Bab IV Konsep Desain 4.1 Landasan Teori Untuk mempertimbangkan beberapa hal-hal dan untuk mendukung promo event ini, digunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data-data tertulis maupun visual seperti wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah perlunya graffiti dan mural sebagai salah satu alternatif bagian dari elemen ruang publik di Jakarta, dimana sebelumnya ruang publik hanya dipakai untuk kepentingan iklan dan kampanye partai politik, padahal esensi ruang publik adalah milik publik. Graffiti dan Mural dipakai sebagai instrumen untuk penetrasi otoritas. Selain itu, dibuktikan bahwa peran seniman sebagai representasi publik dapat dicapai lewat pembuatan street art. Fenomena street art di Jakarta juga merupakan sebuah inovasi perupa dalam menyikapi perkembangan wacana seni rupa, dimana seni hadir langsung di tengah-jakarta masih menggunakan simbol maupun ikon yang berkaitan dengan kondisi sosio kultural serta lingkungan Jakarta sebagai bagian dari kebudayaan kota pada umumnya. 4.1.1 Prinsip Desain Kesatuan/Unity: Kuailtas yang mampu menampilkan elemen desain yang sesuai dengan definitif dan organisasi sebagai salah satu benda yang tunggal. 21
Irama/ritme: Gabungan elemen desain yang terlihat adanya pengulangan yang teratur dari satu atau beberapa unsur. Keseimbangan: Komposisis seimbang dan memanisfestasi balance desain dalam tekanan gaya dan berat. Proporsi: Perbandingan bagian-bagian ogjek dari stu objek dengan objek lainnya, dilihat dari keseluruhan objek. 4.1.2 Teori Tipografi Huruf adalah esensi dari komunikasi visual. Ketika jenis huruf telah dipilih secara hati-hati digunakan secara penuh, hal ini dapat mengkomunikasikan pesan secara efektif (Joyce Rutter Kaye, Basic Design, 2002, p5-6). Prinsip-prinsip tipografi: Visibility: Terfokus pada apaka jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak. Readibility: Kualitas dan jenis huruf, lebih kearah pemilihan huruf yang tepat untuk teks yang tepat. Clearly: Kejelasan huruf mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca. Legibility: Huruf yang dipilih mudah dibaca. Huruf pada street art juga lebih bersifat dekoratif yang lebih menekankan pada segi bentuk, pewarnaan, dimensi serta pesan yang disampaikan. 22
4.1.3 Teori Promosi dan Komunikasi Desain Komunikasi Visual dalam terapannya sebaga ilmu komunikasi yang memiliki fungsi sebagai komunikasi: To Identify To Inform To Persuade Suatu karya desain komunikasi visual memiliki struktur yang sama dengan karya seni murni. Satu hal yang menjadi perbedaan mendasar adalah karena desain komunikasi visual memiliki tujuan dan fungsi yaitu komunikasi, maka nilai yang juga penting adalah komunikatif. 4.1.4 Teori Warna Menurut Johann Wolfgang von Gothe, warna berkaitan dengan perasaan dan emosi. Warna berkaitan langsung dengan mata dalam keadaan wajar, karena itu warna dapat dipandang dari segi visual dan kejiwaan. Menurut buku Color Harmony 2, warna adalh gabungan dari kedua unsur yang sederhana da kompleks. Warna adalah mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. 4.1.5 Teori Street Art Street Art yang dikembang kan negara Amerika dan Amerika latin ini adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan ataupun 23
kelompok yang menulis suatu kaimat atau melukis yang isinya merupakan komunikasi sebuah jati diri atau suatu keadaan tertentu yang diaplikasikan pada media jalanan, tiang listrik dan terutama dinding. Graffiti dan mural banyak mengalami perubahan dan pengabungan budaya antara emosi musik, kultur, kaligrafi, seni lukis serta kontemporer. 4.1.6 Teori Ilustrasi Menurut Lori Siebert dan Mry Croper dalam bukunya Working with World an Pictures, ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar atau utama. Ilustrasi pendamping digunakan untuk memperjelas ide utama. Ilustrasi sering dirasa harus berpegang pada kenyataan dan lebih imajinatif daripada fotografi. Ilustrasi lebih tepat digunakan dalam komentar editorial, fisik atau intepretasi. Ilustrasi menawarkan sebuah strategi, hasil yang lebih kompetitif. Namun ilustrasi tersebut harus benar-benar unik, berani tampil beda dan pada hakikatnya merupakan ide kreatif. 4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi a. Fakta Kunci street art adalah segala jenis seni yang dikembangkan di jalan dan ruang publik. Termasuk dalam kategori ini adalah graffiti dan mural atau corat-coret di tembok. Selain itu juga 24
