PENGARUH PWHT TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS TAK SEJENIS AUSTENITIC STAINLESS STEEL DAN BAJA KARBON

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PREHEAT TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK LAS LOGAM TAK SEJENIS BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK AISI 304 DAN BAJA KARBON A36

Pengaruh PWHT Terhadap Struktur Mikro,Uji Kekerasan dan Ketangguhan pada Sambungan Las Tak Sejenis Austenitic Stainless Steels dan Baja Karbon

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN ANALISA

Kata Kunci: Pengelasan Berbeda, GMAW, Variasi Arus, Struktur Mikro

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK- MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN:

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

BAB II DASAR TEORI Tinjauan Pustaka

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK-MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

PENGARUH HEAT TREATMENT

Keywords : Schaeffler, DeLong, WRC-1992, dissimilar metal weld.

Volume 13 No.1 Maret 2012 ISSN :

Available online at Website

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT MEKANIK MIKRO SAMBUNGAN LAS BAJA TAHAN KARAT AISI 304

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA A-287 SEBELUM DAN SESUDAH PWHT

Pengaruh Parameter Post Weld Heat Treatment terhadap Sifat Mekanik Lasan Dissimilar Metal AISI 1045 dan AISI 304

PENGARUH ARUS PENGELASAN LAS TIG TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS STAINLESS STEEL TYPE 304 ABSTRAK

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

Pengujian Hardness dan Struktur Micro Pada Daerah HAZ Sambungan Low Carbon Steel dan Stainless Steel

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

PENERAPAN POSTWELD HEAT TREATMENT PADA PROSES PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS BAJA TAHAN KARAT

BAB II KERANGKA TEORI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

16 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN

PENGARUH PWHT TERHADAP STRUKTUR MIKRO,UJI KEKERASAN DAN KETANGGUHAN PADA SAMBUNGAN LAS TAK SEJENIS AUSTENITIC STAINLESS STEELS DAN BAJA KARBON

Saifudin a, Moehammad Noer Ilman b. Abstract

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

ANALISIS KEBOCORAN PIPA REFORMER DI SEBUAH PERUSAHAAN PETROKIMIA

KAJIAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS GMAW BAJA KARBON TINGGI DENGAN VARIASI MASUKAN ARUS LISTRIK

Pengaruh Preheat Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanis Sambungan Las GTAW Material Baja Paduan 12Cr1MoV yang Digunakan pada Superheater Boiler

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

Dimas Hardjo Subowo NRP

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh pengelasan..., RR. Reni Indraswari, FT UI, 2010.

PENGARUH SUHU PREHEAT DAN VARIASI ARUS PADA HASIL LAS TIG ALUMINIUM PADUAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

STUDI PENGARUH NORMALISING TERHADAP KARAKTERISTIK DAN SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS SMAW PADA PLAT JIS SM 41B MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 DAN E 6013

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMINIUM DENGAN METODE MIG

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

PENGARUH VARIASI SUHU PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SA 516 GRADE 70 YANG DISAMBUNG DENGAN METODE PENGELASAN SMAW

Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun

Oleh Wahyu Ade Saputra ( ) Dosen Pembimbing 1. Ir. Achmad Zubaydi, M.Eng., Ph.D 2. Ir. Soeweify, M.Eng

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN KARAKTERISTIK XRD PADA MATERIAL STAINLESS STEEL DENGAN KADAR KARBON YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 02 No.02 Mei 2017 ISSN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA LAS SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) DENGAN METODE EKSPERIMEN

Gambar 4.1. Hasil pengamatan struktur mikro.

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KOROSI SAMBUNGAN LAS TAK SEJENIS ALUMINIUM PADUAN 5083 DAN 6061-T6 ABSTRAK POLBAN

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 7 No. 1 Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler metal ).

INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGARUH ARUS TERHADAP KEKERASAN HASIL PENGELASAN BAJA ST 60 MENGGUNAKAN PENGELASAN SMAW

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyambungan batang-batang terutama pada bahan besi tuang

EFFECT OF POST HEAT TEMPERATURE TO HARDNESS AND MACROSTRUCTURE IN WELDED STELL ST 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ir. Hari Subiyanto, MSc

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017) ISSN: ( Print)

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

STUDI PENGARUH BESARNYA ARUS LISTRIK TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KEKUATAN IMPAK PADA BAJA KARBON RENDAH JENIS SB 46

PENDAHULUAN. Kata kunci : Pengaruh Arus Las,SAW,Variasi Panas.Masukan.

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK-MEKANIK SAMBUNGAN LAS TITIK LOGAM DISSIMILAR AL-STEEL

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

NASKAH PUBLIKASI STUDI METALOGRAFI PENGARUH ARUS DAN HOLDING TIME PADA PENGELASAN SPOT WELDING MATERIAL STAINLESS STEEL

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

ANALISA HASIL PENGELASAN SMAW PADA BAJA TAHAN KARAT FERITIK DENGAN VARIASI ARUS DAN ELEKTRODA

Available online at Website

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 9-16 ISSN X

STUDI PENGARUH ARUS DAN WAKTU PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS TITIK (SPOT WELDING) LOGAM TAK SEJENIS

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

PENGARUH KELEMBABAN FLUKS ELEKTRODA E 6013 LAS SMAW PADA KEKUATAN SAMBUNGAN TUMPUL BAJA PADUAN BERKEKUATAN TARIK TINGGI AISI 4340

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ARI BUDIANTO N I M : D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh arus pengelasan

EFEK KECEPATAN PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK HASIL PENGELASAN FCAW PADA PLAT BAJA A36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kuat Arus Listrik Terhadap Ketangguhan Impak Dan Kekuatan Tarik Sambungan Las MIG Baja Karbon Tinggi

Transkripsi:

PENGARUH PWHT TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS TAK SEJENIS AUSTENITIC STAINLESS STEEL DAN BAJA KARBON Agus Duniawan 1, Mochammad Noer Ilman 2 1 Jurusan Teknik Mesin Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta E-mail : Agusduniawan @gmail.com ABSTRAK Pengelasan logam tak sejenis baja tahan karat dan baja karbon banyak diterapkan di bidang teknik, diantaranya kereta api, otomotif, kapal dan industri lain. Permasalahan pengelasan baja tahan karat austenitik adalah penggetasan akibat endapan halus (precipitate) karbida krom diantara batas butir austenit. Endapan ini terbentuk karena pendinginan lambat dari temperatur 900 o C sampai 450 o C. Pada sisi lain, baja karbon rendah mengalami pengerasan berlebihan pada HAZ jika laju pendinginan pengelasan tinggi, sehingga menyebabkan turunnya ketangguhan (toughness). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki sifat mekanik las tak sejenis antara baja tahan karat austenitic dan baja karbon. Metode penelitian terdiri dari pengelasan logam tak sejenis antara baja tahan karat AISI304 dan baja karbon rendah menggunakan teknik las MIG dengan filler ER308, tegangan 19 volt,arus DC 100 amper dan heat input 1 kj/mm dengan kecepatan pengelasan 2 mm/s. Setelah pengelasan dilakukan PWHT dengan temperature 550 o C dan 650 o C selama 3 jam. Selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan (microhardness), dan uji tarik. Kata kunci : Logam tak sejenis, MIG, toughness, PWHT. PENDAHULUAN Pengelasan logam tak sejenis (dissimilar metals) antara baja karbon dan baja tahan karat semakin banyak diterapkan karena tuntutan desain dan tuntutan ekonomi,seperti pada rangka kereta api perkapalan, rangka baja, bejana tekan, sistem perpipaan dan lain sebagainya. Permasalahan pada pengelasan baja tahan karat austenitik adalah terbentuknya tegangan sisa dan distorsi akibat angka pemuaian baja tahan karat yang lebih besar dari pada baja karbon, penurunan ketahanan korosi, penurunan sifat mekanis dan penggetasan akibat terbentuknya endapan halus (precipitate) karbida krom di antara batas butir austenite( Wiryo Sumarto dan Okumura,2000). Endapan halus ini dapat terbentuk karena pendinginan lambat saat pengelasan pada interval temperatur 900 o C sampai dengan 450 o C. Pada sisi lain, baja karbon rendah akan mengalami pengerasan dan ketangguhan yang rendah di daerah HAZ. Disamping itu baik pengelasan baja tahan karat maupun baja karbon biasanya menghasilkan tegangan sisa dan efek tegangan sisa dapat menyebabkan terjadinya penurunan ketahanan lelah (fatigue) dan stress corrosion cracking ( SCC ). Dua hal yang perlu diperhatikan dalam pengelasan baja tahan karat adalah memberikan kondisi bebas retak pada lasan dan menjaga lasan maupun daerah yang terpengaruh panas HAZ memiliki sifat ketahanan korosi sama dengan logam dasarnya,melalui pengontrolan bahan pengisi filler, masukan panas permukaan lasan dan menjaga prosentase delta-ferit di strukturmikro lasan dapat meningkatkan ketahanan korosi ( Ahluwalia, 2003). Beberapa penelitian tentang sambungan las dissimilar telah dilakukan beberapa peneliti Barnhouse dan Lippold, (2002) meneliti hubungan antara struktur mikro dan sifat mekanis sambungan las pada pengelasan dissimilar antara baja tahan karat martensit dan baja karbon menggunakan las GTAW dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan deposit logam las bervariasi terhadap masukan panas. Masukan panas las rendah menyebabkan peningkatan kekerasan pada logam las dan garis batas lebur (fusion line ) di bagian baja karbon dari pada masukan panas tinggi. Kekerasan yang tinggi sepanjang batas lebur diakibatkan oleh formasi martensit pada permukaan daerah tersebut. Keberadaaan martensit dipengaruhi oleh komposisi logam dasar dan pengisi serta perbedaan dalam kecepatan difusi karbon. Bila migrasi karbon berkurang/terbatas, kemungkinan formasi martensit juga berkurang. Selain kekerasan, masukan panas yang semakin tinggi dari 1,57 kj/mm menjadi 2,60 kj/mm akan meningkatkan ketahanan korosi dengan menurunnya persentase pengurangan berat. Selain Carrouge dkk (2002) meneliti pengelasan dissimilar baja karbon rendah dan martensitic A-307

