BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktifitas yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Flow Akademik. Karolina Arif

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan siswa karena siswa menghabiskan hampir sepertiga waktunya berada

Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap mahasiswa memiliki keinginan untuk lulus dari perguruan tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keahlian dalam kerja akademis yang dinilai oleh para pengajar melalui tes, ujian,

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

Nomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang disusun di bawah bimbingan seorang dosen yang memenuhi kualifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan globalisasi serta perubahan-perubahan lain yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi ( Perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

I. PENDAHULUAN. merupakan aset besar yang dimiliki oleh suatu negeri. Masa muda adalah

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ilmu pengetahuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. ini memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. Individu yang merasakan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semestinya dia sandang, yaitu motivasi berprestasi. Idealnya setiap mahasiswa harus

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang mampu. menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa yang akan datang. Pembahasan tentang pendidikan tentu tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan tahap memasuki masa dewasa dini. Hurlock (2002)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena baru dalam peradaban manusia yang

semangat untuk menjadi lebih baik dari kegiatan belajar tersebut. Fenomena yang telah dilakukan oleh Triana, 2010, yaitu tentang keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. sekedar persaingan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) saja, tetapi juga produk dan

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN. universitas, institut atau akademi. Sejalan dengan yang tercantum pasal 13 ayat 1

LAMPIRAN. L.1 Wawancara dengan Didik Nurhadi, S.E. guru pelajaran Teknologi. 1. Bagaimana suasana pembelajaran sehari-hari di kelas?

BAB I PENDAHULUAN. pada strata tertinggi. Mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. listrikan Indonesia. PLN merupakan satu-satunya perusahaan milik negara

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. nasional. Padahal, penyelenggaraannya telah menguras sekitar dua pertiga dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

Ananda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm Studi Bimbingan dan Konseling UPI YPTK Padang

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Nomer : Fakultas : Semester : IPK : PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Ngemplak Boyolali masih

BAB I PENDAHULUAN. dilandasi kesetian dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar. meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupan, manusia memerlukan berbagai jenis dan macam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari bertujuan untuk meningkatkan diri dan membentuk pribadi yang lebih baik. Hal ini, tidak terlepas dari upaya individu itu sendiri untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Setiap aktifitas atau tugas yang dikerjakan diperlukan adanya konsentrasi dan kefokusan agar tujuan yang diinginkan tercapai dengan maksimal. Konsentrasi dimaksudkan untuk memusatkan segenap kekuatan dan perhatian pada suatu situasi belajar sehingga membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian (Sardiman, 2011). Dalam situasi belajar, konsentrasi dan pemusatan perhatian itu didapat ketika kondisi seorang individu merasa nyaman mengikuti perkuliahannya, nyaman mengerjakan tugas dan fokus pada aktifitas yang dikerjakannya. Kondisi fokus dan konsentrasi penuh pada apa yang ingin dicapai individu yang disebut flow. Flow dibutuhkan dalam berbagai aktifitas termasuk aktifitas akademik yang disebut flow akademik (Yuwanto, 2010). Namun, tidak semua individu mampu mengalami kondisi flow saat melakukan aktivitas akademik, artinya individu akan mampu mencapai flow apabila ia memiliki kemampuan dalam menjalankan aktifitas yang dilakukannya. Flow dapat memberikan manfaat bagi individu antara lain dapat lebih fokus, kreatif, dan lebih mudah menyerap materi perkuliahan. Sehingga berdampak pada hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, flow akademik diperlukan untuk meraih prestasi akademik (Yuwanto, 2011). Artinya, untuk meraih prestasi itu,

