BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP MTA Gemolong yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Informasi Akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X, karena SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009: 6) berpendapat, bahwa : dan menganalisis data secara mendalam tentang analisis kebutuhan tenaga

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kedai Kopi AGP jl.mt Haryono Gang 17

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian dengan latar alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi, sedangkan menurut Surakhmad (1994:143, dalam prastowo, 2011:128) metode studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, dan karakterkarakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat yang khas tersebut akan dijadikan sebagai suatu hal yang bersifat umum. (Nazir,1988 dalam Prastowo, 2011:130). Dalam studi kasus terdapat tiga strategi yang dapat digunakan, yaitu eksploratoris, deskriptif, dan eksplanatoris, menurut Yin (2006:7) untuk menentukan penggunaan strategi ini perlu diperhatikan tiga kondisi, yaitu : 1. Tipe pertanyaan yang diajukan 2. Luas kontrol yang dimiliki peneliti atas peristiwa perilaku yang akan diteliti 71

72 3. Fokusnya terhadap peristiwa kontemporer sebagai kebalikan dari peristiwa holistik. Disini peneliti akan menggunakan strategi eksplanatoris, dimana strategi ini merupakan yang paling sesuai untuk menjawab pertanyaan peneliti mengenai gambaran sebuah kasus dan bagaimana kasus tersebut bisa terjadi, Sedangkan untuk desain penelitiannya yaitu menggunakan desain studi kasus tunggal, menurut Yin (2006:47) studi kasus tunggal merupakan desain yang cocok untuk beberapa keadaan: 1. Studi kasus analog dengan eksperimen tunggal, dan banyak kodisi-kondisi yang sama membenarkan studi kasus tunggal. Karenanya, sebuah rasional untuk kasus tunggal ialah manakala kasus tersebut menyatakan kasus penting dalam menguji suatu teori yang telah disusun dengan baik. 2. Kasus tersebut menyajikan suatu kasus ekstrem atau unik. Hal ini merupakan situasi umum dalam psikologi klinis, dimana suatu luka atau kelainan spesifik demikian langka sehingga kasus tunggal cukup berharga untuk didokumentasikan dan dianalisis. 3. Kasus penyingkapan itu sendiri. Situasi ini muncul manakala peneliti mempunyai kesempatan untuk mengamati dan menganalisis suatu fenomena yang tak mengizinkan penelitian ilmiah. Sebagai contoh, seperti buku Whyte yang berjudul street corner society. B. Fokus Penelitian dan Batasan Istilah Percobaan bunuh diri sering kali dikaitkan dengan adanya masalah atau gangguan psikologis, meskipun hal ini bukan satu-satunya penyebab seseorang

73 melakukan percobaan bunuh diri, banyak penelitian yang membahas mengenai penyebab seseorang melakukan percobaan bunuh diri. Untuk itu, agar penelitian berjalan searah dengan tema maka diperlukan adanya fokus penelitian. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah Dinamika Psikologis Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri (Tentamen Suicide). Selain itu agar penelitian berjalan sesuai dengan fokus penelitian maka diperlukan adanya batasan istilah. Adapun batasan istilah dalam penelitian ini yaitu: 1. Dinamika Psikologis a. Faktor Faktor disini berarti hal-hal yang menjadi penyebab seseorang melakukan percobaan bunuh diri, terdapat dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal berarti hal-hal diluar subjek yang dapat mempengaruhi, sedangkan faktor internal adalah halhal didalam subjek yang mempegaruhi. b. Motif Motif yaitu tujuan yang ingin dicapai dan mendasari seseorang melakukan percobaan bunuh diri. c. Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan adalah proses dimana seseorang menentukan pilihan, ketika dihadapkan pada situasi tidak menentu. Dalam hal ini percobaan bunuh diri, pada pengambilan keputusan

