CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN

AKTIVA TETAP BERWUJUD

PENYUSUTAN (Depreciation)

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI)

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA

BAB II LANDASAN TEORI

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. MUJUR INDO PERFORMA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM DIII BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Sri Wahyuni Mustafa¹ Hasriani Aripin²

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA CV WIDITAMA MANDIRI. Hartono Saputra Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

ANALISIS COST OF CAPITAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. rugi laba. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap dalam

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tesebut. Dengan demikian

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets)

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Laba Perusahaan PT. Hutama Trans Kencana

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : KK KOORDINATOR MATA KULIAH : IMAM SUBAWEH, SE.AK, MM

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya.

JURNAL KOMPILEK. Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi. [Vol 2, No. 2] Hal Desember 2010 ISSN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah di berbagai sektor perekonomian. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini. menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya

KUIS & SOAL PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI & ESTIMASI & KOREKSI

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP MESIN PADA PT BABA RAFI INDONESIA OUTLET NGINDEN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan yang semakin baik (growth),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERLAKUAN ASET TETAP PADA PERUSAHAAN ROTI PRIMA DONUTS BERDASARKAN STANDART AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB II LANDASAN TEORI

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS (TANAMAN KOPI) PADA PT. WAHANA GRAHA MAKMUR - SURABAYA

ANALISIS METODE ECERAN UNTUK KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN (Studi Kasus pada Diva Swalayan Kediri)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

EVALUASI PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung) Erlin Ernawati Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK. Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan. Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi lebih jauh mengenai penerapan metode penyusutan aktiva tetap sesuai dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Aktiva tetap dalam penyajiannya, membebankan biaya penyusutan yang dimiliki secara konsisten pada setiap periode dengan menggunakan metode yang dianggap sesuai untuk diterapkan. Metode penyusutan yang digunakan harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan teori akuntansi yang berlaku umum yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode jumlah unit. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar aktiva tetap, daftar nilai perolehan aktiva tetap, daftar umur ekonomis aktiva tetap, neraca dan laporan laba rugi tahun 2011. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan alat analisis yang digunakan adalah metode garis lurus. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perhitungan penyusutan aktiva tetap menurut perusahaan dengan yang sebenarnya. Perbedaan tersebut mengakibatkan penyajian neraca dan laporan laba rugi juga berbeda serta berpengaruh terhadap laba bersih pada perusahaan sebesar Rp 345.004.228. Menurut laporan laba rugi sebenarnya pada metode garis lurus tercatat laba bersih sebesar Rp306.588.488. Kata kunci : metode penyusutan aktiva tetap, laba, neraca, laporan laba rugi PENDAHULUAN Dalam menghadapi dunia usaha yang persaingannya semakin ketat sebuah perusahaan dituntut untuk memiliki suatu tujuan yang akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dalam pencapaian tujuan tersebut suatu perusahaan harus mampu menggerakkan roda perusahaannya dengan baik. Tujuan setiap perusahaan adalah untuk mencapai laba yang optimal atas investasi yang ditanamnya. Adapun investasi tersebut adalah dalam bentuk aktiva tetap. Dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan tersebut, pihak perusahaan harus secara cermat dan tepat dalam mengelola aktiva tetap, baik dalam segi penggunaan, pemeliharaan maupun pencatatannya. Hal ini 6 disebabkan karena aktiva memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun, sehingga dengan berjalannya waktu, maka nilai aktiva harus dibebankan dengan tepat. Perusahaan kacang shanghai panda adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan ringan yang berada di Tulungagung. Perusahaan ini mulai memasarkan produk di pasar lokal pada daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Permasalahan yang terjadi adalah dalam proses produksi perusahaan masih mendapatkan kendala diantaranya kurangnya tingkat kedisiplinan tenaga kerja, kurangnya pemasaran produk sehingga menghambat tingkat penjualan serta masalah dalam penentuan harga jual produk. Pihak manajemen perusahaan biasanya

