Devi Tirttawirya FIK UNY 1

dokumen-dokumen yang mirip
BUDAYA KERJA & KERJASAMA TIM. Modul Pelatihan. Dr. Jaka Warsihna, M.Si KEMDIKBUD. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan

2

Team Building & Manajeman Konflik

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

Organisasi yang baik, selain harus memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

Tinjauan Buku. Tinjauan :

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN

MEMBANGUN KREATIVITAS. Devi Tirtawirya TIM

Belum SUKSES 24 JAM 24 JAM SUKSES

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah.

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

ATTITUDE. Disciple - Attitude

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN QUANTUM TEACHING M.Gade*

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda Modul ke:

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

Perubahan Untuk Diri sendiri dan mereka yang dipimpin

KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

Victorious Living #3 - Hidup Berkemenangan #3 MAKING A CHANGE IN YOUR LIFE MENGUBAH HIDUP ANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

Reflections for managers

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk

memanfaatkan peluang yg diyakini memiliki prospek, ntah itu karena

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 03FIKOM CREATIVE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

Steven V. DelGrosso, PMP IBM Business Consulting Services. Disiapkan oleh: Suharyadi, Arissetyanto N, Purwanto, & Maman F.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

106 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN ETIKA BISNIS & PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada

Baba 7. Etika Bisnis

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan

DAFTAR ISI FILOSOFI PEMBELAJARAN I. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 12/19/2013

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

Pertanyaan yang perlu direnungkan oleh calon wirausaha

BAHAN AJAR / MATERI PELENGKAP MODUL DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. III DINAMIKA KELOMPOK. Oleh :

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

2. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

MEMBANGUN SIKAP DAN ETOS KERJA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

Mengapa setiap orang bisa dan mampu menjadi pemimpin?

Richard Smithson C.C. Sample

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Disiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

1) Nasionalis. 2) Pemberani

Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

Transkripsi:

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan bersama..contoh : tim basket, tim sepak bola, tim paskibraka dan sebagainya, jelasmerupakan sebuah kelompok yang secara spesifik memiliki tujuan tertentu. Sebuah tim akan bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing, jika tim itu mau berhasil. Tidak sekedar itu tetapi harus ada seorang pemimpin yang mampu mengatur dan membagi tugas dengan baik. Menurut Siti Salimah (2009) Tim pemenang adalah apabila seluruh anggotanya mau mengorbankan kepentingan pribadi masing-masing demi tujuan bersama, bekerja sama sesuai nilai-nilai yang sudah disepakati. Ada 6 rangkaian nilai yang bisa di gunakan dalam membangun sebuah tim pemenang (winning team) 1. Dedikasi Dua bentuk dedikasi dalam kelompok kerja berupa kepatuhan dan komitmen. Kepatuhan terhadap kebijakan operasional, prosedur, peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Komitmen pada standar kinerja, sasaran dan tonggak pencapaian. Kepatuhan tanpa komitmen berarti kinerja yang lemah dan komitmen tanpa kepatuhan akan menimbulkan kekacauan. Kepatuhan dan komitmen kalau digabung akan meningkatkan kreativitas dan inisiatif dengan resiko minimum. Perlu dibangun dedikasi yang tinggi agar menjadi tim pemenang. 2. Ikatan saling percaya Kepatuhan dan komitmen akan bisa terbentuk kalau ada kekuatan ikatan saling percaya antara pimpinan dan anggota. Tindakan para anggota kelompok kerja secara efektif bisa di pacu atau di hambat oleh kepatuhan dan komitmen. Devi Tirttawirya FIK UNY 2

Kepatuhan dan komitmen tidak bisa dikatakan tulus apabila ada sedikit keraguan atau keengganan. Tetapi jika terdapat tingkat saling percaya yang tinggi antara pimpinan dan anggota, maka mereka akan tunduk dan menghormati ikatan saling percaya yang ada. 3. Persepsi keadilan Persepsi adanya ketidak adilan merupakan benih terjadinya perpecahan dan memperlemah ikatan kepercayaan. Bisa kita artikan bahwa prasyarat terbentuknya ikatan kepercayaan adalah adanya penerapan azas keadilan terhadap semua anggota. Untuk mewujudkan itu maka kita harus peka terhadap bagaimana orang lain akan mempersepsikan keputusan kita dan dalam mengambil tindakan kita harus mempertimbangkan kepentingan setiap orang. 4. Kejelasan Ketidak jelasan terhadap masalah-masalah penting dalam organisasi merupakan sebuah bom waktu yang siap meledak. Kebijakan-kebijakan yang kita ambil harus bisa dipahami oleh semua anggota tanpa menimbulkan salah persepsi atau salah penafsiran. Hal ini dapat di cegah dengan melakukan sebuah diskusi untuk mengetahui penafsiran mereka. Dalam membuat keputusan hendaknya berdasarkan informasi yang benar dan lengkap serta masuk akal. 5. Keterbukaan Kejelasan tidak akan bisa terwujud tanpa adanya keterbukaan. Keterbukaan merujuk kepada kesediaan untuk berbagi informasi demi kejelasan. Kurangnya kejelasan biasanya terjadi karena kurang keterbukaan, hal ini akan menimbulkan kecurigaan dan ketidak adilan dianggap muncul dan ikatan saling percaya akan melemah. Dengan menahan informasi, memicu orang untuk berimajinasi, berspekulasi dan berimajinasi sehingga muncul sebuah asumsi. Bahayanya, hal ini akan membuat orang sulit membedakan antara kebenaran dan asumsi. Maka keterbukaan sangat perlu di bangun dan di budayakan. Keterbukaan diantara kelompok kerja yang saling percaya satu sama lain. 6. Integritas. Devi Tirttawirya FIK UNY 3

