BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No (Lembaran Negara Republik Indoinesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Pemeri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEPEGAWAIAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

: PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Ta

RechtsVinding Online. Kelembagaan Badan Narkotika Nasional Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 2 Oktober 2015; disetujui: 7 Oktober 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentan

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LABORATORIUM NARKOBA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Organisasi. Tim Penilai. Perancang Perundang-undangan. Kanwil. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangk

2014, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Nega

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BNN. Orta. Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2016, No Nomor 293, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5602); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHASILAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Rep

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

2011, No b. bahwa dalam rangka pemberian pembebasan bea masuk atas impor peralatan dan/atau persenjataan untuk mendukung pelaksanaan tugas, fung

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Loka Rehabilitasi. Organisasi. Tata Kerja.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KEDUA

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA. No.38, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengangkatan. Kepala LP Klas I. Syarat. Tata Cara.

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI INSTANSI VERTIKAL

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Kelompok Ahli. Pengorganisasian.

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 02 TAHUN 2009 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA PAYAKUMBUH

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA NEGARA. No.679, 2012 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Balai Rehabilitasi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BADAN NARKOTIKA KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

No. 207, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Jabatan Struktural Dan Fungsional. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Narkotika Nasional perlu diatur ketentuan mengenai jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Badan Narkotika Nasional dapat diduduki oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Jabatan Struktural dan Fungsional di lingkungan Badan Narkotika Nasional Yang Dapat Diduduki Oleh Prajurit Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); www.peraturan.go.id

2 2. Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1990 tentang Administrasi Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3402); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2001 tentang Pengalihan Status Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi Pegawai Negeri Sipil untuk menduduki Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5095); 6. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 241); 7. Peraturan Panglima TNI Nomor : Perpang/24/X/2007 Tanggal 1 Oktober 2007 tentang Pembinaan Penugasan Prajurit Dalam Jabatan di Luar Struktur TNI; 8. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Nomor 4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1161); 9. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 6 Tahun 2011 tentang Kepegawaian Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 251); dan 10. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 16 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2085);

3 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL TENTANG JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya disingkat BNN adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. 2. Badan Narkotika Nasional Provinsi yang selanjutnya disingkat BNNP adalah instansi vertikal BNN yang melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang BNN dalam wilayah Provinsi. 3. Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut BNNKab/Kota adalah instansi vertikal BNN yang melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang BNN dalam wilayah Kabupaten/Kota. 4. Pejabat Pembina Kepegawaian di lingkungan BNN adalah Kepala BNN yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan pegawai negeri di lingkungan BNN sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5. Jabatan struktural adalah jabatan yang terdapat dalam Struktur Organisasi secara formal di lingkungan BNN yang tugas dan fungsinya sesuai dengan tugas dan fungsi Tentara Nasional Indonesia. 6. Pegawai Negeri adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negara, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri dalam organisasi dilingkungan BNN yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu dan lebih berperan sebagai pendukung ahli dari jabatan struktural di dalam organisasi di lingkungan BNN.

4 8. Jabatan Karier adalah jabatan struktural dan fungsional yang hanya dapat diduduki pegawai negeri setelah memenuhi syarat yang ditentukan. 9. Persyaratan Jabatan adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pegawai negeri untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural dan fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Prajurit TNI yang ditugaskan adalah Anggota Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut Prajurit TNI yang akan menduduki jabatan struktural dan fungsional di lingkungan BNN. 11. Surat Security Clearence adalah suatu bentuk keterangan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang bagi Prajurit TNI yang akan bertugas dan diperbantukan di lingkungan BNN. 12. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan yang selanjutnya disingkat Baperjakat adalah Tim yang bertugas memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang, dalam pengangkatan, pemindahan, perpanjangan batas usia pensiun dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural Eselon II ke bawah. BAB II JENIS JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL Pasal 2 Jabatan struktural dan fungsional di lingkungan BNN yang dapat diduduki Prajurit TNI, meliputi: 1. Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN; 2. Direktur di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN; 3. Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN; 4. Kepala Seksi di lingkungan Subdirektorat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN; dan 5. Jabatan Fungsional Tertentu yang berada di bawah pembinaan BNN. Pasal 3 Jabatan struktural dan fungsional di lingkungan BNNP yang dapat diduduki Prajurit Tentara Nasional Indonesia, meliputi: 1. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNNP; 2. Kepala Seksi di Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNNP; dan