stainless steel dengan proses pengelasan GTAW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan struktur mikro pada daerah HAZ yaitu kandungan δ-ferrite ditemukan daerah HAZ lebih besar dari baja paduan tinggi. Juga struktur austenit yang ditemukan pada logam las dan butir kasarnya lebih besar pada daerah HAZ dari paduan baja tinggi.jadi pada penelitian tersebut meramalkan kandungan δ-ferrite pada daerah HAZ dan meramal kandungan δ-ferrite rendah pada daerah HAZ terhadap efek sifat-sifat mekanis dan ketahanan korosi. Pengaruh PWHT pada pengelasan baja tahan karat austenitic dan baja karbon telah dilaporkan beberapa peneliti. Rodriguez, dkk (2003) meneliti tentang pengaruh PWHT terhadap ketangguhan pengelasan dissimilar antara stainless steel dan Cr-Mo steel. Semakin besar suhu PWHT akan terjadi penurunan kekerasan yang signifikan terutama HAZ Cr-Mo steel. Beberapa penelitian,dengan tujuan mempelajari pengaruh Post Weld Head Treatmen(PWHT) telah dilakukan terhadap sifat mekanik dan tegangan sisa pada las-lasan yang berbeda telah dilakukan sepertia: investigasi pengaruh PWHT terhadap sifat mekanik, tegangan sisa pada komponen pengelasan baja stainless. Selain itu juga meneliti Baja plat stainless AISI 304 yang dilas menggunakan las MIG.Post weld heat treatment,annealing dengan beda temperatur peredaman,550 0 C,650 0 C, Penelitian tersebut menyimpulkan adanya peningkatan sifat mekanis material setelah dilakukan perlakuan panas,khususnya pada temperatur peredaman 650 0 C dan semakin lama waktu peredaman dan semakin lambat laju pendinginan akan meningkatkan sifat mekanisnya (Olabi,1996) METODE Material yang dipakai adalah lembaran baja tahan karat austenik seri AISI 304, baja karbon rendah (CS) AISI 1005 dan kawat filler ER 308 diameter 0,8mm dengan komposisi kimia sebagai berikut (ASM Metals Handbook, 2004) : Tabel 1. Komposisi kimia (Wt%) Material C Mn Si P S Cr Ni AISI 304 0.0567 1,25 0,485 0.0989 0.0119 17,9 8,27 AISI 1005 0.018 0.802 0.166 0.054 0.015 0,000 0,273 ER 308 0.08 1.0-2.5 0.60 0.03 0.03 19.5-22.0 9.0-11.0 Proses pengelasan menggunakan mesin las MIG dengan jenis kampuh sambungan alur V dengan sudut 70 0 dan tebal plat 10mm, lebar 20cm dan panjang 25cm,seperti Gambar 1 dibawah ini. Parameter las yang digunakan sebagai berikut : filler ER.308 diameter 0,8 mm, arus (I) 100 Amper, tegangan (E) 19 Volt, masukan Panas (q) 1 kj/mm, kecepatan (V) 2 mm/s dengan gas pelindung Argon. pemanasan dimasukkan dalam oven pemanas listrik diberikan setelah selesai pengelasan dengan variasi temperatur 550 o C dan 650 o C selama 3 jam. 70 10 CS SS 15 2 10 Gambar 1. Geometri sambungan las Gambar 2 memperlihatkan proses PWHT yang meliputi pemanasan pada suhu 550 0 C dan 650 0 C dan ditahan pada suhu tersebut sampai 3 jam dan diikuti dengan pendinginan dalam dapur ( furnance coold ) A-308

