HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA HYPNOBIRTHING DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA I DI KLINIK GRIYA HAMIL SEHAT TEGAL

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal Di Rsud Dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I FASE AKTIF CORRELATION OF HUSBAND MENTORING WITH DURATION OF FIRST STAGE ACTIVE PHASE

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

INFOKES, VOL. 5 NO. 1 Februari 2015 ISSN : SENAM HAMIL SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA I

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

PERBEDAAN PENGUKURAN LINGKAR PANGGUL LUAR DENGAN LAMA PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

SENAM HAMIL MEMPERCEPAT PROSES PERSALINAN KALA II

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

ANALISA PIMPINAN PERSALINAN DENGAN LAMA PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPS NY. NURSOFI UMAMAH KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

GAMBARAN RESPONDEN DENGAN ROBEKAN PERINEUM DI RB PANJAWI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

Transkripsi:

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013 Sri Wahayu 1, Erika Agung M, SST 2, Heni Maryati, S.Kep.,Ns,.M.Kes 3 1. Program D-III Kebidanan, STIKES PEMKAB Jombang 2. Program D-III Kebidanan, STIKES PEMKAB Jombang 3. Program D-III Keperawatan, STIKES PEMKAB Jombang ABSTRAK Senam hamil akan memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen, dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan, melonggarkan persendianpersendian yang berhubungan dengan proses persalinan. Departemen Kesehatan pada tahun 2012 mentargetkan minimal 70 ribu terbentuk kelas ibu hamil, dan mentargetkan Jawa Tengah dan Jawa Timur sebanyak 30 ribu sampai 40 ribu terbentuk kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil di Puskesmas Cukir sebanyak 11 kelas ibu hamil, pada kegiatan kelas ibu hamil dilakasanakan senam hamil, tetapi pelaksanaan kelas ibu hamil masih kurang aktif, hanya 75% kelas ibu hamil yang ada aktif melakukan kegiatan tersebut. Kontraksi uterus tidak adekuat penyebab perdarahan, hal ini disebabkan ibu hamil tidak melatih otot-otot uterus dengan senam hamil. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara keikutsertaan senam hamil dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di Wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang. Desain penelitian yaitu penelitian analitik korelasi dengan pendekatan retrospektif. Populasi seluruh ibu bersalin bulan Juni 2013 di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang sebanyak 35 responden, sampel sebanyak 35 responden, dengan teknik sampling total sampling. Variabel bebas keiutsertaan senam hamil, variabel terikat kemajuan persalinan kala 1 fase aktif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan partograf. Data dianalisa menggunaka uji statistik Mann Whitney. Hasil penelitian diperoleh keikutsertaan senam hamil sebagian besar responden (74,3%) sebanyak 6-10 kali. Kemajuan persalinan kala 1 fase aktif hampir seluruh responden (91,4%) normal. Hasil uji diperoleh peluang ralat ρ: 0.006 < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada hubungan keikutsertaan senam hami dengan kemajuan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang. Bidan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk aktif melaksanakan senam hamil sejak usia kehamilan 6-8 bulan sebanyak 16 kali sehingga proses persalinan lancar.. Kata Kunci: Motivasi, Sikap, Ibu Hamil, Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil PENDAHULUAN Masa kehamilan setiap wanita memiliki respon yang berbeda, berupa perubahan fisik terutama bentuk tubuh, dan perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan yang dapat mempengaruhi emosionalnya, kondisi ini menyebabkan wanita hamil menjadi lebih sensitif 1. Menjelang minggu terakhir menuju kelahiran, kegelisahan dan ketidaknyamanan jasmaniah ibu hamil telah mencapai titik puncaknya 2. Persalinan merupakan suatu peristiwa kelahiran bayi, primipara mengalami proses persalinan lebih lama dari pada multipara. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan serviks (membuka dan menipis) berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap, ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks 1. Kontraksi uterus mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya perdarahan, kontraksi uterus yang tidak kuat dan terus menerus dapat menyebabkan terjadinya atonia uteri yang dapat mengganggu keselamatan ibu 3. Melatih otot-otot uterus untuk dapat berkontraksi adekuat salah satu aspek yang akan meningkatkan kemampuan ibu bersalan dalam menghadapi proses persalinan. Penyebab kematian ibu di Indonesia yang utama adalah perdarahan (28%), eklampsia (13%), sepsis (10%) dan partus lama (9%). Angka kematian ibu (AKI) berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2011 adalah 228/100.000 kelahiran hidup 4. Berdasarkan Data Dinkes Jatim, tahun 2010 jumlah AKI 101/100.000 KH Jombang, tahun 2011 jumlah AKI adalah 128/ 1000 KH, sedangkan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jombang tahun 2009 adalah 95 per 100.000 kelahiran hidup (18 kematian) dan 81 per 100.000 kelahiran hidup (16 kematian) pada tahun