74 terdapat serangkaian proses yang mengakibatkan seseorang melakukan percobaan bunuh diri. 2. Percobaan Bunuh Diri (Tentament Suicide) Percobaan bunuh diri merupakan usaha seseorang untuk menghilangkan nyawanya sendiri dengan sengaja, bisa dengan menggunakan alat seperti pisau, pistol, tali atau obat maupun tanpa alat seperti menjatuhkan diri dari atap gedung. Pada percobaan bunuh diri pelaku masih bisa diselamatkan atau bunuh diri yang dilakukan gagal. C. Subjek Penelitian Menurut Nasution (Prastowo, 2011:46) dalam penelitian kualitatif, subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti, jadi subjek tidak dipandang sebagai objek melainkan orang yang membantu memberikan informasi dalam proses penelitian. Subjek penelitian dipilih berdasarkan tekhnik Purposive Sampling, menurut Sugiyono (2009:218) Purposive Sampling adalah tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek / situasi sosial yang diteliti. Metode ini dipilih karena pada awal penelitian subjek sudah menentukan orang yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian karena dianggap sebagai orang yang bisa memberikan informasi yang sesuai dengan tema penelitian.

75 Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua orang perempuan usia 22 tahun dengan kriteria pernah melakukan percobaan bunuh. Guna melengkapi data peneliti melibatkan tiga orang informan, satu orang informan untuk subjek pertama yaitu teman dekat subjek, dan dua orang informan untuk subjek kedua yaitu teman dekat subjek dan teman dekat orang tua subjek. Informan dipilih berdasarkan kedekatannya dengan responden dan juga orang-orang yang dianggap memiliki informasi yang relevan dengan data yang digali. Pemanfaatan informan bagi peneliti menurut Bogdan & Biken (Moleong 2002:90) ialah agar dalam waktu yang relative singkat banyak informasi yang terjangkau, jadi sebagai internal sampling, karena informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lainnya. Subjek BL merupakan lulusan dari sebuah perguruan tinggi negeri dimalang, subjek lulus pada tahun 2013 dan sekarang bekerja sebagai guru bimbingan belajar untuk anak SD dirumahnya yaitu Blitar. Sedangkan subjek HI merupakan lulusan dari sebuah sekolah MA di Blitar, subjek pernah kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri di malang, namun subjek tidak aktif kuliah lagi semenjak semester 5 yaitu pada tahun 2012, sekarang subjek masih belum memutuskan akan melanjutkan kuliah atau bekerja. D. Instrumen Penelitian Instrument penelitian dalam penelitian kualitataif adalah peneliti itu sendiri, menurut Moleong (2002:121) kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana

76 pengumpulan data, analisis, penafsiran data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya sendiri. Untuk itulah peneliti harus terlibat langsung dalam proses penelitian, disini peneliti berperan sebagai interviewer sekaligus observer. Wawancara dan observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti guna mengali data dilapangan yang berkaitan dengan tema penelitian. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara Data primer diperoleh melalui wawancara yang mendalam terhadap subjek dan informan penelitian, wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara tak terstruktur atau wawancara bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. (Sugiyono, 2009:233) Wawancara tak terstruktur ini dipilih agar dalam proses wawancara tidak berlangsung kaku, sehingga mampu memperoleh data yang mendalam, selain itu wawancara ini dipilih agar pertanyaan peneliti mampu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi dilapangan. 2. Observasi Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipatif yang berarti Observer terlibat secara langsung pada kegiatan

77 sehari-hari subjek, metode ini dipilih agar peneliti mampu melihat bagaimana keseharian dan sikap subjek karena ini dianggap cukup penting untuk memahami fenomena yang menjadi tema penelitian. Observasi disini dilakukan untuk melihat ekspresi subjek ketika memberikan keterangan atau informasi mengenai percobaan bunuh diri dan seputar masalah yang dialami, selain itu observasi juga dilakukan untuk melihat penampilan subjek, sikap subjek terhadap orang lain dan keadaan keluarga subjek. Data hasil observasi berguna sebagai data sekunder yang digunakan untuk memvalidasi data hasil wawancara. 3. Alat Ukur Piskologi Alat ukur psikologi juga digunakan sebagai data sekunder yang berfungsi untuk memverifikasi data primer, sehingga hasil penelitian yang didapat memiliki validitas yang tinggi, selain itu alat ukur psikologi digunakan karena dinilai relevan untuk menggali data yang berkaitan denagan dinamika psikologis subjek meliputi perkembangan dan keadan psikologis. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SCL 90, yang berfungsi untuk melihat kecenderungan klinis, BDI (Beck Depression Inventory), untuk melihat ada tidaknya gangguan depresi, kemudian tes Grafis dan tes WARTEG yang berguna untuk melihat kepribadian subjek. F. Tahapan Penelitian Terdapat tiga tahapan dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Persiapan penelitian

