SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.

dokumen-dokumen yang mirip
TRAKTOR. Perbedaan Crawler Tractor dan Wheel Tractor :

MAKALAH MATA KULIAH ALAT BERAT SCRAPER

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;

BAB III LANDASAN TEORI

Teknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB )

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Dump Truk : Model alat : 773 B Kapasitas bak : 26 m 3 Waktu buang : 1,20 menit Kecepatan angkut : 22 km/jam Kecepatan kembali : 28 km/jam Jarak angkut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN PENGESAHAN...

RICARD. Pembimbing : V. HARTANTO, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

IV. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

BAB III DASAR TEORI. Gambar 3.1 Powertrain

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan,

ALAT-ALAT BERAT. oleh. igig soemardikatmodjo april Tractor, Dozeer dan Ripper Scrapers. 18

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE)

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur)

ANALISA PRODUKTVITAS PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT. Kelas A Kelompok 4 :

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

BAB V PEMBAHASAN. 5.2 Hubungan Tahanan Kemiringan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat :

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT RIPPER. Nama : Bagus Rizkya Putra NIM : Kelas : A TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS RIAU 2015

TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)


Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Artikel Pendidikan 23

UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK. Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

Metode Tambang Batubara

Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN :

2. Motor grader juga dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan proyek. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pertemuan ke-5. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Tabel Hasil Hitungan Galian Dan Timbunan

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BOX CULVERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DI SALURAN SEMOLOWARU KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Perancangan Perkerasan Jalan

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Alat Berat 1

BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri) Dian Arumningsih D.P.

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR

Modul PTM dan Alat Berat Page 1

BAB II KOMPONEN MEDAN KERJA (JOB SITE COMPONENT)

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK. Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F

Mengenal Jenis Tanah. Sebelum tanam kita kenali lebih dahulu tanah di halaman 1. Jenisnya, 2. Permukaannya.

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

2.2 Fungsi Alat Berat Alat berat terdiri dari beberapa fungsi diantaranya : - Alat Pengolah Lahan

RINTA ANGGRAINI

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Oleh : Andi Yulanda NRP Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi NIP

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 93

Alat berat adalah alat besar yang digunakan sebagai alat penggusur, alat penggali,

BAB III METODOLODI PERHITUNGAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT BERAT BACKHOE TRUCK PADA PROYEK JIMBARAN COMMERCIAL CENTER DI KABUPATEN BADUNG

BAB III METODOLOGI Data Data-data yang didapat dalam proyek gedung Ditjen Dikti Jakarta merupakan data-data umum dan teknis berupa :

Transkripsi:

CRAER craper (pengikis) adalah alat yang mempunyai banyak fungsi dalam pemindahan tanah, yaitu untuk memuat, mengangkut dan membongkar muatan sekaligus (tanpa tergantung peralatan lain). ifat material yang dikerjakan adalah material lepas (loose material). Beberapa penggunaan scraper : 1. engupasan permukaan tanah (stripping top soil) 2. erataan contour sekeliling (building site) 3. enggalian untuk saluran drainase dan saluran irigasi 4. enggalian dan pengurugan (cut & fill earthwork) untuk badan jalan, dll. craper ditarik oleh traktor, ada dua jenis scraper : 1. craper yang ditarik crawler tractor 2. craper yang ditarik wheel tractor : a. Bermesin tunggal b. Bermesin ganda Dalam hal prime movernya untuk wheel tractor, ada dua macam : 1. ingle-axle prime mover (traktor penarik dg. jumlah roda dua). 2. Two-axle prime mover (traktor penarik dg. roda empat). Trator roda dua mempunyai traksi lebih besar karena seluruh tenaga dg. beban yang lebih berat dilimpahkan pada roda yang jumlahnya lebih sedikit, dan juga lebih lincah dibandingkan dg. traktor roda empat. Bagian-bagian scraper : Bowl (mangkok) : merupakan bagian utama yang berfungsi sebagai pemuat, pengangkut dan pembongkar. Cutting blade-edge : di bagian bawah depan dari bowl untuk mengikis lapisan tanah yang dilalui. Apron : adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. ada saat pengangkutan, apron dalam keadaan tertutup. Ejector gate : untuk memuat dan membongkar material. ada waktu membongkar, ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl. craper yang ditarik dengan wheel traktor kadang-kadang masih memerlukan bantuan crawler traktor dalam operasinya karena daya cengkeram ban kurang pada saat mengikis. engoperasioan dengan alat bantu ini ada 2 cara : a. ush loaded : alat bantu dipakai hanya saat pengerukan dan pengisian. ada saat bowl sudah penuh, scraper dapat bekerja sendiri mengangkut material sehingga alat bantu dapat membantu 3 5 scraper. b. ush-pull : dua buah scraper dioperasikan bersamaan dan berurutan sehingga saling membantu saat pengerukan. ada saat scraper di depan melakukan pengerukan didorong oleh scraper di belakangnya kemudian bergantian pada saat scraper di belakang melakukan pengerukan ditarik oleh scraper di depannya. ada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm. 27