2010 menjadi 69 per 100.000 kelahiran hidup (14 kematian) pada tahun 2011. Kasus maternal eklamsi/preeklamsi 362, perdarahan persalinan 154, partus lama 190, infeksi 20 5. Tabel 1.1 Jumlah Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti, dan Ibu Bersalin di Lima Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Jombang Tahun 2012 Puskesmas Ibu hamil Ibu hamil Risti Ibu Bersalin 1 Cukir 1103 221 1013 2 Bareng 1020 204 936 3 Ploso 830 166 762 4 Mojoagung 811 162 745 5 Brambang 710 142 652 Sumber: Dinas Kesehatan Jombang, 2012 Tabel 1.2 Jumlah Kelas Ibu Hamil di Lima Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Jombang Tahun 2012 Puskesmas Kelas ibu hamil 1 Bareng 16 2 Kabuh 16 3 Megaluh 13 4 Ploso 13 5 Cukir 11 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, 2012 Departemen Kesehatan pada tahun 2012 mentargetkan minimal 70 ribu terbentuk kelas ibu hamil. Untuk tahun 2012, Depkes telah mentargetkan Jawa Tengah dan Jawa Timur sebanyak 30 ribu sampai 40 ribu terbentuk kelas ibu hamil. Pelaksanaan kelas ibu hamil masih kurang aktif, hanya 75% kelas ibu hamil yang ada aktif melakukan kegiatan tersebut. Kelas ibu hamil merupakan salah satu program pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu, dari data tersebut diketahui bahwa jumlah kelas ibu hamil di wilayah kerja Dinas Kesehatan Jombang tahun 2012 terendah adalah di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang dengan jumlah ibu hamil risti sebanyak 221 orang. Persalinan normal ditentukan oleh lima faktor utama yaitu kekuatan untuk mendorong janin keluar (power), jalan lintas janin (passage), janin, plasenta dan selaput ketuban (passanger), dan kejiwaan (psikologi) yaitu persiapan fisik untuk melahirkan. Lama persalinan pada primigravida 23 jam, sedangkan pada multigravida 16 jam. Persalinan lama jika lama kala satu melebihi 18 jam 1. Senam hamil untuk menghilangkan rasa takut dan meningkatkan kepercayaan diri saat persalinan berlangsung. Rasa takut dan kurang percaya menghadapi persalinan sering menderita kesakitan saat semua kekuatannya diperlukan untuk mendorong janin lahir, terutama bagi wanita yang untuk pertama kali bersalin. Senam hamil memberikan latihan untuk mengkoordinasikan semua kekuatan saat persalinan diharapkan secara normal, tidak terlalu takut, akan mengurangi rasa takut dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap 6. Senam hamil bertujuan dapat melaksanakan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri dibawah bimbingan penolong persalinan normal. Melalui senam hamil diperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan otot dinding perut, otot dasar panggul serta jaringan penyangganya untuk berfungsi saat persalinan berlangsung. Senam juga melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan, dapat memperbaiki kedudukan janin, meningkatkan ketegangan dan kepercayaan diri menghadapi persalinan, memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernapasan, relaksasi dan kontraksi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan otot dasar panggul saat persalinan. Senam hamil juga dapat meningkatkan kepercayaan pengetahuan tentang kekuatan persalinan sehingga waktu persalinan dapat dipersingkat dan rasa sakit dikurangi 6. Wanita hamil selama pengawasan antenatal diperiksa kehamilannya, diberikan nasehat dan dilakukan senam hamil. Latihan senam yang diberikan akan dapat menuntun wanita hamil ke arah persalinan yang fisiologis 7. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti ingin mengetahui hubungan antara keikutsertaan senam hamil dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di Wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian penelitian analitik korelasi dengan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin bulan Juni 2013 di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang sebanyak 35 ibu bersalin. Sampel ibu bersalin bulan Juni 2013 di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang sebanyak 35 responden. Jenis sampling yang digunakan adalah total sampling. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6-16 Juli 2013. Variabel independen dalam penelitian ini adalah keikutsertaan senam hamil. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemajuan persalinan kala 1 fase aktif. Instrumen adalah alat ukur pengumpulan data dan Instrumen yang digunakan untuk mengukur keikutsertaan senam hamil menggunakan kuesioner, sedangkan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif menggunakan partograf. Analisa hubungan keikutsertaan senam hamil dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di Wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang menggunakan Mann Whitney dengan ρ hitung 0,02 < 0.05.