78 Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti berusaha mencari subjek dengan kriteria pernah melakukan percobaan bunuh diri, dengan bertanya pada teman-teman peneliti kemudian peneliti menemukan dua subjek yang dianggap sesuai dan bisa memberikan informasi mengenai percobaan bunuh diri, penelitian ini dilakukan secara personal dan tidak melibatkan instansi manapun sehingga tidak diperlukan surat izin ketika akan memulai wawancara, cukup adanya persetujuan dari subjek saja. Sebelum proses penggalian data peneliti berusaha membangun Good Rapport dengan subjek dengan cara bermain dan menginap di rumah subjek, hal ini bertujuan agar ketika proses penggalian data suasananya tidak canggung dan subjek bisa mengutarakan pendapatnya dengan bebas. Sebagai tambahan informasi subjek mengunakan informan yang dipilih berdasarkan persetujuan dari subjek. untuk subjek BL, informan yaitu teman dekat subjek sejak kelas satu SMP, sedangkan pada subjek HI peneliti memperoleh dua informan yaitu teman dekat subjek dan teman dekat ibu subjek. 2. Pelaksanaan penelitian a) Pertemuan pertama Pertemuan pertama pada subjek pertama yaitu BL dilaksanakan pada tanggal 11 maret 2014 pukul 11.25 WIB di rumah subjek, sedangkan pada subjek kedua, yaitu HI dilaksanakan pada tanggal 06 April 2014 pukul 11.30 WIB dirumah bude subjek. Pada pertemuan pertama peneliti menjelaskan mengenai penelitian yang sedang diadakan

79 dan meminta kesediaan subjek untuk membantu dan memberikan informasi yang relevan sehubungan dengan tema penelitian, pada pertemuan ini juga peneliti mulai mengali alasan dan permasalahan pada subjek sehingga melakukan percobaan bunuh diri b) Pertemuan kedua Pertemuan kedua pada subjek BL, dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2014 pukul 14.40 WIB di warung bakso milik orang tua subjek, sedangkan pada subjek HI dilaksanakan pada tanggal 07 April 2014 pukul 06.32 WIB di alun-alun, pada pertemuan ini peneliti masih mengali keterangan lebih lanjut mengenai permasalahan subjek dan memberikan alat ukur psikologi pada subjek. Peneliti memberikan alat tes SCL 90 dan BDI yang diminta untuk diisi berdasarkan apa yang dirasakan sebulan terakhir ini dan apa yang dirasakan sebulan waktu percobaan bunuh diri berlangsung, dalam hal ini untuk subjek HI sebulan terakhir pada percobaan bunuh diri terakhir. Pada subjek BL juga diberikan tes Grafis, karena subjek HI merasa lelah maka tes Grafis diberikan pada pertemuan berikutnya. c) Pertemuan ketiga Pada pertemuan ini peneliti berusaha mengkroscek data yang telah didapatkan, dan mengali data yang masih belum terjawab, selain itu peneliti juga memberikan alat ukur psikologi yaitu tes WARTEG pada subjek BL sedangkan pada subjek HI diberikan tes Grafis dan tes WARTEG. Pertemuan ini pada subjek BL dilaksanakan pada tanggal

