BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III. ANALISIS MASALAH

* Kriptografi, Week 13

BAB I PENDAHULUAN. negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. melalui media internet ini. Bahkan terdapat layanan internet seperti SoundCloud,

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan-penyimpangan berupa penduplikatan-penduplikatan atau

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bentuk apapun lewat jaringan internet. dengan berbagai cara, misalnya dengan enkripsi.

APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A

BAB I PENDAHULUAN. diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding

BAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

Digital Watermarking

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, apalagi bila data itu dikirimkan, dan

TUGAS SEKURITI KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pembajakan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencegah informasi tersebut sampai pada pihak-pihak lain yang tidak

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADAPTIVE WATERMARKING PADA PELABELAN IDENTITAS FILE CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini memberikan kemudahan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. perancangan dan pembuatan akan dibahas dalam bab 3 ini, sedangkan tahap

METODE BLIND IMAGE-WATERMARKING BERBASIS CHAOS DALAM RANAH DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

Stenografi dan Watermarking. Esther Wibowo Erick Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan data sangatlah penting, terutama dalam bisnis komersil maupun. mengakses atau mendapatkan data tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1 LATAR BELAKANG I-1

Digital Watermarking: A Picture Can Hide a Thousand Words

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dikarenakan penggunaan komputer pada kehidupan setiap hari telah menjadi

Studi Dan Implementasi Steganografi Pada Video Digital Di Mobile Phone Dengan DCT Modification

karya seseorang tersebut adalah hasil pembajakan. Permasalahan di atas, membawa perubahan cara pandang peneliti terhadap metode yang digunakan untuk

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

BAB 1 PENDAHULUAN. ada selain komputer, termasuk perangkat mobile. Kini, perangkat mobile tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan komputer untuk memudahkan membantu penyelesaian dan

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.

BAB II DASAR TEORI. 1. Citra diam yaitu citra tunggal yang tidak bergerak. Contoh dari citra diam adalah foto.

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Perkembangan teknologi informasi, keamanan data adalah hal

Pada tugas akhir ini citra yang digunakan adalah citra diam.

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi sebagian besar manusia. Pertukaran data dan informasi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A

Watermark pada Game I. PENDAHULUAN II. TEKNIK WATERMARKING PADA CITRA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan koneksi menggunakan saluran yang aman ini cenderung lambat.

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam. kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua

ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 3 Agustus 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE

A B C D E A -B C -D E

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Watermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dari laporan Tugas Akhir yang berisi pendahuluan. Bab pendahuluan diuraikan menjadi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi dan sistematika pembahasan Tugas Akhir. 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era modern sekarang ini yang serba mudah, penyalahgunaan internet semakin marak sebagai sistem distribusi luar biasa untuk citra digital karena murah, mudah, dan cepat. Resiko pembajakan pun kian nyata dan merugikan. Teknologi pertama yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah kriptografi. Kriptografi sangat umum digunakan dimana-mana. Namun, kriptografi memiliki kelemahan, yaitu ketika kuncinya telah didekripsi maka sudah tidak ada lagi proteksi pada suatu media atau citra. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan adanya cara alternatif atau pelengkap kriptografi, teknologi yang mampu memproteksi isi media bahkan setelah didekripsi. Watermarking memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan ini karena peletakan informasi watermark dalam isi yang tidak dapat diambil dalam penggunaan normal. Watermarking merupakan sebuah proses penambahan kode secara permanen ke dalam citra digital. Penyisipan kode ini harus memiliki ketahanan (robustness) yang cukup baik dari berbagai manipulasi, seperti pengubahan, transformasi, kompresi, maupun enkripsi. Kode yang disisipkan juga tidak merusak citra digital sehingga citra digital terlihat seperti aslinya. I-1

I-2 Watermark dalam citra digital tersebut tidak dapat diketahui keberadaannya oleh pihak lain yang tidak mengetahui rahasia skema penyisipan watermark. Watermark tersebut juga tidak dapat diidentifikasi dan dihilangkan Penggunaan watermarking sangat diperlukan untuk melindungi karya intelektual digital seperti gambar, teks, musik, video, dan termasuk perangkat lunak. Penggandaan atas produk digital yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab semakin meraja lela tanpa ada ikatan hukum yang pasti sehingga merugikan pemegang hak cipta akan produk digital tersebut. Oleh karena itu, penyisipan watermark memiliki peran yang cukup signifikan untuk mencegah hal ini terjadi. Pengkategorian watermarking berdasarkan proses verifikasi watermark terbagi dua jenis, yaitu blind watermarking (verifikasi watermark tanpa membutuhkan citra yang asli) dan non-blind watermarking (verifikasi watermark dengan membutuhkan citra asli) [MUN04]. Label watermark adalah sesuatu data atau informasi yang akan dimasukkan ke dalam data digital yang ingin dilakukan proses watermarking [SIR04]. Ada 2 jenis label yang dapat digunakan : 1. Teks biasa : Label watermark dari teks biasanya menggunakan nilainilai ASCII dari masing-masing karakter dalam teks yang kemudian dipecahkan atas bit per bit. Kelemahan dari label ini adalah kesalahan pada satu bit saja akan menghasilkan hasil yang berbeda dari teks sebenarnya. 2. Logo atau citra atau suara : Berbeda dengan teks, kesalahan pada beberapa bit masih dapat memberikan persepsi yang sama dengan aslinya, baik oleh pendengaran maupun penglihatan kita [SIR04]. Oleh karena itu, penyisipan logo sebagai label watermark dirasakan lebih efektif dibandingkan teks, citra, ataupun suara karena selain tidak sensitif terhadap kesalahan bit, ukuran file juga tidak terlalu besar. Logo yang dipakai berupa logo

