ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Agustus Volume V - No.

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Buletin Meteorologi Penerbangan Edisi XXVII, Maret 2017 I. PENDAHULUAN

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

Oleh Tim Agroklimatologi PPKS

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juni Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Mei Volume V - No.

TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DI KOTA PONTIANAK TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

Buletin Informasi Cuaca Iklim dan Gempabumi Edisi Nopember 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. September Volume V - No.

Transkripsi:

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA 1. TINJAUAN UMUM 1.1. Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2. Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Februari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3. Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal () : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

1.4. Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu: a. enteng (tipis) : nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. sedang : nilai curah hujan antara 13-38 mm/jam c. lebat : nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1.5. Cuaca Ekstrim Yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin > 45 km/jam dan suhu udara > 35 o C atau < 15 o C Curah hujan ekstrim: Curah hujan dengan intensitas > 50 mm/hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan > 100 mm/hari. (Jaja Supriatna, diklat meteorologi Publik 2008) 1.6. SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukkan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7. DMI (Dipole Model Index) Fenomena DMI yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka air laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika. Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan

1.8. Peta Rata-rata Curah Hujan Gambar 1. Peta Rata-rata Hujan Bulan Juni Prop. Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Rata-rata Hujan Bulan Agustus Prop. Banten dan DKI Gambar 3. Peta Rata-rata Hujan Bulan Juni Prop. Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Rata-rata Hujan Bulan Juni Prop. Banten dan DKI Jakarta

2. ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari stasiun/pos hujan di propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Oktober 2011 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1. Analisis Sifat Hujan Bulan Juni 2011 SIFAT HUJAN Bawah Normal () Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH DKI Jakarta bagian Tengah, Kota Tangerang bagian selatan, Kota Tangerang Selatan, Kab.Serang bagian tengah, Kota Serang, Kab.Pandeglang bagian utara dan selatan, Kab.Lebak bagian tengah dan selatan. Kab.Tangerang bagian tengah, Kab.Serang bagian selatan, Kab.Pandeglang bagian utara, Kab.Lebak bagian utara. DKI Jakarta bagian utara, Kab.Tangerang bagian barat daya, Kota Cilegon, Kab.Pandeglang bagian tengah, Kab.Lebak bagian barat daya. Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan Juni 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

2.2. Analisis Curah Hujan Bulan Juni 2011 CURAH HUJAN Rendah (0-100mm) Menengah (101-300mm) Tinggi (301-400 mm) Sangat Tinggi (>401 mm) WILAYAH DKI Jakarta, Kab.Tangerang bagian utara, Kota Tangerang bagian utara, Kab.Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kab.Pandeglang bagian tengah, Kab.Lebak bagian tengah dan timur Kab.Tangerang bagian selatan, Kab.Pandeglang bagian utara dan selatan, Kab.Lebak bagian utara dan selatan - - Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Juni 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

2.3. Informasi Cuaca/Iklim Ekstrim Bulan Juni 2011 KRITERIA TERJADI TANGGAL Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu udara > 35 o C - Suhu udara < 17 o C - Kelembaban udara < 40% - Curah hujan harian > 100 mm Jakarta - Setiabudi Timur, 1 Mei 2011; 112 mm 2.4. Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juni 2011 Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juni 2011 (mm) Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam mm 10.0 26.0 26.0 26.0 26.0 26.0 26.0 Tanggal 29 29 29 29 29 29 29 Curah hujan maksimum pada bulan Juni 2011 tercatat pada tangggal 29. Besar curah hujan maksimum untuk periode 5 menit-an adalah 10.0 mm, sedangkan untuk periode 30 menit-an sampai dengan 12 jam-an adalah sebesar 26.0 mm Gambar 7. Intensitas hujan harian pada area Pondok Betung bulan juni 2011 Dari gambar di samping diketahui bahwa intensitas hujan harian bulan Juni 2011 untuk kategori enteng terjadi sebesar 54%, sedang terjadi sebesar 7% dan kategori lebat terjadi sebesar 3%. Kejadian hujan dengan nilai TTU terjadi sebesar 3% dan kejadian tidak ada hujan adalah sebesar 33%.