80 07April 2014 pukul 13.23 WIB di tempat yang sama dengan pertemuan kedua yaitu warung bakso milik orang tua subjek, sedangkan pada subjek HI pada tanggal 08 April 2014 pukul 07.00 WIB, ditempat yang sama yaitu alun-alun. d) Penggalian data informan Informan tidak mengetahui mengenai percobaan bunuh diri yang dilakukan subjek secara langsung, informan tahu setelah percobaan bunuh diri terjadi. Untuk itu subjek hanya menggali data mengenai sikap subjek, keadaan keluarga dan hubungan subjek dengan orang lain. Penggalian data ini dilaksanakan sebanyak satu kali, untuk informan subjek BL dilaksanakan pada tanggal 30 April 2014 pukul 10.00 WIB di salah satu perguruan tinggi di Malang. Sedangkan untuk informan 1 subjek HI pada tanggal 07 April 2014 pukul 14.26 WIB, untuk informan 2 pada tanggal yang sama yaitu tanggal 07 April 2014 pukul 19.00 WIB di rumah masing-masing informan. 3. Tahap analisis data dan penulisan laporan Setelah data hasil penelitian terkumpul, peneliti mengola data mentah tersebut menjadi data tertulis yang kemudian dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan kesamaan atau tema yang sama, setelah itu peneliti berusaha menganalisis dengan menggunakan teori dan membandingkan antara kasus pertama dengan kasus kedua, terakhir yaitu membuat dinamika dan menyusun data tersebut menjadi sebuah laporan.

81 G. Tekhnik Analisis Data Menurut Emzir (2010:85) analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materimateri lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada orang lain. Pada penelitian ini menggunakan tekhnik analisis domain, menurut Bungin (2003:85) analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau ditingkat permukaan, namun relative utuh tentang objek penelitian tersebut. Spradley membuat enam langkah yang saling berhubungan dalam tekhnik analisis domain, yaitu sebagai berikut : (Bungin, 2003 : 86-88) 1. Memilih pola hubungan semantic tertentu atas dasar informasi atau fakta yang tersedia dalam catatan harian peneliti di lapangan. 2. Menyiapkan kerja analisis domain. 3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian peneliti dilapangan. 4. Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolis dari domain tertentu yang sesuai dengan suatu pola hubungan semantic. 5. Menyusun pertanyaan-pertanyaan structural untuk masing-masing domain. 6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada. H. Kredibilitas Penelitian Tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tekhnik Triangulasi, menurut Patton (Moleong, 2007:330) tekhnik triangulasi yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

82 suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Denzin membedakan teknik ini menjadi empat macam yaitu sebagai berikut : (Moleong, 2006 :330) 1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber yaitu suatu teknik pengecekan kredibilitas data yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan melalui beberapa sumber, misalnya mengali informasi dari informan yang mengetahui atau dekat dengan subjek penelitian. 2. Triangulasi teknik Teknik ini digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya dengan cara melakukan wawancara yang kemudian dilakukan teknik observasi, dokumentasi ataupun teknik lainnya sebagai media pengecekan. 3. Triangulasi waktu Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda, misalnya wawancara pada informan yang sama dilakukan pada waktu yang berbeda yaitu pada waktu pagi, siang dan sore. Teknik ini bertujuan untuk mengecek apakah informasi yang didapatkan sama atau berbeda. 4. Triangulasi penyidik

83 Teknik ini adalah cara pemeriksaan kredibilitas data yang dilakukan dengan memanfaatkan pengamat lain untuk pengecekan derajat kepercayaan data. Hal ini bertujuan untuk mengurangi bias ataupun subjektifitas peneliti itu sendiri. 5. Triangulasi teori Teknik ini merupakan cara pemeriksaan kredibilitas data yang dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teori untuk memeriksa data temuan peneliti. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi teori, triangulasi sumber diperoleh dengan cara mengali informasi baik dari subjek penelitian itu sendiri ditambah dengan informan, yaitu orang dekat subjek, sedangkan triangulasi teknik diperoleh dari data wawancara yang merupakan data primer, ditambah dengan data observasi dan data dari alat ukur psikologi sebagai data sekunder, alat ukur yang digunakan yaitu SCL 90, BDI, Tes Grafis (DAP, BAUM dan HTP) dan Tes Warteg.