HASIL PENELITIAN Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Keikutsertaan Senam Hamil Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keikutsertaan Senam Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang Tahun 2013 1 2 3 Keikutsertaan senam hamil Frekuensi Persentase Ikut senam 1-5 kali 2 5.7 Ikut senam 10-16 kali 7 20 Ikut senam 6-10 kali 26 74.3 Sumber: data primer 2013 35 100 Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan sebagian besar responedn 74,3% ikut senam 6-10 kali. Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang Tahun 2013 Kemajuan persalinan kala 1 fase aktif Frekuensi Persentase 1 rmal 32 91.4 2 Tidak normal 3 8.6 Jumlah 35 100 Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel 1.4 menunjukkan bahwa kemajuan persalinan kala 1 fase aktif hampir seluruh responden 91,4% normal. Tabel 1.5 Tabulasi Silang Keikutsertaan Senam Hami Dengan Kemajuan persalinan Kala 1 Fase Aktif Ditinjau dari Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang Tahun 2013 Kemajuan persalinan Keikutsertaan Tidak senam hamil rmal normal f % f % 1 1-5 kali 0 0.0 2 66.7 2 6-10 kali 25 78 1 33 3 10-16 kali 7 21.9 0 0 Jumlah 32 100 3 100 Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel 1.5 menunjukkan bahwa dari 3 responden dengan kemajuan persalinan persalinan kala 1 fase aktif tidak normal sebagian besar responden 66,7% keikutsertaan senam hamil 1-5 kali, dari 32 responen dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif normal sebagian besar responden 78% keikutsertaan senam hamil 6-10 kali. Hasil uji diperoleh peluang ralat ρ: 0.006 < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada hubungan keikutsertaan senam hami dengan kemajuan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang. PEMBAHASAN Keikutsertaan Senam Hamil Hasil penelitian yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang tahun 2013 tentang keikutsertaan senam hamil diperoleh sebagian besar (74,3%) responden ikut senam hamil 6-10 kali. Senam hamil dipengaruhi oleh faktor umur sebagian besar responden kelompok umur 20-34 tahun, faktor paritas sebagian besar responden multigravida, faktor umur kehamilan sebagian besar responden mengikuti senam hamil pada umur kehamilan 24 minggu. Responden ikut senam hamil 6-10 kali terbentuk dari kesadaran dalam diri responden bahwa dirinya harus ikut pada kegiatan senam hamil, keinginan responden untuk megikuti senam hamil keikutsertaan senam hamil 6-10 kali ini dikarenakan adanya kesadaran dalam diri responden. Ibu memiliki keinginan yang kuat untuk mengikuti senam hamil. Keinginan ini merupakan cerminan dari dorongan responen untuk aktif pada kegiatan senam hamil bagi ibu hamil, keikutsertaan mengikuti senam hamil dipengaruhi oleh faktor umur. Dilihat dari faktor umur sebagian besar responden (62,9%) kelompok umur 20-34 tahun. Umur 20-34 tahun merupakan usia dewasa dini, pada masa ini dianggap sebagai fase penyesuaian diri terhadap kehidupan dan harapan sosial baru, yang diikuti dengan perkembangan kognitif 8. Umur responden 20-34 tahun memiliki kesadaran dari dalam diri untuk mengikuti kegiatan senam hamil, hal ini dikarenakan responden ingin mempersiapkan proses persalinan yang akan dihadapinya. Hal ni dikarenakan pola berpikir dan memiliki wawasan yang luas, sehingga berdampak pada responden aktif pada kegiatan senam hamil yang dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh selama hamil. Dilihat dari faktor paritas sebagian besar responden (65,7%) multigravida. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku, pengalaman seseorang akan membentuk suatu perilaku sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya 9.

Pengalaman ibu pada kehamilan sebelumnya dapat membandingkan pada saat kehamilan sebelumnya dengan mengikuti kegiatan senam hamil. Pengalaman tersebut akan memotivasi ibu hamil untuk mengikuti kegiatan senam hamil, sehingga berdasarkan pengalaman ibu tersebut ibu hamil menyadari bahwa senam hamil akan memperlancar pada saat proses persalinan. Dilihat dari faktor umur kehamilan sebagian besar responden 62,9% mengikuti senam hamil pada umur kehamilan 24 minggu. Senam hamil dilakukan mulai umur 24 minggu, pada saat umur tersebut kondisi ibu sudah kuat untuk melakukan kegiatan senam hamil, dan terhindar dari keguguran 10. Responden pada usia 24 minggu mulai mengikuti kegiatan senam hamil, karena kondisi tersebut kandungan ibu sudah kuat sehingga untuk mengikuti kegiatan senam hamil tidak akan terjadi keguguran. Hal ini dikarenakan adanya informasi yang diberikan oleh petugas, sehingga responden mengetahui dan memahami tentang senam hamil. Kemajuan persalinan Hasil penelitian tentang kemajuan persalinan kala 1 fase aktif tabel 1.4 menunjukkan bahwa kemajuan persalinan kala 1 fase aktif hampir seluruh responden (91,4%) normal, kondisi disebabkan oleh umur umur responden sebagian besar responden kelompok umur 20-34 tahun, dan paritas sebagan besar multigravida. Persalinan adalah proses membukanya dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir 11. Persalinan normal adalah jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit 12. Proses persalinan responden pada kala 1 fase aktif normal hal ini menunjukkan kemajuan persalinan pada pembukaan sampai pembukaan lengkap berlangsung tidak melewati garis waspadai. Proses kemajuan persalinan responden ini menunjukkan bahwa pembukaan pada saat akselerasi memerlukan waktu 2 jam dengan kemajuan pembukaan 3-4 cm, dan pembukaan yang dialami responden berlangsung cepat sampai menjadi pembukaan lengkap. Kondisi ini memicu pada persalinan pervaginam. Dilihat dari faktor umur responden sebagian besar responden (62,9%) kelompok umur 20-34 tahun. Umur merupakan salah satu apek yang berperan pada proses persalinan, risiko dari ibu yang berusia lebih 35 tahun berpotensi pada insiden macetnya proses persalinan 13. Umur 20-34 tahun adalah umur usia subur, pada umur tersebut responden akan menjalani proses persalinan secara normal, karena unur tersebut merupakan umur usia reproduktif, sedangkan umur > 35 tahun umur yang memiliki resiko tinggi. Dilihat dari faktor paritas sebagian besar responden (65,7%) multigravida Jumlah kehamilan sebelumnya aadalah faktor risiko yang berkaitan dengan proses persalinan dan mencakup semua kehamilan pertama, terutama kehamilan pertama yang berada pada usia akhir subur. Insiden distosia lebih tinggi pada kelahiran pertama 13. Jumlah paritas mempengaruhi pada proses persalinan, pada multigravida memiliki resiko kecil untuk mengalami kemacetan selama proses persalinan pervaginam, sehingga kemajuan persalinan kala 1 fase aktif. Hubungan Keikutsertaan Senam Hami Dengan Kemajuan persalinan Hasil uji diperoleh peluang galat ρ: 0.006 < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada hubungan keikutsertaan senam hami dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang, hal ini disebabkan keikutsertaan senam hamil 1-5 kali seluruhnya 100% kemajuan persalinan tidak normal, kondisi ini dikarenakan his tidak terlalu adekuat sehingga memerlukan tindakan dalam persalinan, keikutsertaan senam hamil 6-10 kali hampir seluruh responden 96% kemajuan persalinan kala 1 fase aktif normal, keikutsertaan senam hamil 10-16 kali seluruh responden 100% kemajuan persalinan kala 1 fase aktif normal. Senam ibu hamil menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan, sehingga kegiatan senam hamil akan memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen, dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan, melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan 14. Kegiatan senam hamil akan mengurangi dan mencegah timbulnya gejala yang mengganggu selama masa

kehamilan seperti sakit pinggang, bengkak kaki dan lain-lain, mengurangi ketegangan otot-otot sendi sehingga mempermudah kelahiran 15. Senam hamil akan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan, sehingga kondisi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan 7. Pada kegiatan senam hamil berkontribusi pada elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament, dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan, sehingga akan melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, disamping itu juga ibu bersalin akan menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan, sehingga pada proses persalinan ibu bersalin mampu mengatur diri kepada ketenangan 7. Senam hamil meningkatkan kekuatan otot rahim untuk meregang dalam batas tertentu, setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai. Senam ibu hamil menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan, sehingga pada senam hamil memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament, dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan, melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan. Kondisi ini berperan secara psikologis dalam proses persalinan pervaginam kala 1 fase aktif. Kesiapan untuk melahirkan belum siap secara psikologis, kondisi tersebut mempengaruhi pada his yang terjadi pada kala 1 fase aktif, dimana pada fase ini dibutuhkan his yang adekuat. Kemajuan persalinan kala 1 fase aktif terjadi percepatan pembukaan pada fase akselerasi, dan terjadi penurunan percepatan pada fase deselerasi. Kemajuan persalinan kala 1 fase aktif berjalan normal ditandai dengan tidak adanya penyulit selama proses persalinan kala 1 fase aktif, kondisi ini yang menyebabkan persalinan kala 1 fase aktif menjadi normal, hal ini disebabkan oleh adanya his yang adekuat. His adekuat berperan pada proses pengakhiran persalinan, dimana pada proses persalinan ini hisa sangat dibutuhkan pada proses pembukaan serviks. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian di di wilayah kerja Puskesma Cukir Kabupaten Jombang tahun 2013 tentang hubungan keikutsertaan senam hami dengan kemajuan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: keikutsertaan senam hamil sebagian besar responden ikut senam 6-10 kali, Kemajuan persalinan kala 1 fase aktif hampir seluruh responden normal. Ada hubungan keikutsertaan senam hami dengan kemajuan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang. SARAN Bagi Tempat Pelayanan Tempat pelayanan agar mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dengan melatih senam hamil terdeteksi lebih dini. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya agar meneliti lebih lanjut terkait dengan senam hamil. Bagi Bidan Bidan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk aktif melaksanakan senam hamil sejak usia kehamilan 6 8 bulan sehingga keikutsertaan senam hamil sebanyak 16 kali, sehingga proses persalinan lancar. Bagi Responden Responden agar mengikuti kegiatan senam hamil sejak usia kehamilan 24 minggu selama 16 kali, dan setelah melahirkan agar dilanjutkan dengan melakukan senam nifas sehingga akan mempercepat penurunan fundus uteri. DAFTAR PUSTAKA 1. Bringiwatty Batbual, 2010. Hypnosis Hypnobirthing Nyeri Persalinan dan Berbagai Metode Penangannya. Jogjakarta: Gosyen Piblishing 2. Lubis, 2010. Pengantar Psikologi Kebidanan. Jogjakarta: Grahja Ilmu 3. Sumarah dkk, 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Medika 4. Depkes RI, 2012. Pelayanan Kesehatan Neonatal. Jakarta: Depkes RI 5. Dinkes Jombang, 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 6. Manuaba, 2007. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC 7. Mochtar, 2008. Sinopsis Obstetri Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta: EGC

8. Pieter, 2010. Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Graha Ilmu 15. Depkes RI, 2009. Pelatihan Desa Siaga. Jakarta: USAID 9. Azwar, 2011. Sikap dan Perilaku Manusia. Jogjakarta: Gajah Mada Press 10. APN, 2007. Asuhan Persalinan rmal. Jakarta: EGC 11. Prawirohardjo, 2007. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: YBPP 12. APN, 2008. Asuhan Persalinan rmal. Jakarta: USIAD 13. Stanhope, 2010. Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC. 14. Wiyati, 2010. Asuhan Kebidanan. Persalinan rmal. Jogjakarta: Nuha Medika