Desain Interior Gedung Pertemuan Barunawati sebagai Museum Pelabuhan Tanjung Perak dengan Suasana Modern Kepelabuhanan

dokumen-dokumen yang mirip
Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN SINABANG KABUPATEN SIMEULUE

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pesawat Polonia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV

tentang pembangunan struktur gedung melainkan banyak lagi;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PELABUHAN TANGLOK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI DI KABUPATEN SAMPANG TUGAS AKHIR (TKP 481)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kritik Seni Pada Bentuk Bangunan Museum Tsunami Aceh

2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 84 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Museum Tapis Lampung di Kota Bandar Lampung dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan/maritim yang dua pertiga

3. Pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung (Homestay/Resort Wisata), dengan kriteria desain : a) Lokasi Homestay pada umumnya terpisah dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

L2B Ahmad Farid R Museum Armada TNI AngkatanLaut Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

2017, No Belawan, Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Pelabuhan Utama Tanjung Perak, dan Pelabuhan Utama Makassar; c. bahwa berdasarkan pertimbangan

DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota Jakarta adalah kota yang berkembang dan memiliki banyak sejarah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. salah satu media perdagangan. Banyak pelabuhan-pelabuhan terkenal dan besar. pada zaman itu, salah satunya Pelabuhan Panarukan.

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1983 TENTANG PEMBINAAN KEPELABUHANAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung kini sudah menjadi salah satu wisata kota populer di Indonesia. Kota

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan 2.2 Kebersihan Definisi kebersihan

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG DI SUNGAI BARITO DALAM WILAYAH KABUPATEN BARITO UTARA

DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN

Laporan Akhir Studi Penyusunan Kebutuhan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)di Bidang Pelayaran KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

Fasilitas Ecomuseum Suku Dayak Kenyah Desa Pampang di Samarinda

ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perairan dua per tiga dari luas wilayah Indonesia. Sebagai negara

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) SEKILAS TENTANG OLEH : IMRAN ISKANDAR DIREKTUR PERSONALIA DAN UMUM

2 Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian (Lemb

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia

BAB III: DATA DAN ANALISA

TUGAS AKHIR 135. Museum Batik Yogyakarta di Kabupaten Bantul

BAB I Pendahuluan. 4. Sarana : Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai pembelajaran

Transkripsi:

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Gedung Pertemuan Barunawati sebagai Museum Pelabuhan Tanjung Perak dengan Suasana Modern Kepelabuhanan PRITA ANISSA SAVIRA 3407100114 Dosen Koordinator: Ir. Susy Budi Astuti Dosen Pembimbing: Prasetyo Wahyudie,Ir.,MT

Background Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan pengertian Pelabuhan Tanjung Perak kendala Memiliki peranan penting namun tidak dikenal dengan baik oleh masyarakat umum Dahulu merupakan pusat perekonomian kota yang kemudian bergeser dengan adanya perkembangan zaman, namun tetap berperan besar pada peekonomian kota hingga saat ini. membutuhkan Museum Membutuhkan sarana yang dapat menunjukkan kinerja dan kredibilitas Pelabuhan Tanjung Perak kepada masyarakat agar lebih mengetahui manfaat dan fungsinya Lokasi Pelabuhan Tanjung Perak Gedung Pertemuan Barunawati Lahan milik Pelabuhan yang dapat diolah menjadi objek wisata yang menarik

Title Description Desain interior kegiatan perencanaan secara sistem maupun fasilitas melalui media ruang sebagai bagian dari proses perilaku manusia dalam kesehariannya dengan lingkungan dimana ia berada dengan mempertimbangkan faktor fungsi dan estetika Gedung Pertemuan Barunawati gedung pertemuan milik badan pengurus pelabuhan yang diurus oleh yayasan sekar laut Museum Pelabuhan Tanjung Perak tempat memamerkan benda benda bersejarah untuk masyarakat umum yang berkaitan dengan pelabuhan khususnya pelabuhan tanjung perak Suasana Modern Kepelabuhanan keadaan suatu lingkungan yang geometris, simple, dan mengikuti perkembangan zaman dengan sentuhan yang menggambarkan suasana pelabuhan (khususnya Pelabuhan Tanjung Perak)

