MODL PMBLAJARA MULIS ASAH PIDATO DGA MGGUAA MTOD RSITASI PADA SISWA LAS MADRASAH ALIYAH URUL HIDAYAH SIGAJAYA ABUPAT GARUT TAHU PLAJARA 0/0 M A A L A H Disusun oleh : HOHO HOTIMAH IM.0.0466 PROGRAM STUDI PBS IDOSIA DA DARAH SOLAH TIGGI GURUA DA ILMU PDIDIA (STIP) SILIWAGI BADUG 0
MODL PMBLAJARA MULIS ASAH PIDATO DGA MGGUAA MTOD RSITASI PADA SISWA LAS MADRASAH ALIYAH URUL HIDAYAH SIGAJAYA ABUPAT GARUT TAHU PLAJARA 0/0 Hoho Hotimah IM.0.0466 Program Studi PBS Indonesia Dan Daerah Sekolah Tinggi eguruan Dan Ilmu Pendidikan (STIP) Siliwangi Bandung 0 ABSTRA Penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengetahui keefektifan metode resitasi dalam pembelajaran menulis naskah pidato, (b) mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi. Berdasarkan pokok permasalahan dan tujuan penelitian di atas peneliti mengajukan hipotesis penelitian ini sebagai berikut: (a) pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi cukup efektif pada siswa MA. urul Hidayah Singajaya abupaten Garut, (b) aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menulis naskah pidato. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, data diperoleh dengan memberikan tugas menulis naskah pidato kepada siswa kelas MA. urul Hidayah Singajaya abupaten Garut, dengan jumlah sebanyak 40 orang kelas eksperimen, dan 40 orang kelas kontrol. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan tes menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi pada kelas eksperimen dan tes menulis naskah pidato tanpa menggunakan mertode resitasi pada kelas kontrol. Dari hasil tes tersebut terdapat perbedaan dengan rata-rata tes pidato baik pada tarap signifikan 5% dengan tingkat kepercayaan 95% hal ini dibuktikan dengan t hitung (-0,40) < t tabel (,00) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar, model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi dapat meningkatkan kualitas menulis naskah pidato pada siswa kelas Madrasah Aliyah urul Hidayah Singajaya abupaten Garut tahun pelajaran 0/0. ata kunci : Pidato ; Resitasi PDAHULUA Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia (eraf, 984:). Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga (eraf, 984:4). emampuan menulis menghendaki pengusaan berbagai unsur kebahasan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Oleh karena itu, untuk dapat terampil menulis bukanlah hal yang mudah, banyak siswa merasakan masalah dalam pelajaran mengarang. Hal ini diutarakan pula oleh Sabarti Akhadiah, (998) sebagai berikut: Masalah yang sering dilontarkan dalam pengajaran karang mengarang adalah kurang mampunya mahasiswa atau siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimatnya yang kurang efektif, sukar mengungkapkan gagasan karena kesulitan memiliki kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Di sampimg itu kesalahan ejaan pun sering kita jumpai. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam keterampilan berbahasa, maka para pengajar khusunya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dituntut untuk menerapkan metode-metode pembelajaran keterampilan berbahasa yang dapat digunakan dengan sarana yang minimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis seperti metode inkuiri, metode tata bahasa, metode Iinguistik, dan metode resitasi. Adapun yang dimaksud metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana dosen atau guru memberikan tugas tertentu agar mahasiswa atau siswa melakukan kegiatan belajar (Djamarah, 997 : 98). Metode resitasi ini menurut penulis akan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis naskah pidato. AJIA TORI DA MTOD Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran, model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang didesain untuk mengajar siswa di kelas, termasuk merencanakan berbagai bahan dan sumber belajar yang dibutuhkan (PPPGIPA, 99:). Pengertian Menulis askah Pidato Menulis naskah pidato adalah kegiatan menulis teks atau naskah pidato yang bertujuan menyampaikan gagasan, menyampaikan pokok-pokok pikiran kepada orang lain di dalam suatu pertemuan resmi, (Suhendar, 99:34).
Pengertian Metode Resitasi Dalam buku yang berjudul Setrategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Hastuti (996:33) menyebutkan bahwa metode resitasi atau metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar dan pengajar memberikan tugas untuk mempelajari sesuatu kepada pembelajar, kemudian melaporkan hasilnya (Hastuti, 996:33) Adapun Djamarah (997:96), berpendapat bahwa metode resitasi (penugasan) adalah metode menyajikan bahan di mana dosen memberikan tugas tertentu agar mahasiswa melakukan kegiatan belajar Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, yaitu merencanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, yang diperlukan untuk menguji hipotesis. (Sudjana dan Ibrahim, 989:). Metode eksperimen yang digunakan adalah metode eksperimen yang sesungguhnya atau true eksperintantal design. Dalam eksperimen ini terdapat dua kelompok subjek yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. elompok eksperimen adalah kelompok yang sengaja dikenai perlakuan atau treatment, sedangkan kelompok kontrol tidak dikenai perlakuan. Tujuan eksperimen jenis ini yaitu untuk menyelediki kemungkinan saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kondisi perlakuan yang memprbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Subrata, 983:9). ksperimen ini digunakan, untuk mengetahui penerapan metode resitasi terhadap peningkatan kemampuan menulis naskah pidato siswa. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan ke dalam tabel sebagai berikut: Desain Penelitian elompok Pretest Treatment Pos test ksperimen ontrol (tes awal) Y Y (perlakuan) - (test akhir) Y Y Teknik Penelitian. Teknik Tes Teknik tes bertujuan untuk mengukur atau menilai kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun yang dimaksud dengan tes mengarang atau menulis ialah ujian mengarang atau menulis merupakan tes yang dilakukan dengan cara pengikut ujian berkesempatan menyusun dan mengemukakan pendapat, pandangan, perasaan, pengetahuan dalam rangka menjawab masalah yang diajukan oleh penguji.. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dengan persiapan pembelajaran dan selanjutnya pelaksanaan yang didalamnya termasuk evaluasi. 3. Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini diggunakan teknik pengolahan data dengan metode statistik yaitu:. menganalisis naskah pidato. menentukan skor dari kelompok eksperimen dan kejompok kontrol, lalu ditabulasikan, tujuannya untuk mengetahui rata-rata nilai, standar deviasi dan varian dari masing-masing kelompok 3. melakukan uji homogenitas dua variansi tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan rumus dua varians, yaitu: varians terbesar F varians terkecil melakukan uji kesamaan rata-rata dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan untuk menguji hipotesis. Jika t hitung < t tabel maka kemampuan siswa masing-masing sama, dan jika t hitung > t tabel maka terdapat perbedaan yang signifikan, untuk mengujinya menggunakan rumus uji t, yaitu: t = M x M y x (Sudjana dan Ibrahim,989:44) y HASIL DA PMBAHASA Analisis Data Untuk memperoleh gambaran dalam menilai tes menulis naskah pidato di kelas eksperimen maka peneliti menguraikan hasilnya sebagai berikut.. Penulisan kata Dalam menilai aspek ini peneliti mengidentifikasi penggunaan kata yang dipakai siswa dalam menulis naskah pidato struktur bahasa.. Struktur bahasa Struktur bahasa ini berkaitan dengan susunan kalimat yang digunaan oleh siswa pada saat tes menulis naskah pidato. Struktur bahasa yang digunakan tidak ada kesalahan atau penyimpangan yang sangat berarti dari kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. 3. Gaya bahasa Deniikian pada aspek ini dilihat dari keserasian bahasa dengan pragmatiknya sesuai dengan tingkat pengalaman siswa. 4. Hubungan isi dengan topik pidato Penilaian aspek ini dilihat dari kesesuaian isi dengan topik pembicaraan. Hal ini berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti. Hasil Pretes Analisis Siswa Menulis askah Pidato Di elas ksperimen. ama : Siti Laelah dengan situasi dan kondisi tetapi masih banyak kesalahan atau penyimpangan yang berarti dari kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, maka penulis memberikan skor 5 Struktur bahasa : Bahasa yang digunakan tidak berhubungan sama sekali sehingga kurang sempurna dalam staiktur kalimat. Isi pidato yang dituangkan dalam naskahn pidato sudah mewakili topik pidato maka penulis
Gaya bahasa : Bahasa yang digunakan tidak berhubungan sama sekali sehingga kurang sempurna dalam struktur kalimat, maka skor yang berikan 0 topik pidato, skor yang didapat 5. ama : Winia memberikan skor 5 Struktur bahasa : masih ada kesalahan atau penyimpangan dari kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, maka penulis memberikan skor 5. Gaya bahasa : cukup baik, skor 0 Hubungan isi dengan topik pidato : Isi pidato dengan topik pidato kurang berkaitan, skor yang didapat 0 3. ama : Siti uratika memberikan skor 5 Gaya bahasa : cukup baik, skor 0 Hubungan isi dengan topik pidato : Berdasarkan hasil yang dilakukan bahwa isi pidato sudah cukup baik dan sesuai dengan situasi dan kodisi, skor 4. ama : Siska Respati Gaya bahasa : Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bahwa isi pidato yang disampaikan sudah mewakili topic meski ada sedikit yang kurang cocok tetapi bukan hal yang penting, maka skor yang berikan 0 topik pidato, skor yang didapat 5 Analisis Siswa Menlis askah Pidato Di elas ontrol.. ama : Rohyati memberikan skor 5 Gaya bahasa : Cukup baik, skor yang berikan 5. ama : Sobari 3. ama : Dewi Faisal Hasanah Struktur bahasa : ata-kata yang digunakan dalam menulis naskah pidato sudah cukup baik dan sesuai 4. ama : Tetri Sari Dewi Hasil Postes Analisis Siswa Menulis askah Pidato Di elas ksperimen. ama : Siti Laelah
dengan situasi dan kondisi. Tidak ada kesalahan atau penyimpangan yang berarti dari kaidah bahasa Struktur bahasa : Isi pidato yang dituangkan dalam naskah pidato sudah mewakili topik pidato maka penulis Gaya bahasa : Bahasa yang digunakan saling berhubungan sehingga hampir sempurna dalam membentuk struktur kalimat, maka skor yang berikan 5 topik pidato, skor yang didapat 5. ama : Winia memberikan skor 5 Gaya bahasa : cukup baik, skor 0 Hubungan isi dengan topik pidato : Isi pidato dengan topik pidato saling berkaitan, skor yang didapat 5 3. ama : Siti uratika memberikan skor 5 Gaya bahasa : cukup baik, skor 0 Hubungan isi dengan topik pidato : Berdasarkan hasil yang dilakukan bahwa isi pidato sudah cukup baik dan sesuai dengan situasi dan kodisi, skor 4. ama : Siska Respati Gaya bahasa : Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bahwa isi pidato yang disampaikan sudah mewakili topic meski ada sedikit yang kurang cocok tetapi bukan hal yang penting, maka skor yang berikan 0 topik pidato, skor yang didapat 5 Analisis Siswa Menlis askah Pidato Di elas ontrol.. ama : Rohyati memberikan skor 5 Gaya bahasa : Cukup baik, skor yang berikan 5. ama : Sobari 3. ama : Dewi Faisal Hasanah Struktur bahasa : ata-kata yang digunakan dalam menulis naskah pidato sudah cukup baik dan sesuai 4. ama : Tetri Sari Dewi
Analisis Data Pretes (Tes awal) Uji Homogenitas Sata Pretes elas ksperimen dan elas ontrol Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan (homogenitas) variabel sampel yang diambil dari populasi yang sama. Rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas dua variasi, yaitu: b F k keterangan : b = ariansi besar k = ariansi kecil Dari tabel 3 dan 4 di peroleh simpangan baku pada kelas ksperimen SD= 6,48 dan pada kelas ontrol SD= 34,50 6,48 Maka: F = 34, 50 = 0,9 diketahui: Derajat kebebasan (Db) yaitu (db:db) db = n- : 40- = 39 db = n- :40- =39 Homogen atau tidaknya dua variasi tersebut ditentukan oleh kriteria pengujian, yaitu jika F hitung < F tabel kedua variasi tersebut homogen dan sebaliknya, dengan derajat kebebasan (db) = (dbn, dbk). Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh F hitung (0,9) < F tabel (,64). Pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) = (39,39) maka tes awal kedua kelas mempunyai variasi yang homogen. Uji esamaan Dua Rata-rata Pretes Setelah diketahui bahwa data tes awal (Prates) pada kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka peneliti melakukan langkah selanjutnya yaitu uji kesamaan dan ratarata dengan menggunakan rumus t-tes dsg t = dari perhitungan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, maka diperoleh data sebagai berikut: = SD = 6,48 n = 40 = SD = 34,50 n = 40 Dsg = ( n ) n ( n n (40 )(3,48) ) = 40 40.077.86,8.44.69,75 (40 )(34,50).8876,83 Diperoleh: t hitung = 0,03 Derajat kebebasan (db) = n+n- = 40+40- Taraf signifikansi (a) = 5% T tabel =,994 = 69,93 64 64,5 40 69,93 t 0,35 = 6, 9 = 0,03 Rumusan hipotesis Ho : re = rk : Rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas control sama. hi : re rk : Rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol stidak sama. riteria pengujian : Jika : t tabel < t hitung maka Ho diterima. Berdasarkan kriteria di atas t hitung (0,03) dan t tabel (,994) maka Ho diterima, dan hi ditolak dengan kata lain kemampuan awal siswa eksperimen secara signifikan sama dengan kemampuan kelas kontrol. Analisis Data Postes (Tes Akhir) Uji Homogonetas Dari tabel 87 dan 88 diperoleh simpangan baku kelas eksperimen (SD) = 97,73 dan kelas kontrol (SD) = 37,55 37,55 Maka: F = 97, 73 =,0 Diketahui: Derajat ebebasan (Db) yaitu (db; db) db = n-l : 40-=39 db = n- :40- =39 Jika F hitung < F tabel, kedua variasi tersebut homogen dan sebaliknya jika F hitung > F tabel, maka variansi itu tidak homogen. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh F hitung (,0) < F tabel (,68). Pda taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) = (39,39) maka tes akhir kedua kelas mempunyai variasi yang tidak homogen. Uji kesamaan Dua Rata-rata Pretes Setelah diketahui bahwa data tes awal (Prates) pada kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka peneliti melakukan langkah selanjutnya yaitu uji kesamaan dan ratarata dengan menggunakan rumus t-tes dsg t = Dari perhitungan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, maka diperoleh data sebagai berikut: 40
= 69,5 SD= 97,73 n = 40 = 69,95 SD= 37,55 n=40 dsg = ( n ) n ( n n ) (40 )(69,5) (40 )(69,95) = 40 40 87030,35 9087 4844,33 = 69,60 69,5 69,95 69,600 t 40 40 0,7,74 = -0,40 Diperoleh: t hitung = -0,40 Derajat ebebasan (db) = n + n - = 40 + 40 - Taraf signifikansi (a) = 5% T tabel = (0,975)(78) =,00 Berdasarkan kriteria di atas t hitung (-0,40) < t tabel (,00) pda taraf hipotesis nol maka Ho diterima, karena t hitung < t tabel dengan kata lain hipotesis kerja H yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi dengan model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi. SIMPULA Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan.. eefektifan model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah pidato, tampak dari skor rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen skor rata-rata prates diperoleh sebesar 63,5 dan skor postes diperoleh sebesar 69,6. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 6,. Pada keias kontrol skor rata-rata prates diperoleh nilai sebesar 65 dan skor rata-rata postes diperoleh nilai sebesar 69,5. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada kelas kontrol sebesar 4,6. Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan metode resitasi dengan yang tidak menggunakan metode resitasi, ternyata hasilnya lebih baik yang menggunakan metode resitasi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode resitasi.. Hasil pengamatan terhadap persiapan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen termasuk kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode resitasi berhasil dalam meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis naskah pidato. 3. Berdasarkan hasil perhitungan perbedaan dua rata-rata data postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh tuning sebesar -0,40 lebih kecil dari ttabel,00 pada taraf signifikansi 5% atau tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian, kemampuan kelas kontrol lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen dengan kata lain adnya perbedaan yang tidak signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. DAFTAR PUSTAA Akhadiah, Sabarti, (997), Menulis, Jakarta : Depdikbud. Akhadiah, Sabarti, (996), Pembinaan emampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta: rlangga. Arikonto, Suharsimi, (993), Prosedur Penelitian Suaru Pendekatan Praktek, Jakarta Rineka Cipta. Arikonto, Suharsimi, ( 997 ), Prosedur Penelitian Suaru Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Arsjad, M.G, dan Mukti, O.S, (993), Pembinaan Berbicara Bahasa Indonesia, Jakarta: rlangga. Depdikbud, (990), amus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri, Zain Awan, (997) Setrategi Belajar Mengajar, Jakarta:Depdikbud. Dwija Iswara, Prana dan Ahmad Selamet Harja Sujana, (996 / 997), ebahasaan dan Membaca Dalam Bahasa Indonesia, Jakarta :Depdikbud. Hastuti, Sri, (996), Setrategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud. Samsuri, (98) Analisis Bahasa, Jakarta : rlangga. Subana, M. dkk, (000), Statistika Pendidikan, Bandung: Pustaka Sudjana, ana, (989), Penelitian dan Penilaian, Bandung : Sinar Baru