BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. diinginkan untuk siswa dapat diraih dengan baik dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk melengkapi dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikan harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Oleh karenanya, mengingat begitu pentingnya peran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan kepribadian dan akhlak mulia. Menurut Undang-Undang. mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan Undang-undang RI.No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

kualitas negara dimata internasional. 1

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFESIONALITAS GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PADA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 76/IX DESA MENDALO DARAT KEC.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dana pembangunan sektor ekonomi, yang satu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

INTERAKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1 Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam


BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada perbaikan sistem pendidikan.. Usaha tersebut mesti. dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilainilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak menjadi dewasa. Menurut Langevel dan Hasbullah, pendidikan adalah setiap usaha, perlindungan dan bantuan yang diberikan orang dewasa kepada anak untuk pendewasaan anak tersebut. 1 Tujuan dari pendidikan nasional itu sendiri adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kegiatan pendidikan ini dapat terlaksana apabila guru mempunyai kompetensi atau kemampuan. Oleh karena itu, maka aktifitas pendidikan mestilah dimaknai dengan usaha sadar manusia untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya sehingga menjadi realisasi diri yang sedemikian rupa yang akan membentuk suatu kepribadian yang utuh. Pendidikan berintikan interaksi antara guru dengan siswa, dalam upaya membantu siswa menguasai tujuan-tujuan pendidikan. 2 Hal. 1 1 Hasbullah, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, Hal. 1-2 2 Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009,

Guru sebagai tenaga pengajar sangat dituntut untuk memiliki kualitas atau kemampuan untuk melaksanakan tugasnya dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini Syaiful Djamarah mengatakan: Dalam proses interaksi belajar mengajar guru adalah orang yang memberikan pelajaran, dalam mentransferkan ilmu kepada siswa diperlukan pengetahuan dan kecakapan atau keterampilan, tanpa ini semua tidak mungkin proses interaksi belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif, disinilah kompetensi dalam arti kemampuan mutlak di perlukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. 3 Kompetensi guru adalah suatu kemampuan yang mutlak dimiliki guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk berkompetensi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaikbaiknya. Menurut peraturan pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menyebutkan ada 4 macam kompetensi guru, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi prefesional, dan kompetensi sosial. 4 Kompetensi yang penulis maksud disini adalah kompetensi pedagogik. Dimana kompetensi pedagogik ini merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki guru, agar pembelajaran yang dilakukan berjalan secara efektif dan dinamis. Pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Sedangkan kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang berkenaan dengan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Guru perlu mempunyai kompetensi dalam memahami kurikulum dan mampu menjabarkannya dalam implementasi di sekolah melalui pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang tepat dan memperhatikan karakteristik siswa, guru diharapkan mampu 3 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, Hal. 74 4 Drs. Fachruddin Saudagar. M.Pd., dan Dr. Ali Idrus, M.Pd., M.E., Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010, Hal. 31

mengembangkan potensi siswa secara optimal melalui berbagai stimulus yang dikemas dalam pengalaman belajar yang bermakna. 5 Guru memiliki komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung kepada guru sebagai ujung tombaknya. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. 6 Mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter merupakan hal yang harus dibuat oleh para guru. Pemerintah mengatur hal itu dengan menggunakan PP No. 19/2005 dan diperkuat dengan permendiknas No. 41/2007 (tentang standar proses). Pengembangan ren cana pelaksanaan pembelajaran berkarakter dilakukan setiap satuan pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. 7 Kemampuan mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetehuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi belajar. 8 5 Dr. Kusnadi, M. Pd, Strategi Pembelajaran, Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau, 2011, Hal. 38 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Bandung: Kencana Prenada Media Group, Cet. 2, 2006, Hal. xiv 7 Isdisusilo, S.Sn, Panduan Lengkap Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Kata Pena, 2012, Hal. 23 8 E. Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Akasara, 2010, Hal. 155

Berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter ini guru akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup, materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi siswa dan masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran. Baik guru maupun siswa mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian guru dapat mempertahankan situasi agar siswa dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak tertulis, seorang guru akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Seorang siswa yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci dibandingkan seorang siswa yang sudah berpengalaman. Guru akuntansi di SMK Negeri 1 Kerinci Kanan pada umumnya memiliki pengalaman mengajar yang masih kurang, melihat latar belakang pendidikan atau pengalaman mengajarnya, bahwa secara profesional belum memiliki pengetahuan dalam mengajar. Namun melalui studi pendahuluan yang peneliti temukan bahwa guru akuntansi masih mengalami kesulitan dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter. Hal ini terlihat dari gejala-gejala yang peneliti temukan sebagai berikut: 1. Masih ada guru akuntansi yang belum bisa membedakan antara standar kompetensi (SK) dengan kompetensi dasar (KD), ini terlihat adanya kesamaan antara standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter yang dibuat. 2. Masih ada guru akuntansi yang tidak menggunakan kata-kata yang tidak operasional dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter yang dibuat.

3. Masih ada guru akuntansi yang membuat evaluasi tidak sesuai dengan indikator khususnya nilai dan karakter. 4. Masih ada guru akuntansi yang belum mampu merumuskan nilai-nilai karakter yang harus dicapai oleh siswa. 5. Masih ada guru akuntansi yang tidak mencantumkan nilai-nilai karakter dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter yang dibuat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : Kompetensi Guru dalam Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kerinci Kanan Kabupaten Siak. B. Penegasan Istilah Beberapa istilah yang dipakai dalam penelitian hal ini perlu dipertegas guna menghindari kesalahpahaman dalam memaknai istilah-istilah tersebut. Oleh karena itu, penulis menjelaskannya sebagai berikut : 1. Kompetensi Guru Kompetensi guru adalah suatu kemampuan yang mutlak dimiliki guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Namun, kompetensi yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah sejumlah kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar siswa. 9 Kompetensi pedagogik yang dimaksudkan adalah kemampuan guru dalam merancang pembelajaran. 2. Mendesain Mendesain adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan atau untuk mengambil suatu keputusan terhadap apa yang akan 9 Drs. Fachruddin Saudagar. M.Pd., dan Dr. Ali Idrus, M.Pd., M.E., Op. Cit, Hal. 33

dilaksanakan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu sebagaimana yang telah ditetapkan dengan melalui prosedur-prosedur atau langkah-langkah yang sistematis dan memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan tugas atau pekerjaan tersebut. 10 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. 11 4. Berkarakter Berkarakter adalah mempunyai tabiat, mempunyai kepribadian dan berwatak. 12 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: a. Masih belum maksimalnya kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Kerinci Kanan. b. Masih kurangnya kesadaran kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Kerinci Kanan. 10 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, Hal. 83 11 Mansur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, Hal. 53 12 Drs. Zainal Aqib, M.Pd., dan Drs. Sujak, M.Pd., Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, Bandung: Yrama Widya, 2011, Hal. 2

c. Masih belum maksimalnya faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Kerinci Kanan. 2. Batasan Masalah Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini, dan karena adanya keterbatasan waktu dan biaya, maka masalah yang akan diteliti dibatasi, yaitu: Kompetensi Guru dalam Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMK Negeri 1 Kerinci Kanan. 3. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: a. Bagaimana kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Kerinci Kanan. b. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Kerinci Kanan. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang diharapkan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kerinci Kanan Kabupaten Siak. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kerinci Kanan Kabupaten Siak. 2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan penelitian ini adalah : a. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter dalam mengajar. b. Bagi wakil kurikulum, sebagai bahan informasi kepada guru-guru tentang kompetensi guru dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran berkarakter. c. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. d. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan penulis.