OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM MENCAPAI TARGET PRODUKSI PADA PT. SEMEN BOSOWA KABUPATEN MAROSPROVINSI SULAWESI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

ANALISIS BIAYA PELEDAKAN PADA PROSES PEMBONGKARAN BATUGAMPING PT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

BAB III LANDASAN TEORI

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

SINKRONISASI ALAT ANGKUT DENGAN ALAT MUAT TERHADAP TARGET PRODUKSI ASPAL PADA PT. WIJAYA KARYA KABUPATEN BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS PENGARUH POWDER FACTOR TERHADAP HASIL FRAGMENTASI PELEDAKAN PADAPT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

PRODUKTIVITAS KINERJA MESIN BOR DALAM PEMBUATAN LUBANG LEDAK DI QUARRY BATUGAMPING B6 KABUPATEN PANGKEP PROPINSI SULAWESI SELATAN

ABSTRAK. Kata Kunci : excavator backhoe, articulate dump truck, produktivitas, bahan bakar ABSTRACT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Optimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian

ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN LUBANG LEDAK, BURDEN DAN SPACING TERHADAP PEROLEHAN FRAGMENTASI BATUGAMPING

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

ANALISIS SISTEM BACKHEO DUMP TRUCK PADA TAMBANG BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA TANJUNG BALAI KARIMUN KEPULAUAN RIAU

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

PERANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING UNTUK KEBUTUHAN PABRIK SEMEN DI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

METODOLOGI PENELITIAN

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin banyak berdirinya perusahaan perusahaan. pertambangan Batubara di Indonesia termasuk di Propinsi Jambi, salah

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN KG DAN KG

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT ( STUDI KASUS PELEBARAN JALAN ISIMU-PAGUYAMAN)

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

UPAYA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATU KAPUR TON/HARI PADA PENGOLAHAN DAN PENGANGKUTAN AREA DEPAN DI PT.SEMEN PADANG SUMATERA BARAT (PERSERO)

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN HAULING PADA PT. GURUH PUTRA BERSAMA SITE DESA GUNUNG SARI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Oleh : Tri Budi Amperadi 1 dan Ahmad 2. Dosen Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Kutai Kartanegara 2.

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK TOL PANDAAN- MALANG. (Optimalization of Using Heavy Equipment on Pandaan-Malang Highway Project)

EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.4 Agustus 2017 ISSN

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

ANALISIS POWDER FACTOR DAN FRAGMENTASI HASIL LEDAKAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN KUZ-RAM PADA TAMBANG BATUBARA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus

Prasmoro Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM MENCAPAI TARGET PRODUKSI PADA PT. SEMEN BOSOWA KABUPATEN MAROSPROVINSI SULAWESI SELATAN Arif Nurwaskito 1, Jamaluddin 1, Sri Widodo 2, 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia 2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin SARI Alat muat dan alat angkut adalah alat yang sangat berpengaruh dalam mencapai target produksi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui produktivitas dan fakto-faktor yang mempengaruhi produktivitas dari alat muat dan alat angkut agar tercapai target produksi. Metode pengambilan data penelitian yang peneliti gunakan yaitu deskriptif kuantitatif, data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data efisiensi kerja, fill factor, swell factor, cycle time, produktivitas alat muat, dan produktivitas alat angkut kemudian disintesa untuk memperoleh nilai produktivitas. kemampuan produksi yang ditentukan dengan perhitungan secara teoritis adalah 436,551 Ton/Jam x 7 jam = 3.055,857 Ton/shift, karena dalam sehari terdapat 3 shift maka produksi yang dihasilkan dalam satu hari adalah 3.055,857 Ton/shift x 3 shift = 9.167,571 Ton/hari. Faktofaktor penghambat antara lain kondisi jalan hauling yang memiliki medan mendaki dan berkelokkelok, antrian di area stockpile, keserasian alat muat dan alat angkut yang kurang ideal, dan pola pemuatan. Adapun cara yang perlu dilakukan untuk memenuhi target produksi pelebaran jalan, perubahan Pola pemuatan, keserasian alat muat dan alat angkut, blasting yang dilakukan menghasilkan material-material yang mudah diolah oleh crusher agar tidak terjadi antrian di area stockpile. Target produksi tidak tercapai hanya menghasilkan 9.167,671 Ton/hari dimana target produksi yang ditargetkan adalah 10.000 Ton/hari, perlunya pelebaran jalan sebejar 6 meter agar dapat bekerja secara optimal, perubahan pola pemuatan dari bottom loading menggunakan double back up, hasil blasting harus menghasilkan material yang mudah di olah crusher agar alat angkut tidak bertumpuk diarea stockpile dan dapat bekerja secara optimal. Kata kunci : Produktivitas, Alat Muat, Alat Angkut, Pola Pemuatan, jalan hauling ABSTRACT Tools unloading and conveyance is a very influential tool in achieving production targets. The purpose of this study was conducted to determine facto productivity and the factors that affect the productivity of the tool load and conveyance in order to achieve production targets. The data collection method that researchers use research is descriptive quantitative data used in this research is data work efficiency, fill factor, swell factor, cycle time, productivity tools and unloading, and productivity of conveyance then synthesized to obtain the value of productivity. Where the production capability is determined by calculation teoriris is 436.551 tons / hour x 7 hours = 3055.857 tons / shift, because there are three shifts a day, the resulting production dala one day was 3055.857 tons / shift x 3 shifts = 9167, 571 Ton / day. Facto-inhibiting factors include hauling road conditions that have terrain climbing and winding, queuing at the stockpile area, harmony and unloading tools and conveyances are less than ideal, the loading pattern. As for how that needs to be done to meet the production target road widening, alteration pattern of loading, unloading and harmony tool conveyance, blasting is carried out to produce materials that easily processed by the crusher in order to avoid queuing at the stockpile area. Target production is not achieved only produce 9167.671 tons / day which is targeted production 124

target of 10,000 tons / day, the need for road widening sebejar 6 meters in order to work optimally, changes in the loading pattern of bottom loading using double back up, blasting results must produce if the material is easy on the crusher so that no overlapping conveyance diarea stockpile and can work optimally. Keywords: Productivity, Tool Load, Transport Equipment, pattern loading, hauling road PENDAHULUAN PT. Semen Bosowa merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak dalam bidang penambangan batu gamping, terletak di provinsi Sulawesi selatan, tepatnya di kabupaten maros. Perusahaan ini berupaya dalam peningkatan produksi penambangan batu gamping, dikarenakan dalam peningkatan produksi dibutuhkan beberapa alat berat yang dapat menujang tercapainya target produksi. Alat berat yang dapat menunjang adalah dump truck dan backhoe, kedua alat sangatlah penting dikegiatan penambangan dimana backhoe digunakan untuk mengangkut material yang berisikan batu gamping dan dump truck memuat material yang berisikan batu gamping keproses selanjutnya. Tercapainya target produksi maka produktivitas dari kedua alat berat yang digunakan haruslah maksimal maka dari itu untuk dapat memenuhi kemampuan produksi yang telah direncanakan.lokasi penelitian teletak di desa baruga kecamatan bantimurung kabupaen maros provensi sulawesi selatan. Letak astronomis lokasi penelitian berada pada kordinat 119,34,00 BT sampai 119,37,00 BT dan 4,57 00 LS sampai 4,58,30 LS kegiatan penilitian ini dilakasanakan pada 26 januari 2015 13 februari 2015. Lokasi PT. Semen Bosowa Maros dapat ditempuh dengan kendaraan darat, kurang lebih 1 jam perjalanan dari kota makassar. METODOLOGI PENELITIAN Melakukan wawancara dan observasi langsung di lapangan terutama terhadap kegiatan pemuatan dan pengangkutan material dari front penambangan menuju stockpile. Data yang diperoleh diolah menggunakan Microsoft excel, dan selanjutnya dihitung dengan menggunakan persamaanpersamaan yang berkaitan dengan efisiensi kerja alat, fill factor, sweel factor, produktivitas alat muat dan produktivitas alat angkut.untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, data yang diperoleh selama penelitian akan dihitungan berdasarkan teori-teori dan persamaan yang ada.bedasarkan teoriteori dan persamaan yang ada adapun persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi kerja, fill factor, dan swell factor, produktivitas alat muat, dan produktivitas alat angkut sebagai berikut : 1. Efisiensi kerja menggunakan rumus sebagai berikut : Eff = waktukerjaefektif (We) waktutersedia (T) 100% 2. Fill factor Menggunakan rumus sebagai berikut : FF = volumematerialyangtergali volumebucketdarialat 100% 3. swell factor Menggunakan rumus sebagai berikut : SF = volumeinsitu volumeloose 100% 4. produktivitas alat muat (Kb SF FF) Eff 60 ( menit jam ) D P = Ct 5. Produtivitas alat angkut 125

