Belajar dan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Oleh Saluky, M.Kom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MEDIA. OLEH: Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

MODEL & PENDEKATAN PEMBELARAN. (A. Suherman)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB II KAJIAN TEORI. aplikasi dari konsep matematika. Pengenalan konsep-konsep matematika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup global, setiap tahun pada bulan April diselenggarakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam pendidikan di sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dalam pembelajaran yaitu: 1) kemampuan melakukan penalaran. 5) keterampilan komunikasi (Trisni dkk, 2012: 3).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Desti Fatin Fauziyyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DASAR KEJURUAN

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI DI KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:7), belajar merupakan tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam dasawarsa ini. Bahkan teknologi seperti

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan baik, dan melihat model pembelajaran yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun lingkungannya. Menurut Undang undang No. 20 Tahun 2003

Pengertian Belajar Behaviorisme

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. setelah mengalami pengalaman belajar. Dalam Sudjana (2008:22), hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tujuan tertentu yang hendak dicapai. Proses itu merupakan tindakan konkrit

II. KERANGKA TEORETIS. pembelajaran fisika masalah dipandang sebagai suatu kondisi yang sengaja

BAB I PENDAHULUAN. batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan

STUDENT BASED LESSON PLAN

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didalam lingkungan nyata (Taufiq dkk : 6.2). Suatu teori biasanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya (2006:2) mengatakan bahwa pendidikan

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik termasuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan. Pengawasam turut menentukan lingkungan itu membantu kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) kita mempunyai keunggulan dan mampu bersaing di bidang

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Slameto (2003:1) dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bellanita Maryadi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

DASAR FILOSOFI MODEL-MODEL. Dr. Herpratiwi, M. Pd. Dosen FKIP Universitas Lampung Sekretaris II HEPI Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan

KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memang memiliki peranan penting dalam kehidupan umat manusia.

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat penting bagi siswa. Seperti

Transkripsi:

Belajar dan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh Saluky, M.Kom

Pendahuluan Belajar merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (sudjana(1989:28)) Bahan belajar dapat berupa pengetahuan, nilainilai kesusilaan, seni, norma, agama, sikap dan ketrampilan. Hubungan guru dan siswa bersifat dinamik dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan yg harus dikembangkan guru adalah Tujuan, materi, strategi dan evaluasi belajar.

Dunia pendidikan memasuki era revolusi yang ke lima (Eric Ashby:1972) 1. Orang tua menyerahkan anaknya ke padepokan, pesantren dan sekolah 2. Digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran 3. Ditemukannya mesin cetak sehingga materi ditulis dalam bentuk cetak 4. Penggunaan perangkat elektronik seperti radio, TV 5. Penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran khususnya teknologi komputer dan internet.

Konsep belajar, pembelajaran dan mengajar Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Belajar merupakan aktifitas Psikologis(berfikir, memahami, menyimak, menelaah, mengungkapkan) dan Fisiologis (eksperimen, latihan, praktek, produksi, apresiasi) Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan(witherington 1952)

Learning is the process by which behavior (in the broader sence ) is originated or changed through practice or training (howard L Kingskey)

8 Perubahan Perilaku (Surya 1997) 1. Perubahan yang disadari dan disengaja 2. Perubahan yang berkesinambungan 3. Perubahan yang fungsional 4. Perubahan yang bersifat positif 5. Perubahan yang bersifat aktif 6. Perubahan yang bersifat permanen 7. Perubahan yang bertujuan dan terarah 8. Perubahan perilaku secara keseluruhan

Empat Pilar Pembelajaran menurut UNESCO 1. Learning to know 2. Learning to do 3. Learning to live together 4. Learning to be

Jenis-jenis aktifitas Belajar 1. Belajar Arti kata 2. Belajar Kognitif 3. Belajar Menghapal 4. Belajar Teoritis 5. Belajar Konsep 6. Belajar Kaidah 7. Belajar Berfikir 8. Belajar Ketrampilan Motorik 9. Belajar Estetis

Prinsip Prinsip belajar Perhatian dan Motivasi Keaktifan Keterlibatan langsung Pengulangan Tantangan Balikan dan penguatan Perbedaan Individu

Tipe Gaya Belajar 1. Tipe Belajar Visual 2. Tipe Belajar Auditif 3. Tipe Belajar Kinestetik

Teori Belajar Behaviouristik, Kognitif dan Konstruktivistik TIK awalnya dilandasi Teori Belajar Behaviouristik yaitu Tingkah laku yang diamati yang disebabkan adanya stimulus dari luar(skiner 1974) TIK dilandasi teori psikologi kognitif yaitu belajar mencakup penggunaan daya ingat. Motivasi, pikiran dan refleksi. Kontruktivistik mamandang peserta didik menginterpretasi informasi dan dunia sesuai dengan realitas personal mereka dan merekabelajar melalui observasi, proses, dan interpretasi dan membentuk informasi tersebut ke dalam pengetahuan personalnya.

Strategi Behavioris dapat digunakan untuk mengajar apa (tentang fakta-fakta), Strategi Kognitif dapat digunakan untuk mengajar Bagaimana (tentang proses dan prinsipprinsip) dan Strategi konstruktivis dapat digunakan untuk mengajar mengapa (tingkat berfikir yang lebih tinggi yang dapat mengangkat makna personal, keadaan dan belajar kontekstual( Ertmet dan Newby(1993)

Contoh model Pembelajaran Konstruktivistik Model pembelajaran Reasoning and Problem solving Model pembelajaran problem based instruction Model pembelajaran perubahan konseptual Model Pembelajaran group investigation Model pembelajaran Inquiry

Komponen Pembelajaran Tujuan pembelajaran Evaluasi Pembelajaran Bahan Pembelajaran Strategi pembelajaran Media Pembelajaran

Tipe-tipe pembelajaran Tipe Pembelajaran pada dasarnya merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap komponen pembelajaran. (Ibrahim 2003:85)

Pembelarajan Berdasarkan Orientasinya (Joice dan Weil (1996)) Information processing Orientation Social Interaction Orientation Person Orientation Behavior Modification Orientation

Kaitan Antara Media dengan proses pembelajaran Pola Tradisional 1 : Tujuan Penetapan isi dan metode Guru Siswa Pola Tradisional 2 : Tujuan Penetapan isi dan metode Guru dengan Media Siswa Pola guru dan Media : Tujuan Penetapan isi dan metode Guru dengan Media Interaktif Siswa Pola Pembelajaran Bermedia : Tujuan Penetapan isi dan metode Media Siswa

Effective Teaching Strategies (Kilen, Roy 1998) Teacher Centered Approaches : menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan kegiatan bersifat klasik dan guru menjadi orang yang serba bisa. Student Centered Approaches : menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern

Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dengan mudah. Kendali berada ditangan siswa Kemampuan merekam aktititas siswa selama menggunakan pembelajaran. Dapat berhubungan dengan berbagai device