BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya.

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. modern yang memahami betul akan pentingnya kesehatan dalam. menunjang berbagai aktivitas dan penampilan (performance) mereka.

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kondisi kebugaran jasmani dan rohani. Dengan. sakit atau cidera pada saat beraktifitas. Maka dari itu untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK USIA DINI. By : Eva Imania Eliasa,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

By : Isti Yuni Purwanti

MASA KANAK-KANAK AWAL

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada keseimbangan gaya berdiri (center of gravitiy) dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

MASA KANAK-KANAK AKHIR

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No. 1 Februari 2018 ISSN (p) (e)

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya yang mulai memasuki

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

PERBEDAAN LINGKUP GERAK SENDI FUNGSIONAL TRUNK PADA LANSIA DI POSYANDU ASOKA DAN POSYANDU JAGA RAGA VII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhandan perkembangannya.pada usia 0 tahun 8 tahaun merupakan. mengoptimalkan lima aspek perkembangan.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak (Campbell, 2000). Pada kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu sama lain. Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai akhir masa remaja dengan melewati masa masa atau periode prenatal, bayi baru lahir, prasekolah, sekolah dini dan remaja (Campbell, 2000). Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari : perkembangan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dan lain lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, mengikuti perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi dengan lingkungannya) (Kania, 2009). 1

2 Kemampuan perkembangan motorik kasar diawali dengan koordinasi tubuh, duduk, merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan perkembangan gerak motorik kasar ini ditentukan oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otot untuk menjaga keseimbangan tubuh (Irwan, 2006). Perkembangan motorik kasar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan fisik, tetapi juga kesiapan psikis anak untuk melakukannya seperti memanjat, dan berlari. Kemampuan motorik kasar sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Bila mengalami keterlambatan pada kemampuan motorik, maka anak akan mengalami keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan anak (Ichwan, 2008). Perkembangan motorik dipengaruhi dua faktor yaitu faktor genetik (faktor bawaan normal dan patologik, jenis kelamin, dan ras); dan faktor lingkungan (faktor pra-natal dan post-natal). Tujuan dari perkembangan motorik yaitu penguasaan ketrampilan tergambar dalam kemampuan menyelesaikan gerakan motorik tertentu, dimana dapat dilihat seberapa besar anak dapat menyelesaikan gerakan motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu (Rapani, 2008). Kemampuan gerak motorik meliputi gerak motorik halus, contohnya : menulis, membaca, berhitung dan lain lain, sedangkan gerak motorik kasar, contohnya : berlompat, berlari, menari, bermain bola dan lain lain (Rosyid, 2009). Untuk meningkatkan gerak motorik kasar dibutuhkan tenaga yang bugar. Kebugaran atau bugar merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan secara maksimal tanpa mengalami kelelahan dan bisa menglakukan

3 aktivitas selanjutnya. Kebugaran dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness) dan kebugaran yang berhubungan dengan ketrampilan (skill related fitness) (Sudarsono, 2008) Kebugaran yang berhubungan kesehatan (health related fitness) merupakan faktor yang menentukan kesehatan. Komponen kebugaran ini adalah kebugaran jantung-paru, kekuatan dan daya tahan otot, fleksibilitas (kelenturan), komposisi tubuh. Sedangakan kebugaran yang berhubungan dengan ketrampilan (skill related fitness) atau ketrampilan jasmani merupakan bagian dari tingkat kebugaran seseorang, namun tidak sama dengan heatlh related fitness. Komponen kebugaran ini adalah ketangkasan (agility), keseimbangan (balance), koordinasi, daya ledak otot (power),waktu reaksi dan kecepatan (Sudarsono, 2008). Diantara komponen komponen diatas penulis akan membahas lebih dalam mengenai fleksibilitas (kelenturan), dimana merupakan komponen yang penting dalam beraktivitas sehari hari. Fleksibilitas merupakan mobilitas sendi dan elastisitas otot yang dapat menjangkau maksimum gerakan sendi dari berbagai posisi. Untuk dapat melakukan gerakan tersebut maka, dibutuhkan ketangkasan dan keterampilan yang sesuai elastisitas serat otot (Valdivia, 2008). Menurut Araujo (2003) setiap gerakan sendi dapat mencapai tingkat fleksibilitas bila serat otot yang rileks, sehingga dapat bergerak dengan baik. Faktor faktor yang memepengaruhi fleksibilitas yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pertumbuhan dan sebagainya. Menurut Montesinos (2004) masa

4 kanak kanak dan remaja adalah tahap yang paling penting untuk memperoleh pola perilaku dan kebiasaan hidup. Fleksibilitas yang sangat besar terjadi pada anak anak yang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Fleksibilitas akan mengalami keterbatasan bila usia sudah tua, akibatnya ada perubahan pada fleksibilitas tersebut (Valdivia, 2009). Menurut Sánchez (2001) mobilitas terbesar terdapat pada anak-anak pada masa perkembangan. Fleksibilitas bertujuan untuk mencapai tingkat kebugaran optimal dalam konteks yang berbeda, seperti dalam lingkungan olahraga atau dalam konteks umum memelihara kesehatan dan kesejahteraan (Valdivia, 2009). Fleksibilitas merupakan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan gerak sendi dalam beraktivitas. Fleksibilitas adalah keefektifan seseorang dalam penyesuian dirinya, untuk melakukan aktivitas penguluran seluas luasnya, terutama pada otot dan ligament disekitar persendian tubuh (Sajoto, 1995). Fleksibilitas perlukan dikembangkan untuk menghindari cedera atau keterbatasan gerak. Jenis fleksibilitas ada dua yaitu static dan dinamis. Keduanya sangat penting dan bermanfaat. Bila keduanya dilakukan akan mendapatkan hasil yang baik (Landon, 2006). Menurut penelitian Valdiavia (2006) puncak tertinggi fleksibilitas trunk ditemukan pada anak usia 7 8 tahun dengan nilai 10 cm. Fleksibilitas trunk usia 7 8 tahun dipengaruhi oleh mobilitas sendi, elastisitas otot, sehingga dapat menjangkau maksimum gerak sendi dalam berbagai posisi (Valdiavia, 2006). Fleksibilitas trunk di usia 7 8 tahun dapat meningkatkan ketangkasan dan ketrampilan anak.