P = KB Eff 60 ( menit jam ) D Ct HASIL PT. Semen Bosowa dalam melakukan penambangan memiliki beberapa alat-alat mekanis, terutama alat angkut dan alat muat untuk menunjang penambnagan batu gamping dalam memperoduksi semen untuk bahan bangun dan gedung. Alat-alat mekanis ini digunakan untuk mengangkut dan memuat batu gamping. Penelitian dilakuakn diblok B untuk meneliti kegiatan penambangan dengan menggunakan alat-alat mekanis. Adapun alat-alat mekanis yang digunakan pada blok B pada PT. Semen Bosowa adalah 1unit Excavator Backhoe Cat 390D dan 3 unit Damp Truck Terex TR60 Gambar 2. Kondisi lapangan Pola Pemuatan Pola pemuatan yang dilakukan oleh PT.Semen Bosowa adalah pola pemuatan bottom loading, dimana bottom loading merupakan pola pemuatan yang dimana posisi alat muat melakukan penggalian dengan menempatkan alat muat berada pada posisi yang sama pada alat angkut. Gambar 1. Alat angkut dan alat muat Kondisi Lapangan Kondisi lapangan pada PT.Semen Bosowa terutama pada block B yang dimana merupakan lokasi penelitian, kondisi lapangan kering yang dimana kondisi dilapangan sangat layak untuk melakukan pengangkutan batu gamping dari block B ke Stokpile (crasser), dan membuat alat-alat mekanis ini bisa bekerja secara optimal dan dapat mencapai target produksi. Gambar 3. Gambar pola pemuat Waktu Kerja Waktu kerja tersedia adalah waktu keseluruhan yang disediakan perusahaan dalam melakukan kegiatan penambangan. Pada kenyatan dilapangan waktu kerja yang terjadi tidak dapat digunakan sepenuhnya karena adanya hambatanhambatan yang dapat mengurangi waktu kerja tersediah. Jam kerja yang yang berlaku diperusahaan dibagi menjadi 3 gilir kerja (3 shift) dalam sehari. Jadwal kerja yang ditetapkan dipt. Semen 126