Sumber kekuatan dari nilai-nilai dalam membentuk tim pemenang adalah integritas. Tanpa integritas, maka ketrbukaan mempunyai resiko yang sangat besar, tanpa integritas maka sedikit perbedaan persepsi akan menimbulkan ketidakpercayaan kepada atasan atau anggota yang lain. Integritas dari sang pemimpin sangat diperlukan dalam membangun tim. Integritas dan keberanian adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberanian untuk tetap teguh pada pendirian apapun akibatnya. Keberanian untuk mengakui kesalahan dan minta maaf ketika gagal menjalankan apa yang dijanjikan Anggota TIM Pemenang Namun demikian bahwa sebuah tim akan menjadi baik jika didalamnya beranggotakan orang-orang yang selalu mengutamakan kepentingan tim dan tidak merasa paling berjasa terhadap keberhasilan tim. Sebaliknya menurut Djajendra (2009) bahwa Setiap Keberhasilan Tim Harus Disikapi Sebagai Sukses Bersama. Jika Ada Anggota Tim Yang Merasa Lebih Hebat Dan Lebih Berjasa Kepada Sebuah Hasil Sukses, Maka Keutuhan Dan Kekompakkan Tim Pasti Lenyap, Dan Segera Digantikan Oleh Kekuatan Konflik Yang Secara Pasti Mengantar Tim Kepada Kehancurannya. Untuk mencapai hal-hal besar, Anda harus mampu mengumpulkan pribadipribadi terbaik dalam sebuah tim pemenang. Pribadi-pribadi terbaik yang diberi arahan dan motivasi, akan memainkan perannya secara bijak untuk mencapai angka kinerja yang besar. Ingat, untuk mencapai hal-hal besar, Anda tidak mungkin bekerja sendiri tapi Anda membutuhkan sebuah tim yang tangguh. Tujuan dari tim harus jelas dan dimengerti oleh setiap anggotanya. Di mana, anggota tim harus bersedia untuk menghapus ego diri masing-masing, lalu secara cerdas memainkan peran dan agenda tim yang sesuai dengan visi tim. Anggota tim harus pintar untuk melihat gambar besar yang utuh tentang timnya, berkomunikasi secara efektif untuk mendukung visi tim, memberikan setiap potensi diri sendiri untuk kebutuhan tim, dan memberdayakan diri sendiri untuk membuat tim menjadi lebih kompak. Menurut Djajendra (2009) Setiap anggota harus ditempatkan dalam tim, di posisi yang sesuai dengan potensi mereka, agar mereka bisa memberikan nilai tambah kepada tim. Sebab, saat anggota tim berada di tempat yang sesuai dengan potensi dan keterampilan mereka, maka mereka akan memberikan hal-hal terbaik buat keberhasilan tim. Untuk itu, pahami setiap potensi dari para anggota tim. Lalu, lakukan evaluasi terhadap setiap anggota yang terfokus kepada pengetahuan, keterampilan, disiplin, Devi Tirttawirya FIK UNY 4