Problems Identifikasi Masalah 1. Gedung Pertemuan Barunawati tidak dikenal oleh sebagain besar masyarakat luas yang umumnya mengenal Barunawati sebagai sekolah pendidikan saja tanpa adanya fasilitas Gedung Pertemuan Barunawati. 2. Gedung Pertemuan Barunawati mengalami degredasi kualitas lingkungan dan bangunan baik dari segi interior maupun eksterior. 3. Fasilitas, bentuk dan desain Gedung Pertemuan Barunawati sudah ketinggalan jaman dan tidak layak sebagai Galeri Tanjung Perak apabila disesuaikan dengan tuntutan masyarakat saat ini. 4. Luas gedung yang kurang mewadahi sebagai Museum Pelabuhan Tanjung Perak melihat sebagian besar benda yang akan dipamerkan relatif cukup besar. 5. Benda benda yang berkaitan dengan Pelabuhan Tanjung Perak cenderung kurang menarik untuk dijadikan benda pajang atau benda pamer. 6. Museum dengan fungsi permanen memiliki kesulitan untuk terus mempertahankan daya tarik di mata masyarakat untuk terus diminati dalam waktu yang cukup lama. 7. Turunnya minat masyarakat modern pada tempat tempat yang bersifat museum melihat kemajuan teknologi yang memudahkan masyarakat untuk mencari informasi. 8. Segmentasi umur pengunjung yang bersifat untuk semua kalangan menyulitkan desainer untuk mendesain secara ergonomis 9. Image Pelabuhan Tanjung Perak cenderung dianggap sebagai milik Angkatan Laut sehingga perlu adanya peningkatan image Badan Pengurus Pelabuhan yang lebih menonjol. Batasan Masalah 1. Tidak mengubah image namun mengembangkan tanpa mengubah ciri khas Barunawati dan Pelabuhan 2. Tidak membatasi segmentasi pengunjung, Museum Pelabuhan Tanjung Perak bebas untuk dikunjungi oleh semua kalangan maupun umur 3. Tidak merubah konstruksi bangunan Batasan Masalah 1. Mengembangkan image Barunawati dan Pelabuhan menjadi hal yang menarik dalam upaya menonjolkan Museum Pelabuhan Tanjung Perak. 2. Menciptakan fasiltias yang menarik dan bermanfaat bagi semua kalangan pengunjung baik dari segi edukasi maupun entertainment. 3. Memanfaatkan desain interior Museum Pelabuhan Tanjung Perak dengan upaya mencapai tujuan yang diinginkan yaitu membawa nama Pelabuhan Tanjung Perak dan mempertahankan daya tarik gedung Barunawati di mata masyarakat.

Benefit and Purpose Tujuan.. 1. Memvitalkan kembali gedung pertemuan Barunawati yang mulai kehilangan daya jual 2. Mengangkat konsep baru pada gedung pertemuan Barunawati sehingga lebih diminati oleh pengunjung 3. Mengangkat, memperkenalkan dan mengenang Pelabuhan Tanjung Perak sebagai daerah yang historikal 4. Memanfaatkan gedung Barunawati menjadi gedung yang memfasilitasi benda banda historikal bagi Pelabuhan Tanjung Perak 5. Menciptakan Museum Pelabuhan Tanjung Perak yang dapat terus diminati oleh masyarakat dari waktu ke waktu Manfaat.. 1. Membantu masyarakat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai kepelabuhanan 2. Sebagai sarana edukasi pendidikan bagi siswa siswi di Surabaya 3. Sebagai objek wisata kota Surabaya 4. Pelabuhan Tanjung Perak menjadi lebih dikenal masyarakat dan gedung pertemuan barunawati dapat menjadi vital kembali

Solution KENDALA Sulitnya mempertahankan daya tarik museum di mata masyarakat Pemasukan yang kurang memadahi dalam menjaga dan merawat pelabuhan SOLUSI Menciptakan fasilitas tambahan yang dapat memberikan tambahan daya tarik museum sekaligus income bagi museum PENYELESAIAN Café Souvenir Maritime track melihat KONSUMEN Aktivitas yang ditawarkan kepada pengunjung belanja One Stop Entertainmnet makan RENCANA RUANG : museum souvenir café maritime track