Bosowa. PT. Semen Bosowa memperlakukan penjadwalan jam kerja untuk semua karyawan, masuk pada pukul 08.00 WITA, istirahat 12.00-13.00 WITA, dan pergantian shift pada pukul 16.00 WITA dan 00.00 WITA untuk shift 2 dan shift 3. Kecuali untuk hari jum at istirahat ditambah menjadi 2 jam kerena ibadah sholat jum at, dan selebihnya jam kerja kembali normal seperti semulah. Waktu kerja efektif adalah dimana waktu kerja operator dan alat benar-benar beroprasi atau berproduksi. Waktu kerja efektif ini adalah hasil dari waktu keja tersedia yang telah dikurangi oleh waktu hambatan terdiri dari waktu hambatan dapat dihindari dan waktu hambatan yang tidak dapat dihindari. Waktu kerja efektif berpengaruh terhadap efisiensi kerja alat. Tetapi pada kenyataan waktu kerja efektif dipengaruhi oleh faktorfaktor kesedian alat itu sendiri sedangkan faktor-faktor kesedian alat ini dipengaruhi oleh waktu hambatan antara alain : 1. Waktu hambatan dapat dihindari a. Keterlambatan operator b. Berhenti bekerja lebih awal c. Istirahat lebih awal d. Istirahat melawati jam istirahat e. Pengecekan alat dan pemanasan mesin 2. Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari a. Pengisian bahan bakar b. Alat mengalami masalah c. Cuaca yang kurang baik Dari pengertian diatas, dapat diketahui data-data aktual hambatan yang terjadi dilokasi penelitian. Berdasarkan waktu hambatan yang ada, maka diketahui efisiensi kerja dari masing-masing alat yaitu alat muat dan alat angkut : Effisiensi kerja alat muat : 89% Effisiensi kerja alat angkut : 90% Faktor Isian Mangkuk (Bucket Fill Factor) Besar nilai isian mangkuk (bucket fill factor) tergantung dari jenis material yang akan digali. Fill factor yang digunakan diambil dari pengamatan langsung dilapangan dengan menggunakan metode caterpillar, dengan menggunakan nilai rata-rata dari hasil pengamatan tersebut. Berdasarkan kondisi material yang ada dan juga keterampilan dari operator alat muat, maka fill factor rata-rata yang didapatkan dilokasi penelitian yaitu pada block B adalah 84%. Geometri Jalan Angkut Jalan angkut yang berada pada PT. Semen Bosowa menggunakan dua jalur yang menghubungkan pit B dengan stockpile. Jalan yang digunakan adalah jalan hasil pengerasan dari tanah penutup yang berada dilokasi penambangan dengan kata lain jalan yang berada dipit B hanyalah jalan pengerasan bukan jalan yang dilapisi oleh aspal atau beton. Adapun lebar jalan ± 10 meter, dengan bebera keadaan jalan berupa tanjakan yang mempunyai kemiringan ± 15 dan mempunyai sudut tikungan ± 25 Gambar 4. Kondisi jalan tambang 127

Waktu Edar Alat Muat Dan Alat Angkut (Cycle Time) Waktu edar adalah waktu yang diperlukan alat mekanis untuk melakukan kegiata tertentu dari awal sampai akhir dan siap memulai lagi. Kondisi jalan angkut, kondisi tempat kerja, pola pemuatan, dan kondisi alat itu sendiripun sangat berpengaruh terhadap waktu edar alat muat dan alat angkut tersebut. Waktu edar alat muat dan alat angkut yang digunakan. Tabel 1 waktu edar alat muat dan alat angkut No 1 2 Jenis alat berat EXCAVATOR BACK HOE CAT 390 D DUMP TRUC TEREX TR60 waktu edar (Menit) 0,358 11,009 Produktifitas Alat Muat Dan Alat Angkut Produksi teoritis merupakan hasil yang secara perhitungan dapat dicapai oleh suatu hubungan kerja alat selama waktu oprasi yang tersedia yang dikaitankan dengan data kapasitas bucket, waktu edar, efisiensi kerja, faktor pengembangan (swell factor),faktor pengisian (fill factor), dari data tersebut maka didapatkan produksi secara teoritis dari alat-alat mekanis. Tabel 2 produktifitas alat muat dan alat angkut N o 1 2 Jenis alat berat EXCAVATOR BACK HOE CAT 390 D DUMP TRUCK TEREX TR60 Juml ah alat 1 3 Besar produksi 760,223 ton/jam 436,551 ton/jam Faktor Keserasian Kerja Alat (Match Factor) Match factor merupakan keserasian kerja antar alat muat dan alat angkut. Nilai factor keserasian kerja setiap rangkaian kerja peralatan mekanis yang digunakan ditentukan berdasarkan data waktu edar dan jumlah peralatan mekanis yangdigunakan dalam setiap rangkaian kerja tersebut. Keserasian kerja alat muat dan alat angkut dapat diketahui dengan menggunakan rumus match factor yaitu : Keterangan : MF : match factor MF = Na Ctm Nm Cta Na : jumlah alat angkut Nm : jumlah alat muat Cta : cycle time alat angkut Ctm : cycle time alat muat (n x ctm) Penyelesaian data : MF = 3 1,79 1 11,009 = 0,487 MF < 1, artinya alat muat berkurang bekerja kuarang dari 100% sedangkan alat angkut bekerja 100%. Sehingga 128