motivasi, kekuatan pikiran positif, kekuatan emosi baik, dan potensi untuk menyatu dalam tim bersama visi dan tujuannya. Setiap upaya untuk meraih prestasi terbaik pasti akan hadir tantangan, yang bila disikapi secara positif akan memacu tim menjadi lebih kreatif. Setiap tantangan harus disikapi secara bijak, cepat, dan fleksibel. Tim juga harus mengeksplorasi semua pengalaman-pengalaman masa lalunya untuk merubah tantangan yang ada menjadi peluang yang hebat. Di dalam menyikapi tantangan, perusahaan harus menentukan arah, memberi dukungan motivasi kepada anggota dan pimpinan tim, memberi pelatihan kepada anggota dan pimpinan tim untuk bisa lebih bertanggung jawab terhadap tantangan yang ada. Perusahaan juga boleh bertindak untuk merekrut anggota baru ataupun pimpinan tim yang baru, untuk memperkuat daya tahan tim dalam upaya menghadapi tantangan. Hal ini harus dilakukan perusahaan, apabila karakter pemimpin dan anggota tim yang ada saat ini, sudah tidak sesuai dengan tantangan yang zaman. Dalam kerja sama tim, setiap anggota harus memperlihatkan kompetensi yang kuat untuk berkolaborasi dengan karakter, potensi, bakat, pengetahuan, dan motivasi dari masing-masing individu secara efektif. Setiap individu dalam tim harus memiliki mental pemenang. Sebab, mental pemenang adalah sebuah kondisi kejiwaan yang sangat penting buat tim dalam meraih kinerja terbaik. Ketika para anggota tim memiliki mental pemenang, maka secara otomatis para anggota tim akan bersikap seperti pemenang, yaitu secara proaktif melakukan komunikasi positif, menjadi lebih sabar dalam hubungan kerja sama, menjadi lebih kreatif dan selalu berinisiatif positif, menjadi lebih bertanggung jawab untuk bersatu dan berkarya, menjadi lebih bersikap baik dalam membantu keutuhan dan kekompakkan tim. Kerja sama tim harus berlandaskan pada visi yang terfokus pada tujuan, semangat yang tinggi, sikap ingin tahu, dan rasa percaya diri yang tinggi. Sebuah kerja sama tim harus memiliki landasan moral dan etika yang kuat. Landasan moral dan etika ini harus menjadi integritas tim dalam memberikan kontribusinya kepada perusahaan. Setiap keberhasilan tim harus disikapi sebagai sukses bersama. Jika ada anggota tim yang merasa lebih hebat dan lebih berjasa kepada sebuah hasil sukses, maka keutuhan dan kekompakkan tim pasti lenyap, dan segera digantikan oleh kekuatan konflik yang secara pasti mengantar tim kepada kehancurannya. Devi Tirttawirya FIK UNY 5

Perusahaan atau organisasi harus rajin merawat tim pemenang. khususnya, untuk memaksimalkan pencapaian potensi sukses dari masing-masing individu. Untuk itu, perusahaan harus melakukan pengembangan kemampuan kerja sama dari masing-masing individu secara terus-menerus; dan juga membayar gaji yang sesuai dengan komitmen, konsistensi, dan kemampuan masing-masing individu dalam memberikan kontribusinya kepada tim. Anggota tim harus cerdas menyesuaikan diri terhadap setiap situasi dan kondisi yang ada, dan mampu mengambil keputusan yang tepat. Walaupun karakter pribadi masing-masing anggota tim berbeda, tapi nilai kebersamaan harus menjadi syarat terpenting dalam menentukan kekompakkan dan kemenyatuan tim dalam visi dan kerja sama. Cara anggota tim berinteraksi dengan sesama rekan tim haruslah bersifat konsisten, jelas, sopan, terbuka, jujur, dan bertanggung jawab. Perusahaan harus membangun kesadaran kepada pimpinan dan anggota tim bahwa setiap orang itu tidaklah sama, tapi sebagai anggota tim, masing-masing pribadi dalam tim harus memiliki keterampilan yang hebat untuk menyatu dan menyingkirkan ego dan kepentingan masing-masing. Pemimpin TIM Dalam sebuah tim harus ada pemimpi, dan pemimpin itu harus cerdas dan mampu membuat keputusan dan mengatur dengan cepat. Dalam setiap tindakkan untuk merealisasikan rencana menjadi hasil yang diharapkan, pemimpin harus fokus untuk mempekerjakan orang-orang yang kreatif, proaktif, strategis, disiplin, dan optimistis di dalam sebuah tim sukses. Kecerdasan pemimpin dalam membangun tim sukses yang efektif akan sangat membantu si pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan strategis yang membutuhkan konsentrasi dan fokus yang lebih intensif. Kemampuan pemimpin untuk menempatkan pribadipribadi yang loyal, antusias, selalu berjuang dalam motivasi yang tinggi, dan yang mau bekerja keras untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab, adalah sebuah syarat terpenting di dalam pembentukan tim sukses yang efektif. Menurut Betti Alisjahbana Salah satu tugas terpenting seorang pemimpin adalah memilih pemain yang tepat di setiap lini. Tepat dalam kemampuan, tepat pula dalam sikap. Strategi yang hebat dan teknologi yang canggih sekalipun akan mandul tanpa orang-orang hebat Devi Tirttawirya FIK UNY 6

yang bisa menjalankannya dengan baik. Begitu pentingnya memilih orang yang tepat ini, bagi saya selalu ada waktu untuk terlibat secara langsung dalam proses hiring disetiap lini, termasuk dalam merekrut fresh graduates. Jack Welch, mantan CEO GE membuat rumusan yang sangat mengena soal pekerjaan ini. Ia membaginya dalam 2 kelompok, pertama adalah syarat dasar. Tidak seorangpun patut dipilih bila tidak memenuhi prasyarat ini: Punya Integritas, Cerdas dan Dewasa Punya integritas adalah prasyarat utama. Integritas di sini artinya mengatakan hal yang sebenarnya, memegang janji dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Orang-orang dengan integritas tinggi mengakui kesalahan lalu memperbaikinya. Mereka mengerti hukum yang berlaku baik apa yang tertulis maupun spiritnya, dan mereka mematuhinya. Mereka menang dengan cara yang benar, sesuai peraturan. Bagaimana melakukan tes integritas? Anda bisa menggunakan referensi, meskipun tidak menjamin. Melalui interviu Anda bisa menilai integritas ini dengan melihat konsistensi dari jawaban-jawabannya, serta apakah apa yang dikatakan masuk akal. Dengan pengalaman, naluri Anda akan terbangun untuk bisa mendeteksi apakah seseorang punya integritas atau tidak. Jangan takut untuk menggunakan naluri Anda dalam hal ini. Cerdas, punya keingintahuan intelektual, serta punya pengetahuan yang cukup luas sehingga dapat bekerja sama dan memimpin orang-orang pintar lainnya. Kadang-kadang orang mencampurkan kecerdasan dengan pendidikan. Pengalaman menunjukan orang cerdas datang dari berbagai latar belakang pendidikan. Gunakan latar belakang pendidikan sebagai salah satu indikator, tapi jangan hanya mengandalkan faktor itu. Dewasa, tahan ada pada situasi sulit, dapat mengatasi stres dan kegagalan. Di lain pihak ketika sukses datang, dapat menikmatinya dengan rendah hati. Dewasa juga berarti menghargai perasaan orang lain dan percaya diri tapi tidak sombong. Kedewasaan bisa datang pada segala umur. Jadi jangan campurkan umur dengan kedewasaan. Seperti juga integritas, tidak ada alat untuk men tes kedewasaan. Gunakan referensi, reputasi dan naluri Anda untuk mendeteksi kedewasaan seseorang. Menempatkan posisi yang tepat untuk menjadi TIM Pemenang Devi Tirttawirya FIK UNY 7

Salah satu bidang yang memerlukan penilaian yang baik adalah penempatan posisi. Jika Anda adalah pemimpin, menempatkan bawahan anda pada posisi yang tepat tentu merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu komunitas. Itupun jika anda belum pada waktunya menentukan posisi bagi orang lain, mengetahui bahwa Anda sudah berada pada posisi yang tepat atau belum, merupakan suatu hal yang krusial. Semua itu memerlukan penilaian yang baik. Menurut John C. Maxwell (2002) memiliki orang yang tepat di tempat-tempat yang tepat sangatlah penting dalam membangun tim. Dinamika tim berubah menurut penempatan orang-orangnya: Orang yang keliru di tempat yang keliru = KEMUNDURAN Orang yang keliru di tempat yang tepat = FRUSTRASI Orang yang tepat di tempat yang keliru = KEBINGUNGAN Orang yang tepat di tempat yang tepat = KEMAJUAN Orang-orang yang tepat di tempat-tempat yang tepat = PELIPATGANDAAN Tidak menjadi soal tim seperti apa yang Anda hadapi, prinsipnya tetap sama. David Ogilvy benar ketika mengatakan, "Restoran yang dikelola dengan baik adalah seperti tim "baseball" yang hebat. Ia memanfaatkan bakat setiap anggotanya dengan sebaik-baiknya dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mempercepat pelayanan." Oleh karena itu untuk menjadikan tim yang hebat dan sebagai pemenang maka sebuah tim harus mempunyai 3 pedoman menurut Blair Singer (2009): Sebuah Tim yang sejati mempunyai perangkat diri yang sangat jelas all; 1.Misi nomor 1 2.Kebutuhan Tim nomor dua 3.Kebutuhan tiap2 orang nomor 3 Devi Tirttawirya FIK UNY 8

Daftar Bacaan Betti Alisjahbana(2008). Memilih Tim Pemenang (Jurnal) Blair Singer (2009). Taken fr, The ABC's of Building a bussiness Team that Wins Djajendra (2009) Mengumpulkan Pribadi-Pribadi Terbaik Dalam Tim Pemenang (Jurnal) Siti Salimah (2009) 6 Pilar Nilai Dalam Membentuk Winning Team (Jurnal) Devi Tirttawirya FIK UNY 9