mencakup seni lain seperti stiker, stensil, patung, wheat-pasting, dan banyak lagi. Tetapi dalam hal ini dikemukakan ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai kekuatan (pendukung) maupun kelemahan (penghambat) dalam penyampaian komunikasi kepada masyarakat sehubungan dengan penyelenggaraan event BombStrike antara lain adalah: Semakin banyaknya komunitas atau kelompok kelompok yang melakukan pengerjaan street art. Para kelompok tersebut memiliki bakat dan kekreatifan yang cukup tinggi. Para seniman-seniman itu pula mempunyai pemikiran kritis terhadap masalah sosial, ekonomi maupun politik yang terjadi di Indonesia ataupun mancanegara. Karena jarang adanya pihak yang mendukung atau memberikan jalan leluasa untuk membuat street art tersebut sehinggan mereka banyak mengalami kesulitan untuk mengeksploitasikan hasil karya mereka. b. Masalah yang di Komunikasikan Mengadakan promo event ini diharapkan dapat Meningkatkan minat untuk ikut serta para seniman jalanan untuk dapat lebih bebas mengapresiasikan ide kreatif mereka dan memberikan informasi kepada 25
masyarakat umum bahwa kelompok graffiti dan mural itu ada serta karya-karya mereka patut untuk diacungi jempol dan dihargai sebagaimana mestinya seorang seniman pada umumnya. c. Tujuan Komunikasi Untuk itu dengan diadakannya promo event ini, para seniman graffiti dan mural dapat bernapas lega karena dapat dengan bebas menuangkan hasil karyannya tanpa hambatan apapun. Selain itu juga promo event ini memberikan ajian edukatif dan inovatif karena dalam event ini, selain diadakannya lomba graffiti dan mural akan diadakan pula workshopnya yang mengulas habis tentang graffiti dan mural serta berbagai bagian street art lainnya dari pakarpakarnya. d. Profile Audience Yang menjadi target audience dalam event ini adalah: 1. Demografi Kependudukan : Remaja hingga orang dewasa Usia : Usia produktif 18 40 tahun. Sex : Pria dan wanita Ekonomi : Semua lapisan (level A, B dan C) 2. Geografi Wilayah : DKI Jakarta dan sekitarnya 26
Daerah : DKI Jakarta 3. Psikografi Lifestyle : Sederhana Rutinitas : Seorang street art Perilaku : Baik, tidak anarkis 4.2.1.5 Keyword Muda Jalanan Street art 4.3 Pemilihan Media Pemilihan media promosi didasarkan atas pertimbangan bahwa, media yang digunakan adalah media yang tepat dan efektif menjangkau sasaran dan berdampak memberi efek kagum dan keuntungan. Logo Penyelenggara dan Nama Event Merupakan item utama dari semuanya, dan berfungsi sebagai perwakilan citra suatu gerakan promosi. Logo mengekspresikan konsep dari sebuah promo dan event yang akan dijalankan. Poster Media utama dalam penyampaian promo event kepada sasaran menggunakan poster dikarenakan postermempunyai pengaruh yang cukup besar. 27
Poster yang menarik dapat menjadi suatu ketertarikan perhatian dari sasaran dan diharapkan mereka melihat, membaca serta mengukuti kegiatan event ini. Flyer Termasuk media utama yang menggunakan selembar kertas tetapi mempunyai banyak keterangan dari event tersebut. Diharapkan pula para sasaran dapat mengerti secara jelas tentang event ini. Street Art Propaganda (Stencil) Salah satu item pendukung bentuk promo event dengan menggunakan pendekatan melalui salah satu bagian dari seni jalanan. Berupa nama dan keterangan kecil event, yang akan menarik perhatian sasaran karena unik dan beda. Website Merupakan item utama yang memuat segala informasi tentang event dan bagaimana cara untuk mengikuti event tersebut. Billboard Merupakan item pendukung penyampaian suatu promo menggunakan papan iklan besar dimana setiap daerah Jakarta Utara, Barat, Tengah, Timur dan Selatan mempunyai satu titik papan iklan. Setiap billboard akan dibuat oleh beberapa seniman Street Art. 28