2 seorang individu harus mempunyai kemampuan dan orientasi tugas yang menyeluruh agar dapat mencapai hasil maksimal. Peneliti tertarik untuk meneliti topik ini karena sampai saat ini, sepengetahuan peneliti berdasarkan literatur yang ada dari perpustakaan UIN Suska Riau belum ditemukan referensi terkait motivasi berprestasi dan flow akademik selain Karolina Arif ( 2013) dan Yuwanto ( 2012). Masih sedikitnya penelitian terkait motivasi berprestasi ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti. Penelitian ini difokuskan pada area akademik seperti, mengerjakan tugas belajar, belajar yang membutuhkan daya konsentrasi, fokus pada suatu pekerjaan dan memiliki motivasi intrinsik untuk berprestasi. Hal ini dapat dilihat dari fenomena awal yang terjadi di menwa satuan 042/IB dimana masih terdapat anggota yang kurang berminat dalam membaca dan mengulang pelajaran, tidak mengerjakan tugas belajar, tidak fokus pada suatu pekerjaan. Selain itu, masih ada juga anggota yang suka datang terlambat bahkan sampai bolos kuliah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau mengatakan Bahwa: jujur saya katakan bahwa saya lebih menikmati menjadi anggota menwa, meskipun saya tetap dapat menikmati kegiatan yang ada diperkuliahan hanya saja konsentarasi yang berubah-rubah dalam menjalankan kegiatan akademik. Jika kegiatan dimenwa tidak dilaksanakan maka akan ada sanksi tegas dari pimpinan sedangkan jika diakademik sanksi tersebut tidak dirasakan saat itu dan tidak mengikat makanya kebanyakan dari anggota menwa lebih menfokuskan kegiatan yang ada di menwa, kegiatan dimenwa lebih menantang dan langsung mengaplikasikan dilapangan teori yang telah diberikan oleh atasan, sedangankan kegiatan akademik hanya bersifat teori semata..( wawancara Ramlan semester XI, Maret 2013).

3 Selanjutnya juga hampir sama dengan hasil wawancara yang pertama yaitu sebagai berikut : saya dapat menikmati kegiatan akademik seperti awal saya masuk kuliah, hanya saja konsentarasi dan motivasi terhadap kegiatan akademik yang terkadang turun naik. Ketika dikelas terkadang saya memikirkan kegiatan dimenwa maknya saya tidak dapat berkonsentrasi penuh. Kegiatan di menwa ada sanksi jika tidak dilaksanakan sedangkan dikampus dampaknya jauh kedepan seperti masa study yang relatif lebih lama karena mata kuliah yang masih banyak belum diambil dan ada juga yang harus diulang. Kegiatan dimenwa membuat saya bersemangat untuk terus melaksanakannya dengan baik dan tidak ingin melewatkannya setiap kegiatan yang ada karena saya merasa kegiatan yang ada dimenwa bener-benar mencerminkan kepribadian saya. Berbeda jika melaksanakan kegiatan akademik saya merasa jenuh apalagi jika harus mengulang atau mengambil matakuliah dengan para junior hal itu terkadang membuat saya malu dan kurang berseangat melakukannya. (wawancara Nelawati Semester IX, Maret 2013). setelah menjadi anggota menwa saya kurang bisa menikmati kegiatan akademik menurut saya saya lebih menyukai kegiatan yang ada di menwa dan saya dapat melakukannya dengan konsentrasi yang tinggi saat itu. Berbeda apa bila saya melakukan kegiatan akademik konsentrasi agak menurun dan mudah terpecah sehingga saya tidak dapat fokus, kegiatan menwa itu menyenangkan, apabila saya tekun melaksanakannya dengan baik saya akan mendapatkan penilaian positif dari atasan dan jika saya mampu memanfaatkan kesempatan dan apa yang saya punya maka peluang untuk berkarir lebih baik kedepannya lebih terbuka lebar, selain itu mengikuti kegiatan menwa memperbanyak relasi, mengenal orang-orang penting baik dikampus, aparat negara maupun orangorang pemerintahan, hal ini kan memudahkan saya kedepannya. Kegiatan dikampus hanya sebatas teori untuk masa depan masih belum dapat diprediksi jika hanya berbekalkan nilai yang ada..( wawancara Suryani Semester VII, 2013). Dari ketiga narasumber wawancara awal yang dilakukan, anggota menwa lebih memilih dan menikmati kegiatan dimenwa dibandingkan dengan kegiatan yang ada diakademik, angota menwa lebih dapat berkonsentrasi melakukan kegiatan dimenwa dan memiliki harapan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapai flow, antara lain motivasi atau keinginan untuk terlibat dalam aktifitas yang akan dilakukan, keinginan membuat aktifitas yang dilakukan menyenangkan, kondisi fikiran dan