Gambar 8. Suhu udara harian pada area Pondok Betung bulan juni 2011 Grafik di atas menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata bulan Juni 2011 berkisar 26.3-29.2 o C dan bernilai maksimum pada tanggal 3 sebesar 29.2 o C dan bernilai minimum pada tanggal 30 sebesar 26.3 o C. Suhu udara maksimum absolut terjadi pada tanggal 15, 17 dan 21 sebesar 34.0 sedangkan suhu udara minimum absolut terjadi pada tanggal 18 sebesar 23.4 o C. Gambar 9. Kelembaban udara harian pada area Pondok Betung bulan juni 2011

Kelembaban udara yang terjadi pada bulan Juni 2011 memiliki nilai rata-rata 65-88%. Kelembaban udara bernilai maksimum pada tangggal 28 sebesar 88% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 18 sebesar 65%. Gambar 10. Penguapan Udara pada area Pondok Betung bulan Juni 2011 Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Juni 2011 sebesar 3,8 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 10 sebesar 5,7 mm dan bernilai minimum pada tanggal 7 sebesar 1,8 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terkur pada ruangan (Pitche) rata-rata sebesar 3,3 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 27 sebesar 5,0 mm dan bernilai minimum pada tanggal 29 sebesar 1,2 mm. Gambar 11. Windrose area Pondok Betung bulan Juni 2011

Windrose bulan Juni 2011 menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut berasal dari arah utara dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori calm sebesar 0%, 0-2 knots sebesar 13,3%, 2-4 knots sebesar 80% dan 4-6 knots sebesar 6,7%, Gambar 12. Temperatur Tanah Gundul dan tanah Berumput Rata-rata pada area Pondok Betung bulan Juni 2011 Gambar 13. Lama Penyinaran Matahari Harian pada area Pondok Betung Juni 2011

Dari gambar di atas terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan Juni 2011 bernilai maksimum pada tanggal 25 sebesar 98% dan bernilai minimum pada tanggal 15 sebesar 0%. 2.5. Data Iklim bulan Juni 2011 Stasiun BMKG Propinsi DKI Jakarta No 1 2 3 Pos Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Stasiun Meteorologi Cengkareng Stasiun Maritim Tanjung Priuk Temperatur ( o C) Lama Hujan Kelembaban Penyinaran Ratarata (mm) Hujan Jumlah Hari Maks Min Udara (%) Matahari (%) 28.0 33.3 24.6 75 59 76 6 27.6 31.8 24.0 74 14 60 8 28.7 32.3 26.0 73 14 103 6

3. PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 3.1. Kondisi Dinamis Atmosfer secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan akhir bulan Juli 2011 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia masih dalam kondisi hangat tetapi terus memiliki kecenderungan yang terus menurun. Saat ini kisaran SML perairan Indonesia mencapai 27-29 o C (gambar 14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai bulan Juni 2011 memiliki nilai kecenderungan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan diprakirakan pada bulan berikutnya akan memiliki kecenderungan yang berfluktuatif pada nilai 0-0.4, artinya masih dalam batas normalnya (gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 masih memiliki nilai anomali negatif serta memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Pada bulan Juni meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu bernilai anomali masih di sekitar -0.2 o C dan diprakirakan mulai Juli 2011 akan terus cenderung konstan pada nilai -0.3 o C (gambar 15-a). Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengndikasikan wilayah Samudera Hindia mengalami pendinginan suhu yang cukup signifikan, kemudian Indonesia pada umumnya juga memiliki kecenderungan penurunan SML, demikian juga wilayah Pasifik mengalami penurunan SML. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Juli 2011 dan (b) Dipole Mode Pola angin di Indonesia secara umum mulai didominasi oleh pola angin timuran. Hal tersebut terlihat dari nilai anomali SML yang berimplikasi terhadap pola tekanan udara di wilayah utara perairan Indonesia yang memiliki anomali tekanan udara yang lebih negatif dibandingkan dengan wilayah perairan selatan Indonesia. Anomali SML di wilayah perairan Indonesia pada

kondisi terkini per tanggal 17 Juli 2011 memiliki penjalaran anomali yang negatif mulai dari perairan utara Australia ke perairan selatan Jawa hingga perairan Laut Cina Selatan. Hal tersebut mengindikasikan akan meningkatnya kecepatan angin di wilayah Jawa pada umumnya menandai masuknya musim kemarau di wilayah Indonesia (gambar 15-b). Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali SST Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) memperlihatkan adanya anomali OLR yang bervariasi mulai positif dan negatif. Wilayah yang memiliki anomali positif dominan terjadi di wilayah perairan barat Sumatera mulai pertengahan Juli dan nilai negatif dominan terjadi di wilayah Indonesia secara keseluruhan. Nilai anomali negatif di sekitar perairan Indonesia akan terus terjadi hingga awal bulan Agustus tetapi sebaran dominannya terjadi di wilayah Indonesia bagian utara. Hal terseut mengindikasikan bahwa konsentrasi awan akan masih terkonsentrasi di bagian utara Indonesia sampai bulan tersebut. Sebaliknya, adanya defisit uap air juga masih terjadi terus di wilayah Pasifik dan Afrika (gambar 16-b), prakiraan anomali SML tiga bulanan yaitu September-Oktober-Nopember 2011 mengindikasikan masih adanya penurunan suhu muka laut di wilayah Pasifik, kemudian wilayah perairan Afrika mulai meningkat sedangkan Indonesia masih menurun sehingga hal tersebut mengindikasikan masih defisitnya uap air di wilayah Indonesia (gambar 16-a). Gambar 16. (a) Prakiraan Anomali Suhu Muka September-Nopember 2011 dan (b) OLR