Pemanasa n Penahanan 3 jam Pendingi nan Ta=650 0 C Ta=550 0 C Gambar 2. Siklus Thermal Post Weld Wakt Heat Treatment Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode pengujian kekerasan mikro Vickers (VHN) dengan, beban 500 gf dan jarak antar titik 400 µm mulai dari daerah las sampai logam induk seperti pada Gambar 3.Nilai kekerasan dihitung menurut persamaan: HV 1,854 Fi/D 2 (1) Dengan, HV = Nilai kekerasan spesimen = Beban indentasi (i = 1, 2, 3,...) D = Diagonal injakan sisa Gambar 3. Spesimen Uji kekerasan Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sambungan las tak sejenis yang meliputi : batas elastis, kekuatan luluh dan kekuatan tarik sambungan las Gambar 4.Spesimen Uji Tarik JIS 2201, No.07 Untuk menghitung tegangan teknik (engineering stress) pada benda uji dapat diberikan SS persamaan berikut: F (2) A 0 Dengan, = tegangan (kgf/mm 2 ) F = beban (kgf) A o = luas penampang patah (mm 2 ) A-309

PEMBAHASAN Induk CS HAZ Las HAZ Induk SS Gambar.7 Distribusi nilai kekerasan ( VHN ) Uji Kekerasan Vikers Gambar 7 memperlihatkan distribusi kekerasan sepanjang sambungan las tak sejenis. Hasil uji kekerasan microhardness Vickers didapatkan distribusi nilai kekerasan yang berbeda pada masingmasing daerah pengelasan. Kekerasan HAZ baja karbon tanpa PWHT adalah 182,4 VHN. PWHT pada suhu 550 0 C/650 0 C menyebabkan penurunan kekerasan sampai 178 VHN sehingga akan mampu menaikan keuletannya. Sedang nilai kekerasan pada HAZ baja tahan karat mengalami kenaikan setelah PWHT. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya endapan (precipitation) karbida krom diantara batas butir austenite selama proses PWHT pada suhu 550 650 0 C. Presipitat ini mampu menahan gerakan dislokasi ketika material menerima beban luar, sehingga mampu menaikan kekerasan secara sknifikan. Gambar 8. Grafik uji tarik Uji Tarik Hasil uji tarik daerah las,logam induk baja karbon dan logam induk stainless steel terlihat pada Gambar.8, Pada uji tarik, specimen patah pada daerah HAZ halus di bagian baja karbon karena daerah ini mempunyai nilai kekerasan yang lebih rendah. Uji Impak Hasil Uji Impak pada spesimen yang mengalami perlakuan panas paska pengelasan,terlihat kenaikan ketangguhan pada daerah lasan maupun HAZ pada semua variasi temperatur PWHT. Nilai ketangguhan spesimen tanpa PWHT daerah las pada temperature 0 O C sebesar 126J,setelah mendapatkan PWHT daerah las pada temperatur 550 O C dan 650 O C,masing-masing menjadi 144J dan A-310

