GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PEMAIN VIDEO GAME PADA ANAK USIA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN PERILAKU BERMAIN VIDEO GAME PADA ANAK USIA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. massa, di antaranya pengaruh media komputer atau internet. Ditambah lagi

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STATUS GIZI PEMAIN VIDEO GAME PADA ANAK USIA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN KECANDUAN ONLINE GAME DENGAN INDEKS PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2012

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA PEMULUNG DI TPA KEDAUNG WETAN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2025

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

UNIVERSITAS UDAYANA TINGKAT EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA PADA REMAJA TENTANG SEKSUALITAS REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I TAHUN 2016

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA SMA DI KOTA MEDAN. Oleh : GOPINATH NAIKEN SUVERANIAM

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA JALANAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai. dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan anak usia sekolah dimulai dari rentang usia 6-12 tahun. Anak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

SKRIPSI. Oleh Ilham Fahri FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

LUTFI NANDA PURNAMASARI

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi gangguan tidur pada remaja mengalami peningkatan selama 10

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Thomas Hendri Hananto

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menua adalah proses menghilang kemampuan jaringan secara

Pola Asuh Orang Tua Sebagai Faktor Penentu Kualitas Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak Usia 6-12 Tahun

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupannya. Sehat sendiri perlu didasari oleh suatu perilaku, yaitu perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

BAB I PENDAHULUAN. & Wartonah, 2006). Pengertian lain personal hygiene menurut Departemen

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

DISUSUN OLEH WAHYUDI EKA PUTRA

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA (UMY)

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I P E N D A H U L U A N

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus. dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta AZMI YUNI RAHMAN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGURUS OSIS SMA X TENTANG MANFAAT PENGGUNAAN HAND SANITIZER KOTA BANDUNG 2012

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap Timbulnya Penyakit Paru.

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Keyword: Parenting, The States of Cooperative in Children, Children Aged 6-12 years old

HUBUNGAN LAMA PERMAINAN GAME ONLINE DENGAN POLA TIDUR ANAK USIA TAHUN DI WILAYAH JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

Transkripsi:

GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PEMAIN VIDEO GAME PADA ANAK USIA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh: KHOIROTUN NISAK 20110320123 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015

THE OVERVIEW OF VIDEO GAMERS PERSONAL HYGIENE ON TEENAGERS AT JUNIOR HIGH SCHOOL OF MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA Khoirotun Nisak 1, Romdzati 2 Student Research Project, School of Nursing Faculty of Medicine and Health Sciences Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT Nowadays, technology has developed quite rapidly. The rapid development of technology can indirectly change the attitudes and behaviors or habits of the public, especially young people in Indonesia. One of the factors that influence child development is the influence of the mass media, including a computer or the internet. At this time the child is fonder of playing using media such as gadgets or computers. Playing is a fun thing that be done by everyone from the age of children to adults. Video game is a game that is very often playable in children aged, especially adolescents. Personal hygiene is also one of the problems that often occur in adolescents. Some of them while playing video game until forget about their personal hygiene. This study was conducted to reveal the personal hygiene of video game players in 6 teenagers at Junior High School Muhammadiyah 6 Yogyakarta. This research uses descriptive quantitative research, while the design used in this study is cross sectional approach. This study using total sampling by taking 120 respondents. Results of this study indicate that personal hygiene in adolescents of 77 respondents is in the enough categories. There were 65 respondent in problematic playing video games. Keywords: Personal Hygiene, Video Game, Adolescent. 1. Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Sciences, UMY. 2. Lecturer of Nursing, School of Nursing Faculty of Medicine and Health Sciences, UMY.

GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PEMAIN VIDEO GAME PADA ANAK USIA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA Khoirotun Nisak 1, Romdzati 2 Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI Teknologi di masa sekarang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pesatnya perkembangan teknologi secara tidak langsung dapat mengubah sikap dan perilaku atau kebiasaan masyarakat, khususnya remaja di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pengaruh media massa, di antaranya pengaruh media komputer atau internet. Ditambah lagi pada saat ini anak lebih gemar bermain menggunakan media seperti gadget atau komputer. Bermain merupakan suatu hal yang menyenangkan untuk dilakukan oleh semua orang dari usia anak-anak sampai dewasa. Video game adalah suatu permainan yang sangat sering dimainkan anak khususnya pada anak usia remaja. Personal hygiene juga salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja. Beberapa diantara mereka ketika sedang bermain jadi melupakan personal hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran personal hygiene pemain video game pada anak usia remaja di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan mengambil 120 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa personal hygiene pemain video game pada anak usia remaja yaitu 77 responden dalam kategori cukup. Kategori problematic bermain video game terdapat 65 responden. Kata Kunci : Personal Hygiene, Video Game, Anak Usia Remaja. 1. Mahasiswa PSIK UMY 2. Dosen PSIK UMY

PENDAHULUAN Seiring dengan (Hidayat, 2008). Pada usia remaja seperti ini, mereka telah mengetahui perkembangan teknologi, bentuk permainan dirangkai menjadi lebih modern, canggih kemudian bentuk permainan pun berubah menjadi bagaimana cara melakukan adaptasi dengan lingkungan sosial yang telah dibebankan oleh mereka (Wong, 2009). lebih kompleks dan disesuaikan Menurut Entertainment dengan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan usianya. Rata-rata anak usia remaja menggunakan handphone, gadget, laptop serta komputer untuk bermain. Wong et al (2009), menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah media massa dan komputer. Bermain adalah suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan ketrampilan, memberikan ekspresi Software Association (ESA) (2015), mengungkapkan bahwa lebih dari 150 juta orang Amerika bermain video game menunjukkan bahwa 42% bermain video game secara teratur, atau setidaknya 3 jam per minggu. Menurut laporan tersebut, 56% dari gamer paling sering bermain dengan orang lain dan 54% bermain dalam mode multiplayer. Setiap minggu mereka mengatakan bahwa video game membantu mereka terhubung dengan teman dan terhadap pemikiran menjadi kreatif, memungkinkan mereka serta untuk mempersiapkan perilaku dari remaja menjadi dewasa menghabiskan waktu bersama keluarga. Sedangkan mayoritas jenis

kelamin responden pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 69 responden (57,5%), dan perempuan sebanyak 51 responden (42,5%). Purnamawati (2014) menyimpulkan bahwa video game adalah jenis permainan berbasis teknologi komputer yang menggunakan koordinasi mata, tangan atau kemampuan mental seseorang dengan tujuan untuk menghibur penggunanya, dimana dalam penggunaannya dikontrol oleh perangkat lunak yang terdapat didalam video atau layar computer. Kebiasaan seseorang berarti sehat. Personal Hygiene adalah sebuah tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk mencapai kesejahteraan fisik dan psikis (Tawoto&Wartonah, 2006). Cara seseorang memelihara kesehatan berbeda-beda sesuai dengan latar belakang budaya, pendidikan dan tingkat sosial ekonomi (Setiati dkk., 2008). Kebersihan diri pada hakekatnya suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan (Pratiwi, 2011). Menurut Tarwoto & Wartonah (2006), faktorfaktor yang mempengaruhi personal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku personal hygiene. Dalam hal ini kebiasaan remaja adalah bermain video game. Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang hygiene antara lain, body image, praktik sosial, status sosial ekonomi, budaya, kebiasaan seseorang dan kondisi fisik seseorang. Ruang lingkup personal hygiene meliputi kebersihan tangan, rambut, kulit, artinya perorangan dan hygiene yang