I-3 biner atau hitam putih karena komputasi yang dibutuhkan tidak terlalu rumit namun tetap menjamin visualisasi yang cukup baik. Salah satu metode yang digunakan dalam proses penyisipan label watermark ke suatu citra adalah metode spread spectrum. Metode spread spectrum akan diimplementasikan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Metode yang diperkenalkan oleh Ingemar J. Cox dkk ini didasarkan pada domain frekuensi, yaitu dengan menanamkan sejumlah urutan bilangan real sepanjang n pada citra berukuran N N dengan menghitung atau mentransformasikan terlebih dahulu menjadi koefisien DCT (Discrete Cosine Transform) N N [SIR04]. Untuk label watermark yang berupa logo atau citra biner (tidak berwarna/hitam putih), maka terlebih dahulu logo tersebut harus dikonversikan menjadi deretan bilangan biner {0,1} untuk kemudian diubah menjadi deretan bilangan yang berisi -1 dan 1. Selanjutnya, deretan bilangan ini nantinya akan dikali dengan bilangan real acak antara 0 dan 1. Bilangan-bilangan tersebut kemudian ditanamkan pada n koefisien DCT yang penting atau besar. 1.2 RUMUSAN MASALAH Masalah yang dirumuskan dalam pelaksanaan Tugas Akhir kali ini adalah 1. Bagaimana mentransformasikan logo biner sebagai label watermark menjadi deretan bilangan real? 2. Bagaimana implementasi watermarking dengan menggunakan metode spread spectrum dilakukan? 1.3 TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengeksplorasi dan mempelajari watermarking dengan menggunakan metode spread spectrum.

I-4 2. Membangun sebuah aplikasi sebagai penerapan watermarking untuk penyisipan watermark yang berupa logo. 3. Melakukan pengujian kekokohan watermark terhadap pemrosesan citra yang umum. 1.4 BATASAN MASALAH Batasan-batasan yang didefinisikan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah : 1. Citra digital yang digunakan dalam implementasi watermarking ini adalah citra yang berformat JPEG. 2. Label watermark yang disisipkan ke dalam citra digital berupa logo yang merupakan citra biner (hitam putih). 3. Tidak melibatkan pembuatan program image processing untuk menguji kekokohan watermark tersebut. 1.5 METODOLOGI Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, digunakan metodologi sebagai berikut: 1. Eksplorasi dan Studi Pustaka, dilakukan dengan cara mempelajari literatur-literatur baik yang berupa buku (textbook), jurnal dan artikel ilmiah, maupun website yang berkaitan dengan watermarking, metode spread spectrum, dan non-blind watermarking. 2. Analisis masalah, dilakukan dengan : a. Menganalisis konsep watermarking secara umum dan penggunaan metode spread spectrum untuk non-blind watermarking. b. Mengidentifikasi cara untuk penyisipan watermark berupa logo atau citra biner ke dalam citra digital. 3. Pembangunan perangkat lunak, dilakukan dengan:

I-5 a. Penentuan deskripsi dan spesifikasi perangkat lunak, setelah mengetahui proses-proses apa saja yang terlibat dalam implementasi metode spread spectrum dalam non-blind watermarking dan transformasi logo biner menjadi deretan bilangan real. b. Perancangan perangkat lunak, yaitu dengan cara membuat desain perangkat lunak yang dapat mengimplementasikan hasil analisis masalah di atas. c. Implementasi perangkat lunak, dilakukan berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak 4. Pengujian hasil implementasi metode spread spectrum, dilakukan dengan cara menjalankan perangkat lunak dengan masukan watermark berupa logo ke dalam citra digital untuk kemudian diesktraksi kembali watermark tersebut. 5. Pengujian kekokohan watermark, dilakukan dengan cara memanipulasi citra digital terhadap pemrosesan citra yang umum, seperti transformasi, pengubahan, ataupun kompresi. 1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari tujuh bab, yaitu pendahuluan, dasar teori mengenai citra digital, konsep DCT secara umum, watermarking, dan teknik spread spectrum, metode watermarking yang diimplementasikan dalam Tugas Akhir ini, analisis dan perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan evaluasi, serta kesimpulan dan saran. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab pendahuluan pada laporan Tugas Akhir ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi dan sistematika pembahasan.

I-6 Bab II Dasar Teori Dasar teori berisi penjelasan mengenai beberapa hal mendasar yang perlu diketahui berkaitan dengan topik Tugas Akhir yang dikerjakan, di antaranya dasar teori mengenai citra digital, konsep DCT secara umum, dan watermarking. Bab III Analisis Masalah Bab III pada laporan Tugas Akhir ini berisi penjelasan mengenai analisis pemecahan masalah untuk melakukan proses enkoding dan dekoding watermark pada citra digital dengan format JPEG. Bab IV Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Bab IV pada laporan Tugas Akhir memberikan penjelasan analisis mengenai kebutuhan perangkat lunak. Setelah analisis, dilakukan perancangan perangkat lunak yang terdiri dari perancangan arsitektural kelas dan perancangan antar muka. Bab V Implementasi dan Pengujian Bab implementasi dan pengujian berisi penjelasan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibuat berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dibuat pada bab sebelumnya dan pengujian serta analisis hasil pengujian terhadap perangkat lunak. Bab VI Penutup Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan Tugas Akhir yang berisi kesimpulan dari pelaksanaan Tugas Akhir dan saran untuk pengembangan selanjutnya.