mengandalkan pengalaman yang diperoleh dimasa lalu dalam kekurangan atau kesalahan dalam pengklasifikasian dan pembebanan elemen - elemen biaya untuk menentukan harga jual produk secara tepat. Permasalahan yang terjadi lainnya adalah khususnya menyangkut aktiva tetap berwujudnya, yaitu dalam pencatatan aktiva tetap perusahaan sudah melakukan penyusutan tetapi aktiva tetap yang dilaporkan oleh perusahaan sebesar harga belinya saja. Penilaian harga perolehan aktiva tetap tidak disertai dengan biaya - biaya lainnya sampai aktiva tetap tersebut siap dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Aktiva tetap yang diperoleh perusahaan memang seharusnya dilakukan penyusutan secara periodik untuk mengetahui nilai bukunya pada akhir periode akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan didalam neraca berupa akumulasi penyusutan serta dalam laporan rugi laba berupa beban penyusutan. Dalam pelaporannya rekening beban penyusutan tidak ada yang menyebabkan biaya menjadi lebih kecil sehingga laba yang dihasilkan menjadi lebih besar dari yang sebenarnya. Akuntansi aktiva tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan dalam menilai aktiva tetap berwujud dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup material karena nilai investasi yang ditanamkan pada aktiva tetap relatif besar mengingat pentingnya akuntansi aktiva tetap dalam laporan keuangan. Maka perlakuannya harus berdasarkan pada standar akuntansi keuangan (PSAK No. 16). Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan perbaikan pada akuntansi aktiva tetapnya. Aktiva tetap dalam penyajiannya seharusnya membebankan biaya depresiasi yang dimiliki secara konsisten pada setiap periode dengan menggunakan metode yang dianggap sesuai untuk diterapkan. Yaitu metode garis lurus, saldo menurun ataupun metode jumlah unit agar diketahui nilai sisanya pada akhir periode. Sebab jika pihak perusahaan salah dalam menentukan metode penyusutan, maka akan menghasilkan alokasi biaya penyusutan yang berbeda yang akan berpengaruh terhadap beban usaha yang kemudian berimbas pada besar kecilnya laba yang diperoleh. Oleh karena itu pihak perusahaan harus jeli dalam hal penentuan biaya reparasi dan pemeliharaan, apakah biaya biaya tersebut dalam keadaan stabil atau malah semakin meningkat yang nantinya akan berpengaruh terhadap laba yang diperoleh. Penelitian ini penting dilakukan agar perusahaan dapat membuat laporan keuangan dengan layak dan diharapkan mampu memberikan informasi kepasa pihak pihak yang membutuhkannya guna menilai kemampuan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas sudah terlihat akan pentingnya perlakuan terhadap metode penyusutan aktiva tetap. Akan tetapi pada kenyataannya penggunaan metode tersebut masih belum dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul EVALUASI PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN (Studi kasus pada perusahaan kacang shanghai Panda Tulungagung). Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana pengaruh metode penyusutan terhadap aktiva tetap dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode penyusutan terhadap aktiva tetap dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. 7

METODOLOGI PENELITIAN Obyek penelitian Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung berada di Desa Tapan, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung. Peneliti memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dapat dilaksanakan pada perusahaan yang bersangkutan dan manajemen perusahaan bersedia menerima kegiatan penelitian yang dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi perusahaan. Metode analisis Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan menganalisis data yang berbentuk angka dan dalam menentukan bagaimana permasalahan yang diteliti dengan cara : 1. Menghitung penyusutan menggunakan metode garis lurus dengan rumus: Harga perolehan nilai sisa = Beban penyusutan Estimasi umur ekonomis 2. Membandingkan perhitungan penyusutan garis lurus dari peneliti dan perusahaan 3. Membandingkan laporan laba rugi dengan garis lurus dari peneliti dan perusahaan 4. Membuat analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perusahaan kacang shanghai Panda Tulungagung merupakan perusahaan yang merupakan Perusahaan yang memproduksi makanan ringan yaitu kacang shanghai. Perusahaan ini merupakan perusahaan perorangan yang dipimpin oleh Bapak Imam. Perusahaan ini berdiri secara resmi dengan ijin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan nomer ijin SP. 429/13.24/1998. Pada mulanya perusahaan tersebut sangat sederhana peralatan produksi yang digunakan sangat sedikit. Berkat keuletan, kemampuan serta kerja keras pemilik perusahaan dan karyawannya maka perusahaan tersebut makin berkembang. Peralatan yang dimiliki perusahaan untuk berproduksi semakin banyak, sehingga proses produksi perusahaan untuk berproduksi semakin banyak, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki juga semakin banyak dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.aktiva tetap merupakan suatu yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya. Tetapi kadang-kadang ada perusahaan yang kurang memperhatikan aspek-aspek aktiva tetap dengan seksama. Aktiva tetap dalam perusahaan sangatlah penting, disamping langsung digunakan dalam kegiatan perusahaan juga menuju kelangsungan tetap jumlah nilai keseluruhan aktiva dikurangi jumlah keseluruhan penyusuutan. Faktor-faktor yang berpengaruh pada Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung adalah sebagai berikut : 1. Pihak perusahaan kurang menyadari akan pentingnya mengkaji laporan keuangan. 2. Pihak perusahaan kurang menyadari pentingnya penilaian dan pelaporan aktiva tetap. 3. Kurang adanya tenaga yang mampu mengelola aktiva tetap yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Sebagai akibat dari faktor-faktor didalam perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : Karena belum adanya pelaksanaan penyusutan yang benar serta belum adanya penyajian aktiva tetap di neraca dan laporan laba rugi secara tepat. Hal-hal tersebut akan berpengaruh terhadap besar kecilnya laba bersih perusahaan. Aktiva tetap yang digunakan oleh Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung antara lain: 8

a. Tanah b. Bangunan c. Inventaris kantor d. Kendaraan e. Mesin dan peralatan Aktiva tetap tersebut diats diperoleh dengan membeli tunai dan ada yang diperoleh dengan pembelian secara kredit. Pihak Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung menggunakan kebijaksanaan penyusutan aktiva sebagai berikut : 1. Menggunakan metode prosentase tetap dari harga belinya/faktur dengan rumus : per tahun Metode ini adalah metode garis lurus dan didasarkan pada kemudahan perhitungannya dan secara luas digunakan dalam perusahaan pada umumnya. 2. Untuk masing-masing aktiva tetap yang ditentukan prosentase penyusutan tiap tahun sebagai berikut : a. Bangunan 5 % b. Kendaraan 12,5 % c. Inventaris kantor 10 % d. Mesin dan Peralatan 25 % Adapun mengenai apakah suatu aktiva setelah masa penyusutan berakhir masih mempunyai nilai atau jual, perusahaan tidak mengestimasikan nilai residu dari masingmasing aktiva tetap yang disusutkan. Dalam rangka penyusutan laporan keuangan khususnya neraca, aktiva tetap disajikan sebesar harga fakturnya. Pihak Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung belum pernah melakukan penilaian kembali atas aktiva tetap. Membandingkan Perhitungan Penyusutan Garis Lurus Dari Peneliti Dan Perusahaan 1. Perbedaan rumus penyusutan aktiva tetap Perusahaan menggunakan metode garis lurus dengan rumus: Biaya penyusutan aktiva tetap per tahun = Dan peneliti menggunakan metode garis lurus dari buku Warren dengan rumus: Harga perolehan nilai sisa = Beba penyusutan Estimasi umur ekonomis Metode garis lurusmenghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat asset tetap. 2. Perusahaan kacang shanghai Panda Tulungagung melakukan penilaian aktiva tetap dengan menggunakan harga beli / faktur sedangkan menurut peneliti berdasarkan harga perolehan. 3. Menurut perusahaan penyusutan yang dihasilkan sebesar Rp 67.455.000 sedangkan menurut perhitungan peneliti penyusutan yang dihasilkan sebesar Rp 69.945.835 Dari penyajian laporan laba rugi tersebut terdapat perbedaan laporan laba rugi perusahaan kacang shanghai panda tulungagung dengan yang peneliti sajikan yaitu pada laba bersihnya disebabkan karena beban penyusutan tidak diakui dalam laporan laba rugi perusahaan yaitu pada perusahaan Rp 345.004.228. Sedangkan dalam laporan laba rugi sebenarnya beban penyusutan harus diakui sesuai dengan jumlah tercatatnya sehingga laba bersih menjadi turun, yaitu sebesar Rp 306.588.488. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Perusahaan Kacang Shanghai Panda Tulungagung belum melakukan penilaian aktiva tetap sebesar harga perolehannya. 9

2. Perusahaan menggunakan kebijaksanaan penyusutan aktiva tetap menggunakan metode prosentase tetap dari harga belinya/faktur dengan metode garis lurus untuk tujuan pelaporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan adalah sebesar Rp 345.004.228. Menurutpeneliti, perhitungan metode garis lurus sesuai dengan teori akuntansi menghasilkan laba bersih sebesar Rp 306.588.488. 3.Perhitungan penyusutan metode garis lurus menurut perusahaan dianggap kurang benar karena tidak sesuai dengan teori akuntansi yang bisa diterima umum. Sehingga, pengaruhnya akan menghasilkan laba bersih yang tinggi. Saran 1. Dalam melakukan penyusutan aktiva tetap, perusahaan seharusnya mengikuti kaidah aturan yang berlaku umum sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia. 2. Penilaian aktiva tetap seharusnya dinilai sebesar harga perolehannya. 3.Dalam menggunakan metode penyusutan, hendaknya pihak perusahaan mempertimbangkan faktor factor fisik dari aktiva tetap yang bersangkutan dan bisa diterapkan secara konsisten. 4. Perhitungan penyusutan yang kurang tepat akan berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan, sehingga perlu melakukan pembenahan perhitungan penyusutan yang benar. Dunia, A. Firdaus (2005), Pengantar Akuntansi, Edisi Kedua, Yogyakarta; FEUI Ikatan Akuntan Indonesia (2009), Standart Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Indriantoro, Nur, Bambang Supomo (2009), Metodologi Penelitian Untuk Bisnis dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE Kieso E. Donald, Weygandt, Warfield (2002), Akuntansi Intermediate, (Jilid 2), Edisi Kesepuluh, Jakarta: Erlangga DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki (2004), Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta: BPFE Cannon, P. Joseph, William, Jerome (2008), Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global (Buku satu), Edisi Keenambelas, Jakarta: Salemba Empat 10