BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. diminati mahasiswa saat ini, hal ini dikarenakan bahwa rata-rata mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan organisasi dan perusahaan-perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. juga motivasi peneliti melakukan penelitian serta penjelasan mengenai proses

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa eksekutif jurusan akuntansi Universitas Esa Unggul (UEU)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh mahasiswa. Menurut penelitian Basuki (1999) dalam Benny dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

PENGARUH MOTIVASI DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN. PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Kemenkeu mencatat kurang lebih dari enam

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ariani (2004)

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 2 No. 1 Januari 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang masih banyak diminati oleh para mahasiswa di fakultas ekonomi pada

BAB I PENDAHULUAN. antara pekerja pria dan wanita. Perilaku merupakan hasil tindakan sadar dalam

2 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

BAB I PENDAHULUAN. dibidang usaha, hal ini tentu saja tidak luput dari persaingan antara sesama

BAB I PENDAHULUAN. publik. Krisis atau menurunnya kepercayaan dari masyarakat terhadap mutu jasa

BAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

PENGARUH PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI TERHADAP MINAT DAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

Oleh: Andrias Nur Rochim. Dosen Pembimbing: Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Diera global seperti sekarang ini, persaingan dalam usaha semakin terbuka

BAB II LANDASAN TEORI. ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Terdapat lima

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat IAI.

The 2 nd Accounting Conference, 1 st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop Depok, 4-5 November 2008

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sedemikian pesat baik dari segi jumlah, ukuran, maupun. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan (Accountant)

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2008 disebut

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan jasa audit yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tunjung Irmawati B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh akuntan publik menjadi kebutuhan utama sebelum para pengambil kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki komposisi penduduk dalam rentang usia produktif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan dan kemajuan dunia binis. Akuntan bukan hanya sekedar

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyumbang penerimaan Negara dalam rangka kemandirian. sehingga banyak terdapat industri-industri dari berbagai sektor yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. maupun persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa. Auditor memiliki tanggung jawab dalam melakukan audit atas

ABSTRAK Nurrahma Aria Rachman,

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya)

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN dapat bekerja di negara yang termasuk wilayah tersebut dengan lebih

PERTEMUAN 1: AUDIT DAN STANDAR AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. bahwa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, seseorang harus

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh diskriminasi secara struktural dan kelembagaan. Di sebagian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan gelar Akuntan. Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan bahwa lulusan sarjana strata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mereka yang telah menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) nantinnya akan berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak), dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi. Mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah calon akuntan yang nantinya berhak mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Ujian ini merupakan syarat penting untuk mendapatkan izin praktik sebagai akuntan publik. Dengan mengikuti ujian ini, diharapakan calon akuntan di masa depan tidak hanya mahir secara teknis namun juga mahir secara profesional. Dengan demikian, lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) nantinya akan memiliki daya

2 saing sebagai akuntan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sarjana ekonomi dari jurusan akuntansi yang tidak mempunyai predikat akuntan. Akan tetapi, lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) masih relatif rendah di Indonesia. Salah satu contoh rendahnya lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) sebagai penyelenggara Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang pertama (sejak Maret 2003), PPAk FEUI telah menghasilkan 650 lulusan yang telah menjadi akuntan beregister. Dalam Open House PPAk-Maksi FEUI pada 14 Mei 2008, pihak PPAk FEUI menyebutkan bahwa dari angka sebanyak itu, yang merupakan lulusan akuntansi FEUI hanya 25 orang (4%). Angka tersebut menunjukkan perbedaan mencolok antara jumlah keseluruhan mahasiswa yang mengikuti PPAk FEUI dengan jumlah mahasiswa PPAk FEUI yang merupakan lulusan sarjana S1 akuntansi FEUI. Di samping itu, jumlah lulusan S1 Akuntansi FEUI yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) jauh lebih kecil daripada jumlah total lulusan S1 Akuntansi FEUI. Perkembangan ekonomi global telah menimbulkan berbagai resiko audit. Praktek audit menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Tuntutan terhadap profesi akuntan yang profesional dan setara dengan profesi akuntan internasional adalah sebuah keharusan. Saat ini terdapat ketidakseimbangan antara jumlah akuntan profesional dengan kebutuhan pasar. Kebutuhan tenaga akuntan saat ini setara dengan jumlah satuan kerjanya, yakni 21.700 orang (Auditor Utama Keuangan Negara II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Syafri Adnan Baharuddin, 2008). Menurut Sri