4 hati yang tenang sehingga dapat memusatkan perhatian pada aktifitas yang dilakukan. Seseorang akan semakin termotivasi dalam belajar ketika ia mengalami flow, meningkatnya motivasi otomatis meningkatkan prestasi belajarnya secara optimal. Dorongan atau usaha untuk meningkatkan prestasi belajar itulah yang disebut motivasi berprestasi. Menurut McClelland (dalam Hasibuan, 2001) m engatakan motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan tantangan yang bertujuan untuk kemajuan dan pertumbuhan. Motivasi berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial atau fisik, mengatasi rintangan, dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing untuk melebihi yang lampau dan mengungguli orang lain, Hall dan Linzey (dalam Wirabayu, 2005). Motivasi berprestasi adalah kondisi internal yang spesifik dan mendorong perilaku seseorang untuk mengatasi kendala, melaksanakan kekuasan, berjuang untuk melakukan sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin. Motivasi berprestasi ini membuat prestasi sebagai sasaran itu sendiri. Individu yang mempunyai dorongan berprestasi tinggi umumnya suka menciptakan risiko. Menurut Herman (dalam Linda, 2004) motivasi berprestasi ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena motif berprestasi akan mendorong seseorang untuk mengatasi tantangan atau rintangan dan memecahkan masalah seseorang, bersaing secara sehat, serta akan berpengaruh pada prestasi kerja seseorang.

5 Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik yang akademik maupun non akademik diperlukan kondisi flow dan motivasi berprestasi. Karena, dengan adanya keinginan dan konsentrasi yang tinggi terhadap apa yang mereka inginkan, maka setiap tantangan yang mereka hadapi akan terselesaikan dengan baik. Motivasi berprestasi yang tinggi pada seorang individu akan menciptakan flow akademik yang tinggi. Artinya, seseorang akan mencapai tujuan yang mereka inginkan secara optimal dengan konsentrasi yang penuh dalam setiap aktifitas yang mereka kerjakan, meskipun mereka melakukan berbagai macam kegiatan ataupun aktifitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa flow dan motivasi berprestasi sangat berhubungan dan diperlukan dalam menjalankan setiap aktifitas akademik maupun non akademik agar semua aktifitas itu mencapai hasil yang maksimal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah Apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui secara ilmiah hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau.

6 D. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Flow Akademik Pada Anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau adalah penelitian kuantitatif yang difokuskan pada ada atau tidaknya hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa di Satuan 042/IB UIN Suska Riau. Keaslian penelitian sebelumnya dilakukan oleh Evanti tahun 2012 dengan hasil menunjukkan 40,6% mahasiswa Fakultas psikologi ubaya memiliki motivasi yang rendah, sedangkan dalam penelitian Sugito tahun 2012 persentasi terbesar adalah 38,6% mahasiswa memiliki motivasi berprestasi rata-rata bawah. Penelitian tersebut hanya meneliti hubungan motivasi saja. Dan sepengetahuan peneliti, penelitian yang berhubungan dengan motivasi dan flow akademik hanya satu yaitu, diteliti oleh Makicin tahun 2007 dengan hasil menunjukkan korelasi positif antara motivasi berprestasi dan flow pada atlet renang. Penelitian itu menunjukkan bahwa atlet renang yang mengalami flow ketika latihan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Penelitian tentang motivasi dan flow pada area akademik dilakukan Yuwanto tahun 2012 dengan hasil menunjukkan ada korelasi positif antara motivasi dan flow akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya dengan jumlah sampel 109 mahasiswa angkatan 2008 dan 2009. Sedangan pada penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan objek penelitian adalah anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau.

7 E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang dapat bermanfaat dan dapat menjadi sebagai bahan rujukan dalam penelitian lain yang berkaitan dengan penulisan ilmiah, dengan adanya penelitian ini diharapkan juga dapat menambah khasanah ilmu, kuhususnya pada bidang psikologi pendidikan. 2. Secara Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi berprestasi sehingga flow akademik akan lebih tercapai oleh anggota menwa satuan 042/IB UIN Suska Riau.