Untuk job site yang tidak terlalu berat dan tidak terlalu luas, lebih cocok digunakan scraper kecil dg. prime mover crawler tractor; sedangkan untuk pekerjaan yang sangat luas lebih cocok scraper dg. prime mover wheel tractor karena mempunyai kecepatan yang lebih tinggi. Jarak ekonomis untuk scraper adalah : 300 ft 3000 ft (dari pengalaman). Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, pada pekerjaan penggusuran < 300 ft, harus dibandingkan antara penggunaan bulldozer dan scraper, sehingga didapatkan biaya yang paling murah. Keekonomisan scraper dalam pekerjaan cut & fill tergantung dari : Material yang dikerjakan tabel IV.5.01.05, hal. 95 [2] : anjang rute pengangkutan variasi penggunaan scraper utk berbagai jarak Keadaan lahan angkut dan kondisi rute pengangkutan. eralatan pembantu lain yang digunakan roduksi craper roduksi scraper dapat dihitung secara teoritis, tergantung dari beberapa faktor, a.l : a. Keadaan material b. Tenaga yang tersedia untuk memuat c. Rute pengangkutan : keadaan lahan kemiringan traksi d. Kecepatan yang dipakai sepanjang rute e. Efisiensi f. Faktor-faktor lain yang mungkin timbul Kapasitas scraper tergantung dari ukuran bowl-nya, dalam dua ukuran : struck (peres) dan heaped (munjung), material pada kondisi lepas (loose). Untuk meningkatkan produksi scraper dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menggemburkan tanah terlebih dahulu dari area yang akan dikikis dengan ripper sehingga akan mengurangi waktu pemuatan. Kedalaman penetrasi ripper harus lebih besar dari kedalaman penetrasi cutting blade-edge. 2. Membasahi tanah yang akan diangkut, dilakukan sebelum tanah dikikis. 3. Memuat pada kondisi jalan menurun. Langkah-langkah perhitungan produksi scraper (secara teoritis) : 1. Tentukan kapasitas bowl (diketahui), kapasitas peres (Bank) dan kapasitas munjung (Loose) 2. ada saat memuat dan membuang, hitung : a. Jarak muat (d 1 ) = volume peres / (tinggi cut panjang blade) b. Jarak buang (d 2 ) = volume lepas / (tinggi fill panjang blade) c. Tentukan kecepatan saat memuat dan membuang (v mb ), dari tabel DB (crawler) atau grafik rimpull (wheel). Gunakan gigi 1 karena adanya faktor kesulitan pelaksanaan. 3. Hitung berat scraper (berat total dan berat kosong) dan berat traktor. 4. Tentukan kecepatan saat mengangkut dan kembali. Gunakan interpolasi bila perlu. Tenaga yang dibutuhkan > tahanan total. 5. Hitung waktu siklus : Ws = waktu tetap + waktu variabel Waktu tetap : waktu untuk memutar dan pindah perseneling (tabel 7-1 hal. 167 [1] ) 28