kuku, gigi dan mulut, hidung dan telinga. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, Sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah video game playing) untuk video game. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil karakteristik dari responden pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden pendekatan cross sectional. Teknik berdasarkan jenis kelamin, usia, pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu tehnik penentuan mengambil sampel secara keseluruhan responden atau siswasiswi tanpa adanya random dari seluruh populasi yang ada (Arikunto, 2010). Sampel pada penelitian ini berjumlah 120 siswa-siswi terdiri dari kelas VII A, B dan VIII A, B yang gemar bermain video game. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner personal hygiene dan kuesioner PVP (problem frekuensi bermain video game, lama bermain video game. Gambaran karakteristik jenis kelamin dan usia responden disajikan pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Data Demografi Siswa-Siswi SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta Pada Tahun 2015(N=120) Karakteristik Responden Frekuensi(n) Persen(%) 1. Jenis Kelamin Laki-laki 69 57,5 2. Usia Perempuan 51 42,5 12 tahun 10 8,4 13 tahun 58 48,3 14 tahun 45 37,5 15 tahun 7 5,8 Sumber : Data Primer (2015). Dari data yang telah disajikan berdasarkan jenis kelamin responden

siswa-siswi kelas VII A, B dan VIII A, B di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta yaitu jenis kelamin lakilaki lebih banyak yaitu 69 siswa (57,5%). Sedangkan hasil karakteristik usia responden yaitu 48,3% berusia 13 tahun dan 37,5% berusia 14 tahun. dengan anak perempuan. Selain itu, hal tersebut sama dengan hasil yang telah dilakukan di Yale University School of Medicine bahwa terdapat 76,3% mayoritas remaja laki laki memiliki kebiasaan bermain video game (Cuda, 2010). Hasil data yang telah Menurut Environment diperoleh untuk personal hygiene Software Association (ESA) (2015) menunjukkan bahwa persentase penggunaan video game terkait dengan gender terdiri dari 55% lakilaki dan 45% perempuan. Saat melakukan pengambilan data penelitianpun, antusias anak laki-laki lebih besar dibandingkan anak perempuan saat ditanya mengenai kebiasaan bermain video game. Hal ini di karenakan anak laki-laki lebih cenderung tertarik untuk bermain video game dengan berbagai jenis permainan video game dibandingkan pemain video game pada anak usia remaja di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta disajikan dalam bentuk tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Distribusi Frekuensi Personal Hygiene Pemain Video Game Siswa SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta Pada Tahun 2015 (N=120). Personal Frekuensi Persentase(%) Hygiene Baik Cukup Kurang 42 77 1 35 64,2 0,8 Total 120 100 Sumber : Data Primer (2015). Berikut data aspek-aspek personal hygiene : Tabel 3. Aspek-Aspek Personal Hygiene pemain Video Game Siswa SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta pada tahun 2015 (N=120).

Aspek Personal Hygiene Frekuensi Persentase (%) 1. Aspek Kebersihan Tangan Baik 67 55,8 Cukup 50 41,7 Kurang 3 2,5 2. Aspek Kebersihan Rambut Baik 71 59,2 Cukup 48 40,0 Kurang 1 0,8 3. Aspek Kebersihan Gigi Baik 41 34,2 Cukup 71 59,2 Kurang 8 6,7 4. Aspek Kebersihan Kulit Baik 30 25 Cukup 66 55 Kurang 24 20 5. Aspek Kebersihan Kuku Baik 20 16,7 Cukup 51 42,5 Kurang 49 40,8 6. Aspek Kebersihan Mata Baik 33 27,5 Cukup 83 69,2 Kurang 4 3,3 7. Aspek Kebersihan Hidung dan Telinga Baik 28 22,3 Cukup 53 44,2 Kurang 39 32,5 Sumber : Data Primer (Tahun 2015). Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat personal hygiene seseorang. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Indrawati (2014) menunjukan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan perawatan personal hygiene adalah usia dan jenis kelamin. Sedangkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Motakpalli (2013), menunjukkan bahwa personal hygiene yang dimiliki oleh siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki, hal ini disebabkan karena perempuan biasanya lebih peduli dengan kebersihan dirinya. Berikut ini pembahasan mengenai masing-masing aspek personal hygiene yaitu : a. Aspek kebersihan tangan Berdasarkan data dari UNICEF seorang anak dalam kategori remaja sudah mulai rajin mecuci tangannya setiap sebelum dan sesudah makan. b. Aspek kebersihan rambut Kebersihan rambut masih tetap harus ditingkatkan lagi karena beberapa siswa