5 3. Jabatan Fungsional Tertentu yang berada di bawah pembinaan BNN. Pasal 4 Jabatan struktural dan fungsional di lingkungan BNNKab/Kota yang dapat diduduki Prajurit TNI, meliputi : 1. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNNKab/Kota; dan 2. Jabatan Fungsional Tertentu yang berada di bawah pembinaan BNN. BAB III SYARAT DAN TATA CARA Bagian Kesatu Syarat Pasal 5 Prajurit TNI yang ditugaskan di lingkungan BNN, BNNP, dan BNNKab/Kota harus memenuhi persyaratan jabatan sebagai berikut: a. sehat jasmani, sehat rohani dan bebas dari penyalahgunaan narkoba; b. memiliki komitmen dalam melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol (P4GN); c. memiliki masa dinas sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebelum memasuki masa pensiun; d. mempunyai pengetahuan serta keahlian yang berkaitan dengan substansi tugas jabatan yang akan diduduki; e. mempunyai pengalaman yang bersesuaian dengan bidang tugas jabatan yang akan didudukinya; f. mempunyai kemampuan manajerial dan/atau mempunyai pengalaman dalam jabatan setara dengan jabatan yang akan didudukinya; g. tidak dan/atau sedang memiliki permasalahan di lingkungan organisasi TNI; dan h. mengikuti asesmen yang diselenggarakan oleh BNN.

6 Bagian Kedua Tata Cara Pasal 6 (1) Kepala BNN menyampaikan permintaan rencana kebutuhan Prajurit TNI untuk mengisi jabatan struktural dan fungsional yang bersesuaian dengan tugas dan fungsi Tentara Nasional Indonesia kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia. (2) Permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tembusannya disampaikan kepada kepala badan yang membidangi kepegawaian negara. Pasal 7 Apabila permintaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dipenuhi, Panglima Tentara Nasional Indonesia mengajukan beberapa calon disertai dengan: a. daftar riwayat hidup singkat; b. salinan/foto copy surat keputusan pangkat terakhir yang telah dilegalisir; c. salinan/foto copy surat keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang telah dilegalisir; d. surat keterangan kesehatan dari dokter pemerintah; dan e. surat Security Clearance yang diterbitkan oleh Asisten Intelijen (Asintel) Panglima Tentara Nasional Indonesia. Pasal 8 (1) Terhadap calon yang diajukan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia dilakukan asesmen oleh BNN. (2) Calon yang telah dinyatakan lulus dari asesmen diajukan dalam sidang Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (BAPERJAKAT) BNN. (3) Prajurit TNI yang ditetapkan dalam BAPERJAKAT sebagaimana yang dimaksud ayat (2), diberitahukan kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia. (4) Panglima Tentara Nasional Indonesia mengirimkan Prajurit TNI sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) disertai surat perintah/surat penugasan dengan status diperbantukan atau ditugaskan. (5) Penugasan di lingkungan BNN paling singkat 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