3 mulyani (dalam KSAP, 2008) menyatakan bahwa kebutuhan tenaga akuntan dalam mengelola pembukuan proyek dan program di lingkungan pemerintahan sudah sangat mendesak. Minimnya akuntan menyebabkan sebagian besar laporan keuangan di kementerian dan lembaga nondepartemen tidak mampu memenuhi standar akuntansi pemerintah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel pertumbuhan akuntan publik Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Tabel 1.1 Pertumbuhan Akuntan di Indonesia Tahun Jumlah Akuntan Publik Peningkatan/penurunan 2006 889-2007 893 +4 (0,5%) 2008 877-16 (1,8%) 2009 903 +26 (2,9%) 2010 918 +15 (2%) Sumber: www.iaiglobal.or.id Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan akuntan publik di Indonesia masih relatif rendah dengan presentase kenaikkan tiap tahunnya hanya mencapai rata rata 2,5%, angka tersebut tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan akuntan yang semakin meningkat. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ellya Benny dan Yuskar (2006) dan Juwita Hariyani (2009) mengkaji minat mahasiswa akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dari posisi motivasi karir, kualitas, dan ekonomi. Ada hal yang menarik dari penelitian Ellya Benny dan Yuskar (2006) dan

4 Juwita Hariyani (2009) dimana adanya perbedaan dari hasil penelitian yang mereka lakukan. Ellya Benny dan Yuskar (2006) menyimpulkan bahwa motivasi kualitas dan karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), sedangkan Juwita Hariyani (2009) menyimpulkan bahwa motivasi karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), motivasi kualitas dan ekonomi tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Selain melihat dari sudut motivasi, Gender diartikan sebagai perbedaan sifat, peranan, fungsi, dan status antara laki-laki dan perempuan yang tidak berdasarkan pada perbedaan biologis, tetapi berdasarkan pada relasi sosial budaya yang dipengaruhi oleh struktur masyarakatnya yang lebih luas. Gender merupakan hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Profesi akuntan publik ini biasanya didominasi oleh pria karena pekerjaan di KAP membutuhkan sikap yang agresif, independen, berorientasi pada pekerjaan dan bertanggung jawab dan sifat-sifat ini kebanyakan dimiliki oleh pria. Dalam profesi ini sering terjadi diskriminasi bagi wanita. Wanita dinilai memiliki tingkat turnover yang lebih tinggi, apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Wanita juga lebih sulit mendapatkan promosi daripada pria. Sifat wanita juga lebih fleksibel sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja daripada pria. Hal ini membuktikan bahwa wanita juga memiliki kesempatan untuk bekerja di KAP seperti

5 pria. Untuk itu, KAP perlu menetapkan suatu kebijakan khusus bagi mereka yang sudah berkeluarga terutama wanita sehingga mereka bisa tetap bekerja tanpa mengabaikan tanggung jawabnya pada keluarga. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan pengujian kembali dengan menambah variabel penelitian tentang pengaruh motivasi dan gender terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), khususnya program studi akuntansi UPI Bandung. Maka dari itu penelitian ini diberi judul Pengaruh Motivasi dan Gender Terhadap Minat Lulusan Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam rumusan pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh motivasi dan seberapa besar pengaruhnya terhadap minat lulusan akuntansi untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)? 2. Apakah ada perbedaan minat lulusan laki-laki dan perempuan terhadap minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)? 3. Bagaimana pengaruh motivasi dan gender terhadap minat lulusan akuntansi untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?

6 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud dari adanya penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang motivasi mahasiswa akuntansi khususnya program studi akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung terhadap minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 1.3.2. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap minat lulusan akuntansi UPI Bandung untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat lulusan laki-laki dan perempuan terhadap minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 3. Mengetahui apakah motivasi dan gender mempengaruhi minat lulusan akuntansi UPI Bandung untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Secara teoritis menambah bukti empiris mengenai pengaruh motivasi, biaya pendidikan, lama pendidikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

7 mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sehingga Teori Pendidikan Akuntansi semakin berkembang. 2. Secara praktis memberikan informasi dan referensi bagi institusi pendidikan mengenai cara untuk meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dalam kaitannya dengan motivasi, biaya pendidikan dan lama pendidikan.