menjawab hanya mencuci rambut tanpa menggunakan shampo. Rambut yang tidak dirawat dengan baik akan menggosok gigi pagi dan malam sebelum tidur. Lebih baik lagi kalau menggosok gigi setelah makan. Kita juga menyebabkan keringat dan dianjurkan memeriksakan debu yang bisa menjadi ketombe. Untuk itu rambut perlu dicuci dengan teratur minimal dua kali dalam seminggu dengan memakai sampo (Depkes RI, 2010). Masalah atau gangguan pada gigi ke dokter gigi secara rutin tanpa menunggu sakit. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan rutin setiap enam bulan sekali. Menurut Paramita (2010), pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi rambut antara lain kutu, adalah untuk ketombe, botak (alopecia) dan radang pada kulit rambut mempertahankan agar gigi anak tetap sehat dan berada (seborrocheid (Hidayat, 2006). dermatitis) didalam rongga mulut sampai gigi anak tanggal atau selama c. Aspek kebersihan gigi Perilaku kebersihan gigi masih perlu ditingkatkan lagi. Menggosok gigi termasuk kegiatan menjaga kebersihan atau kesehatan. Sekurangnya mungkin didalam mulut. d. Aspek kebersihan kulit Perilaku siswa terhadap kebersihan kulit masih harus ditingkatkan agar kulit senantiasa terawat sehingga

mengurangi timbulnya masih harus ditingkatkan penyakit kulit. Apalagi bagi siswa yang mempunyai kulit sensitif yang rentan terkena penyakit maka sangat perlu untuk menjaga kebersihan kulitnya. e. Aspek kebersihan kuku Kebersihan kuku sangat lagi. g. Aspek kebersihan hidung dan telinga Hidung dan telinga adalah bagian yang mudah dibersihkan saat mandi. WHO (2010) menyebutkan bahwa sebagian besar diperlukan untuk kesehatan kepatuhan remaja dimana kuku yang tidak terawat dengan baik merupakan sumber kuman dan mikroorganisme sebagai perantara penularan penyakit pencernaan (Depkes RI, 2010). f. Aspek kebersihan mata Mata merupakan salah satu organ penting yang harus dijaga kebesihannya (Depkes RI, 2010). Oleh karena itu kebersihan mata pada siswa membersihkan hidung dan telinga adalah dalam kategori cukup. Data bermain video game pada anak usia remaja di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta disajikan dalam bentuk tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Bermain Video Game Siswa SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Pada Tahun 2015 (N=120). Bermain Persentase Frekuensi(n) Video Game (%) Problematic 65 54,2 Non- Problematic 55 45,8 Total 120 100

Sumber : Data Primer (2015). Gentile (2009), menyatakan bahwa lebih dari 8% gamer berusia 8-18 tahun memperlihatkan angka kecanduan atau problematic dalam video game. Penelitian yang dilakukan oleh Griffiths (2008), juga mengungkapkan bahwa dalam bermain video game selama 24 jam setiap hari selama 1 minggu dapat dikatakan dalam angka problematic atau kecanduan. anak lebih dapat memahami dan mematuhi setiap aturan-aturan yang telah dibuat dalam permainan yang dimainkan, sehingga mereka akan lebih mudah untuk memiliki kecederungan berperilaku addictive (Wong, 2011). KESIMPULAN DAN SARAN 1. Gambaran personal hygiene anak usia remaja di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta yaitu siswa kelas VII A,B dan VIII A,B rata-rata personal hygiene 71 responden dalam kategori cukup. Dari hasil penelitian yang telah di lakukan personal hygiene 41 responden (34,2%) dalam kategori baik, dan 8 responden (6,7%) dalam kategori kurang. 2. Permainan video game pada anak usia remaja di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta yaitu paling banyak dengan kategori problematic dengan jumlah siswa sebanyak 65 siswa-siswi dengan persentase 54,2%. SARAN : 1. Bagi Ilmu Keperawatan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk mengembangkan ilmu keperawatan mengenai personal hygiene dan permainan video

game yang ada pada anak usia bisa memberikan pembinaan remaja yang nantinya dapat melalui UKS yang sudah ada, memberikan hasil positif bagi ilmu keperawatan, serta bermanfaat bagi anak usia remaja. 2. Bagi SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta Sekolah ini diharapkan supaya nantinya UKS juga berperan dalam meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan personal hygiene dari para siswa. 3. Bagi Puskesmas Hasil penelitian ini mampu meningkatkan diharapkan dapat memberikan pembinaan mengenai personal hygiene dan permainan video game sehingga dapat memberian dampak positif bagi siswa agar siswa dapat memelihara personal hygiene nya serta dapat mengontrol permainan video game nya. Berdasarkan hasil penelitian juga terdapat 65 responden masuk dalam kategori problematic dan personal informasi bagi puskesmas untuk menyusun program intervensi personal hygiene yang nantinya akan diberikan pada anak usia remaja melalui kerjasama dengan UKS sekolah. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk peneliti lainnya sebagai bahan informasi. Selain hygiene nya dalam kategori itu hasil penelitian ini juga dapat cukup. Sekolah tersebut juga digunakan untuk

mengembangkan penelitian lainnya. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan observasi mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi video game dan personal hygiene. DAFTAR PUSTAKA Cuda, A. (2010). Study : Video Game Addiction in Teens Can Lead to Other Problems. Diakses pda tanggal 31 Mei 2015 dari http://www.ctpost.com/news/ article/study-video-gameaddiction-in-teens-can leadto-814191.php Depkes RI. (2010). Pedoman pelayanan kesehatan. Jakarta: direktorat Jendral Pembinaan Masyarakat Keluarga. Entertainment Software Association, (2015). More Than 150 Million Americans Play Video Games. ESA ; 2015. Available at: Diakses pada tanggal 7 Juni 2015.http://www.theesa.com/ar ticle/150-million-americansplay-video-games/. Gentile Douglas A., Hyekyung Choo,Albert Liau,Timothy Sim,Dongdong Li, Daniel Fung, and Angeline Khoo, (2011). Pathological video game use among youths: a two-year longitudinal study. Pediatrics volume 127, number 2 April 2015 www.pediatrics.org/cgi/doi/10.15 42/peds.2010-1353. Hidayat, A.A, (2008). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba. Indirawati.(2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan personal hygiene pada anak sekolah dasar. Moktapalli, K., Indupalli, A.S., Sirwar, S.B., Jayaalakshmi, K.N., Bendigeri N.D., & Jamadar, D.C.(2013). A study on health hygiene among school children in rural field practice area of ajims Mangalore in Karnataka: India. India International Journal of Bioassays. Paramita, P. (2010). Memahami pertumbuhan dan kelainan gigi anak. Trubus Agriwijaya, Jakarta. Pratiwi, Yuni. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene pada Anak Usia Sekolah di SD Negeri Pleret Lor Panjatan Kulon Progo Yogyakarta. Skripsi Strata Satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Purnamawati, I. (2014). Hubungan Permainan Video Game Dengan Pola Makan Dan Status Gizi Anak Usia Sekolah Di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman. Skripsi Strata Satu.Yogyakarta : FKIK UMY. Setiati, S., Soejono, H.S., dan Raharjo, T.W. (2008). Pedoman Praktik Perawatan Kesehatan untuk Pengasuhan Orang Usia Lanjut. Jakarta: FKUI. Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan dasar manusia

dan proses keperawatan. Jakarta: SalembaMedika. WHO.(2010). int/water_sanitation_health/h ygiene Wong, D. L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L, Schwartz, P. (2009). Buku ajar Keperawatan Pediatrik edisi 6 volume 1. Jakarta : EGC.