Losta Institute : Pertarungan Capres Pada Media Online Posted by admin-lostainstitute on Jul 3, 2014 in Artikel

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa reformasi yang terjadi di Indonesia menghasilkan perubahanperubahan

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Bab V. Analisis Pengambilan Keputusan Pemilih Pemula

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No.114 Strategi Kampanye Capres-Cawapres Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 26/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB IV PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggotanya

Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Fokus Malam Edisi Rabu, 24 Juni 2009 Tema : Politik Topik : Mencermati Iklan-iklan politik capres di Media

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB III PENYAJIAN DATA. diajukan dalam penelitian. Sedangkan yang menjadi rumusan masalah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Pemerintah Baru, Masalah Lama Kamis, 04 September :12 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 04 September :49

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FOTO-FOTO KAMPANYE CAPRES DAN CAWAPRES MENUJU PEMILU PRESIDEN

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FOKUS PAGI MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Jum at, 22 mei 2009 Tema: Politik Topik: Wacana Kabinet Bayangan

Bab V. Penutup. masyarakat sebanyak-banyaknya. Partai berbondong-bondong menjual diri untuk. suara. Sebuah proses yang tentunya sangat melelahkan.

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB IV PENUTUP. sekali, dan pada tahun 2014 ini merupakan tahun Pemilu di Indonesia yang

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

Analisis Isi Media Judul: MIP No.160 Jelang Rekapitulasi Akhir Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/07/2014

Tentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.

BAB V PENUTUP. Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan

Headline Berita Hari Ini Periode: 11/07/2014 Tanggal terbit: 11/07/2014

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

BAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Hasil Monitoring Penyumbang Dana Kampanye Pilpres Jakarta, 18 September 2014 Indonesia Corruption Watch

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Planning Nara Sumber Fokus Pagi Edisi Jum at, 19 Juni 2009 Tema : Lingkungan Hidup Topik : Membenahi Permasalahan Lingkungan Hidup

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tetap eksis selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pada harian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB II DARI PEMILU KE PEMILU DI BREBES DAN KONDISI GEOGRAFIS BREBES

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB V PENUTUP. dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk. undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aburizal Bakrie merupakan salah satu tokoh politik nasional di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB I PENDAHULUAN. ideologi. Bagi Boediono dalam praktek kebijakan ekonomi tidak ada satu pun

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 15/04/2014 Tanggal terbit: 15/04/2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh peristiwa Pemilihan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

Transkripsi:

Tautan asli: http://www.lostainstitute.co.id/2014/07/03/losta-institute-pertempuran-udara-pilpres-2014-2- 3/ Losta Institute : Pertarungan Capres Pada Media Online Posted by admin-lostainstitute on Jul 3, 2014 in Artikel METODOLOGI Losta Institute Pengumpulan data dilakukan per-hari mulai tanggal 16 Juni 29 Juni 2014, dimana waktu pemantauan dilakukan mulai dari jam 06.00 pagi hingga jam 24.00 malam, atau setara dengan 18 jam pantauan media/hari Penelitian dilakukan dengan memantau arus berita di 10 media online nasional. Media terpilih adalah yang kami anggap familiar dan memiliki pembaca yang cukup banyak serta lebih identik dengan media pemberitaan online Penelitian ini menggunakan metode Media Konten Analisis. Dengan menginventarisir pemberitaan berdasarkan isu-isu politik yang beredar di media online & sekaligus melakukan analisa terhadap arus isu tersebut. INDIKATOR PENELITIAN 1. Information processing (cognitive). Seberapa kuat seorang calon ada dibenak publik (popularity). Ada dua point penting dalam proses ini, yaitu: (visi-misi, rekam jejak, integritas, personality) 2. Preference formation (evaluatif/affective). Seberapa kuat seorang kandidat melakukan evaluasi serta preferensi berdasarkan penilaian rasional atau emosional. Ada tiga point penting dalam proses ini, yaitu: -Expactacy : Bagaimana calon pemilih memiliki harapan tertentu kepada kandidat. Engagement : Pemilih akan cenderung mengikatkan diri pada calon yang membuatnya nyaman. Keterikatan dapat bersifat rasional atau emosional. Preference : Pemilih akan memberikan preferensi kepada calon. faktornya dapat berupa karena kandidatnya atau partainya. 3. Commitment Retention (conative). Seberapa kuat komitmen calon pemilih untuk memilih kandidat (electability). Ada dua point penting dalam proses ini, yaitu: Commitment : Pendukung potensial menyatakan komitmenya terhadap seorang calon. Komitmen ini dapat berupa positif (memperkuat basis massa) mapun komitmen negatif (ragu atau mencabut dukungan) Action : Kepastian suara yang akan diberikan basis massa pada hari pencoblosan. KARAKTERISTIK DAN INTERAKSI BERITA Karakteristik Berita Berita Negatif Adalah berita yang secara terang (teks-konteks) memiliki tendensi untuk merendahkan, menggugat, meragukan atau menjelekan seseorang. Baik tokoh tersebut sebagai objek atau subjek berita. Berita Positif Adalah berita yang secara terang (teks-konteks) memiliki tendensi untuk memuji, menyanjung, membela, atau memperjuangkan seseorang. Baik tokoh tersebut sebagai objek atau subjek berita.

