BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI JANGKRIK DENGAN SISTEM PERKIRAAN DI DESA KACANGAN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik itu hubungan kepada Allah Swt maupun hubungan kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

dalam ibadah maupun muamalah. Namun nas-nas syarak tidak secara rinci memberikan solusi terhadap berbagai macam problematika kehidupan manusia.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP PENERAPAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR DI MINIMARKET SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya yang beriman kepada-nya dan menjadikan Al-Quran

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

Sadd al-dhari< ah merupakan bentuk wasilah atau perantara. Al-Syaukani

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN DALAM SISTEM NGGADO DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS PRAKTEK JUAL BELI TELUR LELE DI DESA LEBO KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG. A. Analisis Terhadap Praktik Jual Beli Telur Lele

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN DALAM PENGGILINGAN GABAH di DADAPMULYO KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI SISTEM NOTA KURANG LEBIH (NKL) DI INDOMARET SUKODONO KARANGPOH CABANG GRESIK

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV ANALISIS TERHADAP APLIKASI PEMBIAYAAN PLAY STATION DENGAN SISTEM MURA<BAH}AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Aplikasi Penarikan dan Penyaluran Uang Kembalian Untuk Program Donasi Pada Alfamart Prasanti II Bandar Lampung

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 38 TAHUN 2011 TERHADAP PENDIRIAN BANGUNAN DI ATAS SUNGAI DI DESA SEKARAN LAMONGAN

place, product, process, physical evidence

melakukan ijab dan qabul dengan jelas secara lisan berdasarkan jual beli grosir,

MAKANAN HALAL THAYYIBAN

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI JANGKRIK DENGAN SISTEM PERKIRAAN DI DESA KACANGAN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI A. Analisis Hukum Islam terhadap Praktik Jual Beli Jangkrik di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Jual beli merupakan aspek yang sangat penting untuk mendapatkan barang yang diinginkan, dengan jual beli antara penjual dan pembeli mendapatkan kemanfaatan atas transaksi yang dilakukan. Praktik jual beli jangkrik di Desa Kacangan dilihat dari jual belinya sudah memenuhi rukun jual beli sesuai ajaran Islam yaitu dalam praktiknya terdapat penjual dan pembeli jangkrik sebagai orang yang berakad, terdapat s}igat (lafal ija>b dan qa>bul) yang menandakan kesepakatan melakukan transaksi jual beli jangkrik, terdapat barang yang diperjualbelikan yaitu jangkrik, dan ada nilai tukar pengganti barang yaitu uang. Dalam transaksi jual beli terdapat hukum-hukum yang membatasi agar apa yang dilakukan bisa terhindar dari transaksi yang tidak halal. \ Unsur yang harus ada dalam transaksi jual beli adalah diantaranya adalah ijab, qabul dan al-mabi atau barang yang diperjualbelikan. Disini kita bisa melihat pada beberapa aspek yang menjadikan jual beli itu sah menurut syariah, antara lain: 64

65 1. Ijab dan Qabul secara Jelas. Tentang syarat yang terkait dalam ijab dan qabul, hal yang paling mendasar dalam transaksi jual beli adalah adanya kesepakatan dari kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual beli sehingga tidak ada unsur aksaan di dalamnya dengan maksud dilakukan atas dasar suka rela. bentuk kerelaan pembeli dapat dilihat dari berlangsungnya serah terima barang dan transaksi jual beli yang berulang-ulang. Praktiknya dalam jual beli jangkrik di Desa Kacangan, terdapat beberapa orang yang saling membanding-bandingkan atas hasil beli jangkrik yang diterimanya, itu berarti masih ada sifat kurang ridho di salah satu pihak, tetapi dalam transaksi jual beli jangkrik sudah terlaksana ijab dan qabul. Penjual memberikan jangkrik kepada pembeli dan pembeli menerima jangkriknya lalu membayarnya dengan uang. Secara tidak langsung pembeli seharusnya sudah ridho atas apa yang diterimanya karena ia sudah menjawab qabul yaitu dengan memberikan uang. maka disini hukumnya sah. Apabila jangkrik yang diterima dirasa kurang seharusnya disana ada tindakan tawar-menawar meminta tambahan jangkrik yang menandakan belum adanya qabul yang sah dari pembeli. Melakukan tawar-menawar barang dan harga adalah hal yang diperbolehkan oleh shari> ah, maka lakukanlah agar sampai kepada keridhoan antara penjual dan pembeli dan tidak terjadi hal yang tak diinginkan setelah mereka berpisah.

66 2. Zat Barang yang diperjualbelikan. Barang yang najis atau haram untuk dimakan maka hukumnya haram juga untuk diperjualbelikan, seperti babi, berhala, bangkai, dan khamar (minuman yang memabukkan) sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur an surat Al-Maidah ayat ke 90 yang berbunyi: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Penelitian yang dilakukan penulis obyeknya adalah hewan yang berupa jangkrik. Jangkrik adalah hewan omnivora yaitu hewan yang memakan makanan baik tumbuhan dan makanan yang berasal dari hewan, namun jangkrik lebih suka makan makanan yang berupa daun dan rumput yang memiliki banyak serat. Lalu bagaimana hukum Islam dalam memperjualbelikan, memakan dan membudidayakan jangkrik? Secara umum sesuatu benda mati atau binatang diharamkan karena enam sebab yaitu membahayakan tubuh manusia, memabukkan, najis, menjijikkan, buas, dan adanya dalil yang melarang memakannya. Jangkrik termasuk dalam kategori serangga, dan serangga tidak termasuk dalam kategori yang diharamkan tersebut. Dalam jangkrik terdapat kemanfaatan yang bisa diambil darinya, komposisi daging jangkrik telah diteliti. Berdasarkan penelitian dan pengetahuan (Litbang) ASTRIK

67 (Asosiasi Peternak Jangkrik Indonesia) diperoleh bahwa jangkrik memiliki banyak kemanfaatan. 1 Diantara kemanfaatannya yaitu jangkrik memiliki banyak protein dimana protein dibutuhkan untuk tubuh manusia sebagai enzim, meningkatkan pertahanan tubuh, membantu pertumbuhan anak-anak, membentuk jaringan pada tubuh, dan lain-lain. Dalam hal ini Majlis Ulama Indonesia telah memfatwakan (fatwa MUI/kep-139/MUI/IV/2000) tentang hal yang berkenaan dengan jangkrik dalam beberapa poin penting yang intinya bahwa jangkrik adalah binatang serangga yang sejenis dengan belalang. Belalang sudah jelas kehalalannya sebagaimana hadits Nabi saw. Inti selanjutnya adalah bahwasannya membudidayakan jangkrik untuk diambil manfaatnya, untuk dikonsumsi dan diperjualbelikan adalah sesuatu yang boleh hukumnya (mubah) dengan syarat tidak menimbulkan bahaya atau kemadharatan. Dengan demikian bisa kita ketahui bahwasanya jangkrik adalah binatang yang bisa diambil kemanfaatan darinya, tidak membahayakan dan hukumnya boleh untuk dikonsumsi karena dilihat dari zatnya sendiri jangkrik bukanlah serangga yang najis. Penelitian ini membahas tentang jual beli jangkrik sebagai pakan burung perkicau dan juga ikan hias. Merujuk dari dalil asal segala sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang melarangnya, disini tidak ditemukan bahwa jangkrik itu adalah haram jadi boleh untuk dimanfaatkan. Jangkrik adalah hewan yang banyak mengandung manfaat, 1 http://manfaat.co.id/8-manfaat-daging-jangkrik-bagi-kesehatan-tubuh, diakses pada 1 Juli 2016.

68 daging jangkrik mampu meningkatkan kekuatan suara burung berkicau selain itu juga mempercepat produktivitas telur bagi burung indukan. Bagi ikan hias yang diberi pakan jangkrik dapat menjadikan ikan memiliki warna yang lebih tajam dan perkembangan tubuhnya jauh lebiih cepat karena daging jangkrik mengandung kalsium dan mineral. Jadi disini bisa disimpulkan bahwasanya zat dari jangkrik adalah halal, memperjualbelikan jangkrik yang dapat dimanfaatkan dan bermanfaat untuk manusia adalah boleh dan halal. 3. Cara Transaksi Jual Beli yang dilakukan. Dalam melaksanakan transaksi jual beli, hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh pihak penjual dan pembeli adalah mencari barang yang halal. Artinya barang yang halal untuk diperjualbelikan kepada orang lain atau diperdagangkan dengan cara yang sejujurnya bersih dari segala sifat yang dapat merusak jual beli itu sendiri seperti tadlis, mencuri, riba, gharar, dan lain-lain. 2 Praktik transaksi jual beli jangkrik di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali pedagang jangkrik mendapatkan jangkrik dari peternak jangkrik dengan cara pesanan. Pedagang jangkrik memesan jangkrik dengan jumlah sekian dan akan membayarnya ketika jangkrik sudah diterima oleh penjual. Sistem jual beli dengan pemesanan ini disebut dengan ishtisna dan yang seperti ini dibolehkan oleh syariat. 2 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih,( Jakarta: Prenada Media, 2003), 36.

69 Adapun cara penjualan yang dilakukan pedagang jangkrik yaitu dengan berbagai cara, antara lain; a. Cara yang pertama dengan hitungan ekor perekor, cara sperti ini dilakukan pada awal mula pedagang jangkrik membuka usahanya yang masih tahap proses pengembangan. Harga jangkrik perekornya adalah Rp50,00 jadi jika ada pembeli ingin membeli jangkrik seharga Rp5.000,00 maka pedagang harus menghitung jangkrik sebanyak 100 ekor. Dengan cara seperti ini akan mendapatkan hasil yang maksimal karena hasilnya sudah pasti dan terhindar dari ketidakpastian. Namun cara seperti ini hanya dipakai saat awal mula merintis usahanya karena pedagang jangkrik mengalami banyak kesulitan dalam pelayanannya kepada pembeli. b. Cara kedua sesuai penyebutan berat jangkrik yang diinginkan pembeli saat akad berlangsung. Misalkan Saya beli jangkrik seberat 3 Ons, maka pedagang jangkrik akan mengumpulkan jangkrik lalu menimbangnya sesuai permintaan pembeli. Cara seperti ini biasanya dilakukan untuk pembelian jangkrik dalam jumlah yang banyak maka pelayanannya menggunakan sistem takaran dimana jangkrik ditimbang sesuai permintaan pembeli dan disaksikan langsung oleh pembeli saat proses penimbangan. Maka cara ini tidak ada unsur pengurangan berat timbangan, hasilnya jelas dan tidak ada unsur tadlis dan ghoror.

70 c. Cara ketiga sesuai jumlah nominal uang yang diberikan pembeli saat akad berlangsung. Biasanya pembelian jangkrik seperti ini dalam jumlah yang tidak banyak dan cara pelayanan kepada pembeli jangkrik hanya dikira-kira tanpa menimbangnya maupun menghitungnya. Misalkan Saya beli jangkrik seharga Rp5.000,00, lalu penjual jangkrik mengmbil jangkrik dan mengira-ngira jumlah atau volume jangkrik yang dimasukkan kedalam kantong plastik sesuai kehendaknya. Cara yang dilakukan seperti ini mengandung ketidakpastian namun dalam perbedaan yang sedikit, hal ini termasuk kategori ghoror. Namun tidak semua gharar dilarang, Ibnu Qayyim mengatakan Tidak semua gharar menjadi sebab pengharaman. Gharar apabila ringan (sedikit) atau tidak mungkin dipisah darinya, maka tidak menjadi penghalang keabsahan akad jual beli. B. Analisis Mas{lah{ah Mursalah terhadap Sistem Perkiraan dalam Jual Beli Jangkrik di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Mas{lah{ah Mursalah merupakan metode penetapan hukum yang kasusnya tidak diatur secara eksplisit dalam al-qur a>n dan hadis. Berhujah dengan mas{lah{ah mursalah merupakan sesuatu yang rajih dalam mengikuti kebutuhan manusia yang selalu dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Sebagaimana kita ketahui bahwa Mas{lah{ah Mursalah selain merujuk pada hukum syara secara umum, juga harus diperhatikan adat pada suatu masyarakat dan hubungan antara satu manusia dengan manusia yang lainnya.

71 Dalam praktik jual beli jangkrik di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali terdapat ketidakpastian pada hasil hitungan jangkrik secara perkiraan, terkadang pembeli mendapatkan lebih banyak jangkrik dan terkadang mendapatkan jangkrik yang dirasa kurang. Hal ini disebabkan karena sistem yang digunakan penjual jangkrik dalam menghitung jangkrik adalah dengan sistem perkiraan pada pembelian dengan jumlah yang sedikit. Tidak semua jangkrik dihitung dengan cara perkiraan, apabila pembelian jangkrik dalam jumlah yang banyak maka jangkrik dihitung dengan sistem timbangan. 3 Latar belakang penjual menggunakan sistem perkiraan ini dikarenakan pada awalnya penjualan jangkrik dengan sistem hitungan ekor perekor jangkrik sangatlah menyulitkan penjual dalam perhitungannya. Penjual harus mengambil satu persatu jangkrik lalu dimasukkan kedalam kantong plastik yang menghabiskan waktu yang tidak sedikit sedangkan disana para pembeli lainnya sudah tidak sabar mengantri untuk mendapatkan jangkrik. Setelah bisnis perdagangan jangkrik ini berkembang dan semakin banyak pelanggan maka digantilah sistem hitungan ekor perekor menjadi sistem perkiraan untuk pembelian dalam jumlah yang sedikit dan sistem timbangan untuk pembelian jangkrik yang banyak agar tidak terjadi antrian yang panjang dan memudahkan penjual dalam pelayanan kepada pembeli. 3 Tarmin, Wawancara, Penjual jangkrik di Desa Kacangan, 20 Juni 2016.

72 Dalam Alquran surat al-an am ayat 152 disebutkan:... Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya, dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah, yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S al-an a>m :152) 4 Dari ayat diatas diterangkan bahwa Allah SWT memerintahkan supaya melakukan jual beli dengan takaran dan timbangan yang adil, namun Allah Swt tidak membebani seseorang diatas kesanggupannya. Makna untuk mewujudkan keadilan disini tidak harus selalu menimbang dan menakar, adil dalam artian suka sama suka sehingga tidak ada unsur penipuan. Maka jual beli jangkrik di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali merupakan jual beli sah walaupun tanpa penakaran yang pasti. Ada hal lain yang harus diberikan kemudahan dalam praktiknya agar jual beli jangkrik bisa berjalan dengan maksimal. Dalam kaidah Ushul Fiqh dikatakan: 5 مل مل ق ة مل ي ل ة ال مل ت ي ل ي ت مل ا Sesuatu kesusahan mengharuskan adanya kemudahan Menghilangkan kemudaratan bagaimanapun bentuknya merupakan tujuan syara yang wajib dilakukan. 6 Sesuatu dipandang Islam bermaslahah jika memenuhi dua unsur, yaitu kepatuhan syari ah (h}alal) dan bermanfaat, 4 Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahnya, 149. 5 Abdul Mudjib, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqih, (Jakarta: Kalam Mulia, cetakan ketujuh, 2008), 39. 6 Nasrun Haroen, Us}u>l Fiqh 1, (Jakarta: Logos Publishing House, 1996),121.

73 serta membawa kebaikan (t}ayyib) bagi semua aspek secara menyeluruh yang tidak menimbulkan mudharat dan merugikan pada salah satu aspek. Dalam praktik jual beli jangkrik secara perkiraan ini jika dilihat secara sekilas terdapat unsur ketidakpastian dalam jumlah jangkrik yang diterima oleh pembeli sehingga mereka terkadang membanding-bandingkan jumlah jangkrik dengan yang lainnya namun hal ini menjadi suatu yang wajar karena sudah berlangsung lama dan dapat dimaklumi oleh pembeli. Akan tetapi dengan cara seperti ini ada beberapa kemaslahatan yang didapat bagi pihak penjual dan pembeli, yaitu: 1. Memudahkan penjual dalam proses pengambilan jangkrik tanpa menghitung ekor perekor jangkrik. 2. Transaksi jual beli berlangsung lebih cepat. 3. Meminimalisir keluarnya jangkrik dari wadah jangkrik dan meminimalisir matinya jangkrik karena pelayanan jangkrik membutuhkan penanganan yang cepat. 4. Lebih efektif, tidak banyak menghabiskan waktu dan dapat memaksimalkan waktu untuk penjualan barang dagangan yang lainnya selain jangkrik. 5. Pembeli tidak menunggu terlalu lama karena banyak pelanggan yang mengantri. 6. Pembeli lebih memilih membeli jangkrik dalam jumlah sedikit dengan sistem perkiraan karena jika langsung membeli banyak dengan cara timbangan biasanya jangkrik banyak yang mati.

74 Dalam menggunakan mas}lah}ah mursalah sebagai h{ujjah, proses jual beli jangkrik dengan sistem perkiraan di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali ini sudah memenuhi syarat, diantaranya yaitu: 1. Kemaslahatan itu sejalan dengan kehendak syariat yaitu untuk menjaga nyawa (Hifz an-nafs) yaitu nyawa bagi jangkrik karena jika jangkrik terlalu lama dalam genggaman tangan akan mudah lemas dan mati dan termasuk dalam jenis kemaslahatan yang didukung oleh nas{ secara umum. 2. Kemaslahatan itu bersifat rasional dapat diterima oleh akal, sehingga hukum yang ditetapkan melalui mas}lah}ah mursalah memberi manfaat bagi penjual dan pembeli. 3. Kemaslahatan itu menyangkut kepentingan penjual dan pembeli, bukan kepentingan pribadi penjual saja. Menurut Al-Ghozali apabila maslahat itu bersifat individual maka syarat lain harus dipenuhi, dimana maslahat tersebut harus sesuai dengan Maqās}id al-shari ah. 7 4. Mas}lah}ah mursalah diamalkan dalam kepentingan yang nyata dan dalam kondisi yang memerlukan, seandainnya masalahnya dalam pelayanan jangkrik ini diubah dengan cara perkiraan maka penjual akan menghadapi kesulitan dalam menjaga Maqās}id al-shari> ah. 5. Kemaslahatan yang diambil dalam jual beli jangkrik dengan sistem perkiraan ini tidak bertentangan dengan Shari> ah. Kemaslahatan yang terdapat pada jual beli jangkrik di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali ini dilihat dari segi kualitas dan 7 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), 142.

75 kepentingan masalah termasuk dalam mas}lah}ah h{a>jiyah, yaitu kemaslahatan yang dibutuhkan untuk memelihara salah satu dari al-masali>h al-khamsah karena penjualan jangkrik dengan sistem perkiraan ini bertujuan untuk memudahkan dalam pelayanan pembelian jangkrik sehingga penjual tanpa harus bersusah payah menghitungnya ekor perekor dan pembeli mempunyai waktu yang efektif untuk melaksanakan kelangsungan hidup. Dilihat dari segi cakupannya masalah ini termasuk dalam mas}lah}ah ghalibah karena menyangkut dengan orang-orang yang terlibat dalam jualbeli tersebut yaitu penjual dan pembeli jangkrik. Dilihat dari segi keberadaannya masalah ini termasuk dalam mas}lah}ah mursalah karena dalam praktiknya terdapat ketidakjelasan namun disisi lain lebih banyak membuahkan manfaat dan membawa kemaslahatan bagi penjual dan pembeli. Berdasarkan penjelasan yang telah penulis paparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa praktik jual beli jangkrik dengan sistem perkiraan di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali yang sudah berlangsung lama di wilayah ini telah memenuhi syarat-syarat untuk menggunakan mas{lah{ah mursalah sebagai hujjah kebolehan. Dalam praktiknya terdapat manfaat, menghindari dari kesulitan dan berjalan sesuai kehendak syara.