5 Fleksibilitas akan meningkat pada usia pertumbuhan. Di usia 7 8 tahun fleksibilitas sangat lentur begitu juga dengan perkembangan dan pertumbuhan anak juga sangat tinggi. Pada usia 7 8 tahun sering disebut juga usia sekolah. Pada usia ini anak sudah mulai masuk sekolah. Pada usia ini juga anak mulai aktif dalam aktivitasnya baik di sekolah maupun di rumah. Di dalam sekolah anak sudah mulai belajar membaca, menulis, berhitung, selain itu anak juga mulai membentuk suatu kelompok sosial, seperti mencari teman sebayanya (Ardiana, 2008). Menurut Peaget (1952), perkembangan kognitif merupakan suatu proses yang didasarkan atas mekanise biologis perkembangan sistem syaraf akan meningkat cepat kemapuannya (Wahyu, 2009). Sehingga rasa keingintahuan anak sangat tinggi dan hal itu menjadi dasar kemampuanya untuk berkembang (Erikson, 2009). Bila dilihat dari perkembangan sosial, moral dan sikap anak usia ini suka menirukan kelakukan orang tuanya, suka puji, diberi dorongan atau motivasi, dan lain lain. Secara emosional anak usia ini sering mengalami stress, dalam arti rasa cemas dan ketakutan (Rosyid, 2009). Anak usia 7 8 tahun aktivitas motorik kasarnya berada dibawah kendali ketrampilan kognitif dan kesadaran secara bertahap terjadi peningkatan gerak otot dan peningkatan kemampuan secara fisik. Aktivitas anak sangat membutuhkan energi secara fisik maupun psikologis untuk mengeksplorasi pengetahuan dan pengalamannya melalui aktivitas fisiknya, misal : bermain sepak bola, lari, berenang, melompat, membantu orang tua, dan sebagainya.

6 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang perbedaan fleksibilitas trunk pada anak sehingga penulis tertarik untuk mengetahui perbedaan fleksibilitas trunk pada anak laki laki dan anak perempuan pada usia 7 8 tahun. B. Identifikasi Masalah Fleksibilitas dapat disebut juga sebagai kemampuan sendi dan bagian tubuh untuk melaksanakan berbagai gerakan. Fleksibilitas diperlukan dalam kegiatan seperti membungkuk, berjalan, mengangkat, dan lain lain, sehingga otot otot dapat bergerak secara fleksibel. Fleksibilitas dapat membantu memperbaiki postur tubuh, dapat mengurangi resiko cedera pada olahraga, dan membantu mengurangi nyeri punggung dan kelainan otot lainnya (Agrawal, 2009). Usia 7-8 tahun merupakan masa dimana anak senang bermain, sehingga pada usia ini fleksibilitas trunk sangat berpengaruh pada aktivitas bermain anak. Hal ini dapat mempengaruhi aktivitasnya dalam pembentukan fleksibilitas (kelenturan) otot terutama pada otot trunk, postur tubuh, keseimbangan, kekuatan otot, lingkup gerak sendi dan koordinasinya. Fleksibilitas juga dapat meningkatkan kapasitas paru paru dan meningkatkan mobilisasi anak (Agrawal, 2009). Pertumbuhan fisik anak akan berkembang melalui olahraga atau aktivitas bermain. Dengan adanya fleksibilitas dapat terhindar dari cidera otot atau tulang. Anak usia 7 8 tahun sering melakukan aktivitas yang

7 membutuhkan energi tinggi, misalnya : memanjat pohon, menangkap bola, bermain sepak bola, melompat, berenang dan sebagainya (Anonim, 2008). C. Batasan Masalah Banyaknya permasalahan yang muncul pada anak usia 7 8 tahun, maka pada penelitian ini akan dibatasi dengan permasalahan perbedaan fleksibilitas trunk pada anak laki laki dan perempuan usia 7 8 tahun. D. Rumusan Masalah Berdasarakan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah ada Perbedaan fleksibilitas trunk pada anak laki laki dan perempuan usia 7 8 tahun? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dibagi menjadi dua kelompok yang meliputi umum dan tujuan khusus : 1. Tujuan umum : Untuk mengetahui apakah perbedaan fleksibilitas trunk pada anak lakilaki dan perempuan pada usia 7 8 tahun. 2. Tujuan khusus : 1) Untuk mengetahui fleksibilitas trunk anak laki laki usia 7 8 tahun. 2) Untuk mengetahui fleksibilitas trunk anak perempuan usia 7 8 tahun

8 3) Untuk mengetahui perbedaan fleksibilitas trunk anak laki laki dan perempuan usia 7 8 tahun. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya : 1. Bagi Peneliti Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai tumbuh kembang anak khususnya mengenai fleksibilitas pada masa kanak kanak. 2. Bagi Peserta Penelitian Bagi peserta penelitian dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam penelitian yang akan dilakukan 3. Bagi Institusi Pendidikan Tinggi Menambah wawaca dan khansanah pengetahuan terutama dibidang fisioterapi agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. 4. Bagi masyarakat Sebagai sarana edukasi dan informasi serta agar menyadari pentingnya fleksibilitas trunk dalam melakukan segala hal dan diharapakan dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi kesehatan.