3.2. Prakiraan Kondisi Hujan sampai Bulan Oktober 2011 Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer global serta regional maka diprakirakan untuk wilayah DKI Jakarta memiliki kondisi anomali hujan bulan September-Oktober-Nopember 2011 diprakirakan positif dengan konsistensi nilai anomali mencapai 0.3 s/d 0.6 mm/hari (gambar 17). Keadaan cuaca pada bulan Juli untuk wilayah Indonesia pada umumnya kondisinya mulai mengalami penurunan intensitas curah hujan seiring sudah masuknya musim kemarau. Kondisi cuaca cerah hingga cerah berawan dan terkadang masih memiliki potensi hujan dengan intensitas ringan pada malam hari mendominasi tetapi umumnya kondisi cuacanya pada pagi hari masih dengan keadaan cerah dan cerah berawan. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan September s/d Nopember 2011 3.3. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2011 SIFAT HUJAN Bawah Normal () Normal Atas Normal (AN) WILAYAH DKI Jakarta bagian Selatan, Kab.Tangerang bagian utara, Kota Tangerang Selatan, Kab. Serang bagian utara, Kota Cilegon, Kab. Pandeglang bagian tengah, Kab. Lebak bagian tengah DKI Jakarta bagian tengah, Kab. Serang bagian utara, Kab. Pandeglang bagian tengah, Kab. Lebak bagian tengah DKI Jakarta bagian timur, Kota Tangerang, Kab. Tangerang bagian tengah, Kab. Serang bagian selatan, Kab. Pandeglang bagian utara dan selatan, Kab. Lebak bagian utara dan selatan

Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan bulan Agustus 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3.4. Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2011 CURAH HUJAN Rendah (0-100mm) Menengah (101-300mm) Tinggi (301-400 mm) Sangat Tinggi (>401 mm) WILAYAH DKI Jakarta, Kab.Tangerang bagian tengah dan utara, Kab.Serang bagian tengah, Kab.Pandeglang bagian tengah, Kab.Lebak bagian tengah Kota Tangerang, Kab.Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang Selatan, Kab. Serang bagian selatan, Kab.Pandeglang bagian utara, Kab.Lebak bagian utara Kab.Pandeglang bagian selatan, Kab.Lebak bagian selatan Ujung Kulon

Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan bulan Agustus 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3.5. Prakiraan Sifat Hujan BulanSeptember 2011 SIFAT HUJAN Bawah Normal () Normal Atas Normal (AN) WILAYAH DKI Jakarta bagian tengah dan selatan, Kab.Tangerang bagian tenggara, Kab. Serang bagian utara, Kab. Lebak bagian tengah, tenggara dan barat, Kab. Pandeglang bagian tengah DKI Jakarta bagian barat laut dan timur laut, Kab. Tangerang, Kab. Serang bagian tengah, timur, selatan dan barat, Kab. Lebak bagian tengah dan utara, Kab. Pandeglang bagian selatan dan utara DKI Jakarta bagian timur laut, Kota Tangerang, Kab. Serang bagian tenggara dan barat daya, Kab. Lebak bagian timur laut, Kab. Pandeglang bagian selatan dan utara

Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan bulan September 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3.6. Prakiraan Curah Hujan Bulan September 2011 CURAH HUJAN Rendah (0-100mm) Menengah (101-300mm) Tinggi (301-400 mm) Sangat Tinggi (>401 mm) WILAYAH DKI Jakarta, Kab.Tangerang, Kab.Serang, Kab.Pandeglang bagian tengah, timur dan barat DKI Jakarta bagian timur dan barat, Kab.Tangerang bagian barat daya, Kab. Serang bagian selatan, barat dan barat laut Kab. Serang bagian barat laut, Kab.Pandeglang bagian barat daya Kab.Pandeglang bagian barat daya

Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan bulan September 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3.7. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Oktober 2011 SIFAT HUJAN Bawah Normal () Normal Atas Normal (AN) WILAYAH DKI Jakarta bagian tengah dan utara, Kab. Serang bagian tengah, Kab. Pandeglang bagian utara, Kab. Lebak Kab. Serang bagian timur, Kab. Pandeglang bagian timur, Kab. Lebak bagian barat DKI Jakarta bagian selatan, Kab. Tangerang, Kota Tangerang bagian utara, Kab. Serang bagian utara, Kota Serang, Kota Cilegon, Kab. Pandeglang bagian selatan

Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan bulan September 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3.8. Prakiraan Curah Hujan Bulan Oktober 2011 CURAH HUJAN Rendah (0-100mm) Menengah (101-300mm) Tinggi (301-400 mm) Sangat Tinggi (>401 mm) WILAYAH DKI Jakarta, Kab.Tangerang bagian utara, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab.Serang bagian utara, Kota Serang, Kab.Pandeglang bagian tengah, Kab. Lebak bagian tengah dan selatan Kab.Tangerang bagian selatan, Kab. Serang bagian selatan, Kota Cilegon, Kab.Pandeglang bagian utara dan selatan, Kab. Lebak bagian utara Kota Cilegon, Ujung Kulon -

Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan bulan Oktober 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4. PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Agustus dan September 2011 propinsi DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.2. Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2011 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir bulan Agustus 2011 Propinsi DKI Jakarta Wilayah potensi banjir untuk bulan Agustus 2011 di wilayah DKI Jakarta diprakirakan dalam kondisi Aman.

4.3. Prakiraan Potensi Banjir Bulan September 2011 Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir bulan September 2011 Propinsi DKI Jakarta Wilayah potensi banjir untuk bulan September 2011 di wilayah DKI Jakarta diprakirakan dalam kondisi Aman.

Lampiran 1. Analisa Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan Juni 2011 ANALISA HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA BULAN : JUNI 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT 1. BMKG Kemayoran 75 64 86 60 2. Pondok Betung (BMKG) 118 100 136 76 3. Tanjung Priok (BMKG) 54 46 62 103 AN DKI JAKARTA 4. Cengkareng (BMKG) 51 43 59 60 AN 5. Halim 98 83 113 14 6. Pakubuwono 125 106 144 26 7. Kedoya Selatan 159 135 183 83 Keterangan: X : rata-rata curah hujan bulanan (mm); tahun 1981-2010 N : normal curah hujan (antara 0.85X 1.15X) RR : curah hujan bulan berjalan (mm)

Lampiran 2. Analisa Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan Agustus 2011 ANALISA HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA BULAN : AGUSTUS 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT 1. BMKG Kemayoran 61 52 70 53 N 2. Pondok Betung (BMKG) 137 116 158 107 3. Tanjung Priok (BMKG) 38 32 44 19 DKI JAKARTA 4. Cengkareng (BMKG) 52 44 60 36 5. Halim 34 29 39 36 N 6. Pakubuwono 70 60 81 41 7. Kedoya Selatan 83 71 95 104 AN Keterangan: X : rata-rata curah hujan bulanan (mm); tahun 1981-2010 N : normal curah hujan (antara 0.85X 1.15X) RR : prakiraan curah hujan (mm)

Lampiran 3. Analisa Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan September 2011 ANALISA HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA BULAN : SEPTEMBER 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT 1. BMKG Kemayoran 53 45 61 16 2. Pondok Betung (BMKG) 136 116 156 15 3. Tanjung Priok (BMKG) 43 37 49 42 N DKI JAKARTA 4. Cengkareng (BMKG) 36 31 41 34 N 5. Halim 53 45 61 38 6. Pakubuwono 112 95 129 30 7. Kedoya Selatan 105 89 121 118 N Keterangan: X : rata-rata curah hujan bulanan (mm); tahun 1981-2010 N : normal curah hujan (antara 0.85X 1.15X) RR : prakiraan curah hujan (mm)

Lampiran 4. Analisa Hujan Wilayah DKI Jakarta Bulan Oktober 2011 ANALISA HUJAN WILAYAH DKI JAKARTA BULAN : OKTOBER 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT 1. BMKG Kemayoran 53 45 61 28 2. Pondok Betung (BMKG) 136 116 156 20 3. Tanjung Priok (BMKG) 43 37 49 26 DKI JAKARTA 4. Cengkareng (BMKG) 36 31 41 101 AN 5. Halim 53 45 61 48 N 6. Pakubuwono 112 95 129 121 N 7. Kedoya Selatan 105 89 121 88 Keterangan: X : rata-rata curah hujan bulanan (mm); tahun 1981-2010 N : normal curah hujan (antara 0.85X 1.15X) RR : prakiraan curah hujan (mm)

Lampiran 5. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan