Form AANZ) yang telah menjelaskan identitas barangnya dan telah ditandatangani oleh Pejabat berwenang Australia dan telah dikeluarkan dari Negara Australia dan Terbanding tidak dapat membuktikan surat konfirmasi dari pejabat berwenang Australia yang menyatakan bahwa SKA-Form AANZ tidak sah atau tidak dikeluarkan atau tidak ditandatangani oleh pejabat berwenang Australia, dan bukti e-mail dari Manager International Trade Australian Business Chamber, yang menyatakan bahwa Form AANZ yang diterbitkan secara on-line dengan tanda tangan dan stempel resmi yang dibuat secara elektronik adalah sah, oleh karenanya Hakim Dissenting berpendapat Form AANZ Nomor: EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014 adalah sah dan mempunyai hak untuk mendapat preferensial Tarif Bea Masuk AANZ-FTA dengan Bea Masuk 0%; bahwa AANZ-FTA (Form AANZ) merupakan perjanjian Internasional antara Pemerintah dengan Pemerintah, sehingga tidak mungkin pihak Pemohon Banding (swasta) melakukan konfirmasi kepada pemerintah Australia untuk mencari bukti tidak sahnya Form AANZ yang telah dikeluarkan oleh Pejabat Australia. Oleh karenanya Hakim Dissenting berpendapat bahwa Terbanding sebagai Pejabat Tata Usaha Negara atau Pejabat Pemerintahlah yang berkewajiban membuktikan sah atau tidaknya Form AANZ berdasarkan hasil Konfirmasi yang tegas dari pejabat berwenang Australia;

bahwa Terbanding tidak dapat membuktikan surat jawaban konfirmasi atau konsultasi dari Pejabat Australia yang menyatakan Form AANZ Nomor: EWU00243463 tanggal 23 Juni 2014 yang telah ditandatangani oleh Pejabat Berwenang Australia adalah tidak sah, oleh karenanya Hakim Dissenting berpendapat Keputusan Terbanding Nomor KEP- 5160/KPU.01/2014 tanggal 22 Agustus 2014 tentang Penetapan atas Keberatan Pemohon Banding Terhadap Penetapan yang Dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam SPTNP Nomor: SPTNP-012015/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2014 tanggal 27 Juni 2014 dibatalkan; bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 208/PMK.011/2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor Dalam rangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), apabila barang impor telah dilindungi/dilengkapi dengan SKA (Form AANZ) yang ditandatangani oleh Pejabat Berwenang dan disampaikan kepada Terbanding bersamaan dengan disampaikannya PIB diberikan tarif Bea Masuk sesuai dengan Tarif Bea Masuk AANZ-FTA; menimbang : bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Hakim Dissenting berkesimpulan bahwa atas impor dengan PIB Nomor: 259148 tanggal 25 Juni 2014 mendapat preferensi tarif dalam rangka skema ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZ-FTA) sehingga pembebanan tarif bea masuk menjadi 0%, oleh karenanya permohonan banding Pemohon Banding dikabulkan seluruhnya dan penetapan Terbanding dalam Keputusan Nomor: KEP- 5160/KPU.01/2014 tanggal 22 Agustus 2014 dibatalkan, sehingga tagihannya menjadi nihil; Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait; Memutuskan : Menolak permohonan banding Pemohon Banding terhadap keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-5160/KPU.01/2014 tanggal 22 Agustus 2014 tentang Penetapan atas Keberatan terhadap SPTNP Nomor: SPTNP-012015/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2014 tanggal 27 Juni 2014, atas nama Pemohon Banding dan menetapkan atas impor Large Mung Bean sesuai PIB Nomor: 259148 tanggal 25 Juni 2014, dikenakan pembebanan tarif bea masuk 5% (MFN), sehingga bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang masih harus dibayar sebesar Rp36.757.000,00 Demikian diputus di Jakarta pada hari Kamis tanggal 20 Agustus 2015 berdasarkan suara terbanyak Majelis IXB Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut: Drs. Sunarto, M.M., M.H. Sudirman S., S.H., M.H. Drs. Surendro Suprijadi, M.M. Asep Komara, S.E. sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2016 oleh Hakim Ketua Majelis IXB dengan dihadiri oleh Hakim Anggota, dan Panitera Pengganti,

serta tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding.