OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dengan potensi tersebut, seseorang akanmenjadi manfaat atau tidak untuk dirinya

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

ABSTRAK

MENINGKATKAN NILAI AGAMA PADA ANAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK PERTIWI DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

UPAYA ORANG TUA DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN NILAI NILAI KARAKTER ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi di Taman Kanak-kanak Tauladan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

Transkripsi:

1 OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL Oleh Vivit Risnawati NIM : 2009/51093 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

2

1 OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN TAMAN KANAK-KANAK PADANG Abstrak VIVIT RISNAWATI * Masih kurangnya pengenalan nilai-nilai pendidikan karakter dan masih belum optimalnya pembelajaran nilai-nilai pendidikan karakter anak usia dini, inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pendidikan karakter anak usia dini, melalui bermain peran. Bertujuan untuk mengoptimalisasikan pendidikan karakter anak usia dini melalui sentra main peran. Jenis penelitian ini tindakan kelas dengan subjek 10 anak. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Dapat disimpulkan bahwa dari siklus I ke siklus II nilai-nilai karakter anak mengalami peningkatan yang cukup berarti. Hal ini membuktikan bahwa melalui sentra main peran pendidikan karakter anak di Taman Kanak-kanak Citra Al Madina Padang, menjadi meningkat. Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Anak Usia Dini; Main Peran Pendahuluan Pendidikan karakter menjadi tema sentral sejak beberapa tahun terakhir dalam perkembangan pendidikan di Tanah Air. Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi pembangunan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan norma-norma di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama. Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas, tetapi juga harus mempunyai budi pekerti dan sopan santun sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya. Betapa tidak, dewasa ini kita sedang dihadapkan pada persoalan dekadensi moral yang sangat serius. Pergeseran orientasi kepribadian yang mengarah pada berbagai perilaku amoral sudah demikian jelas dan nampak terjadi di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Rasa malu, berdosa dan bersalah dari perbuatan buruk serta pelanggaran terhadap norma-norma, baik norma agama, norma hukum, norma susila, tidak lagi menjadi tuntunan dalam menciptakan kehidupan yang bertanggung jawab dalam memelihara nilai-nilai kemanusiaan.

2 Tantangan tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama bagi dunia pendidikan agar ujian berat ke depan dapat dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh generasi bangsa Indonesia. Kata kunci dalam memecahkan persoalan tersebut terletak pada upaya penanaman dan pembinaan kepribadian dan karakter sejak dini, termasuk pada jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK). Megawangi dalam Gunansyah (2011 : www.kompasiana.com) menyebutkan, pendidikan karakter yang baik adalah pendidikan yang dimulai sedini mungkin dalam keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Anak-anak menyerap semua hal pada saat berusia empat tahun, dan itu adalah periode emas otaknya. Dalam pedoman Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI), Direktorat PAUD, (2011 : 8), menjelaskan, pada pendidikan anak usia dini nilai-nilai karakter yang dipandang sangat penting dikenalkan dan diinternalisasikan ke dalam perilaku mereka mencakup : kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kejujuran, disiplin, toleransi dan cinta damai, percaya diri, mandiri, tolong menolong, kerjasama, dan gotong-royong, hormat dan sopan santun, tanggung jawab, kerja keras, kepemimpinan dan keadilan, kreatif, rendah hati, peduli lingkungan, cinta bangsa dan Tanah Air. Menurut Kurniawaty (2011 : 7) pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilainilai karakter kepada anak didik yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan, kepada Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan maupun kebangsaan agar menjadi manusia yang berakhlak. Bicara pendidikan karakter erat pula kaitannya dengan perkembanga moral anak. Suyanto (2005 : 67), menyebutkan, perkembangan moral anak ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku. Perkembangan moral mempunyai aspek kecerdasan dan aspek implusif, anak harus belajar apa saja yang benar dan salah, selanjutnya segera setelah mereka cukup besar mereka harus diberi penjelasan mengapa itu benar dan mengapa itu salah. Perkembangan moral anak dapat dipengaruhi oleh perkembangan intelektual dan penalaran, oleh karena itu diperlukan latihan bagi mereka tentang bagaimana berprilaku moral dan konteks tertentu.

3 Taman Kanak-kanak sebagai salah satu lembaga formal PAUD seperti terangkum dalam Undang undang (UU) RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kini menjadi harapan baru dalam menumbuh kembangkan pentingnya pendidikan karakter sejak dini. Dari hasil pengamatan penulis, di Taman Kanak-kanak Citra Al Madina, masih banyak anak yang belum mengenal apa itu nilai-nilai pendidikan karakter. Seperti nilai karakter saling menghormati, pentingnya sikap bekerjasama, kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan sikap bertanggung jawab, dan lain-lainnya. Guna mengoptimalkan nilai-nilai karakter bagi murid Taman Kanak-kanak, salah satunya menurut hemat penulis dapat dilakukan dengan bermain di sentra main peran. Bermain peran dapat dipusatkan pada aktifitas sehari-hari seperti di sekolah. Menurut Hurlock (1990 : 329), bermain peran seringkali disebut permainan pura-pura yaitu suatu bentuk bermain aktif di mana anak-anak melalui perilaku dan bahasa yang jelas, berhubungan dengan materi atau situasi seolah-olah hal itu mempunyai atribut yang lain ketimbang yang sebenarnya. Jenis bermain ini dapat bersifat reproduktif atau produktif yang bentuknya sering dsebut kreatif, dalam permainan drama reproduktif anak-anak berusaha mereproduksi situasi yang telah diamatinya dalam kehidupan sebenarnya atau media dalam permainannya. Sebaliknya dalam permainan drama produktif, anak-anak menggunakan situasi, tindakan dan bicara dari situasi nyata ke dalam bentuk yang baru dan berbeda permainan drama reproduktif biasanya mendahului permainan drama produktif. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang menggunakan metode bermain peran dan praktik langsung dapat meningkatkan perkembangan nilai-nilai pendidikan karakter anak, sehingga anak mempunyai pengalaman hidup yang baik. Berikut dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana sentra main peran dapat mengoptimalisasikan pengenalan nilai-nilai pendidikan karakter anak usia dini di Taman Kanak-kanak Citra Al Madina, Padang? Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan dan meningkatkan nilai-nilai karakter anak melalui sentra main peran. Penelitian ini akan bermanfaat bagi anak, yakni guna menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak didik yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan, kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan maupun kebangsaan agar menjadi

4 manusia yang berakhlak. Khusus bagi guru, penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk lebih inovatif dalam memberikan pelajaran pendidikan karakter kepada anak, yang selama ini belum terakomodir pada penjabaran tingkat pencapaian perkembangan yang dilaksanakan dalam proses belajar. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Iskandar (2009 : 21), Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan. Penelitian tindakan kelas ini pada hakekatnya adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas, dengan melaksanakan tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas, dengan menerapkan berbagai teori dan strategi pembelajaran yang relevan secara kreatif. Penelitian ini terlaksana dengan melibatkan teman sejawat. Subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B 1 Taman Kanak-kank Citra Al Madina Padang, Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah murid 10 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 3 orang anak perempuan. Penelitian dilakukan bersiklus (dua siklus). Siklus merupakan ciri khas penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto (2006 : 16), secara garis besar penelitian ini terdapat 4 tahap yang lazim dilalui yaitu : Perencanaan (Plan ), Tindakan (Action), Pengamatan (Observation), Perenungan (Reflection). Adapun aspek yang diamati, seperti nilai karakter saling menghormati, pentingnya sikap bekerjasama, kecintaan terdapat Tuhan Yang Maha Esa, dan sikap bertanggung jawab. Artinya dari 15 nilai karakter yang dikemukakan Direktorat PAUD, penulis hanya mengambil empat nilai karakter saja, seperti nilai karakter yang tergambar dalam aspek yang diamati tersebut.. Untuk pengamatan misalnya, selama kegiatan berlangsung, guru mengamati anak dalam proses pembelajaran, baik secara individu maupun secara kelompok, yang diamati berupa perubahan-perubahan yang terjadi dan hasil yang dicapai sebagai dampak dari

5 tindakan yang dilakukan kemudian didokumentasikan sebagai data otentik. Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung. Setelah pengamatan dilakukan dan hasil apa yang dicapai setelah melakukan penelitian apakah penelitian ini perlu dilakukan tindak lanjut pada penelitian berikutnya. Dari catatan tersebut diadakan refleksi sehingga kelemahan yang terdapat pada siklus 1 akan diperbaikan dan dioptimalkan pada siklus berikutnya. Pada siklus II ini, peneliti akan melaksanakan perbaikan kegiatan pembelajaran berdasarkan hal-hal yang ditentukan atau hal-hal yang belun tercapai pada siklus I. Data yang diperoleh selama penelitian yang berlangsung dianalisis baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif untuk memperoleh hasil maksimal terhadap penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Adapun data yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan tindakan berikut yaitu : observasi hasil belajar anak dan wawancara anak digunakan untuk mengambil kesimpulan dan tindakan yang dilakukan dan pengaruhnya terhadap peningkatan mutu pembelajaran. Hasil analisis ini akan dimasukkan dalam laporan penelitian. Data yang akan dianalisis dalam persentase dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2010 : 32) : P = F x 100% N Keterangan: p = Persentase aktivitas F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan anak N = Jumlah anak dalam satu kelas 100 = Persentase Hasil Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan, kemampuan anak dalam mengoptimalisasikan pendidikan karakter anak di kelas B I Taman Kanak-kanak Citra Al Madina Padang belum optimal. Hal ini terbukti pada sebagian besar anak di kelas B I masih banyak sikap anak yang kurang menghargai dan menghormati orang lain. Kemudian sikap kerjasama dan tanggung jawab terhadap dari apa yang sudah mereka lakukan juga masih rendah. Begitu juga dalam menjalankan ibadah, anak-anak sering lupa saat sedang asyik bermain.

6 Pada kondisi awal sebelum tindakan kemampuan karakter anak dalam menghormati orang lain (teman) dalam bermain, hanya 1 anak yang bernilai baik dengan persentase 10%, baru 2 orang anak yang bernilai cukup dengan persentase 20%, yang tergolong kategori kurang masih perlu arahan 7 orang anak dengan persentase 70%. Untuk melihat apakah anak dapat bekerjasama dalam kegiatan, baru 1 anak yang mendapat nilai baik dengan persentase 10 %, yang cukup 3 anak dengan persentase 30 %, yang kurang 6 anak dengan persentase 60%. Untuk kemampuan mengingat beribadah dan sekaligus melaksanakannya di sela-sela bermain, pada kondisi awal tidak ada anak yang bernilai baik dengan persentase 0%. Kemudian yang masuk kategori cukup terdapat 3 anak dengan persentase 30 %, dan yang kurang 7 anak dengan persentase 70%, membutuhkan arahan dan bimbingan. Dalam merapikan peralatan mainan yang telah digunakan, jumlah anak baik 1 anak dengan persentase 10%, karena sudah mau merapikan peralatan permainan. Kemudian yang benilai cukup 2 anak dengan persentase 20%, yang nilai kurang 7 anak lagi dengan persentase 70 %, masih butuh arahan dan bimbingan. Sebelum penelitian dilaksanakan, dilakukan analisis kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan dikembangkan pada anak dalam kegiatan permainan disentra main peran. Kompentensi dasarnya adalah anak mampu melakukan kebiasaan yang baik dan menghargai orang lain dalam memerankan setiap jenis-jenis pekerjaan, seperti petani, pedagang, nelayan, dokter, dan lain-lainnya. Perencanaan yang dilakukan adalah membuat persiapan mengajar dengan membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan Tema Pekerjaan,yang akan dilaksanakan dengan komponen-komponen adalah indikator, kegiatan pembelajaran, alat atau sumber belajar serta penilaian perkembangan anak yang terdiri dari alat dan hasil penilaian. Selanjutnya membuat media yang akan digunakan dalam permainan, menentukan metode yang akan digunakan dalam permainan. Metode yang digunakan adalah metode bermain peran dan praktek langsung. Media yang dipakai adalah gambar jenis-jenis pekerjaan dan alat yang digunakannya serta pakaian untuk menentukan jenis pekerjaan yang diperankan. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan II upaya perbaikan terhadap optimalisasi pendidikan karakter anak kelihatan semakin baik dan semakin nyata hasilnya. Hal ini

7 terlihat dari meningkatnya angka indikator kinerja baik terhadap kesenangan belajar maupun hasil belajar yang dicapai oleh anak maka sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:32) untuk siklus I anak memperoleh nilai rata-rata 25% dan untuk siklus ke II memperoleh hasil dengan nilai rata-rata 82,5% dan untuk mengetahui interprestasi anak berdasarkan kriteria yang ditentukan. Optimalisasi pendidikan karakter anak melalui sentra main peran meningkat dari 25% menjadi 82,5% memberikan arti bahwa perbaikan yang telah dilakukan terhadap kelemahan yang ditemukan pada siklus I dan siklus II mencapai sasaran dengan baik. Pemahaman anak tentang nilai-nilai karakter melalui tema pekerjaan pada sentra main peran dapat diartikan semakin tinggi persentasenya. Semakin tinggi percaya diri anak dalam memerankan setiap jenis pekerjaan maka semakin meningkat pemahaman tentang nilai-nilai karakter. Terjadinya peningkatan nilai-nilai karakter dari siklus I ke siklus II karena peneliti telah memberikan strategi pembelajaran yang menyenangkan, bimbingan dan arahan serta media permainan yang menarik saat bermain peran. Hal ini sesuai dengan esensi dari penelitian tindakan kelas itu sendiri, yang menjadikan seorang guru terlibat langsung dalam upaya perbaikan proses belajar mengajar. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan pendidkan karakter anak usia dini pada tema pekerjaan dan dapat memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan pembelajaran. Berdasarkan tindakan penelitian siklus I dan siklus II dapat dijabarkan keberhasilan dalam permainan dalam sentra main peran dalam optimalisasi pendidikan karakter anak sebagai berikut: 1. Ditinjau dari aktivitas guru, pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan baik dan berhasil 2. Pemahaman nilai-nilai karakter anak dalam kegiatan bermain pada sentra main peran meningkat a. Anak dapat menghormati teman dalam memerankan setiap jenis pekerjaan pada sentra main peran yang mencapai presentase baik memperoleh nilai baik dari 20% menjadi 80%. Menurut Arriyani (2010:28). main peran memberikan kesempatan pada anak untuk memainkan peran-peran yang beragam dengan tujuan agar mereka mengerti, menghormati dan memiliki empati peran-peran yang ada di sekitar mereka serta sikap-sikap positif lainnya pada diri anak