Interaksi Berita Berita tentang Tokoh Politik juga akan dikalkulasi berdasar pada interaksi pembaca atau publik terhadap berita tersebut. Interaksi berita paling umum digunakan dan juga akan diadopsi pada survei ini adalah: OBJEK PENELITIAN Objek penelitian dilakukan terhadap 10 media on line TOKOH YANG DITELITI Tokoh yang diteliti adalah dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung dalam PILPRES tanggal 9 Juli 2014

HASIL PANTAUAN Arus pemberitaan menunjukan grafik cukup menggembirakan, terlebih ketika berita positif tampil mendominasi dengan 81% berita. Sementara berita Negatif hanya 19 %

Porsi berita negatif, pasangan Jokowi-JK menjadi sorotan utama dengan 52.6% berita negatif. Sementara Prabowo-Hatta ada di 47.4%. Berita negatif semakin mengalir deras setelah berlangsung kampanye terbuka dan debat Capres. Hal tersebut membuat capres menjadi sorotan utama media maupun publik. Aksi saling kritik kepada para capres semakin sering terjadi seiring masa pencoblosan yang sudah semakin dekat. Pada sisi berita positif, Prabowo-Hatta 47.3% sedangkan untuk pasangan JKW- JK memperoleh 52.7 %. Dari komposisi berita tersebut, pasangan Prabowo Hatta memperoleh 53.1% komentar pembaca, sedangkan pasangan JKW-JK 46.9% komentar. Yang paling menonjol adalah pada berita postif yang di share di facebook, pasangan JKW-JK unggul 69.6% dibanding pasangan Prabowo-Hatta 30.4%. Pasangan JKW-JK juga unggul di twitter dengan 52.9% berbanding 47.1% berita positif yang di share di twitter.

INFORMATION PROCESSING Pada sisi exposure, terlihat bahwa pasangan Jokowi-Jk unggul dengan 54.4% berita, sedang pasangan Prabowo- Hatta 45.6%. Hal itu terlihat juga pada berita yang terkomentar, JKW-JK juga unggul dengan 55.3% sedangkan pasangan Prabowo-Hatta 44.7%. Pada interaksi berita tersebut di facebook, pasangan Prabowo-Hatta unggul telak dengan nilai cukup tinggi 73.1% sedang JKW-JK hanya 26.9%. Untuk berita exposure yang di share di twitter pasangan JKW-JK unggul dengan 55.8% dibanding pasangan Prabowo- Hatta yang memperoleh 44.2% Pada sisi exposure ini, banyak pemberitaan memuat tentang sisi santai, riang-ringan dan sederhana dari seseorang atau peristiwa. Meskipun demikian, berita yang tergolong softnews ini sangat digemari dan selalu menarik dibaca. Artinya publikasi media yang bersifat exposure akan sangat mudah diterima dan dicerna publik.

Pada sisi Awarness, yaitu yang berhubungan erat dengan rekam jejak, personalitiy dan visi- misi, terlihat jelas kedua pasangan ini bersaing ketat. Pemberitaan kedua pasangan ini berselisih sangat tipis yakni 49.4% untuk Prabowo-Hatta dan 50.6% untuk JKW-JK. Persingan juga terlihat pada berita awarness yang di share di twitter, yakni 49.5% untuk Prabowo-Hatta sedang JKW-JK 50.5% Pada berita yang terkomentari, pasangan Prabowo-Hatta tampil dominan dengan 59.5% berbanding 40.5% untuk JKW-JK, demikian juga dengan interaksi berita tersebut di facebook, pasangan Prabowo Hatta unggul 58.4% atas JKW-JK yang memperoleh 41.6% PREFERENCE FORMATION Pada sisi pemberitaan expectacy yang lebih menonjolkan sisi janji politik dan komitmen politik, terlihat Pasangan JKW-JK unggul dengan 55.7% dibanding pasangan Prabowo-Hatta 44.3%. Walaupun pasangan JKW- JK unggul dari sisi pemberitaan, namun pada respon pembaca terhadap berita tersebut di rubrik komentar berita & share-interkasi berita di facebook Pasangan Prabowo-Hatta unggul. Sedangkan untuk berita yang di share di Twitter, pasangan JKW-JK masih unggul dari pasangan Prabowo-Hatta

Pada sisi engagemant yaitu terkait dengan pendekatan dan kedekatan antara Ormas atau personal, terlihat pasangan Prabowo-Hatta cukup dominan disisi berita dengan 53.6% sedangkan pasangan JKW-JK 46.4%. Dominasi pasangan Prabowo-Hatta juga terlihat pada interaksi facebook di berita tersebut yang menyentuh angka 87.8%. Untuk komentar pembaca dan respon twitter pasangan prabowo-hatta juga unggul dibanding pasangan JKW- JK. Dari sisi engagement ini dapat menggambarkan bahwa pasangan Jokowi-JK tidak terlalu agresif dalam merangkul basis massa, sehingga tidak begitu mendapat sorotan media. Sementara pasangan Prabowo-Hatta lebih unggul. Pada sisi berita tentang Preference yaitu terkait dengan pilihan & sikap politik, pasangan Jokowi-JK unggul 52.9% dibanding pasangan Prabowo-Hatta 47.1%. Namun dari berita tersebut pasangan Prabowo-Hatta mendapat respon yang lebih banyak di komentar pembaca yakni 54.9% dan faceebook 66.3% dibanding pasangan JKW JK yang memperoleh 45.1% di komentar pembaca dan 33.7% di interaksi facebook. Untuk

berita preference yang di share di twitter, pasangan JKW-JK unggul tipis 51.4% berbanding 48.6% untuk pasangan Prabowo-Hatta COMMITMENT RETENTION Pada sisi Commitment, yaitu yang berhubungan dengan mendukung dan saling memberi dukungan dari atau ke Capres. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa berita tentang Prabowo- Hatta mendpat porsi sebesar 52.2% atau selisih 4.4% dengan Jokowi-JK yang memperoleh 47.8%. Pada sisi ini, Pasangan Jokowi-JK unggul pada komentar pembaca, selebihnya yaitu facebook dan twitter dikuasai oleh Prabowo-Hatta. Hal ini menunjukan bahwa pasangan Prabowo-Hatta lebih aktif dalam merangkul dan mendapat dukungan dari basis massa, dan banyak mendapat liputan media.

Berbeda dari sisi commitment, pada sisi action, yaitu terkait dengan membela, memilih dan coblos, dapat dilihat bahwa pasangan Jokowi-JK unggul dalam pemberitaan dengan 56.8%, juga pada komentar pembaca 53.4% dan twitter 59.8%. sementara Prabowo-Hatta hanya unggul di interkasi facebook dengan 69.8%. Pada sisi ini menunjukan bahwa pasangan JKW-JK lebih mendapat respon/pembelaan dari publik, terlebih yang tercermin dalam kampanye di media online, media sosial atau juga pemberitaan media massa online nasional, kecuali pada interaksi berita tersebut di faceebook CATATAN 1. Dari sisi pemberitaan media on line ini, dapat disimpulkan bahwa persaingan kedua Capres cukup ketat. 2. Secara umum, dari sisi indikator Preference formation dan Information Processing, pasangan Nomor Urut 2 (JKW-JK) unggul. Namun dari kedua indikator tersebut ada pengecualian di sisi engagemant (Preferance formation) dimana Pasangan no urut 1 (Prabowo-Hatta) terlihat menonjol. 3. Untuk indikator berita mengenai Commitment Retention, kedua pasangan ini berimbang. Pasangan Prabowo-Hatta lebih unggul di berita tentang commitment sedangkan pasangan JKW-JK mendominasiberita tentang action 4. Walaupun tertinggal dalam Preference formation dan Information Processing serta berimbang dalam Commitment Retention, pasangan no urut 1 (Prabowo Hatta) tampil lebih agresif dibanding pasangan no urut 2 (JKW-JK) dalam interaksi di facebook dari seluruh indikator yang ada Penelitian ini bukanlah hasil akhir dari pilpres yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014 nanti, penelitian ini hanya menggambarkan persaingan kedua pasangan Capres-Cawapres dalam memanfaatkan wilayah baru dalam komunikasi politik yaitu media on line