Waktu variabel = waktu memuat + waktu membuang Waktu memuat = d 1 / v mb Waktu membuang = d 2 / v mb 6. Hitung faktor koreksi total, yang terdiri dari efisiensi waktu kerja dan faktor kondisi kerja dan tata laksana (tabel IV.4.01.05 hal. 64 [2] ) E = Π E i 7. Hitung produksi scraper : Q = q 60/Ws E Contoh : ebuah scraper dg. kapasitas bowl 8 m 3 peres, berat kosong 10 ton, panjang blade 2,4 m, mengerjakan tanah dg. BJ = 1400 kg/bm 3, swell = 30%, kondisi lapangan datar. Jarak angkut 400 m sekali jalan, tebal lapisan penggalian 10 cm dan pengurugan 20 cm loose. craper ditarik oleh crawler tractor dengan berat 12 ton, dengan DB spt. pada buku Ref. 2 hal. 96. koefisien tahanan gelinding (C RR ) untuk ban karet = 70 kg/ton, dan untuk crawler track = 30 kg/ton. Dalam satu trip scraper melakukan gerak memutar dua kali, waktu untuk memutar 0,5 menit dan waktu untuk pindah perseneling rata-rata 1 menit. Efisiensi waktu kerja 45 menit/jam, kondisi pekerjaan dan tata laksana baik-baik. Berapakah produksi scraper tsb.? Jawab : Waktu siklus terdiri dari : 1. Waktu tetap : pindah perseneling dan saat memutar (diketahui). 2. Waktu variabel : saat memuat, membuang dan mengangkut (dihitung dari kecepatan dan jarak yang ditempuh). ada saat memuat dan membuang : Volume tanah : saat memuat (kondisi asli) : 8 m 3 saat mengangkut dan membuang (kondisi lepas) : 8 1,30 = 10,4 m 3 10,4 Jarak buang = = 21,67 m 0,2 2,4 8 Jarak muat = = 33,34 m 0,1 2,4 ada saat memuat dan membuang ada faktor kesulitan pelaksanaan sehingga digunakan gigi pertama dengan kecepatan 2,36 km/jam. ada saat mengangkut : Berat scraper : 10 ton Berat muatan = 8 1,4 : 11,2 ton Berat total scraper : 21,2 ton Berat traktor : 12 ton Tahanan gelinding yang dialami saat bermuatan : Untuk traktor = 12 30 = 360 kg Untuk scraper = 21,2 70 = 1484 kg Jumlah tahanan gelinding = 1844 kg Tenaga yang diperlukan harus > 1844 kg yang diperoleh dari DB traktor penarik. Berapa kecepatan yang dapat ditempuh untuk DB = 1844? ada tabel : gigi 4 dg. kecepatan 6,45 km/jam DB = 2540 kg gigi 5 dg. kecepatan 10 km/jam DB = 1530 kg 29

2540 1844 v = ( 10 6,45) = 2,45 km/jam 2540 1530 v = 6,45 + 2,45 = 8,9 km/jam DB = 1844 kg Kecepatan yang digunakan saat mengangkut : 8 km/jam Tahanan gelinding saat kembali = 12 30 + 10 70 = 1060 kg Kecepatan yang digunakan saat kembali : 10 km/jam (gigi ke 5) Waktu siklus : utar 2 kali per trip @ 0,5 menit : 1,00 menit indah perseneling : 1,00 menit 33,34 aat memuat = 60 2360 : 0,85 menit 21,67 aat membuang = 60 2360 : 0,55 menit 400 aat mengangkut = 60 8000 : 3 menit 400 aat kembali = 60 10000 : 2,4 menit Waktu siklus = 8,8 menit Faktor koreksi : Efisiensi waktu kerja 45 menit/jam : 0,75 Kondisi pekerjaan dan tata laksana baik-baik : 0,75 Faktor koreksi = 0,75 0,75 = 0,5625 roduksi scraper : 60 Q = q E = 8 Ws = 30,68 Bm 3 /jam 60 8,8 0,5625 usher (Alat endorong) Apabila scraper dibantu oleh alat pendorong (wheel tractor), dapat dilakukan dengan 3 metode : 1. emuatan berbalik (Back track loading) 2. emuatan berantai (Chain loading) 30

3. emuatan pulang-pergi (huttle loading) Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan pada saat pemuatan ditambah waktu untuk bergerak dari satu scraper ke scraper yang lain, yang dapat dihitung dengan : Waktu siklus usher : Ws p = 140 % waktu pemuatan scraper + 0,25 (menit) Jumlah scraper yang dapat dibantu oleh sebuah pusher : N = Ws scraper / Ws pusher 31