148J. Dan nilai ketangguhan daerah HAZ sebesar 121J(CS),155J(SS) pada spesimen tanpa PWHT, setelah PWHT pada temperatur 550 O C, masing-masing menjadi 162J(CS),137J(SS)dan pada temperatur 650 O C masing-masing 129J, 140J nilai seperti pada Gambar 9. Berdasarkan data hasil pengujian impak, besarnya ketangguhan mengalami kenaikan karena pengaruh variasi temperaturpwht Gambar 9. Grafik ketangguhan KESIMPULAN Berdasarkan data dan pembahasan dapat simpulkan sebagai berikut: 1. Perlakuan PWHT, akan menurunkan nilai kekerasan pada HAZ baja karbon dibandingkan dengan HAZ baja karbon tanpa PWHT, sehingga mampu menaikkan ketangguhannya (toughness).perlakuan PWHT, akan menaikkan nilai kekerasan pada HAZ baja tahan karat dibandingkan dengan HAZ baja tahan karat tanpa PWHT, hal ini disebabkan adanya endapan (precipitation) karbida krom diantara batas butir austenit. 2. Perlakuan PWHT, kekuatan tarik (tensile strength) dan kekuatan luluh (yield strength) pada sambungan las semakin meningkat pada temperature 550 0 C. 3..Ketangguhan paling besar terjadi pada daerah induk CS 157J dan las 148J pada temperatur 650 0 Cdan ketangguhan terkecil 116J pada daerah induk SS pada temperatur 550 0 C dan 650 0 C Pada suhu rendah dapat menyebabkan patah getas pada baja. Untuk menghindari terjadinya endapan (precipitation) karbida krom diantara batas butir austenit karena pendinginan lambat, maka harus dipilih elektroda dengan kandungan karbon yang rendah. DAFTAR PUSTAKA ASTM.,2003, Metal Test Methods and Analitycal Prosedures,Annual Book of ASTM Standard, Sec. 3, Vol. 03.01, E647-00, pp.615-657, Bar Harbor Drive, Weat Conshohocken. Barnhouse, E.J and Lippold,J.C., 2002, Microstructure Property Relationship in Dissimilar Welds Between Duplex Stainless Steel and Carbon Steel, Supplement to The Welding Journal. Carrouge, D., Badheshia, H. K. D. H. and Wooli, P., 2002, Microstructural Change in High Temperature Heat- Affected Zone of Low Carbon Weld-able 13 %Cr Martensitic Stainless Steels, Department of Materials Science and Metallurgy, University of Cambridge. McPherson N., A. A Study of the Structure of the Dissimilar Submerged Arc Welds. Metallurgical And Materials Transaction. Volume 29A, Marc 1998. Olabi, A.G.,Hasmi,M.S.J,Low Carbon Steel Welded Components After The Application of Pwhts,Jounal of Materials Processing Technology 56,ELSEVIER,1966. Rodriguez, P., Ray, S.K. and Bhaduri, A.K., 2003, Optimation of Post-Weld Heat Treatment, Shadana Journal,Vol 28, 409-430. Wiryo Sumarto, H. Okumura, T., Teknologi Pengelasan Logam, PT. Pradnya Paramita, Jakarta,2000 Suharno, Ilman, M.N dan Jamasri., 2004, Pengaruh Masukan Panas pada Pengelasan Busur Terendam Terhadap Ketangguhan dan Suhu Transisi Baja SM 490, Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin, ISBN: 979-98888-0-8, pp.hal. 36-42. A-311