7 (6) Prajurit TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dalam penempatannya disesuaikan antara golongan kepangkatan Prajurit TNI dengan eselonisasi jabatan struktural dan jabatan fungsional di lingkungan BNN. (7) Penyetaraan jabatan struktural dan fungsional dengan golongan kepangkatan Prajurit TNI di lingkungan BNN sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini. (8) Penyetaraan eselonisasi jabatan struktural dan fungsional di lingkungan BNN dengan golongan kepangkatan Prajurit TNI sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini. Pasal 9 (1) Untuk kepentingan pembinaan karier Prajurit TNI yang diperbantukan atau ditugaskan di lingkungan BNN dapat menduduki jabatan struktural dan fungsional sesuai dengan tugas dan fungsi Tentara Nasional Indonesia setingkat lebih tinggi. (2) Pembinaan karier sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan pertimbangan keahliannya tidak dimiliki oleh Pegawai Negeri di lingkungan BNN pada jabatan struktural dan fungsional yang akan didudukinya dengan melalui sidang BAPERJAKAT BNN. (3) Untuk kepentingan sinkronisasi data pembinaan karier di lingkungan organisasi TNI, Kepala BNN memberitahukan kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia untuk mendapatkan persetujuan. Pasal 11 (1) Kepala BNN dapat mengembalikan Anggota TNI ke kesatuan induk, dengan alasan sebagai berikut: a. telah berakhir masa penugasan di BNN; b. atas permintaan dari Panglima Tentara Nasional Indonesia; c. atas Keputusan Sidang BAPERJAKAT BNN dengan pertimbangan memberi kesempatan pengembangan karir di Kesatuan Induk; atau d. melakukan pelanggaran disiplin dan/atau tindak pidana. (2) Pengembalian ke kesatuan induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan surat pengantar, untuk Prajurit TNI yang menduduki Jabatan Eselon I dan Eselon II ditandatangani oleh Kepala BNN dan untuk Prajurit TNI yang menduduki Jabatan Eselon III ke bawah dan jabatan fungsional ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNN.

8 BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Kepala BNN ini, diatur lebih lanjut dengan aturan tersendiri. Pasal 13 Peraturan Kepala BNN ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala BNN ini dengan penempatan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Januari 2015 KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL ANANG ISKANDAR Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Februari 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY

9 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BNN PENYETARAAN JABATAN STRUKTURAL TERTENTU DENGAN GOLONGAN KEPANGKATAN PRAJURIT TNI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL NO. JENIS JABATAN KEPANGKATAN I. BNN 1. SATUAN KERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A. DEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNN B. DIREKTUR DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNN C. KEPALA SUBDIREKTORAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNN D. KEPALA SEKSI DI LINGKUNGAN SUBDIREKTORAT DEPUTI MAYOR JENDERAL / LAKSAMANA MUDA / MARSEKAL MUDA BRIGADIR JENDERAL / LAKSAMANA PERTAMA / MARSEKAL PERTAMA LETNAN KOLONEL S.D. KOLONEL MAYOR S.D. LETNAN KOLONEL

10 BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNN 2. JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU YANG BERADA DI BAWAH PEMBINAAN BNN DIATUR DAN DISESUAIKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN YANG BERLAKU II. BNNP KEPALA BIDANG LETNAN KOLONEL 1. PEMBERDAYAAN S.D. KOLONEL MASYARAKAT BNNP 2. KEPALA SEKSI DI LINGKUNGAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNNP MAYOR S.D. LETNAN KOLONEL III. BNN KAB/KOTA KEPALA SEKSI KAPTEN S.D. MAYOR 1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BNN KAB/KOTA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL ANANG ISKANDAR

11 LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BNN PENYETARAAN ESELONISASI JABATAN DAN GOLONGAN KEPANGKATAN ANGGOTA TNI PADA JABATAN TERTENTU DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL No. Eselon Jabatan Kepangkatan TNI Ket 1 2 3 4 5 1 I a Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Mayor Jenderal / Laksamana Muda / Marsekal Muda 2 II a Para Direktur di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat 3 III a Para Kasubdit di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN dan Kabid Pemberdayaan Masyarakat di BNNP 4 IV a Kepala Seksi di lingkungan Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN dan Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Brigadir Jenderal / Laksamana Pertama / Marsekal Pertama Letnan Kolonel s.d Kolonel Mayor s.d. Letnan Kolonel

12 Masyarakat BNNP 5 IV a Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kab/Kota Kapten s.d. Mayor KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL ANANG ISKANDAR