8 b. Anak dapat bekerja dalam kegiatan bermain disentra main peran yang mencapai persentase baik dari 30% menjadi 90%. Menurut Arriyani (2010 : 28) main peran memberikan kesempatan kepada anak untuk memainkan peran-peran yang beragam dengan tujuan agar mereka mengerti arti kerjasama dan memiliki empati peran-peran yang ada disekitar mereka. c. Anak dapat melaksanakan kegiatan ibadah (Shalat) disaat sela-sela bermain disentra main peran yang mencapai presentase baik dari 20% menjadi 80%. Menurut Arriyani (2010 : 28) main peran memberikan kesempatan kepada anak untuk memainkan peran-peran yang beragam dengan tujuan agar mereka mengerti, menghormati, kerjasama, kecintaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki empati peran-peran yang ada disekitar mereka. d. Anak mampu merapikan peralatan main yang telah digunakan pada sentra main peran yang mencapai persentase baik dari 30% menjadi 90%. Menurut Arriyani (2010 : 28) main peran memberikan kesempatan kepada anak untuk memainkan peran-peran yang beragam dengan tujuan agar mereka mengerti, menghormati, kerjasama, kecintaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanggung jawab dan memiliki empati peran-peran yang ada disekitar mereka. Optimalisasi pendidikan karakter anak melalui sentra bermain peran ini sangat menyenangkan bagi anak. Hal ini terlihat dari hasil yang dicapai pada siklus 1 menjadi meningkat pada siklus II. Di sini kita sudah melihat bukti nyata dari hasil yang dicapai melalui bermain peran di sentra main peran. Permainan sangat membantu optimalisasi pendidikan karkter anak. Anak sudah bisa mengenal sikap yang baik dan buruk terhadap apa yang mereka lakukan. Tingkat keberhasilan dan kesenangan anak dalam belajar dapat diketahui dari hasil wawancara langsung kepada anak setiap anak sudah selesai bermain di sentra main peran dengan 3 pertanyaan. Dimana terlihat angka rata-rata siklus II melebihi 75% hasil yang dibuktikan bakwa observasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran memiliki peningkatan yang lebih baik, karena didukung oleh hasil wawancara sebagai bukti nyata. Peneliti menyadari bahwa pendidikan karkter itu harus diterapkan pada anak usia dini. Banyak anak yang pintar dan berprestasi, namun belum tentu karakternya baik. Yang jelas, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bermain peran dapat mengoptimalisasikan pendidikan karakter anak usia dini melalui sentra main peran.

9 Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan tentang optimalisasi pendidikan karakter anak usia dini melalui sentra main peran sebagai barikut : 1. Usia dini merupakan langkah awal untuk membentuk akhlak anak untuk mengenalkan nilai baik kepada anak supaya anak menjadi individu yang berkarakter. Hal ini dilakukan melalui permainan di sentra main peran. 2. Pada usia dini pembelajaran pendidikan karakter anak dapat diberikan secara terpadu dalam ketentuan kurikulum. Setiap indikator dan kegiatan yang dilakukan harus memasukan pendidikan kerakter ke dalam indikator dan kegitan tersebut. 3. Melalui permainan di sentra main peran, pendidikan karakter anak dapat dioptimalisasikan. 4. Terjadi peningkatan pendidikan karakter seperti nilai-nilai karakter hormat, kerjasama, tanggung jawab, serta rasa cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam bermain peran. 5. Optimalisasi pendidikan karakter anak ada hasilnya setelah melakukan permainan di sentra main peran. Berdasarkan kesimpulan yang di peroleh di atas dapat diberikan saran-saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian tindakan kelas di masa yang akan datang : 1. Disarankan kepada guru-guru agar dapat melakukan permainan di sentra main peran kepada anak didik pada proses pembelajaran, agar permainan di sentra lebih bervariasi. 2. Disarankan kepada pihak sekolah Taman Kanak-kank Citra Al Madina hendaknya melengkapi sarana dan prasarana sehingga pendidikan karakter anak dapat optimal. 3. Peneliti telah berhasil melaksanakan permainan di sentra main peran dengan subjek penelitian murid kelompok B1 Taman Kanak-kanak Citra Al Madina. 4. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. ===========

10 Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta :PT Bumi Aksara. Arriyani, Neni. 2010. Sentra Main Peran, Jakarta : Pustaka Al-Falah Gunansyah, Ganes. 2010. Orientasi Penyelenggaraan Pendidikan Dasar Berbasis Pendidikan Karakter. Diakses dari www.kompasiana.com. 12 April 2011. Hurlock, B Elizabeth. 1990. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi : Gaung Persada (GP) Press. Kemendiknas RI. 2011. Pedoman Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI), Direktorat PAUD. Kurniawaty, Aries Susanty. 2011. Pengembangan Karakter Anak Usia Dini di Lembaga PAUD. Jakarta: Litbang RA Istiqlal. Suyanto, Slamet. 2005. Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.