terdapat waktu tunggu bagi alat mua sebagai berikut : Wtm = Nm Cta Ctm Na Wtm = 1 11,009 1,79 = 1,879 menit 3 PEMBAHASAN Kegiatan pengangkutan material batugamping yang dilakukan oleh PT. Semen Bosowa mempunyai target produksi sebesar 10.000 Ton/hari untuk daerah loading point. Dimana kemampuan produksi tidak tercapai terget yang ditentukan dengan perhitungan secara teoriris adalah 436,551 Ton/Jam x 7 jam = 3.055,857 Ton/shift, karena dalam sehari terdapat 3 shift maka produksi yang dihasilkan dala satu hari adalah 3.055,857 Ton/shift x 3 shift = 9.167,571 Ton/hari. pengunaan alat mekanis berupa 1 excapator cattterpillar CAT 360D dan 3 damp truck TEREX TR60. Tetapi kemampuan produksi alat-alat mekanis ini masih dipengaruhi fakto-faktor penghambat antara lain kondisi jalan hauling yang memiliki medan mendaki dan berkelok-kelok yang menimbulkan hambatan terhadap kecepatan alat angkut berkurang, bahkan terjadi antrian di area stockpile pada saat alat muat ingin membuang muatannya kedalam stockpile. Serta tingginya waktu hambatan yang mempengaruhi kecilnya persentase efisiensi kerja alat, permasalahan ini disebabkan oleh tingkat keserasian alat muat dan alat angkut yang kurang ideal. Faktor lain yang menghambat adalah dimana pola pemuatan yang dilakukan oleh PT.Semen Bosowa adalah bottom loading yang mengakibat ada penumpukan alat angkut yang menunggung giliran untuk melakukan pengisian. Adapun cara yang perlu dilakukan untuk memenuhi target produksi sebagai berikut: 1. Pada jalan hauling perlu dilakukan pelebaran sebesar 6 meter, diakibatkan pada saat berpapasan ditikungan dump truck tidak dapat dilalui oleh dua dump truck, pelebaran tikungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: W = 2(U + Fa + Fb + Z) + C U + Fa + Fb Z = C = 2 Z = C = 2 + 1 + 1,5 2 Z = C = 2,25 W = 2(U + Fa + Fb + Z) + C W = 2(2 + 1 + 1,5 + 2,25) + 2,25 W = 2(6,75) + 2,25 W = 15,75 mdibulatkan 16 m Keterangan: W : lebar jalan angkut U : jarak jejak roda kendaraan Fa : selisih jarak ban depan dan ban belakang saat tikungan dilihat dari depan Fb : selisih jarak ban depan dan ban belakang saat tikungan dilihat dari belakang Z : jarak sisi luar truck kesisi jalan C : jarak antara 2 truck yang akan bersampingan 2. Pola pemuatan yang menggunakan bottom loading sangat memperlambat tercapainya target produksi dimana ada alat muat yang menunggu untuk pengisian, sebaik menggunakan pola pemuatan dauble back up dimana posisi damp truck untuk dimuati dua tempat dengan kata lain posisi dari 129

damp truck berseblahan jadi excapator dapat mengisih 2 damp truck sekaligu dengan selang-seling dan boleh juga satu persatu sehingga tidak ada penumpukan alat pada saat pengisian. 3. Kombinasi alat muat dan alat angkut yang kurang ideal dimana kenyataan dilapangan terdapat waktu tunggu bagi alat muat sedangkan alat angkut bekerja penuh sehingga mendapatkan waktu tunggu sebesar 1,879 menit, maka dari itu pola pemuatan yang sangat mempengaruhi keserasian alat muat dan alat angkut agar tercapainya target produksi. 4. Antrian alat muat yang menumpuk didaerah stockpile diakibatkan oleh material-material yang cukup besar dimana alat muat menunggu material yang dioleh chraser hancur terlebih dalu, kemuadian melakukan pembungan material berikutnya sehingga dapat mempengaruhi waktu dari alat muat. Maka dari itu yang harus dilakukan adalah blasting yang dilakukan seharusnya menghasilkan material-material yang mudah diolah oleh crusher. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Target produksi yang di target pada PT. Semen Bosowa 10.000 Ton/hari yang hanya dihasilkan hanyalah 9.167,571 Ton/hari yang dimana dipengaruhui oleh jalan hauling, pola pemuatan, penumpukan alat angkut didaerah stockpile. Jalan hauling yang kurang besar sehingga mengurangi kecepatan alat angkut serta memperlambat gerakan dari alat angkut sehingga dapat memperlambat waktu edar (Cycle Time) alat tersebut. Maka diperlukan pelebaran jalan hauling sebesar 6 meter agar dapat bekerja secara optimal. Pola pemuatan yang menggunakan bottom loading sangat berpengaruh terhadap waktu pengisian dan keserasian kerja alat sehingga ada satuh alat yang bekerja penuh dan alat yang satunya menunggu untuk melakukan pengisian. Pola yang harus digunaka adalah pola double back up. Penumpukan alat angkut didaerah stockpile diakibatkan material yang besar sehingga sulit dihancukan oleh crasher, sehingga mengurangi waktu kerja dari alat angkut. Ini diakibatkan hasil dari blasting yang kurang efektif, maka dari itu dalam melakukan blasting harus menghasilkan material yang mudah diolah crusher, sehingga alat angkut dapat bekerja dengan optimal. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pimpinan PT. Semen Bosowa yang telah memberikan kesempatan, bantuan fasilitas, dan bimbingan sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan. 6. Direktur Utama PT. Semen Bosowa Maros yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian tugas akhir. 7. Bapak Ir.Muh.Arief Tahir selaku Head Of Quarry Departement PT. Semen Bosowa Maros 8. Bapak Freddy selaku Foreman Planning dan sebagai pembimbing selama Melakasanakan penelitian. 130

DAFTAR PUSTAKA Prodjosumanto P, 1993, Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen Pertambangan Insitut Teknologi Bandung. Tenriajeng, 2003, Pemindahan Tanah Mekanis, (Seri Diktat Kuliah), Gunadarma Suwandi, A, 2004, Diklat Perencanaan Tambang Terbuka, Unisba, Bandung. Wedhanto, S, 2009, Alat Berat Dan Pemindahan Tanah Mekanis, Universitas Negri Malang, Malang. Arif, I 1989, Pengantar Teknologi Mineral (Diktat Kuliah), Departemen Insitut Teknologi Bandung. Graha, 1987 Batuan Dan Mineral, Penerbit NOVA, Bandung. Handbook Komatsu Edisi 27. Rochmanhadi, 1992, kapasitas dan produksi alat-alat berat Depertemen pekerjaan umum. Rochmanhadi, 1992, alat-alat berat dan penggunaannya Depertemen pekerjaan umum. Haryanto, 1993, Pemindahan Tanah Mekanis Bagian 1 Universitas atma jaya Yogyakarta Filiyanti, 2009, Pengembangan Tanah Mekanis (PTM) dan Alat-Alat Berat Bagian 1 (Diktat kuliah) Universitas Sumatera utara. Soekoto, 1992, Pemindahan Tanah Mekanik (Earthmoving) Depertemen pekerjaan umum. 131